Anda di halaman 1dari 6

1.2.

Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari Atresia Bilier?


2. Apa saja etiologi dari Atresia Bilier?
3. Apa saja manifestasi klinis dari Atresia Bilier?
4. Bagaimana patofisiologi dari Atresia Bilier?
5. Bagaimana pathway dari Atresia Bilier?
6. Apa saja komplikasi pada Atresia Bilier?
7. Apa saja pemeriksaan diagnostic pada Atresia Bilier?
8. Bagaimana penatalaksanaan pada Atresia Bilier?
9. Bagaimana asuhan keperawatan pada Atresia Bilier?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari Atresia Bilier


2. Untuk mengetahui etiologi dari Atresia Bilier
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari Atresia Bilier
4. Untuk mengetahui patofisiologi dari Atresia Bilier
5. Untuk mengetahui pathway dari Atresia Bilier
6. Untuk mengetahui komplikasi pada Atresia Bilier
7. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic pada Atresia Bilier
8. Untuk mengetahui penatalaksanaan pada Atresia Bilier
9. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada Atresia Bilier
NO SDKI SLKI SIKI
1 Hipertermi Termoregulasi Manajemen Hipertensi
Setelah dilakukan tindakan Observasi
- monitor suhu tubuh
keperawatan selama 1x24 jam
- identifikasi penyebab
termoregulasi membaik dengan
hipertermi
kriteria hasil :
Terapeutik
- Menggigil menurun
- Kulit merah menurun - sediakan lingkungan yang
- Kejang menurun
dingin
- Akrosianosis menurun
- longgarkan atau lepaskan
- Konsumsi oksigen menurun
- Ploereksi menurun pakaian
- Vasokonstriksi perifer - lakukan pendinginan
menurun eksterneal
- Kulit memorata menurun
Edukasi
- Pucat menurun
- Takikardia menurun (60- - anjrukan tirah baring
100x/m) Kolaborasi
- Takipnea menurun (12-
- kolaborasi pemberian
20x/m)
cairan dan elektrolit
- Dasar kuku sianotik
intravena
menurun
- Hipoksia menurun
- Suhu tubuh 36,5-37,5’C
- Suhu kulit 36,5-37,5’C
- Kadar glukosa darah 70-
130mg/dL
- Pengisian kapiler membaik
- Ventilasi membaik
- Tekanan darah 120/80mmHg

2 Pola Nafas Pola Nafas Pemantauan Respirasi


Setelah dilakukan tindakan Observasi
Tidak Efektif
- monitor frekuensi
keperawatan selama 2x24 jam
- monitor pola napas
pola nafas membaik dengan
(seperti bradipnea,
kriteria hasil :
takipnea, hiperventilasi,
- ventilasi semenit meningkat
- kapasitas vital meningkat kussmaul)
- diameter thoraks anterior- - monitor hasil x-ray
posterior meningkat thoraks
- tekanan ekspirasi meningkat
Terapeutik
- tekanan inspirasi meningkat
- dyspnea menurun - atur interval pemantauan
- penggunaan otot bantu nafas
respirasi sesuai kondisi
menurun
pasien
- pemanjangan fase ekspirasi
- dokumentasikan hasil
menurun
pemantauan
- ortopnea menurun
- pernafasan pursed-lip
Edukasi
menurun
- pernafasan cuping hidung - jelaskan tujuan dan
menurun prosedur pemantauan
- frekuensi nafas 16-20x/m informasikan hasil
- kedalaman nafas menurun
pemantauan jika perlu
No Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1. DS: ayah pasien Infeksi virus/ bakteri Hipertermia
mengatakan anaknya
panas sejak 4 hari lalu Kerusakan progresif pada
DO: duktus bilier ekstrahepatik
1. Suhu tubuh
meningkat
(38,4°C) Inflamasi progresif
2. Takikardi
(103x/menit) Hipertermi
3. Akral hangat
2 DS : ayah pasien Obstruksi cairan empedu Pola napas tidak
mengatakan anaknya intra hepatik efektif
sesak
DO :
Peradangan sel hati
1. RR= 35x/menit
2. penggunaan otot
bantu pernafasan
Hepatomegali (pembesaran
3. dispnea
hepar)

distensi abdomen

menekan diafragma

Pola nafas tidak efektif

3. DS: ayah pasien Obstruksi caira empedu Defisit nutrisi


mengatakan anaknya ekstra hepatik
Tidak mau makan,
rewel, mual/muntah. Ekskresi bilirubin
Do: meningkat
1. BB ideal= 7,5 kg,
BB px = 5,1 kg. Ekskresi bilirubin ke usus
maka terjadi terhambat
penurunan BB
lebih dai 10% BB
ideal Gangguan penyerapan lemak
2. Membrane
dan vitamin larut lemak
mukosa terlihat
pucat

Malnutrisi

Defisit Nutrisi

NO SDKI SLKI SIKI


1 Hipertermi Termoregulasi Manajemen Hipertensi
Setelah dilakukan tindakan Observasi
- monitor suhu tubuh
keperawatan selama 1x24
jam termoregulasi membaik - identifikasi penyebab
dengan kriteria hasil : hipertermi
- Suhu tubuh 36,5-37,5’C
Terapeutik
- Takikardia menurun (60-
- sediakan lingkungan
100x/m)
yang dingin
- longgarkan atau
lepaskan pakaian
- lakukan pendinginan
eksterneal
Edukasi
- anjrukan tirah baring
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena
2 Pola nafas tidak Pola Nafas Pemantauan Respirasi
efektif Setelah dilakukan tindakan Observasi
- monitor frekuensi
keperawatan selama 2x24
- monitor pola napas
jam pola nafas membaik
(seperti bradipnea,
dengan kriteria hasil :
takipnea,
- frekuensi nafas 16-20x/m
- penggunaan otot bantu hiperventilasi,
nafas menurun kussmaul)
- dyspnea menurun - monitor hasil x-ray
thoraks

Terapeutik
- atur interval
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
- dokumentasikan hasil
pemantauan

Edukasi
- jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
- informasikan hasil
pemantauan jika perlu
3 Defisit nutrisi Status Nutrisi Manajemen Nutrisi
Setelah dilakukan tindakan Observasi
- identifikasi status
keperawatan selama 2x24
nutrisi
jam status nutrisi membaik
- identifikasi kebutuhan
dengan kriteria hasil :
kalori dan jenis nutrient
- membrane mukosa
- monitor asupan
membaik
makanan
- nafsu makan membaik
- monitor BB
- berat badan membaik
Terapeutik
- fasilitasi menentukan
pedoman diet
- berikan suplemen
makan, jika perlu
Edukasi
- anjurkan posisi duduk
jika mampu
- ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian
medikasi sebelum
makan
- kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan

Anda mungkin juga menyukai