BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh manusia tersusun atas beberapa system,yaitu sisem tubuh yang lunak dan system
tubuh yang keras. System tubuh yang keras meliputi system intergumen dan system rangka.
Manusia tidak dapat berdiri dengan tegak apabila tidak memiliki sistem tubuh yang yang
keras,yaitu tulang. Mulai dari kepala sampai jari-jari didalamnya terdapat tulang yang menopang
tubuh.jumlah tulang waktu masih bayi dan dewasa berbeda. Pada waktu kecil lebih banyak tulang
rawan dibandingkan pada waktu dewasa.rangka tidak hanya terdapat pada manusia saja,namun
juga terdapat pada hewan. Pada hewan fungsi rangka hampir sama dengan fungsi rangka pada
manusia,namun pada hewan terdapat endoskeleton(rangka dalam) dan eksoskeleton(angka luar).
Rangka mempunyai arti penting bagi makhluk hidup khususnya manusia dan hewan. Tidak dapat
dibayangkan apabila manusia dan hewan tidak mempunyai rangka. Rangka merupakan.
Mengingat pentingnya,maka pembelajaran mengenai rangka hewan dan manusia perlu dilakukan
di Sekolah Dasar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
- Bagaimana system rangka pada manusia dan hewan?
- Apa fungsi rangka pada manusia dan hewan?
- Bagaimana susunan rangka pada manusia dan hewan?
- Apa saja gangguan pada rangka?
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
I. Rangka Manusia
A. Rangka tubuh manusia
Tubuh kita dapat berdiri tegak karena ditunjang oleh rangka. Karena letaknya di dalam
tubuh, maka disebut rangka dalam (endoskeleton). Pada hewan berbuku-buku seperti udang,
serangga dan kepiting, rangka terletak diluar tubuh sehinga disebut rangka luar (eksoskeleton),
wujudnya berupa kulit yang mengeras.
Rangka tubuh kita disusun oleh 3 jenis jaringan, yaitu jaringan tulang keras, jaringan
tulang rawan, jaringan ikat sendi (ligamen). Tulang penysun rangka, kurang lebih berjumlah 206.
Jumlah yang pasti itu ditentukan oleh umur. Rangka bayi kurang lebih berjumlah 250 buah
tulang, kemudian dalam perkembangan lebih lanjut ada sejumlah tulang yang tumbuh menjadi
satu. Tulang merupakan jaringan yang hidup. Ia dapat tumbuh dan memerlukan makanan.
Penyusunnya terdiri dari sel-sel tulang, zat kapur (kalsium), fosfor dan zat perekat (collagen).
B. Guna rangka
Secara umum guna rangka adalah sebagai berikut :
1. Untuk menegakan tubuh serta menentukan bentuk tubuh.
2. Melindungi jaringan lunak yang mudah rusak, misalnya otak, jantung, paru-paru, hati, dan
jaringan saraf tulang belakang.
3. Tempat melekatnya otot-otot rangka.
4. Tempat pembentukan sel darah merah, keping darah dan sel darah putih.
5. Bersama-sama dengan otot merupakan alat gerak. Rangka disebut alat gerak pasif, sedangkan
otot disebut alat gerak aktif.
Gambar 1. Rangka tubuh manusia tersusun dari 206 tulang (ediciones, 1994)
C. Susunan rangka tubuh manusia
1) Rangka kepala
Rangka kepala dapat kita bagi lagi menjadi tulang tengkorak (cranial) yang melindungi otak dan
tulang wajah (facial). Tulang tengkorak tersusun dari 8 tulang yang kuat dan rata dengan bentuk
zig-zag. Tulang-tulang yang dimaksud adalah :
- 1 tulang dahi (os frontalis)
- 2 tulang ubun-ubun (os parietalis)
- 2 tulang kepala belakang (os occipetalis)
- 2 tulang baji (os sphenoidalis)
- 2 tulang tapis (os ethmoidalis)
- 2 tulang pelipis (os temporalis)
Tulang Wajah, tersusun oleh tulang-tulang :
- 2 tulang rahang atas (os maxillare)
- 2 tulang rahang bawah (os mandibulare)
- 2 tulang pipi(os zigomaticum)
- 2 tulang langit-langit (os pallatum)
- 2 tulang hidung (os nasale)
- 2 tulang air mata (os lacrimale)
- 1 tulang mata bajak (os vomer)
- 1 tulang lidah(os hyoideus)
Tulang rahang atas (maxililla) maupun rahang bawah (mandibula) ditumbuhi gigi. Dua tulang
rahang atas membentuk langit-langit, dasar lubang mata dan rongga hidung. Tulang rahang
bawah, terbagi 2 ketika lahir dan menyatu setelah kira-kira satu tahun.
b) Tulang Dada
Tulang dada pipih agak lebar, panjangnya kira-kira 15-20 cm, pada bagian bawah agak
mengecil. Tulang dada bentuknya beserta tulang rusuk dan tulang punggung membentuk dinding
kuat yang melindungi alat tubuh penting yang terdapat dalam rongga dada, seperti jantung dan
paru-paru. Tulang dada terdiri atas :
- Bagian hulu (manubrium sterni)
- Bagian badan (corvus sterni)
- Taju pedang (processus xyphiodeus)
c) Tulang Rusuk
Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang.Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas tulang
belakang. Tulang rusuk dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
- Tulang rusuk sejati (7 pasang). Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas tulang punggung,
ujung depan melekat pada tulang dada.
- Tulang rusuk palsu (3 pasang). Ujung belakangnya melekat pada tulang rusuk diatasnya.
- Tulang rusuk melayang (2 pasang). Ujung belakang melekat pada ruas-ruas tulang belakang,
sedangkan ujung depannya tidak melekat pada tulang manapun.
Gambar 5. Tulang rusuk dan tulang dada dilihat dari depan (ediciones, 1994)
2. Struktur tulang
Bagian terluar dari tulang diliputi oleh periosteum, yaitu lapisan jaringan pengikat yang kuat
merupakan tempat melekatnya otot dan mengandung banyak pembulu darah yang memberi
makan bagi tulang. Jaringan tersebut menyelubungi semua permukaan tulang, kecuali yang
menghubungkan dengan tulang dengan sendi. Di bawah periosteum terdapat lapisan jaringan
padat yang disebut tulang kompak jika irisan jaringan ini di amati dengan mikroskop terdiri dari
lingkaran yang berlapis-lapis. Tiap lapisan mengelilingi saluran havers yang berisi pembulu
darah dan saraf. Sel-sel tulang (osteosit) melekat dalam kerangka keras yang berupa lingkaran-
lingkaran tadi. Lingkaran tersebut terbuat dari serat collagen dan diperkuat oleh mineral yang
mengandung kalsium karbonat dan kalsium fosfat. Di sebelah dalam dari tulang kompak terdapat
lapisan jaringan tulang spons. Pda tulang spons ini terdapat garis tulang (trabecular) yang
tersusun untuk menahan berat dan tekanan.
Pada tulang pipa, setelah lapisan tulang spons terdapat lubang. Pada bayi dan anak-
anak berisi sum-sum tulang merah. Seiring berjalanya waktu dan berjalanya usia sum-sum
merah menjadi sum-sum lemak kuning. Pada orang dewasa sum-sum merah hanya ditemukan
pada ujung atas tulang langan atas dan tulang paha atas, bagian tengkorak, bagian tulang
belakang, rusuk, tulang dada dan tulang usus. Tubuh kita mengatur memproduksi sel-sel darah
putih untuk memeranginya sesuai dengan keadaan kita jika kita terserang penyakit.
Gambar 9. Struktur tulang
E. Hubungan antar tulang.
Seperti telah kita ketahui bersama, rangka tubuh kita tersusun dari 206 buah tulang.
Tulang tersebut saling berhubungan satu sama lainnya. Hubungan antara tulang disebut sendi.
Jika hubungan antar tulang itu tidak dapat digerakan, disebut sendi mati. Misalnya, antar tulang
penyusun tengkorak. Jika dapat digerakan kemungkinan kecil sekali, disebut sendi kejur atau
sendi kaku. Contohnya antara hubungan tulang rusuk dan tulang dada, yang dianytaranya
terdapat tulang rawan. Sedangkan hubungan antar tulang yang dapat digerakan dengan bebas
disebut sendi gerak. Contohnya antara hubungan tulang lengan dengan tulang bahu.persendian di
dalam tubuh kita memiliki kuramg lebih 70 sendi.
Antara tulang dan sendi diliputi oleh tulang rawan terdapat rongga sendi yang berisi
cairan atau pelumas yang disebut minyak sendi atau minyak synovial.
Gambar 10. Skema macam-macam hubungan antar tulang (Augusta, 1995)
Berdasarkan macam geraknya sendi, gerak dapat kita bedakan lagi menjadi :
1. Sendi putar (sendi guling), tulang yang satu memutari tulang yang lain sebagai poros.
Misalnya tulang pengumpil dengan tulang hasta, tulang atlas (tulang penyangga
tengkorak) dengan tulang pemutar.
2. Sendi engsel, gerakanya seperti engsel pada jendela atau pintu yang hanya bisa satu arah.
Misalnya ruas-ruas jari, siku dan lutut.
3. Sendi peluru, ujung tulang yang berbentuk bonggol dan ujung tulang yang lainya
berbuntuk lekukan yang sesuai dengan ukuranya, geraknya dapat kesegala arah.
Misalnya tulang paha dengan gelang panggul.
4. Sendi pelana (sendi geser), gerakanya kedua arah seperti orang naik kuda di atas pelana.
Permukaan tulang yang bergerak berbentuk datar. Misalnya sendi yang pada ruas-ruas
tulang belakang, sendi antara tulang telapak tangan dengan pergelangan tangan.