BAB III
PENGUKURAN SATURASI FLUIDA
Sg + So + Sw = 1
So + Sw = 1
dimana :
So = saturasi minyak
Sg = saturasi gas
Sw = saturasi water
Dalam proses produksi selalu ada sejumlah minyak dan gas yang tidak
dapat diambil dengan teknik produksi yang paling maju yang dikenal
dengan istilah residual oil saturation (Sor) atau critical oil saturation (Soc),
sedangkan untuk gas dikenal dengan Sgr atau Sgc.
Air yang selalu terdapat di dalam ruang pori-pori batuan pada
reservoir minyak dan gas di atas zona transisi disebut dengan air connate.
Dalam proses produksi air tersisa disebut Swr atau Swc atau Swir.
24
sarang (porous) batuan reservoir, lebih kecil penjenuhan air. Kadar air yang
tinggi dalam reservoir minyak mengurangi daya pengambilannya
(recoverability). Air ini biasanya merupakan selaput tipis yang mengelilingi
butir-butir batuan reservoir dan dengan demikian merupakan pelumas untuk
bergeraknya minyakbumi, terutama dalam reservoir dimana butir-butirnya
bersifat basah air. Penentuan Sw ditentukan di laboratorium dengan
mengextraksinya dari inti pemboran, akan tetapi secara rutin dilakukan dari
analisa log listrik, terutama dari kurva SP.
Pernyataan diatas dapat ditulis secara matematis sebagai berikut:
a. Untuk pori – pori berisi miyak, air dan gas
Vp = Vo + Vw + Vg
Vp = Vo + Vw
Vp = Vg + Vw
Untuk keadaan dimana minyak, gas dan air berada di reservoir, maka
berlaku:
So = Vo/Vp x 100%
Sw = Vw/Vp x 100%
Sg = Vg/Vp x 100%
a. Retort
b. Solvent extractor termasuk reflux condensor ( pendingin ) water trap dan
pemanas listrik
c. Timbangan analisis dengan batu timbangan
d. Gelas ukur
e. Exicator
f. Oven
3.3.2 Bahan
a. Fresh core
b. Air
c. Minyak
1. Ambil fresh core yang telah dijenuhi dengan air dan minyak.
2. Timbang core tersebut, misal beratnya = a gram.
3. Masukkan core tersebut ke dalam labu Dean & Stark yang telah diisi
dengan toluena. Lengkapi dengan water trap dan reflux condenser.
4. Panaskan selama ± 2 jam hingga air tidak nampak lagi.
5. Dinginkan dan baca air yang tertampung di water trap, misalnya = b cc =
b gram.
6. Sampel dikeringkan dalam oven ± 15 menit ( pada suhu 110oC ).
Dinginkan dalam exicator ± 15 menit, kemudian timbang core kering
tersebut, misalnya = c gram.
7. Hitung berat minyak :
a – ( b + c ) gram = d gram
8. Hitung volume minyak :
Vo
d
e cc
B.J min yak
9. Hitung saturasi
minyak dan air :
b
e
S wo
Vp
3.5 Hasil Percobaan dan
Perhitungan
3.5.1 Hasil Percobaaan
Berat jenis minyak = 0,82 gr/cc
Timbangan core kering = 29,7 gr
Timbangan core jenuh = 23,4 gr
Volume pori = 14,93 gr
Volume air yang didapat = 0,3 cc
Berat air yang didapat = 0,35 gr
Berat minyak = 3,35 gr
Volume minyak = 4,085 cc
Sg = 74,64 %
So = 27,36 %
29
Sw = 2,00 %
3.5.2 Perhitungan
Berat minyak = berat core jenuh – berat core kering – berat air
= 26,3 gr – 24 gr – 0,3 gr
= 2 gr
Vo =Error: Reference source not found = 3,35 gr = 4,085 cc
BJ minyak 0,82 gr
So = Vo x 100% = 27,36%
Vp
Sg = 1 - (Sw - So)
= 1 - (27,363-2,00)
= 100%- 25,354
= 74,645 %
2.6 Pembahasan
Ukuran kejenuhan fluida di dalam formasi batuan atau dapat juga
dianggap sebagai presentase dari ruang pori pada batuan yang terisi fluida
tertentu ( gas, minyak, atau, air ) disebut juga Saturasi Fluida.
Pada percobaan ini, penentuan saturasi fluida menggunakan metode
distilasi. Sebelum dimasukkan kedalam labu Dean & Stark yang telah diisi
denan toluena, core ditimbang terlebih dahulu. Kemudian core dikeringkan
dalam oven dan ditimbang lagi.
Dari percobaan didapat saturasi oil ( So) yaitu sebesar harga saturasi
ini dijadikan persen yaitu 27,36 %, saturasi water (Sw) sebesar harga
30
saturasi ini dijadikan persen yaitu 2,00 % dan saturasi gas (Sg) sebesar
harga saturasi ini dijadikan persen yaitu 74,64 %.
Nilai saturasi gas ( Sg ), diambil dari rumus Sw + So + Sg = 1 karena
dalam data tersebut, hanya terdapat data perhitungan untuk saturasi oil ( So ),
dan saturasi water (Sw). Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan nilai
saturasi gas adalah yang paling besar, sehingga besar kemungkinan bila
terjadi di lapangan, reservoir tersebut merupakan reservoir gas.
3.7 Kesimpulan
1. Saturasi merupakan perbandingan antara volume fluida tertentu terhadap
volume pori-pori total.
2. Dalam mengukur saturasi,dapat menggunakan fluida yang terkandung
pada ruang pori-pori batuan reservoir.
3. Dengan cara metode pemisahan pada core dari fluida.
4.Dengan mengukur volume pori yang diisi minyak,air dan gas.
5.Dengan cara berat core jenuh dikurangi berat core kering dikurangi berat
air.