Anda di halaman 1dari 4

UNIT 14

PATOGENESIS DEFESIENSI GIZI


KEPERAWATAN PASIEN STROKE
 100 Menit

A. PENGANTAR

Pada dasarnya mempelajari masalah gizi, dan akan lebih jelas kalau dilihat dari konsep alamiah
penyakit yang diterapkan dalam masalah gizi, khususnya yang berhubungan dengan defisiensi gizi,
yaitu Riwayat Alamiah Terjadinya Penyakit Defisiensi Gizi. Penerapannya dapat menggunakan
konsep “pohon masalah”, yang dapat memperlihatkan penyebab langsung, tidak langsung, penyebab
utama dan akar masalah. Disamping itu juga, upaya pencegahan dapat dilakukan dengan lima tahapan
pencegahan berdasarkan proses alamiah terjadi penyakit, dimana bisa juga diterapkan dalam upaya
pencegahan penyakit defisiensi gizi.
Defisiensi atau kekurangan gizi adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh kurangnya
asupan zat gizi dari makanan sehingga berdampak pada timbulnya masalah kesehatan. Defisiensi
adalah bagian dari kejadian malnutrisi. Malnutrisi sendiri terdiri atas defisiensi atau kelebihan dan
kekurangan gizi. Defisiensi zat gizi meliputi defisiensi zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak)
dan defisiensi zat gizi mikro (vitamin dan mineral).

TUJUAN

TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari modul ini mahasiswa
mampu menjelaskan tentang:
1. Mampu menjelaskan tentang patogenesis depesienci gizi.
2. Mampu menjelaskan tentang Gizi seimbang
3. Mampu menjelaskan tentang terjadinya defisiensi

B. BAHAN BACAAN

Gejala defisiensi atau kekurangan zat gizi berbeda-beda tergantung defisiensi zat gizi
yang dialami. Seseorang dapat mengalmi gejala-gejala namun beberapa orang tidak
mengalami. Bahakan pada beberapa orang yang sering mengalami defisiensi dan
merasakan gejala tersebut akan melakukan adaptasi sehingga gejala-gejala tersebut seolah-
olah dirasakan sebagai sesuatu yang normal. Hal tersebut dapat mengakibatkan kondisi
yang tidak terdiagnosis. Namun, secara umum gejala defisiensi adalah sebagai berikut:
 Pucat
 Lemah dan lesu
 Kesulitan bernafas
 Suka mengidam makanan
 Rambut rontok
 Sembelit
 Mudah kantuk
 Jantung berdebar-debar
 Perasaan pingsan atau pingsan
 Depresi
 Kesemutan atau mati rasa pada sendi
 Depresi
 Masalah menstruasi seperti siklus tidak normal bisa siklus yang sedikit atau bahkan
banyak sekali
 Konsentrasi buruk
Dampak Defisiensi atau Kekurangan Gizi
Dampak defisiensi atau kekurangan gizi yang dapat dialami adalah:
1. Kekurangan zat gizi secara umum dapat mengakibatkan defisiensi zat gizi dan resiko
terkena penyakit infeksi. Contohnya adalah kekurangan protein dan energi serta zat
gizi mikro dalam hal ini zat besi, zink dan vitamin dapat meningkatkan resiko penyakit
infeksi.
2. Mengurangi produktivitas, kekurangan gizi dapat mengakibatkan penurunan fungsi
otak sehingga kurrang bisa berkonsentrasi selama bekerja.
3. Menurunkan kecerdasan, kekurangan yodium walaupu level defisiensinya sedang pada
wanita hamil dan bayi dapat mengakibatkan penurunan poin IQ sebesar 10-15 poin.
Selain itu anemia defisiensi zat besi pada anak usia dibawah dua tahun (baduta) dapat
merusak fungsi otak secara akut bahkan kronis
Dampak lain adalah sebagai berikut:
 Vitamin A: kebutaan yang dapat dicegah, resiko kematian ibu hamil,
 Vitamin B-1: memicu kerusakan saraf dan otot yang berdampak pada pada kesehatan
jantung. Kekurangan jangka panjang mengakibatkan penyakit beri-beri
 Vitamin B-3: mengakibatkan pellagra yang ditandai dengan diare, kepikunana atau
demensia, masalah kulit. Pada kasus yang parah dapat mengakibatkan kematian tiba-
tiba
 Vitamin B-6: mengakibatkan dermatitis seborroic di sekitar hidung dan wajah
 Vitamin B-9: mengakibatkan berat lahir rendah, masalah pertumbuhan dan anemia
 Vitamin B-12: mengakibatkan gastrektomi dan diabetes
 Vitamin C: menyebabkan sariawan
 Vitamin D: kekuranagn vitamin D pada masa pertumbuhan dapat menyebabakan
kependekan (stunted) gangguan pertumbuhan tulang. Sedangkan pada dewasa
mengakibatkan osteoporosis dimana tulang menjadi keropos dan berpori sehingga
mudah patah.
 Vitamin K: perdarahan spontan
 Kalsium: mengakibatkan massa tulang yang rendah, melemahnya tulang akibat
osteoporosis, kejang, detak jantung tidak normal, atau bahkan kematian.
 Zink: kuku lunak atau rapuh dan timbulnya bintik pada kuku

LATIHAN

Latihan ini bukan Tes, atau mengukur penguasaan Anda terhadap patogenesis
depesienci gizi, melainkan hanya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
dilakukan.NGKUMAN
C. TES FORMATIF

1. Gejala defisiensi atau kekurangan zat gizi berbeda-beda tergantung defisiensi zat gizi
yang dialami. Seseorang dapat mengalmi gejala-gejala namun beberapa orang tidak
mengalami. Bahakan pada beberapa orang yang sering mengalami defisiensi dan
merasakan gejala tersebut akan melakukan adaptasi sehingga gejala-gejala tersebut
seolah-olah dirasakan sebagai sesuatu yang normal yang termasuk gejala umum
terjadinya defisiensi zat gizi adalah :
a. Demam
b. Jantung berdebar-debar
c. Murah terkejut
d. Pegal-pegal
2. Defisiensi atau kekurangan gizi adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh
kurangnya asupan zat gizi dari makanan sehingga berdampak pada timbulnya masalah
kesehatan. Defisiensi adalahbagian dari kejadian malnutrisi. Malnutrisi sendiri terdiri
atas defisiensi atau kelebihan dan kekurangan gizi. Defisiensi zat gizi meliputi defisiensi
zat gizi makro.
3. Yang termasuk defisiensi zat gizi mikro adalah :
a. Karbohidrat, protein, lemak
b. Karbohidrat, Vitamin, Lemak
c. Vitamin dan Mineral
d. Vitamin dan Protein

DAFTAR PUSTAKA

1. Dr. Arisman, MB ( 2002 ). Buku Ajar Ilmu Gizi, Gizi Dalam Daur Kehidupan, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta
2. Sunita Almatsier. (2006). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta : P. T. Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai