Kematian
E
S Pencegahan Anemia
Aturan Modifikasi
Untuk Seleksi
Penyebab
Kematian
Aturan Seleksi
• Prinsip Umum
• Rule 1
• Rule 2
• Rule 3
• Aturan Modifikasi
(Adam, 2017)
Aturan Modifikasi
• Rule A
• Rule B
• Rule C
• Rule D
• Rule E
• Rule F (Adam, 2017)
Rule A. Ketuaan dan kondisi lain yang
sulit dijelaskan
Kalau penyebab yang dipilih bisa diklasifikasikan pada
bab XVIII (Gejala, tanda dan penemuan klinis dan
laboratorium abnormal, yang tidak diklasifikasikan di
tempat lain) kecuali untuk R95 (Sudden infant death
syndrome), dan pada sertifikat dilaporkan kondisi lain
yang klasifikasinya bukan R00-R94 atau R96-R99,
pilihlah penyebab kematian seolah-olah kondisi yang
bisa diklasifikasikan pada bab XVIII itu tidak
dilaporkan, kecuali kalau kondisi itu memodifikasi
pengkodean.
(Adam, 2017)
Contoh Rule A
I (a) Batuk dan muntah darah (hematemesis)
(Adam, 2017)
Rule B. Kondisi-kondisi ‘trivia’
Kalau penyebab yang dipilih adalah kondisi trivia (tidak
berarti) yang biasanya tidak mematikan, dan sebuah
kondisi yang lebih serius dilaporkan, pilihlah penyebab
dasar kematian seolah-olah kondisi trivia tadi tidak
dilaporkan. Kalau kematian merupakan akibat reaksi
yang tidak diinginkan pada pengobatan kondisi trivia,
pilihlah reaksi yang tidak diinginkan itu.
(Adam, 2017)
Contoh Rule B
I. (a) Karies gigi
II. Serangan jantung
(Adam, 2017)
Contoh Rule B
I (a) Kuku kaki tumbuh ke dalam dan gagal
ginjal akut
(Adam, 2017)
Contoh Rule B
I (a) Paronikhia (radang kuku) Tetanus
II
(Adam, 2017)
Rule C. Linkage (Sebab- Akibat)
(Adam, 2017)
Contoh Rule C
I (a) Infark miokardium akut
(b) Penyakit jantung aterosklerosis
(c) Influenza
(Adam, 2017)
Contoh Rule C
I (a) Infark miokardium akut
(b) Penyakit jantung aterosklerosis
(c) Influenza
(Adam, 2017)
Contoh Rule C
I (a) Fraktur os. Occipitalis
(b) Jatuh setelah kejang epilepsy
(Adam, 2017)
Rule D. Kespesifikan
Jika penyebab yang dipilih menunjukkan kondisi
secara umum, dan sebuah kondisi yang
menyediakan informasi yang lebih tajam
mengenai situs atau bentuk kondisi ini
dilaporkan di dalam sertifikat, pilihlah kondisi
yang lebih informatif.
(Adam, 2017)
Contoh Rule D
I (a) Infark serebrum
(b) Cerebrovascular accident
Kode infark serebrum (I63.9)
(Adam, 2017)
Contoh Rule D
I (a) Hipertensi berat pada kehamilan
II Konvulsi eklampsia
Kode eklampsia pada kehamilan (O15.0)
(Adam, 2017)
Contoh Rule E
I (a) Sifilis tertier
(b) Sifilis primer
Kode yg dipilih: Sifilis tertier (A52.9)
(Adam, 2017)
Rule F. Sekuel
Kalau penyebab yang dipilih merupakan bentuk
awal suatu kondisi, sedangkan klasifikasi
menyediakan kategori “Sekuel dari ......” yang
terpisah, dan terdapat bukti bahwa kematian
disebabkan oleh efek sisa kondisi ini, bukan fase
aktifnya, maka kodelah kategori “Sequelae of
...........” yang sesuai.
I (a) Bronkopneumonia
(b) Bengkokan tulang punggung (curvature of spine)
(c ) Riketsia di masa kanak-kanak
Kode sekuel riket (E64.3)
I (a) Hidrosefalus
(b) Meningitis tuberkulosa
Kode sekuel meningitis tuberkulosa (B90.0)
(Adam, 2017)
Anatomi sertifikat
kematian
Sertifikat Kematian
Sertifikat kematian adalah sumber utama data
mortalitas. Informasi sertifikat kematian bisa
didapat dari praktisi kesehatan atau pada kasus
kematian karena kecelakaan atau kekerasan
coroner. Pada peradilan, petugas lain (yang tidak
terlatih secara medis) bertanggung jawab untuk
melengkapi sertifikat kematian.
(Firda, 2018)
Orang yang mengisi sertifikat sebab kematian akan
memasukkan urutan kejadian yang menyebabkan kematian
pada sertifikat kematian dengan format international.