Anda di halaman 1dari 96

MEDICAL CERTIFICATE CAUSE OF

DEATH (MCCD)
catatan buat dokter

dr. Yuslely Usman, M.Kes


Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora
dan Manajemen Kesehatan
PENDAHULUAN
 Data penyebab kematian penting merupakan
bagian statistik vital (kelahiran, kematian,
penyebab kematian dan pernikahan)
 Kematian merupakan akhir dari perjalanan
hidup yang seharusnya ditentukan oleh seorang
medis (dokter)
 Penting menentukan penyebab kematian agar
dapat merencanakan intervensi kesehatan
masyarakat agar dapat memperpanjang umur
harapan hidup.
Manfaat Statistik Penyebab Kematian

 Trend dan diferensial penyakit


 Planning program intervensi
 Monitoring
 Evaluasi program
 Penelitian epidemiologi
 Penelitian biomedis dan sosiomedis

Pengguna: perencana kesehatan, administrator, medis


profesional
Statistik kematian vs penyakit

 Satu kali seumur hidup  Berkali-kali seumur hidup


 Kejadian final  Bukan kejadian final
 Hanya 1 perhitungan utk  Berkali-kali terjadi untuk
setiap individu setiap individu
 Pengumpulan lebih efisien  Pengumpulan kurang efisien
 Pengumpulan skala besar  Pengumpulan skala besar
 (kab, prop) lebih lebih sulit
memungkinkan
 Informasi ttg paparan  Informasi ttg kesehatan saat
kesehatan masa lampau ini
Situasi Statistik Kematian di Indonesia

Memprihatinkan, karena:
 Sebagian besar kejadian kematian di rumah
(>60%)
 Tidak mempunyai catatan medis/tidak memadai

 Tidak ada laporan ke dinkes (kecuali laporan RS),


tak ada laporan ke propinsi, dan ke pusat
 Laporan yang ada belum terstandardisasi sesuai
dengan aturan data mortaliti pada ICD
(International Statistical Classification of Diseases
and Related Health Problems)
Trend Kematian Ketoasidosis
di USA
Sumber informasi
Forensik/ RS
Di rumah Pelayanan Kesehatan tertentu

Wawancara Med. Record Forensic


AV Autopsy
Record

Medical Certificate of Cause of Death (MCCD)

STATISTIK KEMATIAN
Sertifikat Medis Penyebab Kematian (SMPK)

SMPK: Formulir yang digunakan untuk mengumpulkan


informasi mengenai identitas orang yang meninggal
dan penyebab kematiannya

Sumber Informasi
1. Medical Record (kematian di faskes)
2. Autopsi Verbal (kematian di rumah)

Di rumah

Autopsi verbal Statistik


SMPK Koding
Medical Record Kematian
Di fas. kesehatan
KONSEP DIAGNOSIS

PASIEN KELUAR MENINGGAL


BERBEDA DENGAN
PASIEN KELUAR HIDUP
at i
r M
l ua
K e
en
si
Pa
2. SERTIFIKASI PENYEBAB
KEMATIAN
Sertifikat Medis Penyebab Kematian/
Medical Certificate of Cause of Death
(MCCD)
 Sertifikat Penyebab Kematian merupakan sumber
utama untuk data mortality. Contoh Sertifikat yang
dianjurkan oleh WHO dapat dilihat pada buku
volume 2 ICD-10

 Sertifikat Penyebab Kematian memperlihatkan


mengapa dan bagaimana kematian terjadi
INTERNATIONAL FORM OF MEDICAL CERTIFICATE OF CAUSE OF
DEATH Caused of death Approximate interval
between onset and death
I. Diseases or condition a. …………………………… …………………..
directly leading to death
due to (or as a consequence of)

Antecedent Causes b. …………………………… …………………..

Morbid condition, if any, due to (or as a consequence of) …………………..


giving rise to the above cause, c. ……………………………….
stating the underlying
condition last due to (or as a consequence of)
d. ……………………………… ……………………

II. Other significant a……………………………….. ……………………


conditions contributing to the b……………………………….. …………………….
death, but not related to the
disease or condition causing it

This does not mean the mode of dying e.g. heart failure, respiratory failure.
It means the diseases, injury, or complication that caused death
Ketentuan ICD 10 untuk mortalitas

 Diagnosis penyebab kematian


berdasarkan multiple cause of death

 Untuk program intervensi menekankan


pada diagnosis underlying cause of
death (UCoD) atau penyebab dasar
kematian
Isi Sertifikat Medis Penyebab
Kematian
 Sertifikat Penyebab Kematian berisikan suatu
penyakit, ketidak normalan (abnormality),
cedera atau suatu penyebab luar terjadinya
cedera yang dipercaya berkontribusi terhadap
kejadian kematian.

 Hal yang sangat perlu diingat: cara mati (mode


of deaths) – seperti gagal nafas, gagal jantung
atau gagal otak – tidak dianjurkan sebagai
penyebab kematian
Isi Sertifikat Medis Penyebab
Kematian (lanjutan)
 Sertifikat terdiri dari 2 bagian; yaitu Bagian I dan
II - dan inteval waktu antara onset setiap kondisi
dengan terjadinya kematian
 Bagian I ; digunakan untuk mencatat penyakit
atau kondisi yang berhubungan dengan urutan
kejadian yang mengakibatkan kematian secara
langsung.
 Bagian II: digunakan untuk mencatat kondisi
yang tidak ada hubungan secara langsung
terhadap kejadian yang menyebabkan kematian,
tetap secara alamiahnya /normalnya,
berkontribusi terhadap kematian.
Definisi penyebab kematian
 Sebab kematian: semua penyakit, keadaan sakit
atau cedera yang keduanya dapat mengakibatkan
kematian dan kecelakaan/kekerasan yang
menyebabkan cedera dan berakhir kematian

 Kematian dapat disebabkan oleh 2 atau lebih keadaan,


berurutan, mungkin berhubungan atau mungkin tidak .

 Jika merupakan suatu rangkaian, penting


menentukan underlying cause of death
(penyebab dasar kematian)
Bagian I
 Bagian I (pertama) terdiri
dari empat baris tempat
mencatat urutan kejadian
a) terjadinya kematian
 Ruang ini digunakan untuk
penyakit yang berhubungan
Due to (or as a consequence of)
dengan urutan kejadian
b) yang menyebabkan
kematian secara langsung.
Due to (or as a consequence of)  Kondisi yang dianggap
c)
sebagai penyebab dasar
kematian harus dituliskan
pada baris paling bawah
Due to (or as a consequence of) dari kondisi yang ada pada
d) -
bagian I.
Bagian I lanjutan

Penyakit atau kondisi secara langsung


menyebabkan kematian (penyebab akhir)
selalu dicatat pada baris pertama ;I(a).
– Ada kemungkinan hanya kondisi ini saja yang
dapat dituliskan pada sertifikat jika tidak ada
kondisi lain yang berutan dengan kejadian kondisi
ini (1a).

Kondisi lain yang menyebabkan terjadinya


kondisi I(a) dicatat pada baris (b), (c) dan
(d) dengan penyebab dasar pada baris
terbawah dari baris yang telah digunakan.
Bagian I lanjutan

Jika ada dua atau lebih kondisi yang


menyebabkan kematian secara langsung, maka
urutan (sekuensi) kejadian kematian harus
dituliskan.
Setiap kejadian dalam urutan (sekuensi) dituliskan
pada baris yang berbeda;
Sehingga:
– Baris (a) mencatat penyakit/kondisi yang secara
langsung menyebabkan kematian;
– Baris (b) mencatat penyakit/kondisi lain, jika ada,
yang menyebabkan (a)
– Baris (c) mencatat penyakit/kondisi lain, jika ada, yang
menyebabkan (b) dan
– Baris (d) mencatat penyakit/kondisi lain, jika ada,
yang menyebabkan (c)
Bagian I continue

Definisi Penyebab dasar kematian sesuai


dengan WHO adalah

(a) Penyakit atau cedera yang


merupakan awal dari sekuensi/kronologis
terjadinya penyakit yang menyebabkan
langsung terhadapat kejadian kematian
atau
(b) keadaan kecelakaan atau kekerasan
yang menghasilkan cedera yang fatal
menyebabkan kematian
Bagian I
a) Congestive cardiac failure

Due to (or as a consequence of)

b) Cardiomyopathy
Due to (or as a consequence of)

c) Amyloidosis
Due to (or as a consequence of)

d) -
Bagian I lanjutan

Amylodosis menyebabkan cardiomyopathi.


Cardiomyopathy menyebabkan terjadinya
Congestive heart failure sehingga terjadi
kematian.

Pada kasus ini;


Penyebab dasar dituliskan pada baris (c) dengan
baris (d) dibiarkan kosong, yang berarti tidak ada
kondisi lain yang dilaporkan sebagai sekuensi
terjadinya kondisi yang ada di bagian I.
Bagian I continue

Contoh:

Pasien dengan kanker meninggal dan


penyebab terakhirnya adalah gagal jantung
yang disebabkan oleh adanya carcinomatosis.
Neoplasma primernya terdapat pada usus
(colon). Sekuensi dari neoplasma colon ini
adalah menghasilkan carcinomatosis
kemudian menyebabkan gagal jantung.
Sehingga penyebab dasarnya /underlying
cause of death adalah kanker usus/ca. colon.
Bagian I
a) Heart failure

Due to (or as a consequence of)

b) Carcinomatosis
Due to (or as a consequence of)

c) Carcinoma colon - primer


Due to (or as a consequence of)

d) -
Bagian II
Cause of Death Approximate interval
between onset and death

I a)
Disease or condition directly leading to
death* Due to (or as a consequence of)

b)

Due to (or as a consequence of)


Antecedent causes c)

Morbid conditions, if any, giving rise to the Due to (or as a consequence of)
above cause, stating the underlying condition
last d) -

II.
Other significant
conditions
contributing to the
death, but not
related to the
disease or condition
causing it
*This does not mean the mode of dying e.g. heart failure, respiratory failure. It means the disease, injury, or
complication that caused death.
Bagian II (lanjutan)

1a. Emboli paru


 Bagian II digunakan
untuk mencatat kondisi 1b Fractur Pathologi
yang
bermakna/berkontribus
i terhadap kematian 1c sekunder carsinoma
namun tidak ada pada tulang femur
hubungan dengan
penyakit atau kondisi 1d Carcinoma Mammae
yang menyebabkan
kejadian kematian
II Diabetes Mellitus
(yang dicatat pada
Bagian I).
Bagian II (lanjutan)
 Pada kasus ini Ca 1a. Emboli paru
Mammae menyebabkan
carcinoma sekunder pada
tulang femur, kemudian 1b
terjadi fraktur pathologi Fractur Pathologi
pada femur dan terjadi
emboli paru. Almarhum
menderita Diabetes 1c sekunder carsinoma
mellitus. Diabetes pada tulang femur
mungkin berkontibusi
terhadap kematian. 1d Carcinoma Mammae
Diabetes bukan bagian
dari sekuensi (urutan)
terhadap kejadian II Diabetes Mellitus
pneumonia yang
menyebabkan kematian
Waktu Interval Onset kondisi dengan
kematian

Kolom paling kanan digunakan untuk mencatat


selang waktu / durasi dari kondisi yang dicatat baik
pada bagian I maupun Bagian II.

Kondisi harus dituliskan secara urutan waktu,


dimana kondisi paling lama dituliskan pada baris
paling bawah, sehingga urutan waktu dari sekuensi
sesuai dengan sekuensi penyebab dasar.
Penyebab dasar kematian (UCoD)

Contoh 1:

Perdarahan massif gastro intestinal


disebabkan oleh
Pecah varices oesophagus
disebabkan oleh
Cirrhosis hepatis
disebabkan oleh
Infeksi Hepatitis B kronik (UCoD)
Contoh 2:
Bronchopneumonia karena aspirasi
disebabkan oleh
Coma yang lama
disebabkan oleh
Infark cerebrovascular (U C o D)

Contoh 3:
Emboli paru
disebabkan oleh
Fraktur tulang femur patologis
disebabkan oleh
Karsinoma sekunder pada femur
disebabkan oleh
Karsinoma payudara (U C o D)
Contoh 4:
Perdarahan otak
disebabkan oleh
Hipertensi
disebabkan oleh
Pyelonephritis kronik
disebabkan oleh
Adenoma pada prostat (U C o D)

Contoh 5:
Traumatik shock
disebabkan oleh
Fraktur multiple pada tungkai bawah dan panggul
disebabkan oleh
Pejalan kaki ditabrak oleh truk (U C o D)
PENYEBAB KEMATIAN (CAUSE OF DEATH)
 Multipel, jika hanya 1 penyebab: dituliskan pada Id (UCoD)

 Jika lebih dari 1 penyebab: tentukan terlebih dulu penyakit yang


merupakan awal urutan peristiwa menuju kematian, tuliskan pada
Id

 Penyakit antara: yang disebabkan karena penyakit yang


disebutkan pada d, dan akan mengakibatkan terjadinya penyakit
pada b

 Dapat hanya terisi 1 penyebab antara atau tidak ada sehingga


langsung ke Ia

 Merupakan suatu rentetan perjalanan penyakit menuju kematian

 Id Ic Ib Ia
Format Sertifikat Kematian Perinatal (0-6 hari)

 Faktor anak: kode ICD P05-P96 dan Q


1. Sebab utama bayi/janin
2. Sebab lainnya bayi/janin

 Faktor ibu: kode ICD P00-P04


1. Sebab utama ibu yang mempengaruhi kematian
bayi/janin
2. Sebab lainnya ibu yang mempengaruhi kematian
bayi/janin
Diagnosis Kematian Perinatal (0-6 hari)

 Penyebab utama bayi (major infant cause):


Keadaan patologis pada janin yang mempunyai kontribusi
terbesar terhadap kematian janin tersebut

 Penyebab utama ibu (main mother cause):


Penyakit atau keadaan ibu yang paling besar pengaruhnya
terhadap janin/bayi

 Cara meninggal seperti gagal jantung, adalah mode of death


 Apabila mungkin mode of death dihindari
SISTEM PELAPORAN PENYEBAB KEMATIAN
(MODEL GENERIK)

KEJADIAN KEMATIAN
RUMAH FASKES
SERT, 2
Laporan DOA
kematian
SERT, 1
KEPOLISIAN
PUSAT
RT/RW
Lap kematian Stat
SERT, 1 SERT, 1 (SERT, 1) COD
Laporan
AV kematian
KELURAHAN
Stat
SERT, 1 COD
PUSKESMAS
SERT, 2
DINKES PRO
Stat COD
Stat VIN-
KECAMATAN COD

Stat
SI
SERT, 1
DUKCAPIL Vital
Sistem Pelaporan Penyebab Kematian
(Alur pelaporan kematian di rumah/RS ke dinkes )
KEJADIAN KEMATIAN
RUMAH FAS. KESEHATAN
CERT, 2
Death DOA
Report
CERT, 1
POLISI PUSAT
RT/RW COD
Death Report
Stat
CERT, 1 CERT, 1
Death
VA Report
KELURAHAN COD
Death Report Stat
CERT, 2
PUSKESMAS SUDINKES PROVIN
COD Stat
COD
SI
KECAMATAN Stat
Vital
Death Report
POP ADMN Stat
Isu/Tantangan
 KUALITAS (kelengkapan catatan medis,
training CoD/ICD-10 utk dokter dan
med.recorder)
 KOMITMEN (Komite Medik, dokter RS,
Med.Recorder, Sudinkes, Dinkes, DepKes)
 PEMANTAPAN dan PENINGKATAN
SISTEM PELAPORAN dan ANALISIS (RS,
Sudinkes, Dinkes)
 KERJASAMA dengan sektor terkait
(Kependudukan-Catatan Sipil)
PERAN DOKTER
DAN
MEDICAL RECORDER

PENINGKATAN MUTU PENCATATAN


PENYEBAB KEMATIAN
DI RUMAH SAKIT
Latihan 1

Apakah penyebab dasar kematiannya?


Chronic dudenal ulcer
Latihan 2

Kondisi mana yang menyebabkan langsung kematiannya?

Hyperglycemia coma
Contoh Resume Kasus
Contoh resume 1

 Laki laki umur 60 tahun yang


mengalami hypertensi sejak 20 tahun
yang lalu dan gejala ischemic heart
disease selama 5 tahun, kondisinya
memburuk dan meninggal di rumah.
Ditemukan coronary thrombosis yang
mana telah diduga dan dibuktikan
melalui autopsy
a) Hypertensi 20 tahun

b) Coronary thrombosis Beberapa menit


)
c) Artherosklerosis tahunan

d) Coronary 5 tahun
arteriosclerosis
II.

Coba susun kronologis kondisi dalam


SKPK/MCCD!
a) Coronary thrombosis Beberapa menit

b) Coronary 5 tahun
arteriosclerosis

c) Artherosklerosis tahunan

d) -
II. Hypertensi 20 tahun

Lihat sekuensi waktu


Contoh resume 2
 Laki-laki 64 tahun datang ke rumah sakit dengan
atreriosclerotic cerebral infarction. Ia telah
dirujuk ke bagian rehabilitasi medis karena telah
mengalami hypostatik pneumonia. Pada ICU, hasil
kultur sputum ditemukan Klebsiella pneumonia
dan pasien meninggal dalam waktu beberapa
saat. Ia telah menderita ischaemic heart disease
selama 19 tahun dan seorang peminum alkohol
selama 20 tahun

 Coba buat sertifikat penyebab kematiannya!


a) Hypostatic Klebsiella 1 minggu
pneumonia

b) Cerebral Infarction 2 bulan

c) Artherosklerosis tahunan

d) -

II. Alkoholism 20 tahun


Ischaemic Heart Disease 19 tahun
Contoh Resume 3

 Seorang laki-laki umur 49 tahun dibawa ke


bagian emergensi dengan infeksi luka pada
kaki kanan. Karena kejang berulang, ia
dibawa ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan
dokter pasien terserang tetanus. Istrinya
melaporkan bahwa saat berkerja di lapangan
2 minggu lalu, ia tertusuk paku. Ia
mengobati lukanya sendiri. Pasien meninggal
oleh karena asphyxia saat kejang pada hari
masuk rumah sakit.
a) Kejang 2 hari

b) Infeksi tetanus 2 minggu

c) Infeksi luka kaki kanan 2 minggu

d) Tertusuk paku saat 2 minggu


berkerja di lapangan

II -
Contoh resume 4
 Seorang perempuan umur 28 tahun meninggal
pada tanggal 19 November. Ia menderita arterial
hypertensi dan chronic rheumatic cardiac
disease, yang telah di diagnosis pada umur 23
tahun. Kondisi ini di duga oleh karena
almarumah menderita acute rheumatic fever
saat balita. Ia masuk rumah sakit pada saat hari
kematiannya dengan perdarahan dari uterus
disebabkan keguguran spontan 2 hari
sebelumnya. Ia meninggal oleh karena
hypovolumic shock
a) hypovolumic shock Beberapa jam

b) Uterine Hemorrhage Beberapa jam

c) Incomplete spontaneus 2 hari


abortion

d)-
II Chronic rheumatic heart disease tahunan
hypertension
Resume rekam medis
1
 Pada tanggal 3 Januari 1977, seorang wanita usia
60 tahun masuk RS dengan Hernia Femoralis
Strangulata yang terjadi sejak 4 hari sebelumnya.
Ia datang dengan keluhan nyeri abdomen dan
muntah fekal. Tampaknya, usus halus nya telah
perforasi sebelumnya.
 Pada tanggal 4 Januari, ia menjalani operasi
pelepasan hernia dan reseksi usus, dengan
anastomosis ujung ke ujung.
 Pada tanggal 5 Januari, pasien mulai
menunjukkan tanda peritonitis dan kemudian
meninggal pada tanggal 14 Januari 1977.
Sertifikasi kasus 1

Bagian I (a)
(b)
(c)
(d)

Bagian II
Sertifikasi kasus 1

Bagian I (a) Peritonitis akut


(b)
(c)
(d)

Bagian II
Sertifikasi kasus 1

Bagian I (a) Peritonitis akut


(b) Perforasi usus halus 12 hari
(c)
(d)

Bagian II
Sertifikasi kasus 1

Bagian I (a) Peritonitis akut


(b) Perforasi usus halus 12 hari
(c)
(d) Hernia fermoralis 15 hari
strangulata

Bagian II
Resume rekam medis 2

 Pada tanggal 14 Januari 1976, seorang pria lansia


terpeleset dan terjatuh pada permukaan yang sama, yang
mengakibatkan patah tulang. Setelah masuk untuk
dirawat, fraktur tulang ischium dan ilium kiri direduksi.
 Pasien kemudian menderita azotemia, arteriosklerosis
generalisata, penyakit jantung arteriosklerotik dan
emfisema paru.
 Pada tanggal 15 Februari ia mengalami
bronchopneumonia dan meninggal 6 hari kemudian. Hasil
autopsi mengungkapkan adanya fraktur tulang panggul,
osteoporosis, hipertrofi jantung, miokarditis fibrosa kronik
dan sklerosis arteri koronaria.
Sertifikasi kasus 2

Bagian I (a)
(b)
(c)
(d)

Bagian II
Sertifikasi kasus 2

Bagian I (a) Bronchopneumonia 6 hari


(b)
(c)
(d)

Bagian II
Sertifikasi kasus 2

Bagian I (a) Bronchopneumonia 6 hari


(b)
(c)
(d) Fraktur tulang ischium dan ilium 7 hari
kiri

Bagian II
Sertifikasi kasus 2

Bagian I (a) Bronchopneumonia 6 hari


(b)
(c) Fraktur tulang ischium dan ilium 7 hari
kiri
(d) Jatuh terpeleset pada permukaan 7 hari
yang sama

Bagian II Penyakit jantung arteriosklerosis


dengan sklerosis arteri koronaria
UCoD (Underlying Cause of Death)

 Jatuh terpeleset pada permukaan W01


yang sama
Resume rekam medis 3

Pada tanggal 1 Pebruari, seorang lelaki berusia 58


tahun datang ke klinik dengan keluhan batuk darah
lama dan penurunan berat badan. Pada pemeriksaan
ia ditemukan anemia, sehingga kemudian dirawat.
Diagnosis adalah TB paru lanjut, tipe reaktifasi
dengan kapitasi, kurang lebih selama 8 tahun. Pasien
juga menderita arteriosklerosis generalisata yang
mungkin sudah lama. Ia juga mengalami varises
moderat pada ekstremitas bawah.
Pada waktu masuk tersebut, pasien mengalami
perdarahan paru akut dan masif, dan meninggal pada
malam harinya.
Sertifikasi kasus 3

Bagian I (a)
(b)
(c)
(d)

Bagian II
Sertifikasi kasus 3

Bagian I (a) Perdarahan paru 10 jam

(b)
(c)
(d)

Bagian II
Sertifikasi kasus 3

Bagian I (a) Perdarahan paru 10 jam


(b) TB paru lanjut 8 tahun
(c)
(d)

Bagian II
Sertifikasi kasus 3

Bagian I (a) Perdarahan paru 10 jam


(b) TB paru lanjut 8 tahun
(c)
(d)

Bagian II Arteriosklerosis generalisata


dan varises vena ekstremitas
bawah
Resume rekam medis 4
Seorang laki-laki usia 75 tahun masuk RS dengan keluhan nyeri
dada hebat. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung
arteriosklerosis jantung 10 tahun dengan temuan EKG berupa
miokard iskemik dan beberapa kali episode gagal jantung
kongestif yang diatasi dengan preparat digitalis dan diuretik.
Lima bulan sebelum dirawat, pasien mengalami anemia dengan
hematokrit 17 dan darah samar dalam tinja. Enema barium
memperlihatkan masa polipoid yang besar di caecum yang pada
pemeriksaan biopsi didiagnosis sebagai karsinoma.
Karena status penyakit jantungnya, ia tidak dipertimbangkan
untuk dioperasi. Sebagai gantinya, ia diobati dengan paket
radiasi selama 5 minggu dan transfusi sel darah merah. Ia
menyelesaikan pengobatan ini 3 bulan sebelum masuk RS.
Pada saat masuk, diagnosis EKG adalah infark miokard akut
dinding anterior. Pasien kadaluarsa 2 hari kemudian.
Sertifikasi kasus 4

Bagian I (a)
(b)
(c)
(d)

Bagian II
Sertifikasi kasus 4

Bagian I (a) Infark miokardial akut 2 hari


(b)
(c)
(d)

Bagian II
Sertifikasi kasus 4

Bagian I (a) Infark miokardial akut 2 hari


(b) Penyakit jantung arteriosklerosis 10 hari
(c)
(d)

Bagian II
Sertifikasi kasus 4

Bagian I (a) Infark miokardial akut 2 hari


(b)
(c)
(d) Penyakit jantung arteriosklerosis 10 hari

Bagian II Karsinoma caecum, gagal jantung


kongestif
Sertifikasi kasus 4

Bagian I (a) Infark miokardial akut 2 hari


(b)
(c)
(d) Penyakit jantung arteriosklerosis 10 tahun

Bagian II Karsinoma caecum, gagal


jantung kongestif
Sertifikasi kasus 5 (DOA–tanpa autopsi visum)

Bagian I (a)
(b)
(c)
(d)

Bagian II
Sertifikasi kasus 5 (DOA–tanpa autopsi visum)

Bagian I (a) Air tawar dalam paru ? Beberapa


(b) menit
(c)
(d)

Bagian II
Sertifikasi kasus 5 (DOA–tanpa autopsi visum)

Bagian I (a) Air tawar dalam paru ? Beberapa


(b) Tenggelam di kolam bekas menit
Beberapa
galian pasir menit
(c)
(d)

Bagian II
Sertifikasi kasus 5 (DOA–tanpa autopsi visum)

Bagian I (a) Air tawar dalam paru ? Beberapa


(b) Tenggelam di kolam bekas menit
galian pasir Beberapa
(c) menit
(d) Mengendarai sepeda motor
bebek, walau belum bisa dan
tanpa pendamping, kemudian Beberapa
tercebur detik

Bagian II
Sertifikasi kasus 5 (DOA–tanpa autopsi visum)

Bagian I (a) Tenggelam di kolam bekas Beberapa


menit
galian pasir
(b)
(c)
(d) Mengendarai sepeda motor Beberapa
detik
bebek, walau belum bisa
dan tanpa pendamping,
kemudian tercebur

Bagian II
Contoh resume perinatal 1
 Seorang ibu berumur 26 tahun, primigravida dengan
riwayat menstruasi teratur,menerima pelayanan antenatal
secara rutin yang dimulai pada usia kehamilan 10 mgg.
Pada usia kehamilan 30-32 mgg, secara klinis telah
terdeteksi anak dalam kandungannya mengalami
keterlabatan pertumbuhan janin, dan telah dikonfirmasi
jelas pada usia kehamilan 34 mgg. Diketahui adanya
bacteriuria yang tanpa gejala dan tidak diketahui
penyebabnya. Melalui SC lahirlah seorang bayi laki-laki
dengan berat badan 1600 gr. Berat placenta 300 gr dan
terlihat adanya infark. Bayi megalami Respiratory Dystress
Syndrome dan dilakukan terapi. Kemudian bayi meninggal
dengan tiba-tiba pada hari ketiga. Pada hasil autopsy
terdapat extensive pulmonary hyaline membrane dan
massive intraventricular haemorrhage
Penyebab kematian perintal 1
a. Penyebab utama bayi: Intraventricular
haemorrhage

b. Penyebab lain bayi ; Respiratory distress


syndrome Retarded fetal growth

c. Penyebab utama ibu; Placental insufficiency

d. Penyebab lain ibu ; Bacteriuria in pregnancy


Caesarean section
Contoh resume perinatal 2

 Seorang perempuan dengan riwayat kehamilan


sebelumnya mengalami dua kali keguguran yaitu
pada umur kehamilan 12 dan 18 minggu datang
ke rumah sakit dengan kehamilan umur 24
minggu, dalam keadaan persalinan premature.
Lahir secara spontan bayi seberat 700 gram
yang kemudian meninggal pada hari pertama dia
hidup. Pada autopsy ditemukan “pulmonary
immaturity”.
Penyebab kematian perintal 2
a. Penyebab utama bayi: Pulmonary immaturity

b. Penyebab lain bayi ; -

c. Penyebab utama ibu; Persalinan Premature


tanpa diketahui penyebabnya

d. Penyebab lain ibu ; Abortus berulang


Contoh resume perinatal 3

 Seorang ibu (30tahun) dari anak laki-laki


sehat berumur 4 tahun, mengalami
kehamilan tidak normal yaitu
hydramnios. Hasil X-ray pada umur
kehamoan 36 minggu diduga janin
mengalami anencephaly. Bayi lahir mati
dengan keadaan anencephalic dengan
berat badan 1500 gram.
Penyebab kematian perintal 3
a. Penyebab utama bayi: Anencephaly

b. Penyebab lain bayi ; -

c. Penyebab utama ibu; Hydramnios

d. Penyebab lain ibu ; -


Penyebab kematian

 Causes of perinatal death:


 (a) Anencephaly
 (b) —
 (c) Hydramnios
 (d) —
 (e) —
 .
.
Sumber informasi kondisi/
penyakit almarhum untuk
menentukan penyebab kematian

1. Catatan medis di medical record


2. Hasil autopsi forensik (luar atau dalam)

3. Hasil investigasi kepolisian

4. Hasil autopsi verbal


Penutup
 Menentukan penyebab kematian (UCoD) adalah tanggung
jawab moral dokter thd setiap kejadian kematian pasien
sebagai sumbangsih untuk meningkatkan kes.masyarakat

 Sertifikat medis penyebab kematian adalah dokumen


legal yang sangat penting

 Informasi dapat dipakai untuk perencanaan dan evaluasi


program kesehatan (kabupaten/propinsi/nasional)

 Dan dipakai untuk presentasi statistik di forum kesehatan


nasional dan internasional
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai