Anda di halaman 1dari 4

RSU PURBOWANGI

OTOPSI VERBAL/SERTIFIKAT KEMATIAN

Jl. Yos Sudarso No1


Purbowangi Gombong
Telp. (0287)471080
fax(0287)472111

Nomor Dokumen

Nomor Revisi :

No :

Tanggal terbit :

PROSEDUR TETAP

Halaman :
1/4

Ditetapkan oleh
Direktur RSU Purbowangi

Dr. H. Fatah Widodo, SpM.MKes.


I. Pengertian

SERTIFIKAT KEMATIAN
Menurut Internasional Clasification Of Disease 1975 Revision
(ICD-X), sertifikat kematian dalam medis di bagi dalam dua katagori :
1. Penyakit yang secara langsung menyebabkan kematian (Direct
Causa).
Penyakit perantara yang berkaitan dengan Intervening Antecedent
Causa.
Penyakit utama yang merupakan dasar dimulainya perjalanan
penyakit (Underlying Antecedent Causa).
2. Penyakit lain yang memperburuk keadaan, tetapi ada hubungannya
dengan penyakit utama.

II.Tujuan

Agar setiap kematian pasien mempunyai data lengkap tentang sebabsebab kematiannya.

II. Kebijakan

Sertifikat kematian dibuat oleh dokter (yang memeriksa pasien saat


meninggal dunia) sesaat setelah pasien meninggal dunia.

III. Prosedur

I.

CARA MENENTUKAN SEBAB KEMATIAN


Pendahuluan :
Sebab kematian adalah penyakit, kelainan atau cidera yang
menyebabkan atau mempengaruhi timbulnya kematian.
Semua kejadian ini yang berkaitan dengan perjalanan penyakit
yang berakhir dengan kematian dicatat agar supaya dapat
memberikan pelayanan yang lengkap.
Tetapi dalam pencatatan dan pelaporan kematian ini, dokter
tidak mendapat kesempatan untuk mengadakan pemeriksaan
pasien dengan lengkap sebelum meninggal. Maka sulit untuk
membuat diagnosa yang sangat spesifik.
Walaupun demikian harus di usahakan untuk membuat diagnosa
sejelas mungkin agar dapat berguna.
Tujuan dari pencatatan sebab-sebab kematian ini ialah untuk
memperoleh sebab kematian, yang dapat digunakan dlam
perencanaan kesehatan masyarakat.

RSU PURBOWANGI

OTOPSI VERBAL/SERTIFIKAT KEMATIAN

Jl. Yos Sudarso No1


Purbowangi Gombong
Telp. (0287)471080
fax(0287)472111

Nomor Dokumen
No :

Tanggal terbit :

PROSEDUR TETAP

Nomor Revisi :

Halaman :
2/4

Ditetapkan oleh
Direktur RSU Purbowangi

Dr. H. Fatah Widodo, SpM.MKes.


I.

TABULASI SEBAB KEMATIAN


Secara berurutan dicatat perjalanan dari penyakit-penyakit
(diagnosa) yang diderita seseorang sebelum meninggal.
Urutan pertama ialah :
a. Penyebab kematian secara langsung.
b. Penyakit perantara yang berkaitan dengan penyebab langsung.
c. Penyakit utama yang merupakan dasar dari permulaan
perjalanan penyakit.
Apabila dalam perjalanan penyakit hanya didapat satu penyakit,
yang menjadi penyebab langsung (a) maka (b) dan (c) tidak perlu
diisi.
II. CARA MEMILIH PENYAKIT UTAMA PENYEBAB
KEMATIAN
Isilah sebab-sebab kematian dari suatu kasus menurut urutan
kejadiannya ke dalam formulir kematian. Penyakit yang timbul
pertama ditempatkan pada urutan terbawah, sebagai penyakit
pokok.
Penyakit lainnya menyusul pada urutan di atasnya. Penyakit yang
langsung menyebabkan kamatian ditempatkan pada urutan teratas
sebagai penyebab langsung (direct cause).
Contoh-contoh yang perlu diketahui :
Contoh 1 : I. a. Uremia
b. Retensio Urine
c. Prostat Hipertrophy : penyakit utama.
Contoh 2 : I. a. Bronchopneumonia
b. Bronchitis Cronika : penyakit utama.
II.Myiocarditis Cronika
Contoh 3 : I. a. Gangrene of Intestin
b. Peritonitis
c. Valvunus of caecum : penyakit utama
II.Seharusnya (a) Peritonitis dan (b) Ganggren of
Intestin.
Contoh 4 : I. a. Coronery Trombosis.
b. Cerebral Haemoragic.
c. Artyerio cerebrosis : penyakit utama.
II.Seharusnya (a) Cerebral Haemoragic dan (b)
Coronaria trombosis.
Contoh 5 : I. a. Abses Soflung
b. Lobar Pneumonia : penyakit utama.
Contoh 6 : I. a. Hepatic Failure
b. Bile Duct Obstruktion
c. Carsinoma of Pancreas : penyakit utama.

RSU PURBOWANGI

OTOPSI VERBAL/SERTIFIKAT KEMATIAN

Jl. Yos Sudarso No1


Purbowangi Gombong
Telp. (0287)471080
fax(0287)472111

Nomor Dokumen
No :

Tanggal terbit :

PROSEDUR TETAP

Nomor Revisi :

Halaman :
3/4

Ditetapkan oleh
Direktur RSU Purbowangi

Dr. H. Fatah Widodo, SpM.MKes.


Contoh 7 : I. a. Scondaries In Lung With Lung Abses
b. Cancer of Brain : penyakit utama.
Contoh 8 : I. a. Pulmonary Odeme
b. Scondary anemia and cronic limpatic leukemia :
penyakit utama.
Apabila kematian disebabkan komplikasi tindakan pengobatan
atau operasi maka sebagai penyebab kematian utama dicatat
penyakit yang mengakibatkan dilakukannya pengobatan atau
operasi tersebut.
Contoh 9 : I. a. Neprectomy
b. Embrioma of kidney : penyakit utama.
Pada senilitas usahakan mencari penyakit lainya sebagai penyakit
utama.
Contoh 10:I. a. Senility and Hypostatic
b. Rhematoid Arthritis : penyakit utama.
III.

SEBAB KEMATIAN PERINATAL


Menurut ICD-X, penyebab kematian perinatal dibedakan sebagai
berikut :
a. Penyakit/kelainan utama dari kematian bayi/janin.
b. Penyakit/kelainan lainnya dari kematian bayi/janin.
c. Penyakit ibu yang utama yang menyebabkan kematian
bayi/janin.
d. Penyakit ibu lainnya yang menyebabkan kematian bayi/janin.
Penyakit atau kelainan utama yang menyebabkan kematian bayi,
ialah penyakit atau kelalaian yang sangat besar pengaruhnya
terhadap kematian bayi tersebut, tidak hanya merupakan gejala
misalnya kegagalan jantung atau asfeksia. Demikian berlaku
untuk keterangan dari kelainan ibu.
Pada kelainan bayi karena premature, usahakanlah untuk mencari
sebab dari premature sebagai underlying cause. Apabila tidak
didapati kemungkinan sebab lainnya, maka premature ditetapkan
sebagai penyebab kematian bayi tersebut.
Contoh 1 : Lahir hidup 4 hari :
a. Prematury.
b. Spina Bifida : penyebab utama
c. Placenta Insufisiency.
Contoh 2 : Lahir hidup setelah 50 menit meninggal :

a. Severe bit asfiksia.


b. Hidrocefalus : penyebab utama.
c. Obstructed Labour
d. Severe pre eclampsia

Contoh 3 : Lahir mati-bayi meninggal dalam kandungan.


a. Severe malnutrition
Lahir kurang bulan (a)
Antepartum Anoxia (b)
b.
Toxemia
(c)
c. Plasenta Previa
(d)
Contoh 4 : Lahir hidup 2 hari
a. Subdural haemoragic (a)
Massive Inhalation of Meconium (b)
Intraurine Anoxia
b. Hipoglicemia.
Prolonged Pregnancy
c. Toxemia
d. Forceps Delyvery.
V. MODIFIKASI DARI KLASIFIKSI SEBAB KEMATIAN
Berhubung terbatasnya kemampuan dokter di lapangan untuk
dapat menegakkan diagnosa secara sangat spesifik, maka untuk
yujuan penelitian ini klasfikasi penyakit sebab kematian telah
disederhanakan dan disesuaikan dengan kebutuhan dalam
penyusunan rencana program kesehatan.
Penyakit diare digabungkan menjadi, karena sulit untuk
membedakan sebabnya diare hanya berdasarkan anamnese dari
keluarga almarhum yang merawatnya.
Pada umumnya responden mempunyai perhatian dan pengetahuan
yang terbatas sehingga sering tidak dapat memberikan jawaban
yag akan pertanyaan dokter yang terlalu terperinci (detail).
Dalam penelitian ini yang perlu diperhatikan ialah apa sebab
kematian untuk kelompok ini dibuat lebih terperinci.
V. Unit terkait

1.
2.
3.
4.
5.

IGD
IRNA
ICU
Instalasi Pelayanan Perinatal Resiko Tinggi
Instalasi Bedah Sentral

Anda mungkin juga menyukai