SEBAB KEMATIAN
Pada tahun 1967, The Twentieth World Health Assembly merumuskan definisi Sebab
Kematian (Cause of Death) yang dijadikan pedoman dalam memasukkan sebab kematian pada
sertifikat kematian. Definisi yang disepakati tentang sebab kematian adalah; “semua penyakit,
kondisi morbid, atau cedera yang berakibat atau berkontribusi terhadap kematian, serta
keadaan dari kecelakaan atau kekerasan yang menghasilkan cedera tersebut di atas”.
Perlunya merumuskan definisi tersebut didasari oleh kepentingan agar semua informasi yang
relevan dapat tercatat dalam sertifikat, namun tidak termasuk moda kematian seperti gagal
Jika ditinjau dari perspektif Pencegahan Kematian, adalah penting untuk memutus
Masyarakat, hal terpenting dalam upaya pencegahan adalah dengan mencegah faktor
pencetusnya. Maka, dalam rangka memutus rangkaian peristiwa penyebab kematian
a. Penyakit atau Cedera yang menimbulkan rangkaian peristiwa morbid yang secara
b. Keadaan dari kecelakaan atau kekerasan yang menimbulkan cedera fatal tersebut.
Dalam banyak kasus, dua atau lebih kondisi penyakit dapat berkontribusi terhadap
kematian, kita harus menentukan satu penyebab kematian untuk kepentingan pengkodean
dan pelaporan. Penyebab tunggal itu dinamakan penyebab dasar kematian (Underlying Cause
program preventif primer, sehingga status kesehatan masyarakat menjadi lebih baik.
Konsep dari penyebab dasar kematian merupakan sentral dari penentuan kode
mortalitas. Dengan demikian, penyebab dasar kematian adalah suatu kondisi, kejadian atau
keadaan yang tanpa penyebab dasar pasien tersebut tidak akan meninggal. Sebagai contoh
penderita kanker meninggal dan penyebab langsungnya adalah gagal jantung sebagai akibat
dari carcinomatosis. Tempat awalnya adalah neoplasma colon. Maka urutannya adalah neoplasma ganas
colon menyebabkan carcinomatosis, selanjutnya menyebabkan gagal
jantung. Pada contoh tersebut, gagal jantung merupakan kejadian terakhir pada urutan
penyakit, yang diawali dengan kanker colon. Neoplasma maligna colon merupakan kondisi
data statistik kematian, WHO menyusun International Form of Medical Certificate of Cause of
Death (MCCD) yang merupakan sumber utama data mortalitas. Informasi sertifikat kematian
dapatdiperoleh dari petugas kesehatan (dokter rumah sakit atau dokter puskesmas) atau
untuk kasus-kasus kecelakaan/kekerasan dari polisi dan dokter forensik. Untuk beberapa
Death (IFMCCD) yang direkomendasikan WHO. Di Jakarta, terdapat dua macam format
sertifikat kematian yang digunakan, yaitu untuk kematian umur 7 hari ke atas dan kematian
0-6 hari termasuk lahir mati (perinatal). Untuk format kematian perinatal dan penentuan
Berikut ini adalah International form of MCCD menurut standar internasional yang
diadopsi oleh Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta sebagai format kematian umur 7 hari ke
atas.3 Format ini disebut sebagai Sertifikat Medis Penyebab Kematian (SMPK).
menyebabkan kematian, (terkait urutan dan kejadian langsung menuju kematian); dan
b. Bagian II: Untuk kondisi lain yang tak terkait namun secara alamiah turut
Pada keadaan tertentu, dimana persyaratan untuk aplikasi Prinsip Umum tidak dapat
1) jika terdapat lebih dari satu kondisi yang diisikan pada baris terbawah bagian I sertifikat
kematian;
2) atau kondisi yg tercatat pada baris terbawah Bagian I tidak mengakibatkan semua
Jika prinsip umum tak dapat diaplikasikan, maka barulah menggunakan Aturan Seleksi
Pada keadaan tertentu, dimana persyaratan untuk aplikasi Prinsip Umum tidak dapat
kematian;
2) atau kondisi yg tercatat pada baris terbawah Bagian I tidak mengakibatkan semua
Jika prinsip umum tak dapat diaplikasikan, maka barulah menggunakan Aturan Seleksi
Aturan Seleksi 1
(a) Bilamana prinsip umum tidak dapat diaplikasikan dan terdapat laporan sequence yang
berakhir pada kondisi yang tercatat pada baris pertama/teratas dalam sertifikat, pilihlah
(b) Bila terdapat lebih dari satu sequence yang berakhir pada kondisi yang pertama kali
disebutkan, maka pilih originating antecedent cause dari sequence yang pertama
disebutkan.
Jadi, Aturan Seleksi 1 diterapkan ketika ada laporan sequence tetapi Prinsip Umum tidak
dapat diterapkan.2 Sebagai Contoh, jika dalam sertifikat kematian tertulis sebagai berikut:
(c) Influenza
Laporan urutan berakhir pada kondisi pertama dalam sertifikat, yaitu Acute myocardial
infarction. Karena baris terbawah yaitu Influenza tidak terbukti dapat menyebabkan kondisi
di baris atasnya (atherosclerotic heart disease), maka dengan demikian Prinsip Umum gugur,
tidak terpenuhi, dan oleh karenanya tidak dapat diaplikasikan dalam proses pemilihan sebab
terbukti dapat menyebabkan Acute Myocardial Infarct, maka berarti masih terdapat urutan
peristiwa atau sequence antara baris (b) terhadap baris (c). Maka dengan demikian, yang
menjadi UCOD adalah penyakit yang mendasari atau mencetuskan kondisi di atasnya, pada
contoh ini, sebab kematian yang terpilih adalah Atherosclerotic heart disease, berdasarkan
Aturan Seleksi 1.
Berhubung baris terbawah pada Bagian I diisi dua sebab kematian, maka Prinsip Umum
gugur karena syaratnya tidak terpenuhi. Selanjutnya dapat menggunakan Aturan Seleksi 1
sepanjang masih terdapat sequence atau urutan sebab akibat. Dan ternyata ada 2 urutan yang
dilaporkan, yang mana keduanya berakhir pada kondisi yang diisikan pada baris teratas atau
baris pertama pada sertifikat yaitu bronchopneumonia. Urutan sebab akibat tersebut adalah :
Maka sesuai Aturan Seleksi 1, pilihlah origin atau sumber dari urutan yang pertama kali
disebutkan, yaitu cerebral infarction.
Sebagaimana telah disebutkan di atas, jika terdapat lebih dari satu sequence, pilih yang
berakhir pada kondisi yang pertama disebutkan, dalam hal ini varices esofageal disebutkan
lebih dulu daripada gagal jantung kongestif. Maka sequence yang lebih dipilih adalah: Sirosis
hati (menyebabkan) varices esofageal. Maka sesuai ketentuan pada Aturan Seleksi 1, yaitu
bila terdapat lebih dari satu sequence yang berakhir pada kondisi yang pertama kali
disebutkan, maka pilih originating antecedent cause dari sequence yang pertama disebutkan.
Dengan demikian maka sebab dasar kematian (UCOD) terpilih adalah Sirosis Hati (K74.6).