Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Tidak semua ibu hamil mengetahui nutrisi selama kehamilan untuk kesejahteraan
janin yang ada di dalam kandungannya.
II. Pengantar
Bidang studi : DIII Kebidanan
Topik : Nutrisi Ibu Hamil Trimester III
Sub Topik :
1. Keluhan Kehamilan Pada Trimester III
2. Nutrisi Ibu Hamil
Sasaran : Seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di
Puskesmas Batujajar
Hari/Tanggal : Selasa/06 Agustus 2019
Waktu : 30 Menit
Tempat : Poli KIA Puskesmas Batujajar
Penyuluh : Sofi Khanifiani
III. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan ibu mampu mengetahui ketidaknyamanan pada
ibu hamil trimester III dan Nutrisi Kehamilan Trimester III sesuai yang telah
disampaikan dalam penyuluhan.
IV. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat mengetahui tentang:
1. Keluhan Kehamilan Pada Trimester III
2. Nutrisi Ibu Hamil
V. Urutan Kegiatan
a. Pembukaan : 3 Menit
b. Penyuluhan : 15 Menit
c. Diskusi : 10 Menit
d. Penutup : 2 Menit
VI. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
VII. Bahan dan Alat
a. Leaflet
b. Buku KIA

VIII. Rincian Kegiatan


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. 3 menit Pembukaan: Sofi Khanifiani  Menjawab
 Memberi salam salam
 Memperkenalkan diri  Menyetujui
 Menjelaskan tujuan penyuluhan kesepakatan
 Melakukan kontrak waktu waktu
2. 15 menit Pelaksanaan: Pemateri oleh
 Menjelaskan materi penyuluhan Sofi Khanifiani
secara berurutan dan teratur.  Menyimak dan
Materi : Memperhatikan
 Keluhan Kehamilan Pada
Trimester III
 Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu
Hamil Trimester III
3. 10 menit Evaluasi dan diskusi; Pemateri oleh
 Meminta Bpk. dan keluarga Sofi Khanifiani
menjelaskan atau menyebutkan Merespon,
kembali: Bertanya dan
 Keluhan kehamilan Pada Menjawab
Trimester III Pertanyaan
 Komplikasi Kehamilan
Trimester III
 Tanda-Tanda Persalinan
 Persiapan Persalinan
 Memberikan kesempatan kepada
responden untuk bertanya
 Memberikan pujian atau reward
atas keberhasilan responden
dalam menjelaskan pertanyaan
dan menjawab pertanyaan.
4. 2 menit Penutup: Sofi Khanifiani
 Menyampaikan terimakasih Menjawab Salam
atas perhatian dan waktu yang
telah diberikan kepada peserta
 Mengucapkan salam

IX. Lampiran Materi


A. Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan masa dari mulai konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari HPHT (hari pertama haid terakhir). Kehamilan dihitung 3
trimester yaitu trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
trimester kedua dari keempat sampai 6 bulan, trimester ketiga dari bulan
ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2014).
Kehamilan merupakan periode yang dihitung sejak HPHT (hari pertama
haid terakhir) hingga dimulainya persalinan sejati. Periode antepartum atau
kehamilan ini dibagi menjadi 3 trimester yang masing-masing terdiri dari
trimester pertama dimulai dari minggu pertama sampai minggu ke-12 (12
minggu), trimester kedua dimulai dari minggu ke-13 sampai minggu ke-13
sampai minggu ke-27 (15 minggu), dan trimester ketiga dimulai dari minggu
ke-28 sampai minggu ke-40 (13 minggu) atau sampai minggu ke-42 (15
minggu). Lama kehamilan diperkirakan kurang lebih 280 hari, 40 minggu, 10
bulan (berdasarkan perputaran bulan atau lunar) (Varney, 2007).
Tujuan asuhan kehamilan/antenatal diantaranya:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembay bayi,
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan
sosial ibu dan bayi,
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi,
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan,
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI eksklusif,
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Saifuddin, 2014).
B. Keluhan Kehamilan pada Trimester III
Trimester III mencakup minggu ke-28 sampai 42 kehamilan. Trimester III
seringkali disebut periode menunggu, penantian dan waspada, sebab pada saat
itu ibu tidak sabar untuk menunggu kelahiran bayinya. Trimester III merupakan
masa persiapan dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua, sehingga
sebagian besar perhatian tertuju pada kesiapan persalinan. Selama periode ini
sebagian besar wanita hamil dalam keadaan cemas yang nyata. Hal ini
mendasari ketidaknyamanan trimester III diantaranya:
1. Pertambahan ukuran uterus akibat dari pertumbuhan janin dan plasenta
serta turunnya kepala pada rongga panggul menimbulkan pengaruh pada
sistem ora\gan maternal. Hal tersebut menjadi dasar timbulnya
ketidaknyamanan pada ibu selama trimester III,
2. Pada trimester III kadar progesteron mengalami peningkatan dan stabil
hingga 7 kali lebih tinggi dari masa sebelum hamil,
3. Penantian dan persiapan akan persalinan mempengaruhi psikologis ibu.
Ibu merasa khawatir terhadap proses persalinan yang akan dihadapinya,
keadaan bayi saat dilahirkan. Sehingga dukungan pendamping sangat
dibutuhkan (Irianti, 2015).
Perubahan-perubahan tersebut menjadi dasar timbulnya keluhan-keluhan
fisiologis pada trimester III yaitu:
1. Sering berkemih, Keluhan sering berkemih karena tertekannya
kandung kemih oleh uterus yang semakin membesar dan
menyebabkan kapasitas kandung kemih berkurang serta frekuensi
berkemih meningkat (Irianti, 2015). Frekuensi berkemih pada
trimester ketiga paling sering dialami oleh wanita primigravida
setelah lightening terjadi. Efek lightening adalah bagian presentasi
akan menurun masuk kedalam panggul dan menimbulkan tekanan
langsung ke kandung kemih dan menyebabkan frekuensi berkemih
bertambah (Varney, 2007).
2. Sesak nafas, Sesak nafas merupakan ketidaknyamanan terbesar yang
dialami pada trimester ketiga. Selama peroide ini uterus mengalami
pembesaran hingga terjadi penekanan diafragma. Dimana diafragma
akan terdorong keatas sekitar 4 cm disertai pesgeseran keatas tulang
iga. Tekanan pada diafragma ini (kemungkinan menurunkan volume
residu fungsional lebih lanjut); menimbulkan perasaan atau kesadaran
tentang kesulitan bernapas atau sesak napas (Varney, 2007).
3. Nyeri punggung, Nyeri punggung bawah merupakan nyeri punggung
yang terjadi pada area lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya
akan meningkat intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan
karena nyeri ini akibat pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan
postur tubuhnya. Perubahan-perubahan ini dikarenakan oleh berat
uterus yang membesar. Wanita tersebut pada saat berjalan akan
mengayunkan tubuhnya ke belakang akibat peningkatan lordosis.
Lengkung ini kemdian akan meregangkan otot punggung dan
menimbulkan rasa sakit atau nyeri (Varney, 2007).
4. Konstipasi, Konstipasi biasanya muncul pada wanita hamil di
trimester kedua dan ketiga. Konstipasi diduga terjadi akibat
penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos pada usus
besar ketika terjadi peningkatan jumlah progesteron. Pergeseran dan
tekanan pada usus akibat pembesaran uterus atau bagian persentasi
juga dapat merunkan motilitas pada saluran gastriointestinal sehingga
menyebabkan konstipasi (Varney, 2007).
5. Bengkak/edema pada kaki, Edema pada kaki timbul akibat gangguan
sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian
bawah. Gangguan sirkulasi ini disebabkan oleh tekanan uterus yang
membesar pada vena-vena panggul, saat wanita tersebut duduk atau
berdiri dan pada vena kava inferior saat ia berasa pada posisi
terlentang. Edema akibat kaki yang menggantung secara umum
terlihat pada area pergelangan kaki dan kaki dan harus dibedakan
secara cermat dengan edema yang terjadi pada kasus pre-ekslampsia
dan ekslampsia (Varney, 2007). Edema kaki ini biasanya terjadi pada
minggu ke-34 kehamilan, sumber lain menyebutkan bahwa edema
kaki ini karena uterus yang semakin membesar akan mempengaruhi
sirkulasi cairan dan adanya tarikan gravitasi menyebabkan retensi
cairan (Irianti, 2015).
6. Kram pada kaki, Kram pada kaki ini biasanya terjadi pada kehamilan
> 24 minggu sampai dengan 36 minggu, keadaan ini diperkirakan
terjadi karena adanya gangguan aliran atau sirkulasi darah pada
pembuluh darah panggul yang disebabkan oleh tertekannya pembuluh
darah tersebut oleh uterus yang semakin membesar pada kehamilan
lanjut (Irianti, 2015).
7. Kesemutan dan baal pada jari, Perubahan pada pusat gravitasi akibat
uterus yang membesar dan bertambah berat dapat menyebabkan
wanita mengambil postur dengan posisi bahu terlalu jauh ke belakang
dan kepalanya antefleksi sebagai upaya menyeimbangkan berat
bagian depannya dan lengkung punggungnya. Postur ini diduga
menyebabkan penekanan pada median dan ulnar lengan, yang akan
mengakibatkan kesemutan dan baal pada jaru-jari (Varney, 2007).
8. Gangguan tidur atau insomnia, Insomnia pada wanita hamil atau pun
tidak, dapat dikarenakan oleh sejumlah penyebab, seperti
kekhawatiran, kecemasan, terlalu gembira menyambut suatu acara
untuk keesokan harinya dll. Wanita hamil bagaimanapun mempunyai
tambahan alasan fisik sebagai penyebab insomnia. Hal ini meliputi
ketidaknyamanan akibat uerus yang membesar, keinginan berkemih
pada malam hari, pergerakan janin terutama bila pergerakannya aktif
ataupun ketidaknyamanan lainnya (Varney, 2007).
C. Status Gizi Ibu Hamil
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk
ibu hamil. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang
dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient. Gizi
ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yag harus dikonsumsi ibu
selama masa kehamilannya, dengan porsi dua kali makan orang yang tidak
hamil.
D. Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil

Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin yang
dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar
15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini
dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara (mammae), volume
darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin. Makanan yang
dikonsumsi oleh ibu hamil akan digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar
40% dan sisanya 60% digunakan untuk pertumbuhan ibunya. Secara normal,
ibu hamil akan mengalami kenaikan berat badan sebesar 11-13 kg. Hal ini
terjadi karena kebutuhan asupan makanan ibu hamil meningkat seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan. Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu
hamil berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, mengganti sel-
sel tubuh yang rusak atau mati, sumber tenaga, mengatur suhu tubuh dan
cadangan makanan.

Untuk memperoleh anak yang sehat, ibu hamil perlu memperhatikan


makanan yang dikonsumsi selama kehamilannya. Makanan yang
dikonsumsi disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan janin yang
dikandungnya. Dalam keadaan hamil, makanan yang dikonsumsi bukan
untuk dirinya sendiri tetapi ada individu lain yang ikut mengkonsumsi
makanan yang dimakan. Penambahan kebutuhan gizi selama hamil meliputi:
a. Energi, g. Kalsium,
b. Protein, h. Zat besi,
c. Karbohidrat, i. Mineral,
d. Lemak, j. Zat Seng,
e. Vitamin, h. Yodium.
f. Asam folat

Anda mungkin juga menyukai