Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH ASSESMENT PEMBELAJARAN MATEMATIKA

MENGENAI PENGEMBANGAN TES

Oleh :

Lya Dwi Jayanti (17630008)

Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Bahasa dan Sains

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menilai pencapaian hasil belajar siswa merupakan tugas pokok seorang
guru sebagai konsekuensi logis dari pelaksanaan perencanaan pembelajaran
yang telah disusun di tiap awal semester. Penilaian ini dimaksudkan untuk
mengambil keputusan tentang keberhasilan siswa dalam mencapai
kompetensi yang telah ditetapkan.
Untuk mengukur ketercapaian suatu kompetensi diperlukan alat ukur.
Salah satunya adalah dengan melakukan tes. Tes merupakan alat yang
direncanakan untuk mengukur kemampuan, keahlian atau pengetahuan
sehingga dalam melakukan tes dibutuhkan perencanaan tes, pengembangan
tes, prosedur penulisan ataupun penyusunan butir-butir soal. Oleh karena itu,
diperlukan adanya langkah-langkah ataupun prosedur yang diikuti secara
sistematis sehingga dapat diperoleh tes yang lebih efektif.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang akan
dibahas adalah :
1. Apa saja komponen-komponen dalam tes ?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam penyusunan tes ?
3. Bagaimana mengembangkan tes ?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut dapat
menghasilkan tujuan yang mendasari penulisan makalah ini, antara lain :
1. Dapat menunjukkan komponen-komponen dalam tes.
2. Dapat menyusun langkah-langkah dalam penyusunan tes.
3. Dapat menjelaskan pengembangan tes.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOMPONEN-KOMPONEN TES
Komponen atau kelengkapan sebuah tes terdiri atas :
a. Lembar soal tes
Lembaran yang memuat butir-butir soal yang mesti dikerjakan oleh siswa.
b. Lembar jawaban tes
Lembaran yang disediakan oleh penilai bagi siswa untuk mengerjakan tes,
untuk bentuk pilihan ganda dibuat lembaran nomor dan huruf A, B, C, D,
E menurut banyaknya alternatif yang disediakan.
c. Kunci jawaban tes
Kunci jawaban tes berisi jawaban-jawaban yang dikehendaki. Kunci
jawaban ini dapat berupa huruf atau kalimat. Untuk tes bentuk uraian
yang dituliskan adalah kata-kata kunci atau kalimat singkat untuk
memberikan ancar-ancar jawaban. Ide dari kunci jawaban ini adalah agar :
1) Pemeriksaan tes dapat dilakukan oleh orang lain
2) Pemeriksaannya betul
3) Dilakukan dengan mudah
4) Sedikit mungkin masuknya unsur subjektif
d. Pedoman penilaian
Pedoman penilaian atau pedoman skoring, berisi pedoman perincian
tentang skor atau angka yang diberikan kepada siswa bagi soal-soal yang
telah dikerjakan.

B. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN TES


Penyusunan tes dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menentukan tujuan mengadakan tes.
2. Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan.
3. Menyusun kisi-kisi yang memuat pokok materi.
Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang didalamnya memuat rincian materi tes
dan tingkah laku beserta proporsi yang dikehendaki oleh penilai.
4. Menuliskan butir-butir soal, didasarkan atas tujuan yang sudah dituliskan
pada tabel dan aspek tingkah laku yang dicakup.

C. PENGEMBANGAN TES
Sebuah instrumen tes dikatakan baik apabila memenuhi beberapa kriteria
sebagai berikut :
a. Validitas tes
Secara sederhana validitas adalah ketepatan instrumen mengukur apa
yang hendak diukur. Kesesuaian indikator disusun berdasarkan konstruk
secara teoritik dan juga disesuaikan dengan fakta yang ada di lapangan.
b. Reabilitas tes
Reabilitas tes diartikan sebagai sifat konsistensi (keajegan) dan ketelitian
sebuah tes (alat ukur/instrumen). Sifat konsistensi atau keajegan sebuah
tes dapat diperoleh dengan cara memberikan tes yang sama sesudah
selang beberapa waktu lamanya siswa yang sama.
c. Daya beda dan tingkat kesukaran
Sifat tes yang berikutnya adalah daya pembeda atau diferensiasi tes atau
tingkat diskriminatif tes. Tingkat kesukaran tes perlu diperhatikan jika
ingin menyusun sebuah tes yang berkualitas. Pertanyaan-pertanyaan
dirumuskan sesuai dengan taraf kemampuan siswa untuk menjawabnya.
d. Keseimbangan tes
Sebuah tes yang baik mempunyai sifat seimbang. Keseimbangan merujuk
pada tes dan terdapat semua aspek yang akan diukur.
e. Efisiensi atau daya guna tes
Sebuah alat ukur atau tes harus memiliki sifat efisien (berdaya guna).
Apakah suatu tes akan memberikan informasi yang cukup bila
dibandingkan dengan waktu yang digunakan oleh guru saat menggali
informasi tersebut.
f. Objektifitas tes
Tes sebaiknya memiliki objektifitas yang tinggi. Bilapun non-objektif,
maka subjektifitas yang mungkin akan muncul harus dapat diminimalkan.
g. Kekhususan tes
Sifat penting lainnya yang harus dimiliki oleh tes yang baik adalah
kekhususan. Kekhususan bermakna pertanyaan-pertanyaan yang
merupakan komponen-komponen tes tersebut hanya akan dapat dijawab
oleh siswa-siswa yang mempelajari bahan pembelajaran yang diberikan.
h. Keadilan tes
Tes yang diberikan harus dirancang sehingga menganut asas keadilan.
Meskipun pengukuran yang baik dilakukan untuk setiap individu, sangat
sulit untuk melakukan pengukuran secara individu karena keterbatasan
waktu.
i. Alokasi waktu tes
Penyusunan tes hendaknya disusun dengan mengalokasikan waktu.
Sesuaikan waktu jam pelajaran dan perkiraan lamanya waktu yang
dibutuhkan siswa untuk menyelesaikan semua soal.
Ada 9 langkah yang perlu ditempuh dalam mengembangkan tes, yaitu :
1) Menyusun spesifikasi tes
Langkah awal dalam mengembangkan tes adalah menetapkan spesifikasi
tes yang berisi tentang uraian yang menunjukkan keseluruhan
karakteristik yang harus dimiliki suatu tes. Spesifikasi tes akan
mempermudah dalam menulis soal.
Penyusunan spesifikasi tes mencakup kegiatan berikut ini :
a. Menentukan tujuan tes
Terdapat empat macam tes yang digunakan lembaga pendidikan, yaitu
tes penempatan, tes diagnostik, tes formatif dan tes sumatif.
b. Menyusun kisi-kisi
Kisi-kisi merupakan tabel yang berisi spesifikasi soal-soal yang akan
dibuat. Kisi-kisi ini merupakan acuan bagi pembuat soal sehingga
siapapun yang menulis soal akan menghasilkan soal yang isi dan
tingkat kesulitannya relatif sama. Terdapat empat langkah dalam
mengembangkan kisi-kisi tes, yaitu :;
1. Menulis tujuan umum
2. Membuat daftar pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang akan
diujikan
3. Membuat indikator
4. Menentukan jumlah soal tiap pokok bahasan dan subpokok
bahasan
c. Menentukan bentuk tes
Bentuk tes objektif yang sering digunakan adalah bentuk pilihan
ganda, benar-salah, menjodohkan, dan uraian objektif.
d. Menentukan panjang tes
Penentuan panjang tes berdasarkan pada cakupan materi ujian dan
kelelahan peserta tes. Pada umumnya tes tertulis menggunakan waktu
90 menit sampai 150 menit, namun untuk tes jenis praktek bisa lebih
dari itu.
Adapun tabel spesifikasi sebagai berikut :
Aspek yang Diungkap
Pokok Materi Ingatan Pemahaman Aplikasi
Jumlah
(I) (P) (A)
Bagian I
Bagian II
Bagian n (terakhir)
Jumlah
Contoh tabel spesifikasi dalam pembelajaran matematika
Aspek yang Diungkap
Pokok Materi Ingatan Pemahaman Aplikasi Jumlah
(%) (%) (%) (100%)
Bagian-bagian
dalam lingkaran (A) (B) (C) 20 soal
(50%)
Keliling lingkaran
(D) (E) (F) 10 soal
(25%)
Luas lingkaran
(G) (H) (I) 10 soal
(25%)
Jumlah (100%) 40 butir soal

Untuk bagian I mengenai bagian-bagian lingkaran, ingatan 50%


pemahaman 30% aplikasi 20%, maka :
50
Sel (A) = 100 x 20 soal = 10 soal
30
Sel (B) = 100 x 20 soal = 6 soal
20
Sel (C) = 100 x 20 soal = 4 soal

Untuk bagian II mengenai keliling lingkaran, ingatan 30% pemahaman


50% aplikasi 20%, maka :
30
Sel (D) = 100 x 10 soal = 3
50
Sel (E) = x 10 soal = 5 soal
100
20
Sel (F) = 100 x 10 soal = 2 soal

Untuk bagian III mengenai luas lingkaran, ingatan 30% pemahaman 50%
aplikasi 20%, maka :
30
Sel (G) = 100 x 10 soal = 3 soal
50
Sel (H) = 100 x 10 soal = 5 soal
20
Sel (I) = 100 x 10 soal = 2 soal

Sehingga diperoleh tabel spesifikasi sebagai berikut :


Aspek yang Diungkap
Pokok Materi Ingatan Pemahaman Aplikasi Jumlah
(%) (%) (%) (100%)
Bagian-bagian
dalam lingkaran 10 soal 6 soal 4 soal 20 soal
(50%)
Keliling lingkaran
3 soal 5 soal 2 soal 10 soal
(25%)
Luas lingkaran
3 soal 5 soal 2 soal 10 soal
(25%)
Jumlah (100%) 16 soal 16 soal 8 soal 40 butir soal

2) Menulis soal tes


Penulisan soal merupakan langkah menjabarkan indikator menjadi
pernyataan-pernyataan yang karakteristiknya sesuai dengan kisi-kisi yang
telah dibuat.
3) Menelaah soal tes
Menelaah soal perlu dilakukan untuk memperbaiki soal jika ternyata
dalam pembuatannya masih ditemukan kekurangan dan kesalahan. Telaah
dilakukan oleh ahli yang secara bersama atau individu mengoreksi soal
yang telah dibuat.
4) Melakukan uji coba tes
Tahap ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas soal yang telah disusun.
5) Menganalisis butir soal
Melalui analisis butir ini dapat diketahui antara lain tingkat kesukaran
butir soal, daya beda, dan juga efektifitas pengecoh.
6) Memperbaiki tes
Beberapa butir soal mungkin sudah ada yang baik, butir soal yang kurang
baik diperbaiki kembali, sedangkan butir soal yang lain dapat dibuang
jika tidak memenuhi standar kualitas yang diharapkan.
7) Merakit tes
Keseluruhan butir soal yang sudah dianalisis dan diperbaiki kemudian
dirakit menjadi satu kesatuan tes. Dalam merskit soal, hal-hal yang dapat
mempengaruhi validitas soal seperti nomor urut soal, pengelompokan
butir soal, lay out dan juga sebagainya harus diperhatikan.
8) Melaksanakan tes
Selanjutnya, tes yang telah disusun diberikan kepada siswa (orang yang
ditujukan untuk mengerjakan tes). Pelaksanaan tes memerlukan
pemantauan atau pengawasan agar tes tersebut benar-benar dikerjakan
dengan jujur dan sesuai dengan ketentuan.
9) Menafsirkan hasil tes
Hasil tes menghasilkan data kuantitatif berupa skor. Skor kemudian
ditafsirkan menjadi nilai, rendah, menengah, dan tinggi. Tinggi rendahnya
nilai dikaitkan dengan acuan penilaian. Ada dua macam acuan penilaian
yang sering digunakan dalam psikologi dan pendidikan yaitu acuan norma
dan kriteria.

a. Mengembangkan Tes pada Kawasan Kognitif


Pada dasarnya akan sangat mudah mengembangkan tes untuk mengukur
indikator pencapaian hasil belajar pencapaian kawasan (domain) kognitif,
hampir semua jenis tes dengan berbagai bentuk soal dapat digunakan
untuk mengukur kawasan ini, seperti :
1. Tes Lisan
Pertanyaan secara lisan masih sering digunakan untuk mengukur daya
serap peserta didik pada kawasan kognitif. Yang perlu diingat tes lisan
harus disampaikan dengan jelas, dan semua peserta didik harus diberi
kesempatan yang sama. Beberapa prinsip yang harus dipedomani
adalah memberi waktu untuk berpikir, baru menunjuk peserta untuk
menjawab pertanyaan. Tingkat berpikir untuk pertanyaan lisan di
kelas cenderung rendah, seperti pengetahuan dan pemahaman.
Jawaban siswa harus dikembalikan ke forum kelas untuk ditanggapi
siswa yang lain.
Contoh :
Indikator
Mata Teknik Bentuk Contoh
No. Pencapaian
Pelajaran Penilaian Instrumen Instrumen
Kompetensi
1. Matematika 3.1.1 Menjelaskan Tes Daftar 1. Apa yang
Isi dengan definisi, dan Lisan Pertanyaan dimaksud
kompetensi macam-macam dengan
dasar tidak bangun ruang bangun
usah mata (Harus runtut jika ruang ?
pelajaran. membuat soal 2. Manakah
mapel bisa misal ttg lingkaran benda-
ditulis diatas ya lingkaran saja) benda di
dalam
kelas ini
yang
termasuk
bangun
ruang ?

2. Tes Pilihan Ganda


Ketika mengembangkan tes pilihan ganda hendaknya memperhatikan
sepuluh doman penulisannya yaitu :
1) Soal harus jelas
2) Isi pilihan jawaban homogen
3) Panjang kalimat pilihan jawaban benar
4) Tidak ada petunjuk jawaban benar
5) Hindari menggunakan pilihan jawaban “semua benar” atau
“semua salah”
6) Pilihan jawaban angka diurutkan
7) Pilihan jawaban logis dan tidak menggunakan negatif ganda
8) Kalimat yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta tes
9) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan baku
10) Letak pilihan jawaban yang benar ditentukan secara acak
Contoh :
Indikator
Mata Teknik Bentuk Contoh
No. Pencapaian
Pelajaran Penilaian Instrumen Instrumen
Kompetensi
1. Matematika 3.1.1 Mengurutkan Tes Pilihan 1. Urutan
empat bilangan Tulis Ganda bilangan
pecahan yang pecahan
diberikan dari terkecil
terkecil hingga hingga
terbesar. pecahan
terbesar dari
1 3 2
, , , dan
2 4 3
7
adalah...
8
1 7 2 3
a. ,8,3,4
2
1 2 3 7
b. ,3,4,8
2
7 3 2 1
c. ,4,3,2
8
3 1 7 2
d. , , ,
4 2 8 3

Kunci :
𝟏 𝟐 𝟑 𝟕
b. ,𝟑,𝟒,𝟖
𝟐
3. Bentuk Tes Benar-Salah
Tes benar-salah pada umumnya berupa pernyataan, ada yang benar
dan ada yang salah. Tes benar salah ditekankan mengandung atau
tidaknya kebenaran dalam pernyataan yang hendak dinilai siswa. Tes
dengan bentuk soal benar-salah lebih luas cakupan materi yang
diujikan dan tidak memakan tempat karena biasanya pertanyaan-
pertanyaannya singkat saja.
Contoh :
“5 adalah bilangan genap” apakah penyataan tersebut benar atau
salah?
Jawaban : pernyataan tersebut salah, karena yang benar adalah “5
adalah bilangan ganjil”

4. Bentuk Tes Uraian Objektif


Bentuk ini tepat digunakan untuk bidang Matematika dan IPA, karena
kunci jawabannya hanya satu. Pengerjaan soal ini melalui suatu
prosedur atau langkah-langkah tertentu. Setiap langkah ada skornya.
Objektif disini dalam arti apabila diperiksa oleh beberapa guru dalam
bidang studi tersebut hasil penskorannya akan sama. Pertanyaan pada
bentuk soal ini diantaranya adalah : hitunglah, tafsirkan, buat
kesimpulan dan sebagainya.
Contoh :
Hitunglah volume balok jika diketahui panjang 10 cm, lebar 3 cm dan
tinggi 5 cm!
Jawaban : volume balok = p x l x t = 10 x 3 x 5 = 150 cm3

5. Bentuk Tes Uraian


Tes ini menuntut siswa menyampaikan, memilih, menyusun, dan
memadukan gagasan dan ide-idenya dengan menggunakan kata-
katanya sendiri. Keunggulan bentuk tes ini dapat mengukur tingkat
berpikir dari yang rendah sampai yang tinggi, yaitu mulai dari hafalan
sampai dengan evaluasi. Kelemahan bentuk tes ini adalah penskoran
sering dipengaruhi oleh subjektifitas penilai, memerlukan waktu yang
lama untuk melakukan koreksi, cakupan materi yang diujikan sangat
terbatas, dan adanya efek bluffing.
Contoh :
Bagaimana cara untuk menyelesaikan soal mengenai sistem
persamaan linear tiga variabel? Jelaskan menurut pendapatmu!

6. Bentuk Tes Jawaban Singkat


Tes ini mengharuskan siswa menuliskan jawaban singkatnya sesuai
dengan petunjuk. Ada tiga jenis soal bentuk ini, yaitu jenis
pertanyaan, jenis melengkapi atau isian, dan jenis identifikasi.
Contoh :
Berapakah hasil dari x2 + 3 – 4x + x2 - x ?

7. Bentuk Tes Menjodohkan


Pengerjaan tes ini dilakukan dengan menjodohkan atau memasangkan
suatu premis dengan daftar kemungkinan jawaban, dan suatu petunjuk
untuk menjodohkan masing-masing premis itu dengan satu
kemungkinan jawaban. Apabila menuliskan soal bentuk ini perhatikan
bahwa :
1) Soal harus sesuai dengan indikator
2) Jumlah alternatif jawaban lebih banyak daripada premis
3) Alternatif jawaban berhubungan secara logis dengan premisnya
4) Rumusan kalimat soal harus komunikatif
5) Butir soal harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar
Contoh :
Jodohkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang
benar!
Pertanyaan Jawaban
1. Besar sudut lurus a. Lingkaran
2. Rumus luas segitiga b. Bola
3. Jumlah sisi lingkaran c. 180 derajat
4. Contoh bangun ruang d. Tidak ada
5. Terdiri dari titik-titik yang e. ½ x alas x tinggi
memiliki jarak yang sama
terhadap satu titik pusat

8. Bentuk Tes Unjuk Kerja


Tes bentuk ini sering pula diklasifikasikan dalam bentuk penilaian
autentik atau penilaian alternatif yang bertujuan untuk mengetahui
tingkat kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah-
masalah di kehidupan nyata.
Contoh :
Andi berbelanja ke toko buku, ia membeli 4 buah buku tulis dan 1
buah pensil. Untuk itu, Andi harus membayar sejumlah Rp5.600,00.
Di toko buku yang sama, Budi membeli 5 buah buku tulis dan 3 buah
pensil. Jumlah uang yang harus dibayar Budi sebesar Rp8.400,00.
Berapa harga untuk sebuah buku tulis dan harga untuk sebuah pensil ?

b. Mengembangkan Penilaian pada Kawasan Afektif


Penilaian pada kawasan afektif ini dibagi menjadi dua, yaitu sikap spiritual
yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan
bertakwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik
yang berakhlak jujur, disiplin, tanggungjawab, toleransi, gotong royong,
santun, dan percaya diri.
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik antara
lain :
1. Observasi perilaku
Bentuk instrumen yang digunakan untuk observasi adalah pedoman
observasi yang berupa daftar cek atau skala penilaian yang disertai
rubrik.
Pedoman Observasi Sikap Spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta
didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual
yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering
tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik : ......................................
Kelas : ......................................
Tanggal Pengamatan : ......................................
Materi Pokok : ......................................
Skor
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
Memberi salam sebelum dan sesudah
3.
menyampaikan pendapat/presentasi
Mengungkapkan kekaguman secara lisan
4. maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat
kebesaran Tuhan
Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
5.
mempelajari ilmu pengetahuan
Jumlah Skor
Petunjuk penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
x 4 = skor akhir
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik


memperoleh nilai adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

Pedoman Observasi Sikap Jujur


Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap jujur peserta didik.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap jujur yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering
tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik : ......................................
Kelas : ......................................
Tanggal Pengamatan : ......................................
Materi Pokok : ......................................
Skor
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4
Tidak nyontek dalam mengerjakan
1.
ujian/ulangan/tugas
Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin
2. karya orang lain tanpa menyebutkan sumber)
dalam mengerjakan setiap tugas
Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa
3.
adanya
4. Melaporkan data atau informasi apa adanya
Mengakui kesalahan atau kekurangan yang
5.
dimiliki
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Lihat petunjuk penkoran pada pedoman observasi sikap spiritual

Pedoman Observasi Sikap Disiplin


Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap disiplin peserta
didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin
yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek
pengamatan
Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai
aspek pengamatan
Nama Peserta Didik : ......................................
Kelas : ......................................
Tanggal Pengamatan : ......................................
Materi Pokok : ......................................
Melakukan
No. Sikap yang diamati
Ya Tidak
1. Masuk kelas tepat waktu
2. Mengumpulkan tugas tepat waktu
3. Memakai seragam sesuai tata tertib
4. Mengerjakan tugas yang diberikan
5. Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Mengikuti praktikum sesuai dengan
6.
langkah yang ditetapkan
7. Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8. Membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah
Petunjuk penskoran :
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟
x 4 = skor akhir
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

Pedoman Observasi Sikap Tanggungjawab


Petunjuk masih sama dengan penilaian sikap-sikap lainnya
Skor
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1. Melaksanakan tugas individu dengan baik
2. Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang
3.
akurat
4. Mengembalikan barang yang dipinjam
5. Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
Jumlah Skor
Petunjuk penskoran :
Lihat pada pedoman observasi sikap spiritual
Pedoman Observasi Sikap Toleransi
Petunjuk masih sama dengan penilaian sikap-sikap lainnya
Skor
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1. Menghormati pendapat teman
Menghormati teman yang berbeda suku, agama,
2.
ras, budaya, dan gender
Menerima kesepakatan meskipun berbeda
3.
dengan pendapatnya
4. Menerima kekurangan orang lain
5. Memaafkan kesalahan orang lain
Jumlah Skor
Petunjuk penskoran :
Lihat pada pedoman observasi sikap spiritual

Pedoman Observasi Sikap Gotong Royong


Petunjuk masih sama dengan penilaian sikap-sikap lainnya
Skor
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1. Aktif dalam kerja kelompok
2. Suka menolong teman/orang lain
3. Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
4. Rela berkorban untuk orang lain
Jumlah Skor
Petunjuk penskoran :
Lihat pada pedoman observasi sikap spiritual
Pedoman Observasi Sikap Santun
Petunjuk masih sama dengan penilaian sikap-sikap lainnya
Skor
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1. Menghormati orang yang lebih tua
Mengucapkan terima kasih setelah menerima
2.
bantuan orang lain
Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan
3.
pendapat
Menggunakan bahasa santun saat mengkritik
4.
pendapat teman
Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) saat bertemu
5.
orang lain
Jumlah Skor
Petunjuk penskoran :
Lihat pada pedoman observasi sikap spiritual

Pedoman Observasi Sikap Percaya Diri


Petunjuk masih sama dengan penilaian sikap-sikap lainnya
Skor
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1. Berani presentasi di depan kelas
Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab
2.
pertanyaan
Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa
3.
ragu-ragu
4. Mampu membuat keputusan dengan cepat
5. Tidak mudah putus asa/pantang menyerah
Jumlah Skor
Petunjuk penskoran :
Lihat pada pedoman observasi sikap spiritual
2. Pertanyaan langsung atau wawancara
3. Laporan pribadi atau penilaian diri
Lembar Penilaian Diri Sikap Spiritual
Petunjuk :
1) Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2) Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian
sehari-hari
Nama Peserta Didik : ......................................
Kelas : ......................................
Materi Pokok : ......................................
Tanggal : ......................................
No. Penyataan TP KD SR SL
Saya semakin yakin dengan keberadaan
1. Tuhan setelah mempelajari ilmu
pengetahuan
Saya berdoa sebelum dan sesudah
2.
melakukan sesuatu kegiatan
Saya mengucapkan rasa syukur atas segala
3.
karunia Tuhan
Saya memberi salam sebelum dan sesudah
4.
mengungkapkan pendapat di depan umum
Saya mengungkapkan keagungan Tuhan
5.
apabila melihat kebesaranNya
Jumlah
Petunjuk Penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

Lembar Penilaian Diri Sikap Jujur


Petunjuk :
1) Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2) Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian
sehari-hari
Nama Peserta Didik : ......................................
Kelas : ......................................
Materi Pokok : ......................................
Tanggal : ......................................
No. Penyataan TP KD SR SL
Saya menyontek pada saat mengerjakan
1.
ulangan
Saya menyalin karya orang lain tanpa
2. menyebutkan sumbernya pada saat
mengerjakan tugas
Saya meelaporkan kepada yang berwenang
3.
jika menemukan barang
Saya berani mengakui kesalahan yang saya
4.
lakukan
Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat
5.
jawaban teman yang lain
Jumlah
Petunjuk Penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

Lembar Penilaian Diri Sikap Tanggungjawab


Petunjuk :
1) Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2) Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian
sehari-hari
Nama Peserta Didik : ......................................
Kelas : ......................................
Materi Pokok : ......................................
Tanggal : ......................................
Skor
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4
Sebagai peserta didik saya melakukan tugas-
1.
tugas dengan baik
Saya berani menerima resiko atas tindakan yang
2.
dilakukan
3. Saya menuduh orang lain tanpa bukti
Saya mau mengembalikan barang yang dipinjam
4.
dari orang lain
Saya berani meminta maaf jika melakukan
5.
kesalahan yang merugikan orang lain
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

Lembar Penilaian Diri Sikap Disiplin


Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap disiplin peserta
didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin
yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek
pengamatan
Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai
aspek pengamatan
Nama Peserta Didik : ......................................
Kelas : ......................................
Materi Pokok : ......................................
Tanggal : ......................................
Melakukan
No. Sikap yang diamati
Ya Tidak
1. Saya masuk kelas tepat waktu
2. Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
3. Saya memakai seragam sesuai tata tertib
4. Saya mengerjakan tugas yang diberikan
5. Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran
Saya mengikuti praktikum sesuai dengan
6.
langkah yang ditetapkan
Saya membawa buku tulis sesuai mata
7.
pelajaran
8. Saya membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah
Petunjuk penskoran :
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟
x 4 = skor akhir
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

Lembar Penilaian Diri Sikap Gotong Royong


Petunjuk :
1) Cermatilah kolom-kolom sikap di bawah ini!
2) Jawablah dengan jujur sesuai dengan sikap yang kamu miliki
3) Lingkarilah salah satu angka yang ada dalam kolom yang sesuai
dengan keadaanmu
4 = jika sikap yang kamu miliki sesuai dengan selalu positif
3 = jika sikap yang kamu miliki positif tetapi sering positif
kadang-kadang muncul sikap negatif
2 = jika sikap yang kamu miliki sering negatif tapi kadang-
kadang muncul sikap positif
1 = jika sikap yang kamu miliki selalu negatif
Rela berbagi 4 3 2 1 Egois
Aktif 4 3 2 1 Pasif
Bekerja sama 4 3 2 1 Individualistis
Ikhlas 4 3 2 1 Pamrih
Petunjuk penskoran :
Lihat pada pedoman observasi sikap spiritual

Lembar Penilaian Diri Sikap Toleransi


Petunjuk masih sama dengan penilaian sikap-sikap lainnya
Skor
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1. Saya menghormati teman yang berbeda pendapat
Saya menghormati teman yang berbeda suku,
2.
agama, ras, budaya, dan gender
Saya menerima kesepakatan meskipun berbeda
3.
dengan pendapatnya
4. Saya menerima kekurangan orang lain
5. Saya memaafkan kesalahan orang lain
Jumlah Skor
Petunjuk penskoran :
Lihat pada pedoman observasi sikap spiritual

Lembar Penilaian Diri Sikap Percaya Diri


Petunjuk masih sama dengan penilaian sikap-sikap lainnya
Skor
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1. Saya melakukan sesuatu tanpa ragu-ragu
Saya berani mengambil keputusan secara cepat
2.
dan bisa dipertanggungjawabkan
3. Saya tidak mudah putus asa
Saya berani menunjukkan kemampuan yang
4.
dimiliki di depan orang banyak
5. Saya berani mencoba hal-hal baru
Jumlah Skor
Petunjuk penskoran :
Lihat pada pedoman observasi sikap spiritual

Lembar Penilaian Diri Sikap Santun


Nama Peserta Didik : ......................................
Kelas : ......................................
Materi Pokok : ......................................
Tanggal : ......................................
Petunjuk Pengisian :
1) Bacalah dengan teliti pernyataan-pernyataan yang ada pada
kolom di bawah ini!
2) Tanggapilah pernyataan-pernyataan tersebut dengan memberi
tanda cek (√) pada kolom:
STS : jika kamu sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut
TS : jika kamu tidak setuju dengan pernyataan tersebut
S : jika kamu setuju dengan pernyataan tersebut
SS : jika kamu sangat setuju dengan pernyataan tersebut
Penilaian
No. Pernyataan
STS TS S SS
1. Saya menghormati orang yang lebih tua
2. Saya tidak berkata kata kotor, kasar, dan takabur
3. Saya meludah di tempat sembarangan
4. Saya tidak menyela pembicaraan
Saya megucapkan terima kasih saat menerima
5.
bantuan dari orang lain
6. Saya tersenyum, menyapa, memberi salam kepada
orang yang ada di sekitar kita
Keterangan:
Pernyataan positif :
1 untuk sangat tidak setuju (STS)
2 untuk tidak setuju (TS)
3 untuk setuju (S)
4 untuk sangat setuju (SS)
Pernyataan negatif :
1 untuk sangat setuju (SS)
2 untuk setuju (S)
3 untuk tidak setuju (TS)
4 untuk sangat tidak setuju (STS)
Petunjuk penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

c. Mengembangkan Penilaian pada Kawasan Psikomotor


Pada umumnya pelajaran yang termasuk kelompok psikomotor adalah
mata pelajaran yang indikator keberhasilan yang lebih berorientasi pada
gerakan dan menekankan pada reaksi-reaksi fisik atau keterampilan
tangan. Hasil belajar psikomotor dapat diklasifikasikan menjadi tiga,
yaitu :
1) Specific responding, siswa baru mampu merespon hal-hal yang
sifatnya fisik, yang dapat didengar, dilihat atau diraba.
2) Motor chaining, siswa sudah mampu menggabungkan lebih dari dua
keterampilan dasar menjadi satu keterampilan gabungan.
3) Pada tingkat rule using siswa sudah dapat menggunakan hukum-
hukum dan atau pengalaman-pengalaman untuk melakukan
keterampilan yang komplek.
Berdasarkan Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang Standar
Penilaian, pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian
kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan
suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan praktik, projek, dan
portofolio.
1) Praktik
Penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan
suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu.
Contoh :
Praktik 1 : digunakan untuk menilai keterampilan peserta didik
Lembar Kerja 1 :
a. Siapkan kertas bufallo atau karton dengan 3 warna berbeda!
b. Siapkan alat tulis, jangka, penggaris, gunting!
c. Gambarlah 3 buah lingkaran yang mempunyai ukuran jari-jari
berbeda dengan menggunakan jangka dan penggaris!
d. Potong gambar lingkaran tersebut dengan menggunakan gunting!
e. Presentasikan hasil praktikmu!
Intrumen penilaian :
Hasil Penilaian
No. Indikator 3 2 1
(baik) (cukup) (kurang)
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Deskripsi langkah-langkah praktik
3. Melakukan praktik
4. Mempresentasikan hasil praktik
Jumlah Skor yang Diperoleh
Penilaian :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
2) Projek
Tugas-tugas belajar yang meliputi kegiatan perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu
tertentu. Penilaian projek merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu
tertentu.
Contoh :
Tugas projek : digunakan untuk menilai keterampilan peserta didik.
Petunjuk :
1. Bentuklah kelompok, dengan anggota antara 3 – 4 anak
2. Pilihlah salah satu tugas projek yang disediakan
3. Kerjakan tugas projek tersebut dalam waktu yang telah ditentukan
4. Tugas projek yang dapat dipilih adalah tugas projek 1 dan projek
2 berikut.
Tugas Deskripsi Tugas
Projek 1 Cara Termurah Membeli Minuman
Misalnya, kalian akan membeli minuman segar
untuk persiapan piknik. Di sebuah toko, kalian
menemukan dua cara yang mungkin untuk membeli
minuman segar, yaitu satu botol besar berisi 2 L
(2000mL) dengan harga Rp10.000,00 atau 6 kaleng
berisi 250 mL dengan harga Rp2.000,00 tiap
kalengnya. Bagaimana kalian memutuskan membeli
minuman botol atau minuman kaleng agar
ekonomis? Jika diasumsikan biaya pengemasan
sama.
Projek 2 Keterampilan Proses Pembuatan
Buatlah sebuah kerangka kubus dengan rusuk 60
cm yang menggunakan bahan dari kayu!
Instrumen Projek 2

Hasil Penilaian
No. Tahapan 3 2 1
(baik) (cukup) (kurang)
Persiapan
Menyiapkan alat dan bahan :
1. Kayu, paku, palu, meteran cm
Mengidentifikasi apa yang diketahui :
Panjang rusuk kubus 60cm
Pelaksanaan
2. Bagaimana langkah-langkah atau cara
pembuatannya?
Hasil
3. Sebuah kerangka kubus dengan rusuk
60cm
Jumlah Skor yang Diperoleh

3) Portofolio
Penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh
karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-
integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
Contoh :
Lembar Penilaian Pengabdian Masyarakat
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai kegiatan peserta didik
dalam pengabdian masyarakat. Tulislah angka-angka yang tepat di
kolom sesuai peserta didik dengan kriteria sebagai berikut :
5 = baik sekali
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
Kelas : .............................................
Kelompok : .............................................
Topik : .............................................
No. Aspek Penilaian Nilai Catatan
1. Perencanaan Kegiatan
2. Kerjasama dengan kelompok
3. Partisipasi dalam kegiatan
4. Bentuk kegiatan
Jumlah Nilai
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai Akhir : x 100
20
BAB III
SIMPULAN
Setelah membaca dan memahami makalah di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Komponen-komponen tes terdiri atas : buku tes, lembar jawaban tes, kunci
jawaban tes, dan pedoman penilaian
2. Ada 6 langkah-langkah penyusunan tes, yaitu menentukan tujuan tes,
mengadakan pembatasan tehadap bahan yang diteskan, merumuskan tujuan
instruksional khusus, menderetkan tujuan instruksional khusus dalam sebuah
tabel, menyusun tabel spesifikasi, menuliskan butir-butir soal.
3. Ada 8 langkah pengembangan tes, yaitu menyusun spesifikasi tes, menulis
soal tes, menelaah soal tes, melakukan uji coba tes, menganalisis butir soal,
memperbaiki tes, merakit tes, melaksanakan tes, dan menafsirkan hasil tes.
4. Pengembangan tes dapat dilakukan pada aspek kognitif (pengetahuan).
5. Pada aspek afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan) dapat dilakukan
penilaian dengan pengembangan penilaian sikap dan penilaian keterampilan.
DAFTAR PUSTAKA
Suryanto, Adi, dik. 2017. Evaluasi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka
Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Rasyid, Harun. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV Wacana Prima
http://pai-umy.blogspot.com/2011/09/langkah-langkah-dan-komponen-
komponen.html?m=1
http://little-chiyoo.blogspot.com/2013/09/langkah-langkah-menyusun-
tes.html?m=1
Mardapi, D. 2007. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta:
Mitra Cendikia Press

Anda mungkin juga menyukai