Assesmen Pengembangan Tes
Assesmen Pengembangan Tes
Oleh :
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menilai pencapaian hasil belajar siswa merupakan tugas pokok seorang
guru sebagai konsekuensi logis dari pelaksanaan perencanaan pembelajaran
yang telah disusun di tiap awal semester. Penilaian ini dimaksudkan untuk
mengambil keputusan tentang keberhasilan siswa dalam mencapai
kompetensi yang telah ditetapkan.
Untuk mengukur ketercapaian suatu kompetensi diperlukan alat ukur.
Salah satunya adalah dengan melakukan tes. Tes merupakan alat yang
direncanakan untuk mengukur kemampuan, keahlian atau pengetahuan
sehingga dalam melakukan tes dibutuhkan perencanaan tes, pengembangan
tes, prosedur penulisan ataupun penyusunan butir-butir soal. Oleh karena itu,
diperlukan adanya langkah-langkah ataupun prosedur yang diikuti secara
sistematis sehingga dapat diperoleh tes yang lebih efektif.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang akan
dibahas adalah :
1. Apa saja komponen-komponen dalam tes ?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam penyusunan tes ?
3. Bagaimana mengembangkan tes ?
C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut dapat
menghasilkan tujuan yang mendasari penulisan makalah ini, antara lain :
1. Dapat menunjukkan komponen-komponen dalam tes.
2. Dapat menyusun langkah-langkah dalam penyusunan tes.
3. Dapat menjelaskan pengembangan tes.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOMPONEN-KOMPONEN TES
Komponen atau kelengkapan sebuah tes terdiri atas :
a. Lembar soal tes
Lembaran yang memuat butir-butir soal yang mesti dikerjakan oleh siswa.
b. Lembar jawaban tes
Lembaran yang disediakan oleh penilai bagi siswa untuk mengerjakan tes,
untuk bentuk pilihan ganda dibuat lembaran nomor dan huruf A, B, C, D,
E menurut banyaknya alternatif yang disediakan.
c. Kunci jawaban tes
Kunci jawaban tes berisi jawaban-jawaban yang dikehendaki. Kunci
jawaban ini dapat berupa huruf atau kalimat. Untuk tes bentuk uraian
yang dituliskan adalah kata-kata kunci atau kalimat singkat untuk
memberikan ancar-ancar jawaban. Ide dari kunci jawaban ini adalah agar :
1) Pemeriksaan tes dapat dilakukan oleh orang lain
2) Pemeriksaannya betul
3) Dilakukan dengan mudah
4) Sedikit mungkin masuknya unsur subjektif
d. Pedoman penilaian
Pedoman penilaian atau pedoman skoring, berisi pedoman perincian
tentang skor atau angka yang diberikan kepada siswa bagi soal-soal yang
telah dikerjakan.
C. PENGEMBANGAN TES
Sebuah instrumen tes dikatakan baik apabila memenuhi beberapa kriteria
sebagai berikut :
a. Validitas tes
Secara sederhana validitas adalah ketepatan instrumen mengukur apa
yang hendak diukur. Kesesuaian indikator disusun berdasarkan konstruk
secara teoritik dan juga disesuaikan dengan fakta yang ada di lapangan.
b. Reabilitas tes
Reabilitas tes diartikan sebagai sifat konsistensi (keajegan) dan ketelitian
sebuah tes (alat ukur/instrumen). Sifat konsistensi atau keajegan sebuah
tes dapat diperoleh dengan cara memberikan tes yang sama sesudah
selang beberapa waktu lamanya siswa yang sama.
c. Daya beda dan tingkat kesukaran
Sifat tes yang berikutnya adalah daya pembeda atau diferensiasi tes atau
tingkat diskriminatif tes. Tingkat kesukaran tes perlu diperhatikan jika
ingin menyusun sebuah tes yang berkualitas. Pertanyaan-pertanyaan
dirumuskan sesuai dengan taraf kemampuan siswa untuk menjawabnya.
d. Keseimbangan tes
Sebuah tes yang baik mempunyai sifat seimbang. Keseimbangan merujuk
pada tes dan terdapat semua aspek yang akan diukur.
e. Efisiensi atau daya guna tes
Sebuah alat ukur atau tes harus memiliki sifat efisien (berdaya guna).
Apakah suatu tes akan memberikan informasi yang cukup bila
dibandingkan dengan waktu yang digunakan oleh guru saat menggali
informasi tersebut.
f. Objektifitas tes
Tes sebaiknya memiliki objektifitas yang tinggi. Bilapun non-objektif,
maka subjektifitas yang mungkin akan muncul harus dapat diminimalkan.
g. Kekhususan tes
Sifat penting lainnya yang harus dimiliki oleh tes yang baik adalah
kekhususan. Kekhususan bermakna pertanyaan-pertanyaan yang
merupakan komponen-komponen tes tersebut hanya akan dapat dijawab
oleh siswa-siswa yang mempelajari bahan pembelajaran yang diberikan.
h. Keadilan tes
Tes yang diberikan harus dirancang sehingga menganut asas keadilan.
Meskipun pengukuran yang baik dilakukan untuk setiap individu, sangat
sulit untuk melakukan pengukuran secara individu karena keterbatasan
waktu.
i. Alokasi waktu tes
Penyusunan tes hendaknya disusun dengan mengalokasikan waktu.
Sesuaikan waktu jam pelajaran dan perkiraan lamanya waktu yang
dibutuhkan siswa untuk menyelesaikan semua soal.
Ada 9 langkah yang perlu ditempuh dalam mengembangkan tes, yaitu :
1) Menyusun spesifikasi tes
Langkah awal dalam mengembangkan tes adalah menetapkan spesifikasi
tes yang berisi tentang uraian yang menunjukkan keseluruhan
karakteristik yang harus dimiliki suatu tes. Spesifikasi tes akan
mempermudah dalam menulis soal.
Penyusunan spesifikasi tes mencakup kegiatan berikut ini :
a. Menentukan tujuan tes
Terdapat empat macam tes yang digunakan lembaga pendidikan, yaitu
tes penempatan, tes diagnostik, tes formatif dan tes sumatif.
b. Menyusun kisi-kisi
Kisi-kisi merupakan tabel yang berisi spesifikasi soal-soal yang akan
dibuat. Kisi-kisi ini merupakan acuan bagi pembuat soal sehingga
siapapun yang menulis soal akan menghasilkan soal yang isi dan
tingkat kesulitannya relatif sama. Terdapat empat langkah dalam
mengembangkan kisi-kisi tes, yaitu :;
1. Menulis tujuan umum
2. Membuat daftar pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang akan
diujikan
3. Membuat indikator
4. Menentukan jumlah soal tiap pokok bahasan dan subpokok
bahasan
c. Menentukan bentuk tes
Bentuk tes objektif yang sering digunakan adalah bentuk pilihan
ganda, benar-salah, menjodohkan, dan uraian objektif.
d. Menentukan panjang tes
Penentuan panjang tes berdasarkan pada cakupan materi ujian dan
kelelahan peserta tes. Pada umumnya tes tertulis menggunakan waktu
90 menit sampai 150 menit, namun untuk tes jenis praktek bisa lebih
dari itu.
Adapun tabel spesifikasi sebagai berikut :
Aspek yang Diungkap
Pokok Materi Ingatan Pemahaman Aplikasi
Jumlah
(I) (P) (A)
Bagian I
Bagian II
Bagian n (terakhir)
Jumlah
Contoh tabel spesifikasi dalam pembelajaran matematika
Aspek yang Diungkap
Pokok Materi Ingatan Pemahaman Aplikasi Jumlah
(%) (%) (%) (100%)
Bagian-bagian
dalam lingkaran (A) (B) (C) 20 soal
(50%)
Keliling lingkaran
(D) (E) (F) 10 soal
(25%)
Luas lingkaran
(G) (H) (I) 10 soal
(25%)
Jumlah (100%) 40 butir soal
Untuk bagian III mengenai luas lingkaran, ingatan 30% pemahaman 50%
aplikasi 20%, maka :
30
Sel (G) = 100 x 10 soal = 3 soal
50
Sel (H) = 100 x 10 soal = 5 soal
20
Sel (I) = 100 x 10 soal = 2 soal
Kunci :
𝟏 𝟐 𝟑 𝟕
b. ,𝟑,𝟒,𝟖
𝟐
3. Bentuk Tes Benar-Salah
Tes benar-salah pada umumnya berupa pernyataan, ada yang benar
dan ada yang salah. Tes benar salah ditekankan mengandung atau
tidaknya kebenaran dalam pernyataan yang hendak dinilai siswa. Tes
dengan bentuk soal benar-salah lebih luas cakupan materi yang
diujikan dan tidak memakan tempat karena biasanya pertanyaan-
pertanyaannya singkat saja.
Contoh :
“5 adalah bilangan genap” apakah penyataan tersebut benar atau
salah?
Jawaban : pernyataan tersebut salah, karena yang benar adalah “5
adalah bilangan ganjil”
Hasil Penilaian
No. Tahapan 3 2 1
(baik) (cukup) (kurang)
Persiapan
Menyiapkan alat dan bahan :
1. Kayu, paku, palu, meteran cm
Mengidentifikasi apa yang diketahui :
Panjang rusuk kubus 60cm
Pelaksanaan
2. Bagaimana langkah-langkah atau cara
pembuatannya?
Hasil
3. Sebuah kerangka kubus dengan rusuk
60cm
Jumlah Skor yang Diperoleh
3) Portofolio
Penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh
karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-
integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
Contoh :
Lembar Penilaian Pengabdian Masyarakat
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai kegiatan peserta didik
dalam pengabdian masyarakat. Tulislah angka-angka yang tepat di
kolom sesuai peserta didik dengan kriteria sebagai berikut :
5 = baik sekali
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
Kelas : .............................................
Kelompok : .............................................
Topik : .............................................
No. Aspek Penilaian Nilai Catatan
1. Perencanaan Kegiatan
2. Kerjasama dengan kelompok
3. Partisipasi dalam kegiatan
4. Bentuk kegiatan
Jumlah Nilai
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai Akhir : x 100
20
BAB III
SIMPULAN
Setelah membaca dan memahami makalah di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Komponen-komponen tes terdiri atas : buku tes, lembar jawaban tes, kunci
jawaban tes, dan pedoman penilaian
2. Ada 6 langkah-langkah penyusunan tes, yaitu menentukan tujuan tes,
mengadakan pembatasan tehadap bahan yang diteskan, merumuskan tujuan
instruksional khusus, menderetkan tujuan instruksional khusus dalam sebuah
tabel, menyusun tabel spesifikasi, menuliskan butir-butir soal.
3. Ada 8 langkah pengembangan tes, yaitu menyusun spesifikasi tes, menulis
soal tes, menelaah soal tes, melakukan uji coba tes, menganalisis butir soal,
memperbaiki tes, merakit tes, melaksanakan tes, dan menafsirkan hasil tes.
4. Pengembangan tes dapat dilakukan pada aspek kognitif (pengetahuan).
5. Pada aspek afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan) dapat dilakukan
penilaian dengan pengembangan penilaian sikap dan penilaian keterampilan.
DAFTAR PUSTAKA
Suryanto, Adi, dik. 2017. Evaluasi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka
Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Rasyid, Harun. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV Wacana Prima
http://pai-umy.blogspot.com/2011/09/langkah-langkah-dan-komponen-
komponen.html?m=1
http://little-chiyoo.blogspot.com/2013/09/langkah-langkah-menyusun-
tes.html?m=1
Mardapi, D. 2007. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta:
Mitra Cendikia Press