Anda di halaman 1dari 1

Graves’ ophthalmophaty merupakan gejala ekstratiroideal pada graves’

disease. Kejadian ini sekitar 50-80% pada penderita graves’ disease. Biasanya,

grvae ophthalmophaty ditandai dengan proptosis, dan ditemukan 90% bilateral.

Pasien mengeluhkan penojolan pada kedua matanya. Keluhan mata menonjol ini

disebut sebagai proptosis. Proptosis berarti, terjadinya penonjolan bola mata di

antara kelopak mata. Exopthalmus merupakan sinonimnya. Proptosis memiliki

etiologi yang beragam, diantaranya: graves’ disease, tumor, AVM (Arteri-venous

Malformation), dan infamasi.

Graves’ ophthalmophtay kemungkinan diinisiasi oleh autoreaktif limfosit T

yang bereaksi dengan salah satu atau lebih antigen yang dibentuk oleh kelenjar

tiroid dan orbita sendiri. Setelah mencapai orbita dan mengenali antigen tersebut,

limfosit T memicu terjadinya kaskade, termasuk sekresi sitokin. Sitokin ini akan

menstimulasi proliferasi fibroblast orbita. Fibroblast orbita tidak seperti fibroblast

lainnya pada tubuh, karena mereka mengekspresikan CD40 receptors (CD40-R),

yang secara normal terdapat di sel B. Ketika sel T berinteraksi dengan CD40-R di

fibroblast orbita, ia akan memproduksi sitokin pro-inflamatory yang memicu

tersintesisnya glycosaminoglycans (GAGs) dan hyaluronic acid. Regulasi dari

sintesis GAG dan deposit GAGs akan menyebabkan kongesti dan edema pada

fisura orbital.

Anda mungkin juga menyukai