Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tujuan merupakan sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha
selesai. Karena instruksi atau pengajaran merupakan suatu usaha dan kegiatan
yang berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan, tujuannya tertahap
dan bertingkat. Tujuan dari pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk dan
statis. Tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang
berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya.
Kalau kita melihat kembali pengertian instruksi atau pengajaran, akan
terlihat dengan jelas sesuatu yang diharapkan terwujud setelah orang mengalami
pengajaran secara keseluruhan, yaitu sesuatu yang harus dicapai oleh siswa
setelah mereka diberikan pengajaran oleh guru.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu tujuan pendidikan?


2. Apa itu tujuan instruksional?
3. Bagaimana merumuskan tujuan instruksional?
4. Langkah-langkah merumuskan tujuan intruksional khusus?
5. Bagaimana kata-kata operasional yang digunakan untuk menyusun soal tes?
6. Bagaimana contoh rpp pai teraktual yang digunakan di sekolah dasar?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu tujuan pendidikan
2. Untuk mengetahui tujuan instruksional
3. Untuk mengetahui cara merumuskan tujuan instruksional
4. Untuk mengetahui langkah-langkah merumuskan tujuan intruksional khusus
5. Untuk mengetahui kata-kata operasional yang digunakan untuk menyusun soal
tes
6. Untuk mengetahui contoh rpp pai teraktual yang digunakan di sekolah dasar

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan-Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan,
disadari dan dijadikan sasaran oleh setiap pendidik yang melaksanakan kegiatan
pendidikan oleh karena itu setiap kegiatan atau tindakan pendidikan yang
dilakukan pendidik harus sengaja diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Namun, rumusan pendidikan pada hakikatnya merupakan rumusan filsafat atau
pemikiran yang mendalam tentang pendidikan. Seseorang baru dapat merumuskan
suatu tujuan kegiatan, jika ia memahami secara benar filsafat yang mendasarinya.
Rumusan tujuan ini selanjutnya akan menetukan aspek kurikulum, metode, guru
dan lainnya yang berkaitan dengan pendidikan.
Dari hasil studi terhadap pemikiran Imam Al-Ghazali dapat diketahui
dengan jelas, bahwa tujuan akhir yang ingin dicapai melalui kegiatan pendidikan
ada dua. Pertama, tercapainya kesempurnaan insane yang bermuara pada
pendekatan diri kepada Allah, dan kedua, kesempurnaan insan yang bermuara
pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Karena itu ia bercita-cita mengajarkan
manusia agar mereka sampai pada sasaran-sasaran yang merupakan tujuan akhir
dan maksud pendidikan itu. Tujuan itu tampak bernuansa religius dan moral,
tanpa mengabaikan masalah duniawi.
Dan tujuan-tujuan pendidikan yang dicapai tersebut jangkauan jauhnya
dimaksudkan untuk mencapai tujuan akhir pendidikan berikut ini akan
dibicarakan mengenai apa sebenarnya tujuan pendidikan itu, Dan apa macam-
macam tujuan pendidikan yang harus diperhatian oleh pendidik, serta bagaimana
tujuan pendidikan diIndonesia.1

B. Tujuan Instruksional
Ada dua macam tujuan instruksional.
a. Tujuan instruksional umum (TIU).

1
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta:CV Pedoman Ilmu Jaya), hal. 2-4

2
Tujuan instruksional umum merupakan yang dinyatakan dalam batasan
umum dan guna mengarahkan keberadaan tujuan belajar yang lebih spesifik.
Tujuan umum ini memberikan guru arahan, misalnya dalam macam-macam
metode dan cara evaluasi yang tepat agar tujuan belajar yang lebih spesifik
dapat di kembangkan.
b. Tujuan instruksional khusus (TIK).
Tujuan instruksional khusus merupakan tujuan dalam proses belajar
mengajar dalam tingkat operasional dengan beberapa indikator ketercapaian.2

C. Merumuskan Tujuan Instruksional


1. Pengertian Tujuan Intruksional
Tujuan instruksional adalah merupakan rumusan tingkah laku yang di
harapkan dimiliki peserta didik setelah mengikuti suatu program pengajaran
tertentu, pada suatu saat atau jangka waktu tertentu. Maka dapat dinyatakan
bahwa tujuan intruksional merupakan tujuan awal dan sekaligus merupakan
dasar dan jenjang tujuan berikutnya.
2. Pembagian Tujuan Intruksional
Ada 2 tujuan instruksional yaitu:
a) Tujuan instruksional umum (TIU) adalah tujuan pengajaran yang perubahan
prilaku siswa yang belajar masih merupakan perubahan internal yang belum
dapat dilihat dan diukur. Kata kerja dalam tujuan umum pengajaran masih
mencerminan perubahan prilaku yang umumnya terjadi pada manusia, sehingga
masih menimbulkan beberapa penafsiran yang berbeda-beda. Contoh TIU:
“setelah melakukan pelajaran siswa diharapan dapat memahami penjumlahan
dengan benar”. Kata kerja “memahami penjumlahan” merupakan kata kerja-
yang bersifat umum karena pemahaman penjumlahan dapat ditafsirkan
berbeda.
b) Tujuan instrusional khusus (TIK)
Tujuan instruksional khusus (TIK) adalah tujuan pengajaran dimana
perubahan prilaku telah dapat dilihat dan diukur. Kata kerja yang
menggambarkan perubahan prilaku telah spesifik sehingga memungkinkan

2
Sukardi, 2008, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara), hal. 77

3
dilakukan pengukuran tanpa menimbulkan lagi berbagai perberdaan penafsiran.
Misal TIK yang dirumuskan sbb “Siswa akan menunjukkan sikap positif
terhadap kebudayaan nasional”, dapat lebih dikhususkan dengan mengatakan
“siswa akan membuktikan penghargaannya terhadapa seni tari nasional dengan
ikut membawakan suatu tarian dalam perpisahan kelas”.3
3. Langkah-langkah yang dilakukan dalam merumuskan tujuan instruksional
 Mengidentifikasi (menetapkan) Aspek TIU
Aspek TIU dan tingkatan dari aspek ini disebut juga dengan klasifikasi
tujuan intruksional. Sebagaimana kita ketahui bahwa kandungan dari TIU telah
di klasifikasi oleh para ahli ke dalam beberapa aspek atau ranah. Blom dan
kawan-kawan berpendapat bahwa tujuan pengajaran dapat diklasifikasikan ke
dalam 3 aspek yaitu:
 Ranah Kognitif
 Ranah afektif
 Ranah psikomotorik
Jadi dimaksudkan dengan menetapkan aspek TIU adalah
memperhatikan kandungan dari TIU tersebut kemudian menetapkannya.
Apakah aspek kognitif, afektif atau pisikomotorik atau ketiganya sekaligus.
 Mengidentifikasi (menetapkan) Tingkatan Aspek
Kemudian setelah seseorang dapat menetapkan aspek TIU dengan baik,
maka langkah berikutnya adalah kegiatan menjabarkan TIU adalah menetapkan
kategori (tingkatan) dari aspek.
Adapun kategori dari masing-masing ranah yang telah ditetapkan oleh
para ahli tersebut diatas adalah sebagai berikut.
a) Ranah kognitif, meliputi: Pengetahuan (knowledge), Pemahaman
(comprehension), Penerapan (application), Analisa (analisyst), Sintesa,
Evaluasi.
b) Ranah Afektif sebagaimana ranah kognitif maka efektif juga mempunyai
klasifikasi. tingkatan, dari yang sederhana sampai yang kompleks, yaitu:
kemampuan menerima (receiving), kemampuan menangapi (responding),

3
Purwanto, 2009, Evaluasi Hasil Belajar. (Yogyakarta: Pustaka Belajar), hal. 53.

4
berkeyakinan (valuing), penerapan karya (organization), ketekunan dan
ketelitian.
c) Ranah pisikomotorik
Meliputi tingkatan sebagai berikut:
Persepsi, kesiapan melakukan suatu pekerjaan, respon terbimbing,
mekanisme, kemahiran adaptasi, originasi.
 Menetapkan Keterampilan Proses
Dimaksudkan dengan menetapkan keterampilan proses ialah
menetapkan bentuk kegiatan peserta didik dalam usahanyamencapai tujuan
belajar. Keterampilan proses yang terkandung dalam TIU dijadikan sebagai
acuan bagian guru untuk mengaktifkan peserta didik untuk mencapai tujuan
yang telah digariskan.

D. Langkah-Langkah Merumuskan Tujuan Intruksional Khusus


Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa, Tujuan Instruksional
Khusus merupakan penjabaran dari Tujuan Instruksional Umum. Dalam
perumusan Tujuan Instruksional Khusus harus memperhatikan rambu- rambu
sebagai berikut:
a. Audience
Audience merupakan siswa atau mahasiswa yang akan belajar, dalam hal
ini pada TIK perlu dijelaskan siapa mahasiswa atau siswa yang akan belajar.
Keterangan tentang siswa yang akan belajar tersebut harus dijelaskan secara
spesifik mungkin, agar seseorang yang berada di luar populasi yang ingin
mengikuti pelajaran tersebut dapat menempatkan diri seperti siswa atau
mahasiswa yang menjadi sasaran dalam sistim instruksional tersebut.
Contohnya: siswa kelas 1, siswa kelas 6 dan mahasiswa jurusan teknologi
pendidikan sebagainya.
b. Behavior
Merupakan perilaku atau kemampuan yang diharapkan, dikuasai siswa
setelah mengikuti pembelajaran. Komponen ini terdiri atas kata kerja yang
menunjukkan kemampuan yang harus ditampilkan siswa dan materi yang
dipelajari siswa. Kemampuan tersebut dinyatakan dalam bentuk kata kerja
operasional seperti menjelaskan, memberi, contoh, menyusun, membuat,
merakit,menunjukkan, mengenal dan sebagainya.
5
Contohnya: membuat larutan oralit, menunjukkan letak ibukota propinsi dan
sebagainya.
c. Condition
Condition yaitu keadaan yang dipersyaratkan ketika siswa diminta
menunjukkan atau men-demonstrasikan perilaku atau kemampuan yang
diharapkan. Contohnya: “diberikan sejumlah data, siswa dapat….”(ini berarti
bahwa pada saat kita meminta siswa menunjukkan kemampuan tersebut kita harus
menyediakan data) atau “dengan menggunakan rumus ABC, siswa dapat….” (ini
berarti siswa dianggap sudah menguasai kemampuan tersebut apabila siswa
melakukannya dengan menggunakan rumus ABC. Apabila tidak menggunakan
rumus ABC berarti siswa belum menguasai tujuan tersebut).
d. Degree
Degree adalah tingkat ukuran yang dicapai untuk menentukan
keberhasilan atau penguasaan siswa terhadap tingkah laku khusus yang
ditetapkan. Tingkat keberhasilan ditunjukkan dengan batas minimal dari
penampilan suatu perilaku yang dapat dianggap diterima. Contohnya: “siswa
dapat menjelaskan lima karakteristik pemimpin yang demokratis” (siswa dianggap
belum menguasai tujuan tersebut jika hanya mampu menjelaskan dua atau tiga
karakteristik tersebut) atau “siswa dapat menjelaskan dua alasan penting
transmigrasi” (siswa dianggap belum menguasai tujuan tersebut bila siswa hanya
mampu menjelaskan satu alasan saja).Untuk lebih jelasnya, mari kita analisis
Tujuan Instruksional Khusus berikut ini.
Siswa dapat menunjukkan 3 gambar kelompoksosial dengan
menggunakan media koran.

Apabila kita uraikan rumusan tersebut ke dalam komponen- komponen


ABCD, maka:
 Siswa= merupakan komponenAudiens(A)
 menunjukkan 3 gambar kelompok sosial = merupakan komponenBehavior(B)
 Dengan menggunakan koran = merupakan komponenCondition(C)
 3 = merupakan komponenDegree(D)

6
Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa siswa dikatakan telah mencapai
tujuan apabila siswa tersebut:
1. Telah mampu menunjukkan 3 gambar kelompok sosial; apabila siswa hanya
mampu menunjukkan dua bagian saja, maka siswa tersebut belum dapat dianggap
telah menguasai tujuan tersebut
2. Menggunakan koran, ini berati bahwa, pada saat kita menuntut siswa untuk
mendemonstrasikan kemampuan menunjukkan 3 gambar kelompok sosial, kita
harus menyediakan koran.
Memang secara ideal, rumusan Tujuan Instruksional Khusus hendaknya
mengandung keempat komponen tersebut. Namun demikian, tidak setiap Tujuan
Instruksional Khusus harus memenuhi empat komponen diatas.4

E. Kata-kata operasional yang digunakan untuk menyusun soal tes


Dalam menyusun RPP dan merumuskan indikator pembelajaran, seorang guru
memerlukan kata kerja operasional sebagai langkah konkret untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Berikut ini adalah daftar kata kerja
operasional yang dapat digunakan dalam merumuskan indikator pembelajaran,
baik menyangkut aspek Kognitif, Afektif, maupun Psikomotor.
1. Aspek kognitif
No. Kompetensi Indicator Kompetensi
1 Knowledge (Pengetahuan) Menyebutkan, menuliskan, menyatakan,
mengurutkan mengidentifikasi, mendefinisikan,
mencocokkan, memberi nama, memberi label, dan
melukiskan.
2 Comprehension Menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasi,
(Pemahaman) menguraikan, menuliskan kembali, merangkum,
membedakan, mempertahankan, menyimpulkan,
mengemukakan pendapat, dan menjelaskan.
3 Application (Penerapan) Mengoperasikan, menghasilkan, mengubah,
mengatasi, menggunakan, menunjukkan,
mempersiapkan, dan menghitung.
4 Analysis (Analisis) Menguraikan, membagi-bagi, memilih, dan
membedakan.

2. Aspek Afektif

No. Kompetensi Indikator Kompetensi


1 Receiving (Penerimaan) memilih, mengikuti, bertanya, dan mengalokasikan

4
Soerkartawi, Meningkatkan Rancangan Instruksional, (Jakarta: Raja Grafindo), hal. 41.

7
2 Responding (Menanggapi) menjawab, membaca, membantu, melaksanakan,
melaporkan, dan menampilkan.
3 Valuing (Penanaman Menginisiasi, mengundang, melibatkan,
nilai) mengusulkan, dan melakukan
4 Organization Memverifikasi, menyusun, menyatakan,
(Pengorganisasian) menghubungkan, dan mempengaruhi.
5 Characterization Menggunakan nilai-nilai sebagai pandangan hidup,
(Karakterisasi) mempertahankan nilai-nilai yang sudah diyakini

3. Aspek Psikomotor

No. Kompetensi Indikator Kompetensi


1 Observing (Pengamatan) Mengamati proses, memberi perhatian pada tahap-
tahap sebuah perbuatan, memberi perhatian pada
sebuah artikulasi
2 Imitation (Peniruan) Melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur,
membangun kembali sebuah struktur, dan
menggunakan sebuah model.
3 Practicing (Pembiasaan) Membiasakan perilaku yang sudah dibentuknya,
mengontrol kebiasaan agar tetap konsisten
4 Adapting (Penyesuaian) Menyesuaikan model, mengembangkan model, dan
menerapkan model.

Itulah pedoman dalam menggunakan kata kerja operasional yang


digunakan untuk merumuskan indikator pembelajaran dalam menyusun RPP
untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mengukur keterlaksanaannya,
mencangkup kompetensi aspek.5

F. Contoh RPP PAI Teraktual Yang Digunakan Di Sekolah Dasar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah : ...............................................

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas / Semester : I / 2 (Dua)

Pelajaran : 6 - Ayo Belajar

Materi pokok : Do’a sebelum dan sesudah belajar

5
https://www.sekolahdasar.net/2012/10/kata-kerja-operasional-untuk-merumuskan-indikator-pembelajaran-
rpp.html di unduk pada tanggal 29 september pukul 11.03

8
Sub Materi : Do’a Belajar

Alokasi Waktu : 4 x 35 menit ( 1 x Pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI
KI-1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli,dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar,melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari do’a belajar, siswa mampu :

1. Terbiasa berdo’a sebelum belajar dengan sungguh-sungguh

2. Terbiasa berdo’a sesudah belajar dengan sungguh-sungguh

3. Menunjukkan sikap disiplin dengan baik

4. Menjelaskan arti do’a sebelum belajar dengan benar

5. Menjelaskan arti do’a sesudah belajar dengan benar

6. Melafalkan do’a sebelum belajar dengan benar

7. Melafalkan do’a sesudah belajar dengan benar

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian


Kompetensi
1.7 Terbiasa berdo’a sebelum dan 1.7.1 Terbiasa berdo’a sebelum
sesudah belajar belajar
1.7.2 Terbiasa berdo’a sesudah
belajar

2.7 Menunjukkan sikap displin 2.7.1 Menunjukkan sikap


sebagai implementasi disiplin

9
pemahaman makna do’a
sebelumdan sesudah belajar
3.7 Memahami makna do’a sebelum 3.7.1 Menjelaskan arti do’a
dan sesudah belajar sebelum belajar
3.7.2 Menjelaskan arti do’a
sesudah belajar

4.7 Melafalkan do’a sebelum dan 4.7.1 Melafalkan do’a sebelum


sesudah belajar dengan benar belajar
4.7.2 Melafalkan do’a sesudah
belajar

D. MATERI PEMBELAJARAN
Berdo’a diperintahkan oleh agama setiap memulai pekerjaan yang baik,
diawali dengan berdo’a.
Do’a sebelum belajar
َ‫صا ِل ِحيْن‬ ِ ‫اجع ْل ِن ْي‬
َّ ‫ََمنََال‬ ْ ‫ََز ْد ِنيَ ِع ْل ًماَو‬
ْ ‫ار ُز ْق ِن ْيََف ْه ًماَو‬ ِ ‫ب‬
ِ ‫ر‬
Artinya : "Ya Allah, tambahkanlah aku ilmu dan berikanlah aku rizqi akan
kepahaman, Dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang shaleh"
Do’a sesudah belajar

َ‫ِيََي ْنفعُناَو ِزدْناَ ِع ْل ًماَو ْالح ْمد ِ ُٰلِلََِعلىَ ُك ِلََحال‬


ْ ‫ربَّناَا ْنف ْعناَ ِبماعل ْمتناَالَّذ‬

Artinya: "Ya Tuhan kami, jadikanlah ilmu kami ilmu yang bermanfaat,
ajarkan kami apa-apa yang bermanfaat bagi kami serta tambahkan ilmu bagi
kami, segala puji hanya bagi Allah dalam setiap keadaan."
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Model pembelajaran : Membuat pasangan (Make a Match)
Metode : Tanya jawab, Diskusi, Pemberian tugas, Bermain peran
F. MEDIA PEMBELAJARAN
Media : Video , LCD, Power point
Tulisan do’a sebelum dan sesudah belajar
G. SUMBER BELAJAR
Kitab Al-Qur’anul Karim dan terjemahnya, Depag RI
Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas I SD
Buku pengayaan kelas I

10
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARA

No. Kegiatan Pembelajaran waktu


1. Pendahuluan
 Guru membuka pembelajaran dengan
membaca Basmallah dilanjutkan salam
dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan
penuh khidmat;
 Guru memulai pembelajaran dengan
membaca al-Qur’an surah pendek 10 menit
pilihan dengan lancar dan benar (surah
al Ikhlas)
 Menyanyikan salah satu lagu Nasional
 Guru mengarahkan kesiapan diri peserta
didik dan kehadiran peserta didik
dengan mengisi lembar kehadiran.
 Guru mengajukan pertanyaan secara
komunikatif berkaitan dengan materi
pembelajaran;
 Guru menyampaikan kompetensi dasar
dan tujuan yang akan dicapai;
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan
yang meliputi kegiatan mengamati,
menyimak, menanya, berdialog,
mengkomunikasikan dengan
menyampaian, menanggapi dan
membuat kesimpulan hasil
pembelajaran

2. Kegiatan Inti
 Mencermati pelafalan doa sebelum dan
sesudah belajar secara klasikal atau
individual. 120 menit
 Melalui motivasi dari guru mengajukan
pertanyaan tentang doa sebelum dan
sesudah belajar.
 Mengajukan pertanyaan, apakah kamu
selalu berdoa ketika memulai belajar?
Coba lafalkan doa sebelum dan sesudah
belajar!
 Secara berkelompok mendiskusikan isi
gambar tentang berdoa dalam belajar
secara klasikal maupun kelompok.
 Membuat rumusan hasil diskusi
kelompok tentang berdoa sebelum dan
sesudah belajar.

11
 Mengidentifikasi kegiatan berdoa
sebelum dan sesudah belajar.
 Menirukan pelafalan doa sebelum dan
sesudah belajar secara
klasikal,kelompok, maupun individual.
 Menampilkan pelafalan doa sebelum dan
sesudah belajar secara berulang-ulang
baik secara individual atau
berkelompok.
 Menyebutkan arti doa sebelum dan
sesudah belajar dengan berulang-ulang
yang dilakukan secara berpasangan dan
bergantian.
 Menanggapi hasil presentasi
(melengkapi, mengonfirmasi,
menyanggah).
 Membuat kesimpulan dibantu dan
dibimbing guru.

3 Penutup
 Guru melaksanakan penilaian dan
refleksi dengan mengajukan pertanyaan
atau tanggapan peserta didik dari
kegiatan yang telah dilaksanakan
sebagai bahan masukan untuk perbaikan
langkah selanjutnya; 10 menit
 Guru menyampaikan kegiatan tindak
lanjut dengan memberikan tugas baik
cara individu maupun kelompok bagi
peserta didik yang menguasai materi;
 Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
 Guru mengakhiri pelajaran dengan
membaca do’a dan mengucapkan salam

I. PENILAIAN

1. Penilaian Sikap

Tehnik : non tes

Bentuk : jurnal

2. Penilaian Pengetahuan

Tehnik tes : tes tulis

12
Bentuk tes : pilihan ganda, isian, dan uraian

Soal tes : terlampir

3. Penilaian Ketrampilan

Tehnik tes : Tes praktik/unjuk kerja

Surabaya, ………………………..

Mengetahui Guru PAI

Kepala Sekolah

...................................................
.......................................................

NIP. .......................................... NIP.


...............................................

REFLEKSI :

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………

Lampiran 1

PENILAIAN PENGETAHUAN

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar !

KD 3.7

1. Tugas utama seorang murid adalah . . . .

A. belajar B. bermain C. bekerja

2. Menunut ilmu hukumnya . . . .

A. mubah B. wajib C. makruh

3. Rabbi zidni> ‘ilma> warzuqni . . . .

A. rafi’an B. saliha C. fahma

13
4. Setiap memulai pekerjaan yang baik, diawali dengan . . . .

5. Berdo’a merupakan inti dari . . . .

6. Allahumma arinal haqqa haqqan warzuqnat . . . .

7. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang . . . .

8. Agar menjadi orang yang berilmu, kita harus rajin . . . .

9.Sebutkan manfaat belajar ….!

10. Bagaimana caranya agar kamu menjadi pandai?

KD 3.7 Tanda tangan


Wali murid guru
Nilai

Lampiran 2

PENILAIAN KETRAMPILAN

KD 3.7

Melafalkan do’a sebelum dan sesudah belajar

No. Nama Peserta Didik

No. Nama
Peserta Kebenaran lafaz Kefasihan Kesantunan Skor
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 `

4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang6

6
RPP Pai K13 kelas 1 SM 2 –sanjayaops.com-Google Drive di unduh 29 september pukul10.45

14
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Tujuan pendidikan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan, disadari


dan dijadikan sasaran oleh setiap pendidik yang melaksanakan kegiatan pendidikan
oleh karena itu setiap kegiatan atau tindakan pendidikan yang dilakukan pendidik
harus sengaja diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan instruksional
adalah merupakan rumusan tingkah laku yang di harapkan dimiliki peserta didik
setelah mengikuti suatu program pengajaran tertentu, pada suatu saat atau jangka
waktu tertentu. Maka dapat dinyatakan bahwa tujuan intruksional merupakan tujuan
awal dan sekaligus merupakan dasar dan jenjang tujuan berikutnya.
Dalam perumusan tujuan instruksional khusus harus memperhatikan rambu-
rambu sebagai berikut:
a. Audience
b. Behavior
c. Condition
d. Degree

15
DAFTAR PUSTAKA

Sabri, Alisuf. Ilmu Pendidikan. Jakarta:CV Pedoman Ilmu Jaya.

Sukardi. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.


2008.

Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2009.

Soerkartawi. Meningkatkan Rancangan Instruksional. Jakarta: Raja Grafindo.

https://www.sekolahdasar.net/2012/10/kata-kerja-operasional-untuk-merumuskan-
indikator-pembelajaran-rpp.html di unduk pada tanggal 29 september pukul 11.03.

RPP Pai K13 kelas 1 SM 2 –sanjayaops.com-Google Drive di unduh 29 september


pukul10.45.

16

Anda mungkin juga menyukai