Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TENTANG BANGUNAN BERSEJARAH UMAT KRISTEN DI

MEDAN

Gereja Graha Maria Annai


Velangkanni Medan

T.A 2018/2019

DI SUSUN OLEH :

FARHAN NHAUFAL

XII MIA 3
PENDAHULUAN :

Graha Maria Annai Velangkanni dibangun pada tahun 2001 di atas tanah di
daerah Tanjung Selamat, dan berdiri sempurna pada tahun 2005 yang
didalangi oleh Pastor James dengan kerja keras, kesabaran dan keberanian.
Ia berjuang dengan tangan dinginnya dan hanya mengandalkan dana dari
para donatur yang bersedia untuk menyumbang.

Pastor yang bernama lengkap James Batu Putra ini adalah seorang
mahasiswa Jesuit India Tamil, yang dengan sukarela pergi untuk melakukan
misi kemanusiaan di Malaysia setelah studi filsafatnya di India dan
menjalankan Pastoral di Kuala Lumpur dari 1966-1967. Namun dikarenakan
peraturan UU baru tentang imigrasi membuat beliau dengan segera dikirim
oleh pimpinannya ke Indonesia untuk melakukan studi teologis dengan
harapan dapat kembali ke Malaysia setelah pentahbisannya.

Pastor James mendarat di Indonesia pada Mei 1967 dan langsung


mempelajari Bahasa Indonesia untuk persiapan studi teologi di Seminari
Tinggi St. Paul yang ada di Yogyakarta. Beliau lalu memperdalam ilmu
tentang Keuskupan Agung Medan dan fokus dengan para imigran India yang
sudah lama berada disana.

Setelah diberi izin oleh pimpinannya beliau mengunjungi kota Medan pada
tahun 1968 di bulan Desember, dan disambut dengan baik oleh Mgr. Van
Den Hurh yang merupakan Uskup Agung Medan. Beliau tinggal di Pastoran
Paroki Hayam Wuruk selama 3 minggu dengan didampingi 2 Pastor Kapusin,
yaitu Pastor Timmernans dan Pastor Maxumus Brans.

ISI :

Pada tanggal 27 Desember 1970, Uskup Agung Medan, Mgr. Van Den Hurh
menghubungi pimpinan beliau di Hongkong untuk mengizinkan Pastor James
melayani di keuskupannya. Pelayanan Pastor James dimulai sejak Mei 1972
sebagai asisten pastor didampingi oleh 2 pastor tersebut dan diberi mandat
khusus untuk melayani masyarakat India dalam tugas penggembalaannya.
Inilah yang menjadi awal puncak misinya di gedung Graha Maria Annai
Velangkanni ini.

Orang India yang tinggal di Medan yang mayoritas beragama Katolik dan
tinggal di Kampung Kristen merupakan masyarakat yang terbelakang dan
tertinggal mulai dari segi ekonomi, pendidikan, agama dan sosial jika
dibandingkan dengan orang India lain yang ada di kota Medan. Mereka yang
awalnya terpuruk dan penuh putus asa menaruh harapan penuh kepada
Pastor James untuk membawa mereka keluar ke perubahan yang lebih baik
untuk masa depan komunitas mereka.

Langkah awal yang dilakukan oleh Pastor James adalah menciptakan sarana
pendidikan terutama untuk anak-anak agar dapat membantu membawa
perubahan dan membuka masa depan yang lebih baik bagi mereka sebagai
generasi penerus. Beliau membangun gedung 2 lantai di Jalan Mataram,
Medan dan dinamakan Lembaga Pendidikan Sosial Karya Dharma yang
didukung penuh oleh Uskup Agung Medan dan pihak-pihak lain yang peduli.
Sekolah ini melakukan pelayanan dengan baik kepada ratusan anak-anak
India dan menjadi Sekolah dasar sekaligus sebagai pusat kegiatan sosial dan
budaya untuk masyarakat Kampung Kristen. Sekolah Karya Dharma ini
menghasilkan banyak lulusan yang berhasil mencapai Sekolah Menengah
Atas bahkan sampai ke Perguruan Tinggi. Saat ini namanya adalah Sekolah
Dasar St. Thomas V/IV yang terletak di Jalan Mataram, Medan di bawah
manajemen Yayasan Dan Basco.

Tentu saja tidak ada perjalanan yang mulus dalam setiap perjuangan besar.
Pastor James dituntut untuk membawa komunitas Katolik Tamil sebanyak
sekitar 50 keluarga untuk meninggalkan Kampung Kristen sehingga mereka
dapat menemukan jalan untuk memperbaiki kehidupan sosial ekonomi
mereka, dan membuka komunikasi baru dengan kelompok etnis yang lain.
Meskipun perjalanannya penuh bahaya dan tantangan, Pastor James tetap
teguh dan fokus pada tujuannya dengan membeli sebidang tanah di daerah
Tanjung Selamat untuk memindahkan beberapa keluarga namun mereka
menolak untuk pindah ke daerah tersebut dan pindah ke daerah-daerah lain.
Mereka mengira Pastor James membawa mereka keluar dari tempat yang
selama ini membuat

mereka nyaman dengan kehidupan mereka sendiri. Mereka kemudian pergi


dengan rasa marah dan penuh kebencian terhadap Pastor James.

Pada tahun 1991, St. Anthony Church Prosesi di Gereja Lama Antonius
membentuk Komunitas Kristen Dasar (BEC) dengan nama “ Keluarga Besar
Umat Katolik Tamil di St. Boneventure “ dan mengajak Uskup Agung pada
tahun 1998 untuk membangun aula komunitas untuk memulai lagi promosi
kegiatan pendidikan yang sudah lama hilang dari Karya Dharma. Mereka pun
mengajak Pastor James untuk ikut serta membangun aula komunitas di
tanah yang dulu beliau beli di Tanjung Selamat. Pastor James pun kemudian
melengkapi dengan membangun sebuah tempat pemujaan atau gereja,
yang disetujui penuh oleh Uskup Agung.
Pastor James membuat gagasan gereja dengan dasar keyakinan komunitas
Tamil tentang pengabdian dan penghormatan kepada Bunda Maria yang
sangat dikuduskan di Velangkanni, yang tempat pemujaannya sudah
terkenal di seluruh dunia bagi semua orang, suku dan agama. Mereka
menyebut gereja Katolik dengan “Matha Koil” atau gereja Bunda Maria.
Mereka meyakini Bunda Maria adalah Ibu Surgawi yang datang ke dunia dan
melakukan Mujizat yaitu menyembuhkan seorang ibu yang sakit dengan
tangan yang penuh kasih, dan menjadikan Yesus anaknya sebagai penguat
keyakinan bagi mereka yang beriman.

Ide gagasan inilah yang terlintas di pikiran Pastor James untuk membangun
sebuah gereja dengan sebuah graha untuk menghormati Annai Velangkani
yang dapat juga dijadikan sebagai pusat perziarahan bagi penduduk
Keuskupan Agung Medan yang begitu terkesan dengan desain bangunan
megah tersebut dan dengan dukungan penuh dari Uskup Agung Medan Mgr.
Alfred Gonti Pius Datubara.

PENUTUP :

Graha Maria Annai Velangkanni kemudian diresmikan pada tanggal 1


Oktober 2005 oleh Uskup Agung Medan, Mgr. Alfred Gonti Pius Datubara
OFMCap bersama Uskup Agung Koadjutor Mgr. Annicetus Antonius Sinaga
OFMCap dengan dihadiri lebih dari 3000 orang dari berbagai
kelompok etnis dan para peziarah asing.

Anda mungkin juga menyukai