Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Neoplasma (tumor) terutama yang bersifat ganas (kanker), diketahui masih


mempunyai mortalitas yang tinggi, dan pengobatannya saat ini belum memuakan.
Menurut WHO, indonesia menduduki peringkat ke-6 dengan tingkat kejadian kanker
adalah 180 per 100.000 penduduk. Kanker atau tumor merupakan suatu jenis penyakit
berupa pertumbuhan sel yang tidak terkendali secara normal, menyerang semua bagian
organ tubuh dan dapat mematikan dari semua kelompok usia dan ras.

Kanker atau tumor merupakan penyakit dengan multi faktor penyebab terbentuk
dalam jangka waktu yang lama dan mengalami kemajuan yang berbeda-beda.

Kanker atau tumor dapat disebabkan oleh faktor endogen seperti faktor genetik,
penyakit dan hormon. Dan sedangkan faktor eksogen berasal dari makanan, virus,
senyawa-senyawa karsinogenik seperti polusi udara, zat warna, logam-logam karsinogen,
dan banyak penyebab lainnya seperti siklofosmida ( Hanahan dan Weinberg, 2000 ).

Pengobatan kanker dan tumor bisa secara medis dan obat tradisional. Secara medis
dengan terapi penyinaran, pembedahan, dan kemoterapi ( cerutti et al, 1994 ). Secara
tradisional bisa dengan memakai obat daun sirsak karena didalam daun sirsak ada zat
aktif yang mampu berperan sebagai anti kanker.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud neoplasma


2. Bagaimana cara pencegahan terjadinya neoplasma
3. Apa saja klasifikasi neoplasma
4. Sebutkan penyebab dampak neoplasma

1.3 Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah patofisiologi


2. Untuk mengetahui definisi, klasifikasi neoplasma
3. Untuk mengetahui penyebab dampak dan cara pencegahan terjadinya neoplasma

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi neoplasma

Neoplasma adalah masa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak


terkordinasi dengan jaringan normal dan terus menerus meskipun rangsang yang
menimbulkan telah hilang. Sel neoplasma mengalami transformasi, oleh karena mereka
terus-menerus membelah. Pada neoplasma, poliferasi berlangsung terus meskipun
rangsang yang memulainya telah hilang. Poliferasi demikian disebut poliferasi neoplastik,
yang mempunyai sifat progresif, tidak bertujuan, tidak memperdulikan jaringan sekitarnya,
tidak ada hubungan dengan kebutuhan tubuh dan bersifat parasitic.

Sel neoplasma bersifat parasitic dan pesaing sel atau jaringan normal atas kebutuhan
metabolismenya pada penderita yang keadaan lemah. Neoplasma bersifat otonom karena
ukurannya mengikat terus. Poliferasi neoplastik menimbulkan masa neoplasma,
menimbulkan pembengkakan/benjolan pada jaringan tubuh membentuk neoplasma atau
tumor.

B. Klasifikasi neoplasma

1. Klasifikasi atas dasar sifat biologik tumor


Ada dasar iologiknya tumor dapat dibedakan atas tumor yang bersifat jinak (tumor
jinak) dan tumor yang bersifat ganas (tumor ganas) dan tumor yang terletak antara
jinak dan ganas disebut “intermediate”
a) Tumor jinak (beningna)
Tumor jinak tumbuhnya tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul.
Tidak tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak
menimbulkan anak sebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak pada umumnya
disembuhkan dengan sempurna kecuali yang mensekresi hormone atau yang
terletak pada tempat yang sangat penting, misalnya disumsum tulang belakang
yang dapat menimbulkan paraplesia atau pada saraf otak yang menekan
jaringan otak.
b) Tumor ganas (maligna)
Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan merusak jaringan
sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran
limfe atau aliran darah dan sering menimbulkan kematian.
c) Intermediate
Diantara 2 kelompok tumorjinak dan tumor ganas terdapat segolongan kecil
tumor yang mempunyai sifat invasive local tetapi kemampuan metastitasinya
kecil. Tumor demikian disebut tumor agresif local tumor ganas berderajat
rendah.

2
2. Klasifikasi atas dasar asal sel/jaringan (histogenesis)
Tumor diklasifikasikan dan diberi nama atas dasar asal sel tumor yaitu :

a) Neoplasma berasal sel totiproten

Sel totipoten ialah sel yang dapat berdeferensiasi kedalam tiap jenis sel tubuh.
Sebagai contoh ialah zigot yang berkembang menjadi janin. Paling sering sel
totipoten dijumpai pada gonad yaitu sel germinal. Tumor sel germinal dapat
terbentuk sebagai sel tidak berdeferensiasi minimal contohnya : karsinoma
embrional, yang berdeferensiasi kejenis jaringan termasuk trofobias misalnya
chorio carcinoma. Dan yolk sac carcinoma. Yang berdeferensiasi somatic adalah
teratoma.

b) Tumor sel embrional pluripoten

Sel embrional pluripoten dapat berdiferensiasi kedalam berbagai jenis sel-sel


dan sebagai tumor akan membentuk berbagai jenis struktur alat tubuh. Tumor sel
embrional pluripoten biasanya disebut embiroma atau biastoma, misalnya
retinobiastoma, hepatoblastoma, embryonal rhbdomyosarcoma.

c) Tumor sel yang berdiferensiasi

Jenis sel dewasa yang berdiferensiasi, terdapat dalam bentuk sel alat-alat tubuh
pada kehidupan pot natal. Kebanyakan tumor pada manusia terbentuk dari sel
berdiferensiasi

C. PENYEBAB PATOFISIOLOGI

Segala sesuatu yang menyebabkan terjadinya kanker disebut karsinogen

a) Karsinogen kimia

kebanyakan karsinogen kimia telah pro-karsinogen. Yaitu karsinogen yang


memerlukan perubahan metabolis agar menjadi karsinogen aktif, sehingga dapat
menimbulkan perubahan pada DNA, RNA, atau protein sel tubuh

b) Karsinogen virus

virus yang bersifat karsinogen disebut virus onkogenik. Virus DNA dan RNA
dapat menimbulkan transformasi sel. Mekanisme transformasi sel oleh virus RNA
adalah setelah virus RNA diubah menjadi DNA provirus oleh enzim reverse
transeriptase yang kemudian bergabung dengan DNA sel penjamin. Setelah
menginfeksi sel, materi genetik virus RNA dapat membawa bagian materi genetik
sel yang diinfeksi yang disebut V-onkogen kemudian dipindahkan ke materi
genetik sel yang lain.

3
c) Karsinogen radiasi

Radiasi UV berkaitan dengan terjadinya kanker kulit terutama pada orang kulit
putih. Karena pada sinar/radiasi UV menimbulkan dimmer yang merusak rangka
fosfodiester DNA .

d) Agen biologik

a. Hormon: bekerja sebagai kofaktor pada karsinogenesis


b. Mikotoksin: mikotoksin ialah toksin yang dibuat oleh jamur
c. Parasit: parasit yang dihubungkan dengan terjadinya kanker ialah
schistosoma dan cloronorchis sinensis

D. DAMPAK NEOPLASMA

(1) Dampak lokal


(a) Neoplasma jinak (benigna)
(i) Mendesak jaringan sekitar
(ii) Menghambat sirkulasi darah
(iii)Infark
(iv) Nekrotisasi
(v) Desmoplasi

(b) Neoplasma ganas (maligna)


(i) Invasi/infiltrasi
(ii) Merusak organ

(2) Dampak sistematis


(a) Menurunnya daya tahan
(b) Mudah terjadi infeksi
(c) Menurunnya nafsu makan (anoreksi)
(d) Menurunnya berat badan (kankerchexia)
(e) Anemia
(f) Mengganggu kerja fungsi organ

(3) Dampak bagi penderita Neoplasma

(a) Kesakitan/nyeri

(b) Kematian

4
E. PENCEGAHAN NEOPLASMA

Fartor pencegahan neoplasma

a) Tingkatkan konsumsi sayuran segar (terutama famili kol). Untuk meningkatkan


masukan vitamin alami
b) Tingkatkan masukan serat, untuk mengurangi resiko kanker mammae, kanker
kolon, kanker prostat
c) Tingkatkan masukan vitamin A, untuk mengurangi resiko kanker esofagus.
Kanker laring, dan kanker paru
d) Tingkatkan masukan makanan yang mengandung vitamin C, untuk mengurangi
kanker uteri, kanker empedu, kanker mammae, dan kanker kolon
e) Lakukan pengontrolan berat badan

Faktor resiko

Kurangi jumlah dikit lemak, karena dapat meningkatkan resiko kanker


mammae, kanker kolon dan kanker prostat

a. Kurangi makanan yang mengandung garam, makanan yang diawetkan dengan


kanker pengasapan dan menggunakan nitrat, karena dapat meningkatkan
resiko kanker esofagus, kanker lambung
b. Hentikan merokok, karena dapat meningkatkan resiko kanker paru
c. Kurangi masukan alkohol, karena dapat meningkatkan resiko kanker hepar,
kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker laring dan kanker esofagus
d. Hindari pemajanan berlebihan pada sinar matahari, karena dapat
meningkatkan resiko kanker epidermis

5
BAB III

PENUTUP

1.4 Kesimpulan

Neoplasma adalah sekumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh
terus-menerus dan tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak
berguna bagi tubuh. Berdasarkan sifat biologinya dibagi menjadi 3 yaitu neoplasma benigna
atau biasa disebut dengan tumor yang mempunyai sifat tidak berbahaya, sedangkan
neoplasma maligna atau biasa disebut dengan kanker yang bersifat berbahaya dapat
menyebabkan kematian apabila tidak ditangani. Penyebab terjadinya neoplasma adalah
terjadi akibat terkena radiasi, virus, bahan kimia, dan agen biologi.

1.5 Saran

Dengan dibuat makalah ini diharapkan pembaca mengetahui tentang konsep neoplasma dan
dapat mengaplikasikan teori-teori dan ilmunya kedalam dunia nyata.

Anda mungkin juga menyukai