Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR


(SOP)

NAMA : LAILY RAMADHANTI


KELAS : XI-APK 3
ABSEN : 40
BAB I
PENDAHULUAN

Pemerintah Pusat mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk


meningkatkan kinerja instansi pemerintah dan kualitas pelayanan
publik, antara lain kebijakan tentang Penyusunan Sistem dan
Prosedur Kegiatan, Penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (Inpres No. 7 Tahun 1999), dan Pedoman Umum
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah (SK Menpan No. KEP/25/M.PAN/2/2004). budaya kerja
organisasi disiapkan untuk menopang pelaksanaan berbagai
peraturan tersebut, sehingga kinerja pelayanan public menjadi terukur
dan dapat dievaluasi keberhasilannya. Selain kebijakan pemerintah,
upaya mewujudkan kinerja pelayanan publik di lingkungan unit kerja
pemerintahan yang terukur dan dapat dievaluasi keberhasilannya,
pemerintah daerah perlu memiliki dan menerapkan Prosedur Kerja
yang standar (Standar Operasional Prosedur / SOP). Standar
Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat
penilaian kinerja instasi pemerintah berdasarkan indikator indikator
teknis, administrasif dan procedural sesuai dengan tata kerja,
prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
Tujuan SOP adalah menciptakan komitment mengenai apa yang
dikerjakan oleh satuan unit kerja instansi pemerintahan untuk
mewujudkan good governance. Standar operasional prosedur tidak
saja bersifat internal tetapi juga eksternal, karena SOP selain dapat
digunakan untuk mengukur kinerja organisasi publik, juga dapat
digunakan untuk menilai kinerja organisasi publik di mata masyarakat
berupa responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah. Dengan demikian SOP merupakan pedoman atau acuan
untuk menilai pelaksanaan kinerja instansi pemerintah berdasarkan
indikator-indikator teknis, administratif dan procedural sesuai dengan
tata hubungan kerja dalam organisasi yang bersangkutan.
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dibahas dalam tulisan
ini berkaitan dengan penilaian kinerja organisasi publik, Standar
operasional prosedur (SOP) dan langkah langkah menyusun SOP,
serta peningkatkan akuntabilitas pelayanan public melalui penerapan
SOP.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Standar Operasional Prosedur (SOP)


Menurut Syamsi (1994:16), Prosedur adalah suatu
rangkaian metode yang telah menjadi pola tetap dalam
melakukan suatu pekerjaan yang merupakan suatu
kebulatan.
Sedangkan menurut Terry dalam Syamsi (1994:16),
Prosedur kerja adalah serangkaian tugas yang saling
berkaitan dan yang secara kronologis berurutan dalam
rangka menyelesaikan suatu pekerjaan.
Menurut Maryati (2007:53), Standar kerja adalah perilaku
atau hasil minimum yang diharapkan dapat dicapai oleh
seluruh karyawan kantor.
Pengertian Standar Operasional Prosedur lainnya adalah
suatu standar/ pedoman tertulis yang dipergunakan untuk
mendorong dan menggerakkan suatu kelompok kerja agar
dapat mencapai tujuan organisasi. SOP merupakan tatacara
atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk
menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.
Menurut (Atmoko, 2011:2), Standar Operasional Prosedur
adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas
pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja
instansi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis,
administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja,
prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang
bersangkutan.
Standar Operasional Prosedur merupakan pedoman kerja
bagi setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya. Dalam SOP itu biasanya diatur ketentuan-
ketentuan umum yang berlaku dalam suatu unit kerja,
Sementara itu kinerja atau juga sering di sebut performance
adalah sebagai pencapaian hasil atau the degree of
accomplishment
Peter Jennergen (dalam Atmoko, 2011) juga
mendefinisikan kinerja organisasi adalah tingkat yang
menunjukkan seberapa jauh pelaksanaan tugas dapat
dijalankan secara aktual dan misi organisasi tercapai.
Dengan demikian, kinerja adalah konsep utama organisasi
yang menunjukkan seberapa jauh tingkat kemampuan
pelaksanaan tugas-tugas organisasi dilakukan dalam rangka
pencapaian tujuan.

B. Manfaat Standar Operasional Prosedur (SOP)


 Dapat menjaga konsistensi dalam menjalankan suatu
prosedur kerja b. Lebih jelas mengetahui peran dan
posisi masing-masing di internal perusahaan
 Memberikan kejelasan mengenai prosedur kerja, dan
tanggung jawab dalam proses terkait
 Memberikan keterangan mengenai keterkaitan dengan
satu proses kerja dengan proses kerja
 Meminimalisir kesalahan dalam melakukan pekerjaan
 Membantu dalam melakukan evaluasi terhadap setiap
proses operasional perusahaan

C.Tujuan Pembuatan Standar Operasional


Prosedur (SOP)
Tujuan SOP adalah menciptakan komitmen mengenai apa
yang dikerjakan oleh satuan unit kerja instansi pemerintahan
untuk mewujudkan good governance.
D. Acuhan Pembuatan Standar Operasional
Prosedur (SOP)
Acuan yang digunakan dalam menentukan SOP validasi
karya ilmiah dalam E-Journal Fakultas Hukum Universitas
Udayana adalah : a. Permendiknas No. 17 Tahun 2010
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di
Perguruan Tinggi. d. Permendiknas No. 22 Tahun 2011
tentang Terbitan Berkala Ilmiah. e. Peraturan Dirjen Dikti No.
29/DIKTI/Kep/2011 tentang Pedoman Akreditasi Berkala
Ilmiah. d. Surat Edaran Dirjen Dikti No. 152/E/T/2012 tentang
Publikasi Karya Ilmiah. e. Surat Edaran Dirjen DIKTI No.
2050/E/T/2011 tentang Kebijakan Unggah Karya Ilmiah dan
Jurnal f. Peraturan Rektor Universitas Udayana No. 02 Tahun
2012 tertanggal 3 Januari 2012 tentang Validasi Karya Ilmiah
Dosen Di Lingkungan Universitas Udayana

E. Tahap Penyusunan Standar Operasional


Prosedur (SOP)
Menurut (Atmoko, 2009) Tahap penting dalam penyusunan
Standar Operasional Prosedur adalah melakukan analisis
sistem dan prosedur kerja, analisis tugas, dan melakukan
analisis prosedur kerja.

a) Analisis sistem adalah kegiatan mengidentifikasikan


fungsi-fungsi utama dalam suatu pekerjaan, dan
langkahlangkah yang diperlukan dalam melaksanakan
fungsi sistem dan prosedur kerja. Sistem adalah
kesatuan unsur atau unit yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi sedemikian rupasedangkan
prosedur merupakan urutan kerja atau kegiatan yang
terencana untuk menangani pekerjaan yang berulang
dengan cara seragam dan terpadu.
b) Analisis Tugas
Analisis tugas merupakan proses manajemen yang
merupakan penelaahan yang mendalam dan teratur
terhadap suatu pekerjaan, karena itu analisa tugas
diperlukan dalam setiap perencanaan dan perbaikan
organisasi. Analisa tugas diharapkan dapat memberikan
keterangan mengenai pekerjaan, sifat pekerjaan, syarat
pejabat, dan tanggung jawab pejabatnya.
Di bidang manajemen dikenal sedikitnya ada 5 (lima)
aspek yang berkaitan langsung dengan analisis tugas,
yaitu:
1) Deskripsi tugas, merupakan garis besar data
informasi yang dihimpun dari analisa tugas, disajikan
dalam bentuk terorganisasi yang mengidentifikasikan
dan menjelaskan isi tugas atau jabatan tertentu.
Deskripsi tugas harus disusun berdasarkan fungsi atau
posisi, bukan individual; merupakan dokumen umum
apabila terdapat sejumlah personel memiliki fungsi yang
sama dan mengidentifikasikan individual dan
persyaratan kualifikasi untuk mereka serta harus
dipastikan bahwa mereka memahami dan menyetujui
terhadap wewenang dan tanggung jawab yang
didefinisikan itu.
2) Spesifikasi tugas berisi catatan-catatan terperinci
mengenai kemampuan pekerja untuk tugas spesifik.
3) Penilaian tugas, berupa prosedur penggolongan
dan penentuan kualitas tugas untuk menetapkan
serangkaian nilai moneter untuk setiap tugas spesifik
dalam hubungannya dengan tugas lain.
4) Pengukuran kerja dan penentuan standar tugas
merupakan prosedur penetapan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan setiap tugas dan menetapkan
ukuran yang dipergunakan untuk menghitung tingkat
pelaksanaan pekerjaan. Melalui analisa tugas ini, maka
tugas-tugas dapat dibakukan, sehingga dapat dibuat
pelaksanaan tugas yang baku.

Setidaknya ada dua manfaat analisis tugas dalam


penyusunan standar operasional prosedur yaitu
membuat penggolongan pekerjaan yang direncanakan
dan dilaksanakan serta menetapkan hubungan kerja
dengan sistematis.
c) Analisis prosedur kerja
Analisis prosedur kerja adalah kegiatan untuk
mengidentifikasi urutan langkah-langkah pekerjaan
yang berhubungan apa yang dilakukan, bagaimana hal
tersebut dilakukan, bilamana hal tersebut dilakukan,
dimana hal tersebut dilakukan, dan siapa yang
melakukannya. Analisis terhadap prosedur kerja akan
menghasilkan suatu diagram alur (flow chart) dari
aktivitas organisasi dan menentukan hal-hal kritis yang
akan mempengaruhi keberhasilan organisasi. Prosedur
kerja merupakan salah satu komponen penting dalam
rangka mencapai tujuan organisasi, sebab prosedur
memberikan beberapa keuntungan antara lain:
1) memberikan pengawasan yang lebih baik
mengenai apa yang dilakukan dan bagaimana hal
tersebut dilakukan
2) mengakibatkan penghematan dalam biaya tetap
dan biaya tambahan dan membuat koordinasi yang
lebih baik di antara bagianbagian yang berlainan.

F. Bentuk Dan Kriteria Dalam Pembuatan SOP


Menurut Stup (2001), ada beberapa bentuk dan criteria
dalam pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP),
yaitu :
 Simple Steps Prosedur yang singkat dan tidak
membutuhkan banyak keputusan yang ditulis. SOP ini
dianut oleh perusahaan yang memiliki pekerja tidak
terlalu banyak.
 Hierarchical Steps Bentuknya cukup panjang lebih
dari 10 langkah, tetapi tidak terlalu banyak keputusan.

 Graphic Format Bentuk ini sama seperti Hierarchical


Steps yaitu cukup panjang lebih dari 10 langkah tetapi
tidak terlalu banyak keputusan. Perbedaannya
terletak dalam enyampaiannya, Graphic Format
berisikan suatu grafik, gambar, diagram untuk
mengilustrasikan apa yang menjadi tujuan dari suatu
prosedur.
 Flowchart Prosedur yang memiliki banyak keputusan,
dapat ditulis dalam bentuk ini. Flowchart merupakan
grafik sederhana yang menjelaskan langkah-langkah
dalam membuat keputusan. Hal yang harus
diperhatikan dalam pembuatan Flowchart ini yaitu
pemakaian simbol-simbol dalam penjelasannya,
karena simbol-simbol ini memiliki arti dan makna yang
berbeda.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan Standar operasional prosedur sebagai alat


penilaian kinerja berorientasi pada penilaian kinerja internal
kelembagaan, terutama dalam hal kejelasan proses kerja di
lingkungan organisasi termasuk kejelasan unit kerja yang
bertanggungjawab, tercapainya kelancaran kegiatan
operasional dan terwujudnya koordinasi, fasilitasi dan
pengendalian yang meminimalisir tumpang tindih proses
kegiatan di lingkungan sub-sub bagian dalam organisasi yang
bersangkutan. Standar operasional prosedur berbeda dengan
pengendalian program yang lebih diorientasikan pada penilaian
pelaksanaan dan pencapaian outcome dari suatu
program/kegiatan. Namun keduanya saling berkaitan karena
standar operasional prosedur merupakan acuan bagi aparat
dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya termasuk dalam
pelaksanaan kegiatan program. Karena SOP merupakan
panduan berkerja semua orang dalam organisasi dan sebagai
alat penting untuk melihat rekam jejak mereka dalam berkerja,
maka sepatutnya pihak manajemen organisasi menyiapkan
SOP dan mengevaluasi pemakaianya dari waktu kewktu untuk
mendapatkan efektifitas dan efisiensi kerja pada tingkat yang
maksimal.

Anda mungkin juga menyukai