Anda di halaman 1dari 2

Nama : Meli Ardiana

NIM : D1091171031

Mata Kuliah : Pengelolaan Kawasan Pesisir

Dosen Pengampu : Dr. Ir. Gusti Zulkifli Mulki, DEA

Analisa Pelabuhan di Pesisir Kalimantan Barat

Kalimantan Barat memiliki potensi sumber daya besar pada wilayah pesisir dan laut. Hal
ini didukung dengan wilayah teritorial perairan yang luas, sekaligus memiliki potensi berbagai
jenis biota laut yang bernilai ekonomi tinggi. Untuk mendorong sektor kemaritiman saat ini
Kalimantan Barat memiliki 5 pelabuhan utama yang mendukung aktivitas bongkar muat
barang dan penumpang baik pelayaran dalam negeri maupun luar negeri. Pelabuhan
Pontianak, Ketapang, dan Sintete merupakan pelabuhan yang memiliki aktivitas pelayaran
dalam negeri dan luar negeri. Pembangunan wilayah pesisir dalam kontek lokal Kalimantan
Barat menghadapi tantangan mendasar berkaitan dengan karakteristik sosial ekonomi
maupun sumberdaya alam dasar yang dimilikinya.

Tantangan pembangunan tersebut meliputi upaya penanggulangan kemiskinan yang


masih banyak menimpa masyarakat nelayan, peningkatan aktivitas ekonomi di kawasan
pesisir, dan pengendalian masalah lingkungan hidup sebagai akibat aktivitas ekonomi di
wilayah pesisir maupun wilayah daratan. Ketiga tantangan tersebut meskipun tampak
terpisah, tetapi sesungguhnya sangat berkaitan satu sama lain. Ketidakberdayaan
menghadapi satu tantangan dapat menyebabkan semakin sulitnya menghadapi tantangan
pembangunan yang lainnya. Dilihat dari ragam aktivitas ekonomi di kawasan pesisir
Kalimantan Barat sesungguhnya sudah cukup berkembang pesat jika dibandingkan dengan
aktivitas ekonomi di wilayah pedalaman. Hal ini seiring dengan meningkatnya perkembangan
ekonomi di wilayah perkotaan yang pada umumnya berdekatan dengan wilayah pesisir.
Namun demikian dilihat dari sisi pembangunan wilayah, kawasan pesisir ini seringkali
dijadikan sebagai wilayah pinggiran (periphery) dari suatu wilayah perkotaan yang ada
didekatnya. Meskipun kedua wilayah tersebut berhubungan secara fungsional dengan derajat
integrasi antara komponen-komponen wilayah yang ada di dalamnya, namun karena strategi
pembangunan yang salah urus pada masa sebelumnya tidak jarang hal ini malah
menimbulkan ketimpangan hasil pembangunan antara kedua wilayah dimaksud. Pada
akhirnya wilayah pesisir dengan segala komponen sumberdaya yang ada di dalamnya banyak
dijadikan penyangga bagi kaum miskin yang tidak mampu bersaing di wilayah perkotaan.
Kemiskinan di wilayah pesisir ini selanjutnya dapat mendorong kerusakan lingkungan hidup
yang lebih parah lagi, yang apabila tidak segera dikendalikan sesungguhnya dapat
mengurangi pertumbuhan ekonomi wilayah secara keseluruhan.

Studi Kasus : Pelabuhan Sukadana, Desa Sutra, Kecamatan Sukadana,


Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat.

Pelabuhan Sukadana terletak di Desa Sutra, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong


Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Saat ini, Pelabuhan Sukadana telah dilengkapi sejumlah
fasilitas. Pada sisi laut fasilitas yang dimiliki antara lain dermaga berukuran 70 x 80 m2, trestle
berukuran 366 x 6 m2 dan kedalaman kolam -5 mLWS yang dapat disandari kapal kargo
berukuran hingga 1.000 DWT. Sementara pada sisi darat, dengan luas area pelabuhan
210×125 m2, Pelabuhan Sukadana memiliki terminal penumpang berukuran 15×7,5 m2.
Pelabuhan Sukadana juga dilengkapi dengan gedung perkantoran dan lapangan
penumpukan seluas 1.815 m2. Sebagai pelabuhan pengumpan lokal, pelabuhan yang
berada di Kabupaten Kayong Utara ini diharapkan dapat menjadi pintu masuk melalui laut
untuk daerah-daerah sekitar yang tidak mempunyai pelabuhan seperti Kabupaten Sanggau,
Kabupaten Sekadau, Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sintang.

Untuk pembangunan Pelabuhan Sukadana ini terdapat kerugian dan keuntungan.


Kerugiannya bagi alam yaitu kerusakan alam, bukit-bukit menjadi dampak kerugiannya
karena banyak bukit-bukit dikeruk dan diambil tanahnya untuk pembangunan pelabuhan ini.
Untuk keuntungan Pelabuhan Sukadana ini yaitu dapat mendukung jalur distribusi orang dan
barang antarpulau, memperlancar pergerakan barang dan prasarana pelayanan kapal
penumpang di wilayah sekitar Kabupaten Kayong Utara karena Kabupaten Kkayong Utara
memiliki sejumlah komoditas unggulan seperti kelapa sawit, karet, kopi, kelapa, jagung, sapi,
kambing, kerbau, dan laiinya. Hal lain yang menjadi kelebihan dari Pelabuhan Sukadana
karena masuk dalam rute perintis R10 yakni Pontianak--Tambela—Pontianak--Teluk Air--
Teluk Batang—Sukadana—Karimata—Ketapang—Kendawang--Kuala Jelai—Kendawang—
Ketapang—Karimata—Sukadana--Teluk Batang-----Teluk Air—-Pontianak—--Tambelan---
Pontianak.

Anda mungkin juga menyukai