DISUSUN OLEH :
Kelompok 3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian pada hakikatnya adalah suatu upaya untuk memahami dan memecahkan
masalah secara ilmiah, sistematis, dan logis. Istilah ilmiah di sini diartikan kebenaran
pengetahuan yang didasarkan pada fakta empiris, yang diperoleh dari penyelidikan secara
berhati-hati dan bersifat objektif. Dengan kata lain, kebenaran pengetahuan tersebut
diperoleh bukan dari ide pribadi atau duga-dugaan, tetapi berdasarkan fakta empiris. Oleh
sebab itu, kegiatan penelitian ilmiah memerlukan dan menempuh tahap-tahap yang
sistematis, dalam arti menurut aturan tertentu, dan logis dalam arti sesuai dengan
penalaran.
Penelitian eksperimen atau percobaan (experiment research) adalah kegiatan percobaan,
yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat
dari adanya perlakuan tertentu. Contoh khusus dari penelitian experiment adalah adanya
percobaan atau trial. Percobaan ini berupa perlakuan atau intervensi terhadap suatu
variable. Dari perlakuan tersebut diharapkan terjadi perubahan atau pengaruh terhadap
variable yang lain.
Peneliti juga akan memilih salah satu pendekatan yang di pandang paling cocok, yaitu
yang sesuai dengan masalah yang akan dipecahkan (efektivitas). Pertimbangan adalah
masalah efesiensi, yaitu dengan memperhatikan keterbatasan dana, tenaga, waktu, dan
kemampuan. Sehingga pendekatan penelitian yang baik adalah yang efisisen, valid, dan
raliabel agar data tersebut dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penelitian experimental ?
2. Apa saja bentuk-bentuk rancangan penelitian eksperimen ?
3. Apa pengertian quasi eksperimen atau eksperimen semu ?
4. Apa saja tujuan, kelemahan, dan keunggulan dari eksperimen quasi eksperimen atau
eksperimen semu ?
5. Apa saja bentuk-bentuk rancangan eksperimen quasi eksperimen atau eksperimen
semu ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari penelitian experimental
2. Mengetahui bentuk-bentuk rancangan penelitian eksperimen
3. Mengetahui pengertian dari eksperimen quasi eksperimen atau eksperimen semu
4. Mengetahui tujuan, kelemahan, dan keunggulan dari eksperimen quasi eksperimen
atau eksperimen semu ?
5. Mengetahui bentuk-bentuk rancangan eksperimen quasi eksperimen atau eksperimen
semu ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dari peneitian experimental
Penelitian eksperimen atau percobaan (experiment research) adalah kegiatan
percobaan, yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,
sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Ciri khusus dari penelitian experiment
adalah adanya percobaan atau trial. Percobaan ini berupa perlakuan atau intervensi
terhadap suatu variable. Dari perlakuan tersebut diharapkan terjadi perubahan atau
pengaruh terhadap variable yang lain.
Semula penelitian percoban ini hanya dilakukan pada bidang “science” saja, tetapi
lambat laun berkembang, sehingga sampai saat ini penelitian eksperimen juga
dilakukan pada penelitian bidang ilmu-ilmu social, ilmu pendidikan, dan ilmu
kesehatan.
Tujuan utama penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling
hubungan sebab akibat dengan cara mengadakan interversi atau mengenakan
perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen, kemudian hasil (akibat) dari
intervesi tersebut dibandingkan dengan kelompok yang tidak dikenakan perlakuan
(kelompok control)
B. Bentuk-bentuk rancangan penelitian eksperimen
Rancangan penelitian eksperimen dikelompokkan menjadi 3 (tiga),
1. Rancangan-rancangan pra-eksperimen (pra-experiment design).
2. Rancangan-rancangan eksperimen sungguhan (true experiment design)
3. Rancangan-rancangan eksperimen semu (quasi experiment design).
R = Randomisasi (randomizations)
Adapun beberapa kelemahan/ keterbatasan yang dimiliki oleh desain quasi eksperimen
adalah terlalu fokus terhadap kejadian yang tidak dapat diperkirakan dan tidak berkelanjutan
sehingga dapat mengaburkan tujuan jika terjadi perubahan yang tidak terduga akibat faktor
fenomena ekonomi atau perkembangan politik. Dan juga kurang kuatnya pengukuran dalam hal
asosiasi yang menjadikan beberapa efek yang terjadi pengukurannya terbatas. Hal tersebut
mengakibatkan beberapa efek seringkali “tidak terlihat” pada saat pengukuran terjadi (Caporaso,
1973:31-38).
Adapun secara terperinci kelemahan dari penelitian Quasi Eksperiment adalah sebagai
berikut:
a. Tidak adanya randomisasi (randoimization), yang berarti pengelompokan anggota sampel pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan dengan random atau acak.
b. Kontrol terhadap variabel-variabel yang berpengaruh terhadap eksperimen tidak dilakukan,
karena eksperimenini biasanya dilakukan di masyarakat.
Dengan menggunakan serangkaian observasi (tes), dapat memungkinkan validitasnya lebih tinggi
karena pada rancangan pretes-postes, kemungkinan hasil 02 dipengaruhi oleh faktor lain diluar
perlakuan sangat besar; sedangkan pada rancangan ini, oleh karena observasi dilakukan lebih dari
satu kali (baik sebelum maupun sesudah perlakuan), maka pengaruh faktor luar tersebut dapat
dikurangi.
2. Rancangan rangkaian waktu dengan kelompok pembanding (control time series design)
Pada dasarnya rancangan ini adalah rancangan rangkaian waktu, hanya dengan menggunakan
kelompok pembanding (kontrol). Rancangan ini lebih memungkinkan adanya kontrol terhadap
validitas internal. Sehingga keuntungan dari rancangan ini lebih menjamin adanya validitas
internal yang tinggi. Sehingga bentuk rancangannya adalah sebagai berikut:
Pretes Perlakuan Postes
Kel. Eksperimen 01 02 03 04 X 05 06 07 08
Kel. Kontrol 01 02 03 04 X 05 06 07 08
Kel. Kontrol 01 02
Rancangan “non-equivalent control group” ini sangat baik digunakan untuk evaluasi
progam pendidikan kesehatan atau pelatihan-pelatihan lainnya. Disamping itu
rancangan ini juga baik untuk membandigkan hasil intervensi program kesehatan di
suatu kecamatan atau desa, dengan kecamatan desa lainnya. Dalam rancangan ini,
pengelompokan anggota sampel pada kelompok ekspeimen dan kelompok kontrol
tidak dilakukan secara random atau acak. Oleh sebab itu rancangan ini sering disebut
juga “Non-randomized Control Grup Pretes-Postes Design”.
R (Kel. Kontrol) X 02
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan