Beberapa pakar manajemen kelas percaya bahwa berbagi tanggung jawab dengan murid untuk
membuat keputusan kelas akan meningkatkan komitmen atau kepatuhan murid pada keputusan itu
(Eggleton, 2001; Lewis, 2001; Risley & Walther, 1995). Beberapa pedoman untuk mengajak murid
berbagi dan mengemban tanggung jawab di kelas (Fitzpatrick, 1993)
1. Libatkan murid dalam perencanaan dan implementasi inisiatif sekolah dan kelas.
2. Dorong murid untuk menilai tindakan mereka sendiri.
3. Jangan menerima dalih.
4. Beri waktu agar murid mau menerima tanggung jawab.
Berikut ini beberapa pedoman untuk menggantikan imbalan dalam mengelola kelas.
1. Memilih penguat yang Efektif; sebagian anak efektif dengan imbalan berupa pujian namun bagi
murid lainnya mungkin dengan pemberian kreativitas tertentu.
2. Gunakan Prompts dan Shaping Secara Efektif; beberapa bentuk prompt (dorongan) bisa berupa
isyarat atau pengingat. Pembentukan melibatkan pemberian hadiah kepada murid jika bisa
melaksanakan perilaku.
3. Gunakan Hadiah untuk Memberi Informasi tentang Penguasaan, Bukan untuk Mengontrol
Perilaku Murid. Imbalan yang mengandung informasi tentang kemampuan penguasaan murid
bisa menaikkan motivasi intrinsik dan rasa tanggung jawabnya.
1. Keterampilan Berbicara
Beberapa strategi untuk berbicara secara jelas dengan kelas antara lain (Florez, 1999) :
Gaya manipulatif yaitu salah satu gaya dalam menangani komflik di mana orang berusaha untuk
mendapatkan keinginannya dengan cara membuat orang lain merasa bersalah atau kasihan kepadanya.
Gaya pasif yaitu salah satu dalam menangani konflik di mana orang bersikap non – asertif dan pasrah dan
tidak mau memberi tahu orang lain tentang apa yang mereka inginkan.
Gaya asertif yaitu salah satu cara menangani konflik di mana orang mengekspresikan perasaan mereka,
meminta apa yang mereka inginkan, mengatakan tidak pada apa – apa yang tidak mereka inginkan, dan
bertindak demi kepentingan terbaik mereka.
2. Keterampilan Mendengar
Mendengar aktif berarti memberi perhatian penuh pada pembicara, memfokuskan diri pada isi
intelektual dan emosional dari pesan. Berikut ini beberapa strategi untuk mengembankan keterampilan
mendengar aktif (Santrock & Halonen, 2000):
Contoh perilaku umum yang dilakukan orang untuk berkomunikasi non verbal:
Ekspresi Wajah dan Komunikasi Mata. Wajah seseorang mengungkapkan emosi dan perhatian mereka.
Senyum, merengut, tatapan kebingungan semua merupakan bentuk komunikasi. Semakin banyak
menggunakan kontak mata berarti orang semakin menyukai satu sama lain.
Sentuhan. Sentuhan dapat menjadi komunikasi yang kuat. Guru seharusnya menggunakan sentuhan
secara tepat dan sopan dalam berinteraksi dengan murid.
Ruang. Masing-masing dari kita memiliki ruang privat yang tidak boleh dimasuki orang lain.
Diam. Dengan diam, seorang pendengar yang baik akan dapat: