Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Farmasi adalah suatu profesi yang berkaitan dengan kesehatan yang berkaitan
dengan ilmu pengetahuan kesehatan dan kimia. Farmasi adalah suatu profesi di bidang
kesehatan yang meliputi kegiatan-kegiatan di bidang penemuan, pengembangan,
produksi, pengolahan, peracikan, dan distribusi obat. Dalam ilmu farmasi ada empat
bidang yang dipelajari, yaitu farmasi klinik, farmasi industri, farmasi sains, dan farmasi
obat tradisional. Kemampuan penunjang yang harus dimiliki adalah senang dan
familiar dengan fisika, kimia, biologi, dan matematika; ketelitian dan kecermatan;
hapalan dan kemampuan analisa; dan suka bekerjadi laboraturium.(Depkes RI,2004)
Farmasi Fisika merupakan suatu ilmu yang menggabungkan antara ilmu Fisika
dengan ilmu Farmasi. Ilmu Fisika mempelajari tentang sifat-sifat fisika suatu zat baik
berupa sifat molekul maupun tentang sifat turunan suatu zat. Sedangkan ilmu Farmasi
adalah ilmu tentang obat-obat yang mempelajari cara membuat, memformulasi
senyawa obat menjadi sebuah sediaan jadi yang dapat beredar di pasaran. Gabungkan
kedua ilmu tersebut akan menghasilkan suatu sediaan farmasi yang berstandar baik,
berefek baik, dan mempunyai kestabilan yang baik pula.(Martin,1998)
Disolusi merupakan proses ketika suatu zat padat masuk ke dalam pelarut
menghasilkan suatu larutan atau dengan kata lain proses saat zat padat melarut. Maka
kecepatan disolusi dapat dinyatakan sebagai jumlah zat dalam bentuk padatan yang
terlarut dalam pelarut tertentu sebagai fungsi dari waktu. Prinsip disolusi dikendalikan
oleh afinitas antara zat padat dengan pelarut (Rara, 2008).
Disolusi atau pelarutan didefinisikan sebagai proses melarutnya suatu zat dari
sediaan padat dalam medium tertentu. Selain itu disolusi juga dikatakan sebagai
hilangnya kohesi suatu padatan karena aksi dari cairan yang menghasilkan suatu
dispersi homogen bentuk ion (dispersi molekuler) sedangkan kecepatan pelarutan atau
laju pelarutan adalah kecepatan melarutnya zat kimia atau senyawa zat ke dalam
medium tertentu dari suatu padatan.
Tetapan laju disolusi merupakan suatu besaran yang menunjukkan jumlah bagian
senyawa zat yang larut dalam media per satuan waktu. Uji disolusi yang diterapkan
pada sediaan zat bertujuan untuk mengukur serta mengetahui jumlah zat aktif yang
terlarut dalam media pelarut yang diketahui volumenya pada waktu dan suhu tertentu,
menggunakan alat tertentu yang didesain untuk uji parameter disolusi.
Tahap disolusi meliputi proses pelarutan zat pada permukaan partikel padat yang
membentuk larutan jenuh di sekeliling partikel yang dikenal sebagai lapisan diam
(stagnant layer). Kemudian zat yang terlarut dalam lapisan diam ini berdifusi ke dalam
pelarut dari daerah konsentrasi zat yang tinggi ke daerah konsentrasi zat yang rendah
(Hadie, 2007).

I.2 Maksud dan Tujuan

I.2.1 Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan yaitu, untuk mengetahui dan memahami cara penentuan
konstanta kecepatan disolusi dari suatu obat.

I.2.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan yaitu :

a) Menentukan kecepatan disolusi dari tablet paracetamol

b) Menggunakan alat-alat untuk menentukan kecepatan disolusi paracetamol

c) Menerngkan fakto-faktor yang mempengaruhi kecepatan disolusi paracetamol

I.3 Prinsip percobaan

Prinsip percobaan ini yaitu didasarkan pada penentuan konstanta kecepatan


disolusi dari tablet dan serbuk berdasarkan kadar paracetamol yang terdisolusi dalam
media air suling dengan menggunakan alat disolusi.

Anda mungkin juga menyukai