Visi-Misi, Sejarah, Makna Logo & Warna Kementerian Perindustrian Republik Indonesia
Visi-Misi, Sejarah, Makna Logo & Warna Kementerian Perindustrian Republik Indonesia
Bentuk logogram yang terinsipirasi dari gabungan stilasi daun dengan sirkuit yang
terdapat di dalam daun yang menghubungkan komponen elektronik satu sama lain tanpa
kabel, dan roda gigi yang berjumlah 5 (lima) melambangkan 5 (lima) asas negara
Indonesia dan 5 (lima) nilai inti (core value) Kementerian Perindustrian yaitu:
1) Integritas
2) Profesionalisme
4) Produktif dan
5) Kompetitif
d) Kepedulian lingkungan;
Fax.-
11. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Eko S.A. Cahyanto Jl. Widya Chandra VIII No. 34
Manusia Industri Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan
Telp. -
Fax. –
12. Staf Ahli Menteri Bidang Pendalaman, Penguatan Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.
dan Penyebaran Industri 52-53, Lt. 2, Jakarta Selatan
Telp. -
Fax. -
13. Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi Imam Haryono Jl. Jenderal Gatot Subroto
Kav. 52-53, Lt. 2, Jakarta
Selatan
Telp. -
Fax. -
14. Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi Masrokhan Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.
52-53, Lt. 2, Jakarta Selatan
Telp. -
Fax. -
3. Achmad Sigit Direktur Jenderal Lahir di Merupakan Direktur Jenderal Industri Kimia,
Dwiwahjono Industri Kimia, Malang pada Tekstil dan Aneka sejak Juli 2016, pernah
Farmasi dan tahun 1960. menjabat sebagai Direktur Jenderal
Tekstil Ketahanan dan Pengembangan Akses
Industri Internasional tahun 2015-2016,
Direktur Pengembangan Fasilitasi Industri
5. Gati Wibawaningsih Direktur Jenderal Lahir di Bogor Sebelumnya menjabat sebagai Direktur
Industri Kecil pada tahun Industri Kecil dan Menengah Wilayah II
Menengah dan 1961. (2010 - 2014), Sekretaris Direktorat Jenderal
Aneka Industri Unggulan Berbasis Teknologi
Tinggi (2014 - 2015), dan Direktur IKM
Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan (2015
- 2016).
Meraih Sarjana Kimia di Institut Teknologi
Tekstil, Bandung dan Magister Ekonomi di
Vanderbilt University, Amerika Serikat.
Memperoleh Penghargaan Satyalancana
6. Setyo Wasisto Inspektur Jenderal Lahir pada Dilantik menjadi Inspektur Jenderal
tahun 1961 di Kementerian Perindustrian Tahun 2018.
Semarang. Sebelumnya, menduduki jabatan Kepala
Divisi Humas Polri 2017, Menjabat sebagai
Wakabaintelkam 2016.
Meraih Gelar postgraduate certificate in
criminal justice and police management
1999.
7. Ngakan Timur Kepala Badan Lahir di Sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli
Antara Penelitian dan Gianyar pada Menteri Bidang Penguatan Struktur Industri
Pengembangan tahun 1959. dan pernah menjabat Kepala Balai Besar
Industri Pulp dan Kertas di Bandung.
Meraih Sarjana Teknologi Pertanian tahun
1982 dari Institut Pertanian Bogor dan
Doktoral (Doctor of Philosophy in Food
Science) tahun 1992 dari University of
Leeds, Inggris.
Penghargaan yang diraih yaitu Satyalancana
Karya Satya 10 tahun pada tahun 2002 dan
Satyalancana Karya XX tahun pada tahun
2006.
8. Soerjono Staf Ahli Menteri Lahir di Gresik Sebelumnya menjabat sebagai Direktur
Bidang pada tahun Industri Alat Transportasi Darat sejak tahun
Pendalaman, 1959. 2013.
Penguatan dan Pernah menjabat sebagai Direktur Industri
Penyebaran Maritim, Kedirgantaraan, dan Alat
Industri Pertahanan pada tahun 2010 – 2013.
9. Imam Haryono Staf Ahli Menteri Lahir di Menjabat Direktur Jenderal Pengembangan
Bidang Iklim Sukoharjo Perwilayahan Industri Kementerian
Usaha dan 1961. Perindustrian tahun 2014 - sekarang.
Investasi Sebelumnya menjabat sebagai Inspektur
Jenderal tahun 2010 - 2014.
Pernah menjadi Kepala Biro Perencanaan
pada Sekretariat Jenderal tahun 2008 - 2010,
Direktur Industri Minuman dan Tembakau
tahun 2005 - 2008 pada Direktorat Jenderal
Industri Agro, Sekretaris Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri dan
Perdagangan tahun 2002 - 2005 pada
Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
Meraih Sarjana Pengolahan Hasil Pertanian
tahun 1984 dari Universitas Gadjah Mada
dan Magister jurusan Food And Nutrition
Science tahun 1990 University of
Agriculture, Jepang sedangkan gelar
Doktoral Agricultural Chemistry diraih di
Tokyo University of Agriculture tahun 1995.
Penghargaan yang diraih yaitu Satyalancana
Karya Satya 10 dan 20 tahun oleh Presiden
RI pada tahun 2001 dan 2005.
10. Herman Supriadi Kepala Biro Lahir pada Dilantik menjadi Direktur Industri Kimia
Perencanaan tahun 1963 di Hilir pada Februari 2016.
Lebak, Banten Sebelumnya, sejak Agustus 2013, menjabat
sebagai Kepala Sub Direktorat Program,
11. Yedi Sabaryadi Kepala Biro Lahir di Bogor Menjabat Kepala Biro Umum sejak 29 Juni
Organisasi dan pada tahun 2016. Sebelumnya beliau menjabat sebagai
Sumber Daya 1967 Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Manusia SDM Aparatur periode 2011-2016 dan
Kepala Bagian Pengembangan Pegawai pada
Biro Kepegawaian 2007-2010.
Meraih sarjana Administrasi dari Universitas
Tanjungpura pada tahun 1992.
Penghargaan yang pernah diraihnya yaitu
Satyalancana Karya Satya XX Tahun 2014.
12. Fauzi Saberan Kepala Biro Lahir di Dilantik kembali sebagai Kepala Biro
Keuangan Rantau pada Keuangan pada Januari 2016, dimana
tahun 1959 sebelumnya menduduki jabatan yang sama
sejak Maret 2014.
Lulusan Sarjana Ekonomi Perusahaan di
Universitas Islam Indonesia tahun 1984 ini
pernah menjabat sebagai Kepala Bagian
Pelaksanaan Anggaran Biro Keuangan sejak
Agustus 2005 – Maret 2014, dan pernah
menjabat Kepala Sub. Bagian
Perbendaharaan Biro Keuangan dan
Perlengkapan tahun 2001-2005.
Penghargaan yang diraih Satyalancana Karya
13. Setia Utama Kepala Biro Lahir pada Dilantik menjadi Kepala Biro Hubungan
Humas tahun 1961 di Masyarakat pada Februari 2016.
Jakarta Sebelumnya menjabat sebagai Kepala
Bidang Pelayanan Informasi Industri sejak
November 2010.
Meraih gelar Sarjana Elektronika di Institut
Sains dan Teknologi Nasional (ISTN)
Jakarta.
14. Edy Sutopo Direktur Industri Lahir di Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sub
Hasil Hutan dan Kendal, Jawa Direktorat Industri Hasil Perkebunan -
Perkebunan Tengah pada Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan
tahun 1964 Perika sejak Oktober 2010 dan dilantik
menjadi Direktur Industri Hasil Hutan dan
Perkebunan pada Februari 2016.
Meraih gelar Sarjana Teknik Kimia tahun
1991 di Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya serta Magister
Ilmu Perencanaan dan Kebijaksanaan Publik
tahun 2001 di Universitas Indonesia.
15. Enny Ratnaningtyas Direktur Industri Lahir di Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro
Makanan, Hasil Banjarmaspa yang diangkat kembali pada Januari 2016,
Laut, dan da tahun dimana sebelumnya menduduki jabatan sama
Perikanan sejak Maret 2014.
1960
Pernah menjabat sebagai Direktur Industri
Minuman dan Tembakau periode 2010 -
2014 dan Kepala Sub Direktorat Program
pada Direktorat Industri Minuman dan
Tembakau tahun 2005 - 2010.
Meraih gelar Sarjana Gizi Masyarakat dan
16. Muhammad Khayam Sekretaris Lahir di Diangkat menjadi Direktur Industri Kimia
Direktorat Jakarta pada Dasar pada Maret 2014 sampai sekarang.
Jenderal Industri tahun 1962 Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sub.
Kimia, Farmasi Direktorat Industri Kimia Organik Dasar
dan Tekstil pada Direktorat Industri Kimia Dasar,
Direktorat Jenderal Basis Industri
Manufaktur, 2010 – 2014, Kepala Sub.
Direktorat Kerjasama Industri dan Promosi
Investasi, pada Direktorat Jenderal Industri
Agro dan Kimia dari tahun 2007-2010.
Meraih gelar sebagai Sarjana Teknik Kimia
dari Institut Teknologi Bandung tahun 1990
dan Magister Teknik Mesin dari Universitas
Indonesia tahun 2002. Penghargaan yang
diraih yaitu Satyalancana Karya Satya X
tahun pada tahun 2001.
17. Muhdori Direktur Industri Lahir di Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki
Tekstil, Kulit, dan Kebumen pada dan Aneka, dan sebelumnya menjabat
Alas Kaki tahun 1959 sebagai Kepala Biro Umum pada Oktober
2010 hingga 2015, menjabat Kepala Biro
Umum dan Humas tahun 2007 - 2010, dan
sebagai Kepala Bagian Tata Usaha
Departemen pada Biro Umum dan Humas
18. Zakiyudin Direktur Industri Lahir di Banda Dilantik menjadi Direktur Industri
Permesinan dan Aceh pada Elektronika dan Telematika pada Januari
Alat Mesin tahun 1960 2016.
Pertanian Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat
Pengkajian Teknologi dan Hak Kekayaan
Intelektual sejak Maret 2014.
Pernah sebagai Atase Perdagangan Pada
KBRI Di Copenhagen - Denmark - Atase
Perindustrian Dan Perdagangan pada tahun
2000 – 2005.
Meraih Sarjana Teknologi Kimia di Institut
Teknologi Bandung tahun 1986 dan Magister
Economic di New Mexico State University,
Amerika Serikat tahun 1993.
19. Putu Juli Ardika Direktur Industri Lahir pada Dilantik menjadi Direktur Akses Pasar
Maritim, Alat tahun 1965 di Industri Internasional pada Februari 2016.
Transportasi, dan Banjar, Bali Sebelumnya menjabat sebagai Atase
Alat Pertahanan Perindustrian pada Kedutaan Besar Republik
Indonesia di Brussels sejak Februari 2014.
Meraih gelar Sarjana Pemuliaan Tanaman
tahun 1989 di Universitas Mataram serta
Magister Management Science and Public
Policy Studies tahun 2001 di The University
20. Eddy Siswanto Sekretaris Lahir di Merupakan Kepala Balai Besar Logam dan
Direktorat Yogyakarta Mesin tahun 2012 sampai saat ini.
Jenderal Industri pada tahun Sebelumnya menjabat Kepala Balai Besar
Kecil Menengah 1959 Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
dan Aneka Semarang tahun 2010 - 2012, Direktur
Industri Kecil dan Menengah Wilayah III
tahun 2010, Direktur Industri Pangan tahun
2010.
Meraih Sarjana jurusan Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor tahun 1984 dan
Magister jurusan Agri Bisnis Manajemen di
Mississippi State University tahun 1992.
Penghargaan yang diraih yaitu Satyalancana
Karya Satya 20 tahun pada tahun 2009
23. Endang Suwartini Direktur Industri Lahir di Merupakan Direktur Industri Kecil dan
Kecil dan Purworejo Menengah Wilayah III yang diangkat pada
Menengah pada tahun September 2013.
Logam, Mesin, 1960 Sarjana Peternakan tahun 1983 Universitas
Elektronika, dan Gadjah Mada dan Magister Ekonomi
Alat Angkut Pertanian tahun 1994 ini pernah menjabat
Kepala Sub. Direktorat Industri Software dan
Konten pada 2011 - 2013 dan Kepala Sub.
Direktorat Program, Evaluasi dan Pelaporan
pada Direktorat Industri Maritim dan
Kedirgantaraan tahun 2010 - 2011.
24. Restu Yuni Widayati Sekretaris Lahir di Merupakan Sekretaris Diretorat Jenderal
Direktorat Ponorogo pada Pengembangan Perwilayahan Industri,
Jenderal tahun 1966 Sebelumnya menjabat sebagai Direktur
Ketahanan, Kerjasama Industri Internasional Wilayah II
Perwilayahan dan dan Regional pada bulan Agustus tahun
Akses Industri 2014. Sarjana Pertanian Tanaman Pangan
Internasional dan Gizi tahun 1988 dari Institut Pertanian
25. Reni Yanita Direktur Lahir di Merupakan Kepala Pusat Penelitian dan
Ketahanan dan Tanjung Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha
Iklim Usaha Karang pada Industri yang diangkat tahun 2017 –
Industri tahun 1968 sekarang, dan sebelumnya pernah menjabat
Kepala Bidang Kebijakan Fiskal pada tahun
2016, Kepala Bidang Pengkajian Perpajakan
dan Tarif pada Pusat Pengkajian Kebijakan
dan Iklim Usaha Industri tahun 2011 - 2016.
Meraih gelar Sarjana Pertanian tahun 1990
diUniversitas Lampung, dan Magister Adm.
Industri dan Perdagangan tahun 2003 di
Universitas Indonesia.
Penghargaan yang diraih yaitu Satyalancana
Karya Satya 20 tahun pada tahun 2012.
28. Tony T.H. Direktur Akses Lahir di Menjabat sebagai Kepala Pusat Standardisasi
Sinambela Sumber Daya Palembang sejak tahun 2010 hingga sekarang, dan
Industri dan pada tahun pernah menjadi Kepala Balai Besar
Promosi 1960 Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
Internasional di Semarang tahun 2009 - 2010 serta Kepala
Balai Riset dan Standardisasi Industri
Surabaya tahun 2007 - 2009.
Meraih Sarjana Teknik Industri tahun 1984
di Institut Teknologi Bandung dan Master Of
Systems Engineering (MSE) tahun 1992 di
Royal Melbourne Institute of Technology
(RMIT).
Penghargaan yang diraih yaitu Satyalancana
Karya Satya 10 tahun oleh Presiden RI pada
tahun 1993.
29. Arus Gunawan Inspektur I Lahir di Merupakan Direktur Industri Permesinan dan
Lamongan Alat Mesin Pertanian, Sebelumnya pernah
pada tahun menjabat Sekretaris Inspektorat Jenderal
1965 pada Maret 2014. Sarjana Teknik Elektro
21 | Sejarah, V i s i , M i s i , M a k n a L o g o & Warna Kementerian
Perindustrian Republik Indonesia
lulusan 1993 dari Yayasan Perguruan Tinggi
Cikini ini sebelumnya menjabat Kepala Sub.
Direktorat Industri Elektronika Konsumsi
dan Komponen pada Direktorat Industri
Elektronika dan Telematika, Direktorat
Jenderal Industri Unggulan Berbasis
Teknologi Tinggi tahun 2011 - 2014, serta
Kepala Sub. Direktorat Program, Evaluasi
dan Pelaporan pada Direktorat Industri
Permesinan dan Alat Mesin tahun 2010 -
2011.
30. Achmad Rodjih Inspektur II Lahir di Merupakan Direktur Industri Elektronika dan
Almanshoer Banyumas Telematika yang diangkat tahun 2016 –
pada tahun sekarang, dan sebelumnya pernah menjabat
1960 Kepala Subdirektorat Industri Alat
Transportasi Darat pada tahun 2016 dan
Kepala Sub Direktorat Industri
Kedirgantaraan dan Alat Pertahahan pada
Direktorat Industri Maritim, tahun 2011 -
2015.
Meraih gelar Sarjana Elektro tahun 1987 di
Institut Sains dan Teknologi Nasional.
Penghargaan yang diraih yaitu Satyalancana
Karya Satya 10 dan 20 tahun pada tahun
2001 dan 2011.
32. Yang Yang Setiawan Sekretaris Badan Lahir di Diangkat dan dilantik sebagai Sekretaris
Penelitian dan Purwakarta Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan
Pengembangan pada tahun Mutu Industri pada Maret 2014.
Industri 1958 Sarjana Mekanisasi dan Teknologi Hasil
Pertanian tahun 1980 Institut Pertanian
Bogor, dan Magister In Agricultural
Engineering tahun 1986 dari Cranfield
Institute of Technology, Inggris ini pernah
menjabat Kepala Balai Besar Industri Agro
dari tahun 2004 – 2014, serta Kepala Balai
Riset dan Standardisasi Industri Tanjung
Karang tahun 2003 - 2004.
33. Sony Sulaksono Kepala Pusat Lahir di Merupakan Kepala Balai Besar Tekstil yang
Penelitian dan Bandung pada diangkat tahun 2014 sampai sekarang.
Pengembangan tahun 1962 Sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala
Industri Kimia, Baristand Industri Pontianak tahun 2009-
Farmasi, Tekstil, 2014. Kepala Bidang Pengujian, Sertifikasi
Logam, Mesin, dan Kalibrasi pada tahun 2007-2009.
Alat Transportasi Meraih Sarjana Teknik Mesin tahun 1989 di
dan Elektronika Institut Teknologi Bandung, dan Master of
Business Studies tahun 1998 di Institut
Massey University.
35. Teddy Caster Kepala Pusat Lahir di Merupakan Direktur Industri Permesinan dan
Sianturi Industri Hijau Jakarta pada Alat Mesin Pertanian yang diangkat tahun
tahun 1960 2011–sekarang, dan sebelumnya pernah
menjabat Kepala Sub Direktorat Industri
Kedirgantaraan dan Alat Pertahanan pada
2010-2011, Kepala Subdit Program tahun
2008 - 2010.
Meraih Sarjana Teknik Mesin tahun 1990 di
Sekolah Tinggi Teknik Jakarta, dan Magister
Ilmu Ekonomi tahun 1996 di Vanderbilt
University, Amerika Serikat tahun 1996.
Penghargaan yang diraih yaitu Satyalancana
Karya Satya 10 dan 20 tahun oleh Presiden
RI pada tahun 1999 dan 2009.
37. Enuh Rosdeni Kepala Balai Lahir di Merupakan Kepala Balai Besar Industri
Besar Logam dan Bandung pada Logam dan Mesin yang diangkat tahun 2017
Mesin tahun 1963 – sekarang, dan sebelumnya pernah menjabat
Kepala Bidang Inspeksi Teknik di B4T pada
tahun 2009.
Meraih gelar Sarjana Teknik Mesin tahun
1987 di Institut Teknologi Bandung dan
Magister Mechanical Engineering tahun
2008 di Swinburne University of
Technology, Australia.
Penghargaan yang diraih yaitu Satyalancana
Karya Satya 20 tahun pada tahun 2013.
38. Agus Kuntoro Kepala Balai Lahir di Merupakan Kepala Balai Besar Kulit, Karet
Besar Kulit, Karet Wonosobo dan Plastik tahun 2016 – sekarang, dan
dan Plastik pada tahun sebelumnya pernah menjabat Kepala
1963 Baristand Tanjung Karang, Lampung pada
tahun 2009.
Meraih gelar Sarjana Teknik Industri tahun
1991 di Universitas Islam Indonesia dan
Magister Teknologi Agro industri tahun
2010 di Universitas Lampung.
Penghargaan yang diraih yaitu Satyalancana
39. Titik Purwati Kepala Balai Lahir di Sebelumnya menjabat sebagai Kepala
Widowati Besar Kerajinan Yogyakarta Bidang Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi
dan Batik pada tahun sejak Februari 2007 serta dilantik menjadi
1961 Kepala Balai Besar Teknologi Pencegahan
Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang
pada Februari 2016.
Meraih gelar Sarjana Teknologi Pertanian
tahun 1984 serta lulus Magister Pertanian
tahun 1997 di Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
1. Tugas Pokok
2. Fungsi
Pada Kabinet Hatta I yang ditandai adanya perubahan dari sistem parlementer
menjadi presidensiil, Kementerian Kemakmuran dipimpin oleh Sjafroeddin
Prawiranegara dan berakhir tanggal 4 Agustus 1949. Usai masa kabinet itu (tanggal 19
Desember 1948 sampai dengan 13 Juli 1949), sektor industri dan perdagangan
dipercayakan kepada Ir. Indratjaja.
Dalam Kabinet Hatta II tanggal 4 Agustus sampai dengan 20 Desember 1949, Ir.
Indratjaja digantikan oleh I.J. Kasimo sampai berakhirnya Kabinet RIS dengan sistem
parlementer, yaitu sejak tanggal 20 Desember 1949 sampai tanggal 21 Januari 1950, yang
merupakan kabinet peralihan RI Yogyakarta. Selanjutnya dalam Kabinet Halim (RI
Yogyakarta) dari tanggal 21 Januari sampai dengan 6 September 1950, sektor industri dan
Kembali pada Kabinet Hatta dengan sistem parlementer, dari tanggal 20 Desember
1949 sampai dengan tanggal 6 September 1950, sektor industri dan perdagangan masuk
dalam wewenang dan tanggung jawab Kementerian Kemakmuran yang dipimpin oleh Ir.
Djoeanda.
Pada masa Kabinet Natsir dari tanggal 6 September 1950 sampai dengan 27 April
1951, Kementerian Perdagangan dan Perindustrian dipercayakan kepada Dr. Soemitro
Djojohadikoesoemo. Karena adanya perubahan dalam Kabinet tersebut maka Menteri
Perdagangan dan Perindustrian diserahkan kepada Mr. Soejono Hadinoto.
Pada masa Kabinet Wilopo, sejak tanggal 3 April 1952, sektor industri dan
perdagangan menjadi tanggung jawab Kementerian Perekonomian yang dipimpin oleh
Mr. Soemanang. Kemudian Mr. Soemanang digantikan oleh Mr. Iskaq Tjokrohadisoerjo
sampai tanggal 12 Agustus 1955. Masa Kementerian Perekonomian berlangsung selama 5
tahun, yaitu sampai Kabinet Ali Sastroamidjojo II yang berakhir pada tanggal 9 April
1957.
Dalam Kabinet Boerhanuddin Harahap yang berakhir pada tanggal 24 Maret 1956,
Menteri Perekonomian dijabat oleh I.J. Kasimo. Sementraa dalam Kabinet Ali-Roem-
Idham, Menteri Perekonomian dijabat oleh Mr. Boerhanuddin yang dibantu Menteri
Muda Perekonomian, F.F. Oembas.
Ketika terbentuk Kabinet Karya yang dipimpin oleh Ir. Djoeanda, sektor industri dan
perdagangan dipisahkan pada kementerian tersendiri; yaitu sektor perdagangan masuk
dalam Kementerian Perdagangan yang dipimpin oleh Prof. Soemardjo, sebagai Menteri
Perdagangan dijabat oleh Drs. Rachmat Muljomiseno, sektor industri dibina oleh Menteri
Perindustrian yang dijabat oleh Ir. F.J. Inkiriwang, berakhir pada tanggal 22 Juli 1959.
Dalam Kabinet Kerja dengan sistem presidensiil sampai tanggal 18 Februari 1960,
Menteri Muda Perindustrian Rakyat dijabat oleh Dr. Soeharto dan Menteri Muda
Perindustrian Dasar dan Pembangunan dijabat oleh Chairoel Saleh sementara Menteri
Muda Perdagangan dijabat oleh Mr. Arifin Harahap. Dalam periode itu Chairoel Saleh
Dalam Kabinet Kerja II, Chairoel Saleh ditetapkan sebagai Menteri Perindustrian
Dasar dan Pertambangan, sedangkan Dr. Soeharto dan Mr. Arifin Harahap masing-
masing sebagai Menteri Perindustrian Rakyat dan Menteri Perdagangan sampai
perubahan kabinet tanggal 6 Maret 1962. Dalam Kabinet Kerja IV yang berakhir pada
tanggal 27 Agustus 1964, Menteri Perindustrian dan Pertambangan masing-masing
dipegang oleh Chairoel Saleh, Mayjend Dr. Aziz Saleh selaku Menteri Perindustrian
Rakyat, sementara Menteri Perdagangan digantikan oleh Adam Malik.
1) Kabinet Dwikora
Dalam Kabinet Dwikora yang dipimpin oleh Perdana Menteri, dibantu oleh sebuah
Presidium, terdiri dari tiga Wakil Perdana Menteri (Waperdam). Kabinet yang tersusun
atas lima belas Kompartemen tersebut masing-masing membawahi beberapa
Kementerian. Pada saat itu, Kementerian Departemen Perindustrian Dasar dan
Pertambangan (Deperdatam) dipecah menjadi tiga Kementerian yang berada di bawah
naungan Kompartemen Pembangunan, terdiri dari Kementerian Perindustrian Dasar,
Kementerian Pertambangan dan Kementerian Minyak dan Gas Bumi. Departemen
Perindustrian Rakyat (Depperindra) dipecah menjadi empat Kementerian yang berada di
bawah Kompartemen Perindustrian Rakyat terdiri dari Kementerian Perindustrian Tekstil,
Perindustrian Ringan, Perindustrian Kerajinan dan Perindustrian Rakyat serta Urusan
Berdikari. Sementara, Departemen Perdagangan dan Departemen Koperasi berada di
bawah naungan Kementerian Perdagangan.
Di era Orde Baru dengan terbentuknya Kabinet Ampera sampai 17 Oktober 1967
Mayjen M. Joesoef ditetapkan sebagai Menteri Perindustrian Dasar, Ringan dan Tenaga,
Menteri Perindustrian Tekstil dan Kerajinan Rakyat, Ir. H. M. Sanusi dan Menteri
Perdagangan dijabat oleh Mayjen Ashari Danoedirdjo, Ir. H. M. Sanusi tetap sebagai
Menteri Perindustrian Tekstil dan Kerajinan Rakyat dan Mayjen M. Joesoef sebagai
Menteri Perdagangan, yang berakhir pada tanggal 6 Juni 1968.
2) Kabinet Pembangunan
Dalam Kabinet Pembangunan IV, sebagai Menteri Perindustrian adalah Ir. Hartarto
sampai berakhirnya Kabinet Pembangunan V tanggal 19 Maret 1993. Menteri Muda
Perindustrian dijabat oleh Ir. T. Ariwibowo, Menteri Perdagangan dijabat oleh Dr. Arifin
Siregar dan sebagai Menteri Muda Perdagangan dijabat oleh Dr. Soedradjat Djiwandono.
Kemudian pada susunan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II (periode 2009 - sekarang)
di bawah kepemimpinan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden
RI Boediono, Departemen Perindustrian diubah menjadi Kementerian Perindustrian
dengan Mohamad S. Hidayat sebagai Menteri Perindustrian.
5) Kabinet Kerja
Presiden Joko Widodo secara resmi telah membentuk Kabinet Kerja tanggal 26
Oktober 2014, dan Saleh Husin ditunjuk sebagai Menteri Perindustrian menggantikan
Mohamad S Hidayat yang telah berakhir masa tugasnya.
Sementara itu, penjabaran program dalam Nawa Cita yang terkait sektor industri
adalah meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional serta
mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik.
Kemenperin. (2016). Visi dan Misi Kementerian Perindustrian. Diakses pada 01 Agustus
2019, dari https://www.kemenperin.go.id/visi-misi-kementerian-perindustrian
Kemenperin. (2016). Tugas Pokok dan Fungsi Kementerian Perindustrian. Diakses pada 01
Agustus 2019, dari https://www.kemenperin.go.id/tugas-pokok-fungsi-kementerian-
perindustrian
Kemenperin. (2016). Logo Kementerian Perindustrian. Diakses pada 01 Agustus 2019, dari
https://www.kemenperin.go.id/profil/73/logo-kementerian-perindustrian