Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengkajian
Pengkajian yang dapat dilakukan mengenai masalah personal hygiene
pada lansia meliputi:
a. Identitas pasien
Identitas klien yang perlu ada saat pengkajian mencakup nama/inisial,
usia, jenis kelamin, agama status pernikahan, pekerjaan, pendidikan
serta alasan lansia masuk ke panti.
b. Riwayat kesehatan saat ini
Riwayat kesehatan termasuk riwayat trauma, alergi kulit dan setiap
keluhan yang dirasakan saat ini seperti kulitnya terasa gatal, nyeri,
luka, ulkus, ruam dan lecet.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan masa lalu meliputi apakah klien pernah di rawat di
rumah sakit sebelumnya, apakah pernah menderita alergi serta
tindakan yang dilakukan untuk mengatasinya.
d. Pemeriksaan fisik
Dalam melakukan pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan keadaan
umum, tingkat kesadaran, tanda-tanda vital seperti tekanan darah,
denyut nadi, suhu tubuh dan pernapasan, serta dilakukan juga
pemeriksaan fisik Head to Toe meliputi pemeriksaan inspeksi,
auskultasi, perkusi dan palpasi. Hal yang harus diperhatikan juga
mencakup kebersihan kuku, kondisi kulit. Warna, kelembapan dan
turgor kulit dapat dilakukan dengan cara inspeksi, kulit mungkin
tampak bersisik dan lecet, adanya peradangan, klien tampak sering
menggaruk dan tampak gelisah. Ukuran, kedalaman, warna, bau dan
kekentalan drainase lesi pada kulit harus dievaluasi. Biasanya warna
kulit di seluruh bagian tubuh sama. Hidrasi dicerminkan dalam turgor
kulit dan kelembapan membran mukosa. Tekstur kulit harus dikaji
melalui palpasi. Kulit mungkin terasa kasar dan kering terutama pada
bagian telapak kaki dan telapak tangan. Selain itu, dilakukan juga
pemeriksaan MMSE (Mini Mental State Examination) yang bertujuan
untuk melihat apakah ada perubahan kognitif ada lansia, melakukan
pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk penilaian Index Massa
Tubuh (IMT) yang bertujuan untuk melihat apakah lansia mengalami
kelebihan atau kekurangan berat badan, serta melakukan pengukuran
kekuatan otot yang bertujuan untuk melihat apakah terjadi penurunan
kekuatan dan massa otot pada lansia.
e. Pola kegiatan sehari-hari
1) Nutrisi
Yang perlu dikaji adalah bagaimana kebiasaan klien dalam hal
pola makan, frekuensi makan/hari, nafsu makan, makanan
pantangan, maknana yang disukai, banyak minuman dalam sehari
serta apakah ada perubahan selama sakit.
2) Eliminasi
Pada eliminasi yang perlu dikaji adalah kebiasaan BAK dan BAB
seperti frekuensi, warna dan konsistensi baik sebelum dan sesudah
sakit.
3) Aktivitas
Dalam mengkaji aktifitas sehari-hari, hal yang perlu untuk
ditanyakan kepada lansia mencakup: berapa banyak dan kapan
waktu yang Anda habiskan di bawah sinar matahari? Bagaimana
Anda mengelola mandi anda? Seberapa sering Anda mandi?
Apakah Anda menggunakan sabun setiap kali Anda mandi? Apa
jenis sabun yang Anda gunakan? Apakah Anda menggunakan
segala jenis lotion kulit, krim atau salep? Apakah Anda
mendapatkan atau memerlukan bantuan dengan perawatan kuku?
4) Istirahat
Klien baisanya mengeluh susah tidur di malam hari karena gatas
serta adanya nyeri.
5) Pola interaksi sosial
Secara umum klien yang mengalami dermatitis kontak biasanya
pola interaksi sosialnya terganggu, klien akan merasa malu dengan
penyakitnya.
6) Keadaan psikologis
Biasanya klien mengalami perubahan dalam berinteraksi dengan
orang lain dan biasanya klien lebih suka menyendiri dan sering
cemas dengan penyakit yang di derita. Pada keadaan psikologis
ada beberapa hal yang perlu dikaji seperti bagaimana persepsi
klien terhadap penyakit yang di derita sekarang, bagaimana
harapan klien terhadap keadaan kesehatannya, serta bagaimana
pola interaksi dengan tenaga kesehatan dan lingkungan.
7) Kegiatan keagamaan
Biasanya klien beranggapan bahwa penyakit yang dideritanya
merupakan cobaan untuknya dan pasti terdapat hikmah untuknya.
Yang perlu dikaji seperti bagaimana sistem kepercayaan yang
dianut oleh klien, dan apakah selama sakit klien sering berdoa.

Anda mungkin juga menyukai