Anda di halaman 1dari 13

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA
PT. CIPTA PERISAI MANDIRI
DENGAN
PERUMAHAN PERMATA HIJAU RESIDENCE
TENTANG
PENYEDIAAN JASA DAN PENGELOLAAN TENAGA KERJA SATPAM
SURAT IZIN OPERASIONAL KAPOLRI NO : SI/8865/XI/YAN.2.14./2018
IZIN OPERASIONAL PERUSAHAAN PENYEDIA JASA ATAU BURUH DISNAKERTRANS PROV. NTB
NOMOR : 188.4/277/04-NAKERTRANS/X/2018

Nomor : 01 / CPM-OS / IX /2019


Nomor : / / IX / 2019

Perjanjian kerjasama ini dibuat dan di tanda tangani pada hari Senin Tanggal 02 Bulan September
tahun Dua Ribu Sembilan Belas (02 - 09 - 2019) Dibuat oleh dan antara :

1. PT. CIPTA PERISAI MANDlRI, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum
Republik Indonesia, berkedudukan di Kota Mataram, beralamat di Jln. Nangka Blok A No. 06 BTN
Lingkar Asri Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela Kota Mataram, dalam hal ini di wakili
secara sah Oleh Ni Putu Sri Wardani dalam kedudukannya selaku Direktur Dari dan karenanya
bertindak untuk dan atas nama PT. CIPTA PERISAI MANDIRI.

untuk selanjutnya disebut Pihak Pertama

Dengan

2. PERUMAHAN PERMATA HIJAU RESIDENCE, merupakan sebuah Lingkungan perumahan komersil


yang berkedudukan di Jl.Krakatau Lingkungan kekeri kec.Gunung Sari Lombok Barat, Nusa Tenggara
Barat, dalam hal ini di wakili oleh Bapak Samsul Bahri yang bertindak dalam jabatannya selaku
Ketua Pengurus Sementara PERUMAHAN PERMATA HIJAU RESIDENCE dan karenanya bertindak

Untuk dan atas nama PIHAK KEDUA,

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dan
sendiri-sendiri disebut sebagai PIHAK.

PARA PIHAK dalam kedudukannya masing-masing sebagaimana tersebut diatas, terlebih dahulu
menerangkan sebagai berikut:
1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum di
Indonesia yang salah satu kegiatannya adalah bergerak dalam bidang jasa penyedia tenaga
kerja kepada PIHAK lain yang membutuhkan.

1 Pihak 1 Pihak 2
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah sebuah perumahan komersil yang berkedudukan di Jl. Krakatau
Lingkungan Kekeri - Mataram, Nusa Tenggara Barat.
3. PIHAK KEDUA bermaksud memberikan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA, dan PIHAK
PERTAMA, bersedia menerima pekerjaan dari PIHAK KEDUA, untuk menyediakan tenaga kerja
yang melakukan pekerjaan sebagai satuan pengaman (SATPAM) Di lokasi lingkungan perumahan
milik PIHAK KEDUA yang selanjutnya disebut "pekerjaan"

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat mengikatkan diri dalam perjanjian ini sesuai
dengan syarat-syarat serta ketentuan yang di sepakati PARA PIHAK sebagai berkut:
PASAL 1
DEFINISI
Dalam Perjanjian ini, Kecuali dinyatakan secara tegas kata-kata di bawah ini memiliki arti sebagai
berikut:
1. Outsourcing adalah jasa penyediaan Tenaga Kerja disiapkan oleh PIHAK PERTAMA sesuai
persyaratan yang ditentukan dan kebutuhan PIHAK KEDUA, guna melaksanakan pekerjaan yang
diberikan oleh PIHAK KEDUA
2. Tenaga Kerja adalah karyawan PIHAK PERTAMA, yaitu ditugaskan sebagaimana satuan
pengamanan / SATPAM untuk menjaga asset milik PIHAK KEDUA di lokasi-Iokasi yang
ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini.
3. Jam Kerja adalah penetapan waktu didasarkan kepada kebutuhan-kebutuhan PIHAK KEDUA dengan
mengindahkan peraturan perundang - undangan yang berlaku.
4. Data Kehadiran ( Rekap Absen ) adalah data yang memuat tentang kehadiran Tenaga Kerja yang
telah diketahui oleh pejabat yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA.
5. Biaya JasaTenaga Kerja adalah biaya yang harus dibayarkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA tiap bulannya yang perinciannya dimuat dalam lampiran Perjanjian ini.
6. Tanda Pengenal Pegawai ( TPP ) berupa Id Card adalah wajib sebagai tanda identitas diri dari
Tenaga Kerja selaku karyawan yang ditempatkan di lokasi kerja PIHAK KEDUA.
7. Shift adalah pembagian waktu kerja untuk jenis kerja tertentu dengan mengindahkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
8. Hari Kerja untuk anggota Satpam diatur berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Tenaga
Kerja Republik Indonesia dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
275/Men/1989 tentang Pengaturan Jam Kerja , Shift, dan Jam istirahat serta pembinaan
Tenaga Kerja Satuan Pengamanan ( SATPAM).
9. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah system pengaturan, prosedur, tata tertib kerja dan
tata cara administrasi yang berlaku permanen dalam suatu Perusahaan, yang menjadi pedoman
dasar bagi jasa pengamanan dalam melaksanakan tugas pengamanan.
10. Informasi Rahasia dalam Perjanjian ini adalah semua data, laporan dan / atau dokurnen lainnya
yang digunakan dalam Pelaksanaan Perjanjian ini maupun yang berkaitan dengan perjanjian ini,

2 Pihak 1 Pihak 2
termasuk namun tidak terbatas pada hal- hal yang harus dirahasiakan menurut ketentuan
Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang No.7 tahun 1992

PASAL 2
RUANG LlNGKUP PEKERJAAN
1. Ruang lingkup pekerjaan adalah dibidang jasa pengamanan (SATPAM), antara lain:
a. PIHAK PERTAMA menyediakan Tenaga Kerja sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan oleh
PIHAK KEDUA.
b. Menjaga dan mengawasi serta memberikan laporan rutin kepada PIHAK KEDUA tentang
keadaan keamanan lokasi-Iokasi unit kerja yang dijaga oleh Tenaga Kerja secara periodik
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh PIHAK KEDUA.
2. Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja yang harus disediakan oleh PIHAK PERTAMA akan ditetapkan
oleh PIHAK KEDUA sesuai kebutuhan dan akan disampaikan secara tertulis kepada PIHAK
PERTAMA dan disepakati oleh PARA PIHAK.
3. PIHAK KEDUA tidak mempunyai hubungan hukum ketenagakerjaan dengan para Tenaga Kerja
yang di sediakan serta di pekerjakan PIHAK PERTAMA untuk melakukan pekerjaan yang telah
ditetapkan PARA PIHAK, Tenaga Kerja hanya mempunyai hubungan hukum dengan PIHAK
PERTAMA.
4. PIHAK KEDUA berhak untuk melakukan kerja sama dengan PERUSAHAAN / INSTANSI / lingkungan
PERUMAHAN guna melakukan kegiatan yang sama sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini. Dalam
hal kerja sama dilakukan, maka PlHAK KEDUA akan melaksanakan tindakan-tindakan yang
memisahkan kepentingan antara tenaga kerja PIHAK PERTAMA dengan perusahaan / instansi
/lingkungan Perumahan serta melaksanakan prosedur-prosedur yang ditentukan untuk
mengamankan kepentingan PIHAK KEDUA, namun tidak terbatas dalam penggunaan Tenaga
Kerja yang berbeda antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK LAINNYA.
5. Jasa pengamanan (SATPAM) dalam tugasnya untuk melindungi dan mengamankan aset - aset
PIHAK KEDUA baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, dan atau warga di lingkungan
perumahan PIHAK KEDUA selama berada di area Kantor, Perumahan dan atau tempat lain yang
menjadi wewenangnya dari gangguan keamanan dan tindak kejahatan.

PASAL 3
PENERIMAAN DAN PENYEDIAAN TENAGA KERJA

1. PARA PIHAK setuju bahwa penerimaan Tenaga Kerja dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
1.1 PIHAK PERTAMA melakukan beberapa proses seleksi untuk menetapkan penerimaan
Tenaga Kerja sebagai petugas pengaman (SATPAM) yang akan digunakan PIHAK KEDUA
berdasarkan :

3 Pihak 1 Pihak 2
a. Seleksi Administratif/ diklat Satpam minimal Gada Pratama sesuai dengan bidang
pekerjaan yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA ;
b. Pemeriksaan fisik ;
c. Pemeriksaan jasmani ;
d. Wawancara/interview;
e. Pemeriksaan Kesehatan ;
f. Psychotest ;
g. Tidak tersangkut Pidana:
h. Pemeriksaan Narkoba:
i. Hal lain sesuai kebutuhan ;

1.2 Terhadap Calon Tenaga Kerja yang telah dinyatakan lulus seleksi dan memenuhi syarat
sebagaimana dimaksud dalam butir 1.1 ayat ini oleh PIHAK PERTAMA, apabila dianggap perlu
maka PIHAK KEDUA dapat melakukan seleksi wawancara/Interviu maupun test
kemampuan apabila berdasarkan pertimbangan - pertimbangan yang dinyatakan PIHAK
KEDUA secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA berhak untuk menetapkan dan memutuskan Tenaga Kerja yang dianggap telah
memenuhi kualifikasi setelah melalui proses seleksi yang dimaksud dalam ayat 1 butir 1.1 dan
butir 1.2 pasal ini
3. Dalam hal PIHAK KEDUA menganggap perlu untuk menyelenggarakan pelatihan/refres maka
metode, jenis dan jadwal pelatihan akan ditentukan oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 4
WAKTU KERJA DAN KEHADIRAN
1. Tenaga Kerja wajib mematuhi tata tertib yang berlaku serta tunduk pada ketentuan Jam Kerja
yang diberlakukan oleh PIHAK KEDUA.
2. Pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini, akan dilaporkan secara tertulls
maupun lisan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
3. Berdasarkan laporan tertulis maupun lisan dari PIHAK KEDUA tersebut, PIHAK PERTAMA wajib
memberikan teguran / peringatan kepada tenaga kerja yang melakukan pelanggaran ketentuan
ayat 1 diatas. Apabila pelanggaran tersebut menurut PIHAK KEDUA di kualifikasikan sebagai
pelanggaran yang berat maka PIHAK PERTAMA harus menggantikan tenaga kerja tersebut
selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja pemberitahuan tertulis maupun lisan dari PIHAK KEDUA dan
memberitahukannya kepada PIHAK PERTAMA.
4. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab atas kehadiran dan kesiapan setiap Tenaga Kerja yang diberi
tugas dan tanggung jawab keamanan pada lokasi kerja milik PIHAK KEDUA secara terus menerus
dan berkesinambungan 24 jam sehari dan 7 ( tujuh ) hari dalam seminggu. Pengaturan Tenaga
Kerja menjadi tanggung jawab oleh PIHAK PERTAMA dengan memberitahukannya kepada PIHAK
KEDUA.

4 Pihak 1 Pihak 2
5. Setiap Tenaga Kerja yang berhalangan hadir ( sakit / ijin ), wajib memberitahukan
ketidakhadirannya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA baik secara lisan maupun tulisan pada hari
kerja tersebut, atas ketidak hadiran tenaga tersebut. PIHAK PERTAMA, berkewajiban menyediakan
tenaga kerja pengganti.
6. Dalam hal Tenaga Kerja tidak hadir lebih dari 3 (tiga ) Hari kerja berturut-turut atau 7 ( tujuh )
Hari kerja dalam sebulan tanpa memberikan keterangan yang dapat diterima oleh PIHAK
PERTAMA maupun kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA berhak untuk meminta secara
tertulis maupun lisan kepada PIHAK PERTAMA untuk mengganti Tenaga Kerja yang bersangkutan.

PASAL 5
JUMLAH DAN BIAYA JASA TANAGA KERJA
1. PIHAK PERTAMA menyediakan 3 orang Personil Satpam kepada PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan
perjanjian ini ditempatkan di lingkungan Perumahan PIHAK KEDUA.
2. PARA PIHAK sepakat bahwa besarnya Biaya Jasa Tenaga Kerja yang akan diberikan, akan
ditentukan berdasarkan ketentuan tentang nilai / upah / fee adalah sebagaimana tercantum
dalam lampiran 1. Yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.
3. Ketentuan Biaya Jasa Tenaga Kerja sebagaimana lampiran 1 sesuai dengan ketentuan dalam ayat
2 pasal ini akan menjadi acuan bagian Unit kerja di wilayah kerja PIHAK KEDUA.
4. a. Komponen Biaya JasaTenaga Kerja yang sesuai dengan ketentuan ayat 1 dan ayat 2 pasal ini
antara lain
meliputi :

1.1.1 Hak Gaji Rp. 1.100.000,-


Total ……………………………………………………………Rp. 1.100.000,-
b. Dalam hal terjadi perubahan terhadap ketentuan besarnya Upah Minimum Kabupaten
(UMK) selama masa perjanjian maka Gaji Pokok dalam Biaya Jasa Tenaga Kerja secara otomatis
akan disesuaikan dengan ketentuan yang baru dan merubah Lampiran 1, dengan membuat
Adendum yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan oleh perjanjian ini.
c. Dalam hal Pembayaran THR kepada pekerja, besarannya disesuaikan dengan masa kerja
karyawan dan sudah ditagihkan kepada PIHAK KEDUA setiap bulan.

5. Keikutsertaan Tenaga Kerja dalam program B P J S Ke s e h a t a n d a n A s u r a n s i menjadi tanggung


jawab PIHAK PERTAMA sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
6. Atas penyediaan JasaTenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, maka PIHAK PERTAMA
akan mendapatkan biaya pengelolaan ( management fee ) dari PlHAK KEDUA sebagaimana
tercantum dalam lampiran 1 yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan
Perjanjian ini.
PASAL 6

5 Pihak 1 Pihak 2
TATA CARA PEMBAYARAN BIAYA JASA TENAGA KERJA
1. Pembayaran akan dilakukan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA apabila PIHAK PERTAMA dalam
hal ini harus melengkapi dokumen-dokumen sebagai berikut :
a. Memberikan Invoice / tagihan.
b. Data absensi kehadiran untuk setiap tenaga kerja yang bersangkutan pada bulan
tersebut kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya tanggal 26 (dua puluh enam)
setiap bulan berjalan.
2. Apabila terdapat perbedaan besarnya tagihan antara perhitungan antara PIHAK PERTAMA dengan
PIHAK KEDUA, maka perbedaan tersebut dibicarakan bersama oleh PARA PIHAK, selisih lebih atau
selisih kurang dari hasil pembicaraan tersebut akan di perhitungkan dalam penagihan atau
penelusuran tagihan pada bulan berikutnya yang dituangkan dalam berita acara perhitungan ulang
yang di tanda tangani kedua belah pihak.
3. Pembayaran sebagaimana yang dimaksud ayat (2) pasal ini di lakukan melalui pemindahbukuan ke
rekening PIHAK PERTAMA dengan nomor rekening :

Nama Bank : BRI CABANG MATARAM


Rekening Atas Nama : PT.CIPTA PERISAI MANDIRI
Nomor Rekening : 52-01-002365-30-8

4. Formulir transfer untuk melaksanakan pembayaran dimaksud dalam ayat 3 pasal ini merupakan
bukti bahwa PIHAK KEDUA telah memenuhi kewajiban pembayaran kepada PIHAK PERTAMA.
5. Pembayaran ke dalam rekening tersebut membebaskan PIHAK KEDUA dari tanggungjawab atas
keterlambatan diterimanya dokumen biaya penggunaan jasa di dalam rekening PIHAK PERTAMA
tersebut diatas yang disebabkan karena kesalahan pihak lain/atau pihak Bank penerima dana,
antara lain kesalahpahaman tentang perintah, kegagalan system komunikasi atau hal lain yang
lazim dalam hal transfer dana.
6. Dalam hal tersebut selisih lebih atau selisih kurang sebagaimana dimaksud ayat 2 pasal ini pada
bulan terakhir berlakunya perjanjian ini, maka pihak berwajib mengembalikan selisih lebih/kurang
wajib menyelesaikan kewajiban tersebut selambat-lambatnya 14 (empat belas ) hari kerja sebelum
perjanjian ini berakhir.

7. Apabila pekerja yang disalurkan oleh PIHAK PERTAMA tidak masuk kerja sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan oleh PIHAK KEDUA, Maka besaran tagihan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA,
dikurangi sesuai jumlah ketidak hadiran untuk setiap Tenaga Kerja.

PASAL 7
SERAGAM DAN PERLENGKAPAN TENAGA KERJA

6 Pihak 1 Pihak 2
1. Biaya seragam yang termasuk dalam komponen biaya tenaga kerja akan ditagihkan oleh PIHAK
PERTAMA dan seragam akan diberikan PIHAK PERTAMA kepada tenaga kerja sebagai karyawan
yang bertugas di lokasi kerja milik PIHAK KEDUA
2. Khusus biaya seragam akan ditagihkan p e r b u l a n oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
3. Rincian Seragam Berupa 1 Stell Dinas Safari.
4. PIHAK PERTAMA wajib dan bertanggung jawab menyediakan/ melengkapi tenaga kerjanya yang
bertugas dengan perlengkapan safety dan perlengkapan keamanan
PASAL 8
HAK-HAK KETENAGAKERJAAN
1. Hak-hak ketenagakerjaan dari Tenaga Kerja diatur dan mengikuti Perjanjian Kerja menjadi
tanggung jawab PIHAK PERTAMA.
2. Apabila dianggap perlu salinan Surat Perjanjian ini dapat di berikan kepada Tenaga Kerja yang
bersangkutan.
3. Dalam hal Tenaga Kerja mengambil cuti sesuai Ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
maka PIHAK PERTAMA wajib memberikan pengganti Tenaga Kerja pada PIHAK KEDUA sesuai
dengan ketentuan pada pasal 8 Perjanjian ini.

PASAL 9
JADWAL WAKTU DAN PENGAKHIRAN PERJANJIAN
1. Perjanjian ini berlaku jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 01 bulan September
Tahun 2019 sampai dengan tanggal 30 bulan September tahun 2020 dalam perjanjian yang tertulis
yang dibuat dan ditandatangani oleh dan PARA PIHAK.
2. Dalam hal salah satu pihak berkehendak untuk mengakhiri Perjanjian ini sebelum waktunya,
maka PIHAK KEDUA yang menginginkan pengakhiran wajib memberitahukan kepada PIHAK
lainnya selambat-Iambatnya 2 ( dua ) Minggu sebelum tanggal pengakhiran Perjanjian yang
diinginkan
3. Apabila dalam jangka 14 ( empat belas ) Hari Kerja sejak diterimanya pemberitahuan tertulis
sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal ini, apabila PIHAK PERTAMA yang menerima
pemberitahuan tersebut belum memberikan jawabannya, maka Perjanjian ini dianggap berakhir
pada tanggal yang dikehendaki dalam pemberitahuan tertulis tersebut.

4. Apabila terjadi hal-hal berikut :


a. Salah satu pihak dianggap tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagaimana ditentukan
dalam Perjanjian ini dengan baik
b. Salah satu pihak melanggar ketentuan dalam Perjanjian ini;
c. Berdasarkan pertimbangan dan atau menurut hukum serta etika yang berlaku, Salah satu
pihak dianggap mencemarkan nama baik pihak dalam perjanjian ini, Maka pihak yang
dirugikan atas perbuatan dlatas berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini sesuai dengan ayat 2
pasal ini
7 Pihak 1 Pihak 2
5. Apabila PIHAK PERTAMA karena kelalaiannya tidak dapat melaksanakan sebagian atau seluruh
pekerjaan sebagaimana mestinya, yang dapat dibuktikan dengan lewatnya waktu yang telah
ditentukan, maka PIHAK KEDUA dapat menyerahkan penyelesaian pekerjaan Satpam tersebut
kepada pihak lain, dan PIHAK KEDUA berhak untuk mengakhiri Perjanjian Kerjasama ini secara
sepihak, setelah menyampaikan alasan kepada PERUSAHAAN paling lambat 14 ( empat belas ) hari
secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA.
6. Pengakhiran Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal ini tidak menghapus
kewajiban masing-masing yang masih ada berdasarkan Perjanjian ini dan PARA PIHAK tetap wajib
menyelesaikan seluruh kewajiban-kewajiban yang masih ada walaupun salah satu PIHAK berada
dalam keadaan likuidasi dan merger, sampai seluruh kewajiban tersebut selesai sesuai pernyataan
secara tertulis yang ditandatangani oleh PARA PIHAK.
7. Apabila Perjanjian ini berakhir sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal ini, maka kewajiban
pembayaran yang belum dilakukan oleh PIHAK KEDUA pada bulan yang berjalan selanjutnya akan
dilakukan secara pro-rata.
8. PIHAK KEDUA akan mengadakan evaluasi secara berkala setiap 3 ( Tiga ) Bulan atas kinerja dan
pelayanan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA. Atas temuan-temuan dalam evatuasi tersebut
PIHAK KEDUA akan mengeluarkan surat evaluasi kepada PIHAK PERTAMA untuk dapat
dilakukan perbaikan-perbaikan sebagaimana mestinya selambat-Iambatnya 14 (empat betas) Hari
Kerja sejak diterimanya surat evaluasi tersebut.

PASAL 10
PELAKSANAAN TUGAS OPERASIONAL
1. Tenaga kerja karyawan berada dibawah pengawasan dan pengendalian PIHAK KEDUA, PIHAK
PERTAMA bertanggung jawab terhadap karyawannya akibat pelanggaran, kejahatan, kurangnya
keterampilan, kurangnya dedikasi dan pengabdian dari tenaga kerja.
2. Apabila terjadi kerusakan atau kehilangan barang milik PIHAK PERTAMA yang diakibatkan oleh
kelalaian karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan SOP, sehingga menimbulkan
kerugian , maka akan menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA. Dan jika besaran Kerugian tidak
sesuai akan diselesaikan secara musyawarah mufakat antara PARA PIHAK.

PASAL 11
PERNYATAAN DAN JAMINAN

1. PARA PIHAK menyatakan dan menjamin bahwa pihak-pihak yang menandatangani Perjanjian ini
adalah pihak yang berhak dan berwenang sesuai anggaran dasar PERUSAHAAN
2. PARA PIHAK menyatakan dan menjamin bahwa Perjanjian ini tidak melanggar ketentuan
pemerintah dan tidak bertentangan dengan perjanjian apapun yang telah dibuat dengan pihak
ketiga
8 Pihak 1 Pihak 2
3. PARA PIHAK menyatakan dan menjamin akan melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian ini dengan tanggung jawab dan profesionalisme
4. PARA PIHAK menyatakan dan menjamin selama berlangsungnya Perjanjian ini tidak ada
gugatan, pengajuan atau tuntutan hukum yang tertunda yang secara material dapat
mempengaruhi kemampuan PARA PIHAK untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya
berdasarkan ini dan / atau mempengaruhi keabsahan Perjanjian
5. PIHAK PERTAMA menyatakan dan menjamin yang telah memperoleh Ijin dan memenuhi
persyaratan untuk menyelenggarakan kegiatan jasa penyediaan Tenaga Kerja berdasarkan
hukum Negara Republik Indonesia.
6. PIHAK PERTAMA menyatakan dan menjamin bahwa Tenaga Kerjanya memperolehan
kenikmatan hasil penyelesaian pekerjaan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah
ditentukan dalam perjanjian ini dan oleh karenanya membebaskan PIHAK KEDUA dari setiap dan
segala tuntutan yang mungkin timbul pada saat berlakunya Perjanjian ini dari pihak
manapun juga sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini.
7. PIHAK PERTAMA menyatakan dan menjamin serta senantiasa memastikan bahwa
PERUSAHAAN dan Tenaga Kerja tidak memungut biaya ( fee) dan / atau meminta imbalan
apapun dalam melaksanakan Perjanjian ini dari pihak manapun kecuali dari PIHAK PERTAMA.
8. PIHAK PERTAMA menyatakan dan menjamin tidak akan mengatasnamakan atau menggunakan
nama, logo, dan segala identitas PIHAK KEDUA dalam melaksanakan Perjanjian ini serta hal-hal
lain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK KEDUA.
9. PIHAK PERTAMA menyatakan dan menjamin akan menerima setiap keputusan PIHAK KEDUA atas
penilaian Kinerja Tenaga Kerja yang dilakukan oleh tenaga kerja.
10. PIHAK PERTAMA menyatakan dan menjamin akan membayarkan dan memberikan hak Tenaga
Kerja yang sebelumnya telah diterimanya dari PIHAK KEDUA secara tepat waktu
11. PIHAK PERTAMA menyatakan dan menjamin akan mengganti Tenaga Kerja sesuai dengan
permintaan PIHAK KEDUA
12. PIHAK PERTAMA menyatakan dan menjamin bahwa Tenaga Kerja telah mempunyai hubungan
ketenagakerjaan dengan PIHAK PERTAMA
13. PERUSAHAAN menyatakan dan menjamin akan memeriksa keabsahan dan kebenaran data /
dokumen atas nama masing-masing Tenaga Kerja termasuk namun tidak terbatas pada ijazah
terakhir, alamat dan kartu identitas dalam proses rekruitmen Tenaga Kerja oleh PIHAK KEDUA dan
wajib menyimpan foto copy dokumen tersebut dengan baik
14. PIHAK PERTAMA menyatakan dan menjamin akan memberikan data yang akurat dan benar
termasuk serta tidak terbatas pada data yang terkait dengan identitas Tenaga Kerja dan data lain
yang diminta oleh PIHAK KEDUA
15. PIHAK PERTAMA menyatakan dan menjamin bahwa akan bertanggung jawab terhadap semua
kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi terkait hak-hak Tenaga Kerja serta kewajiban yang
terkait dengan BPJS dan Asuransi yang timbul dari peraturan,perundang-undangan lainnya
16. PIHAK PERTAMA menyatakan dan menjamin akan memeberitahukan hak dan kewajiban Tenaga
Kerja sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada perjanjian ini.
9 Pihak 1 Pihak 2
17. PIHAK PERTAMA menyatakan dan menjamin bahwa apabila karena suatu hal, termasuk namun
tidak terbatas bahwa adanya ketentuan perundang-undangan yang berlaku, Tenaga Kerja
menjadi karyawan PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang terkait dengan pemberitahuan Tenaga Kerja tersebut sebagai karyawan PIHAK KEDUA
18. PIHAK PERTAMA menyatakan dan menjamin bahwa dalam bekerja Tenaga Kerja akan
memenuhi kode etik dan peraturan perusahaan yang berlaku
19. PIHAK PERTAMA menyatakan dan menjamin bahwa akan membimbing Tenaga Kerja untuk
menjalankan / melaksanakan tugasnya dengan baik
20. PIHAK PERTAMA menyatakan dan menjamin memenuhi persyaratan perlindungan kerja dan
syarat-syarat kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

PASAL 12
PAJAK

1. PIHAK PERTAMA mengeluarkan PPN sebesar 10 % dan menerbitkan Faktur Pajak Standar PPN
sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku atas tagihannya kepada PIHAK KEDUA dan
memuat identitas sebagai berikut, PT.CIPTA PERISAI MANDIRI, NPWP Nomor
73.730.728.0.915.000 dan PIHAK PERTAMA harus melaporkannya ke Kantor Pajak
2. Kewajiban pembayaran PPh Pasal 21 atas setiap upah dan / atau hak-hak lain bagi Tenaga Kerja
bukan merupakan kewajiban PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab untuk
melakukan kewajiban perpajakan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan PIHAK
KEDUA tidak bertanggung jawab atas kelalaian pemenuhan kewajiban perpajakan tersebut.
3. Apabila terdapat ketidaksesuaian dalam aturan perpajakan ini, maka PARA PIHAK sepakat
menyesuaikan sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang -undangan dibidang perpajakan
yang berlaku dan peraturan turunannya.

PASAL 13
FORCE MAJEURE
1. Force Majeure adalah kejadian-kejadian yang terjadi di luar kehendak dan kekuasaan PARA PIHAK
yang secara langsung dan material dapat mempengaruhi pelaksanaan kewajiban PARA PIHAK
berdasarkan Perjanjian ini, termasuk namun tidak terbatas pada terjadinya peristiwa alam
seperti gempa bumi, angin topan, tanah longsor, sambaran petir, gunung meletus , kebakaran,
huru hara terorisme, sabotase, embargo, dan pemogokan massal, perang baik yang dinyatakan
atau tidak, ketentuan atau kebijaksanaan Negara yang wajib ditaati.
2. Dalam hal terjadi Force Majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatas, PIHAK yang
mengalami Force Majeure wajib untuk memberitahukan secara tertulis tentang terjadinya Force
Majeure tersebut dan harus membuat rencana ulang pelaksanaan kewajibannya yang tertunda

10 Pihak 1 Pihak 2
disertai batas waktu pelaksanaan yang tidak lebih dari 14 (empat belas ) Hari Kerja setelah
berakhirnya Force Majeure.
3. Apabila PIHAK yang mengalami Force Majeure tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
ditentukan dalam ayat 2 di atas, maka Force Majeure tidak akan dilalui oleh PIHAK lainnya dan
segala kerugian, risiko dan konsekwensi yang mungkin timbul menjadi beban dan tanggung
jawab PIHAK yang mengalami Force Majeure.
4. Dalam hal terjadi Force Majeure, PARA PIHAK setuju bahwa PIHAK yang tidak terkena Force
Majeure tidak dapat mengajukan tuntutan hukum apapun terhadap PIHAK yang terkena Force
Majeure.

PASAL 14
PEMBERITAHUAN
1. Semua surat menyurat pemberitahuan-pemberitahuan yang dikirim kepada PARA PIHAK dalam
Perjanjian ini dapat dilakukan melalui faksimili atau jasa pos atau ekspedisi (kurir) dengan
menggunakan alamat sebagaimana tersebut berikut ini :
PERUSAHAAN PERUSAHAAN
PERUMAHAN PERMATA HIJAU RESIDENCE PT. CIPTA PERISAI MANDIRI
JL. KRAKATAU, LINGKUNGAN KEKERI- JL. NANGKA BLOK A NO. 06 BTN LINGKAR
LOMBOK BARAT - NTB ASRI

UP: SAMSUL BAHRI UP : NI PUTU SRI WARDANI


KETUA PENGURUS PERUMAHAN PERMATA DIREKTUR
HIJAU RESIDENCE

2. PIHAK yang mengirim surat dan I atau paket wajib menanggung dan membayar semua ongkos
yang timbul karenanya.
3. Surat-menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan tersebut dianggap telah diterima dalam
waktu 2 ( dua ) Hari Kerja setelah dimasukkan ke dalam pos tercatat, atau 2 ( dua ) Hari Kerja sejak
diserahkan kepada PERUSAHAAN ekspedisi ( kurir ) / kurir intern dari masing-masing PIHAK,
atau 1 ( satu ) Hari Kerja setelah dikirim melalui atau dikirim secara elektronis dan cukup
ditandatangani oleh pihak-pihak yang berhak mewakili masing-masing PIHAK dalam Perjanjian ini
yang dilengkapi dengan bukti tanda terima.
4. Perubahan pengguna alamat dan media komunikasi lainnya pada masing-masing PIHAK dalam hal
perjanjian ini wajib diberikan dalam jangka waktu sekurang kurangnya 2 (dua) hari kerja sebelum
dilakukan perubahan tersebut menjadi tanggung jawab sepenuhnya pihak yang melakukan
perubahan tersebut.
PASAL 15

11 Pihak 1 Pihak 2
PENGALIHAN PIHAK

Dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA
tidak diperbolehkan untuk mengalihkan baik sebagian maupun seluruh kewajibannya kepada pihak
lain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK KEDUA

PASAL 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN DOMISILI HUKUM

1. Perjanjian ini tunduk pada dan oleh karenanya harus ditafsirkan berdasarkan pada ketentuan
perundang-undangan Republik Indonesia
2. Apabila terjadi perselisihan diantara PARA PIHAK yang mungkin timbul sebagai akibat dari
perbedaan penafsiran dan atau pelaksanaan Perjanjian ini maka diselesaikan terlebih dahulu
secara musyawarah untuk mufakat
3. Apabila penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud ayat 2 di atas tidak dapat diselesaikan
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja sejak musyawarah mulai dilakukan, maka PARA
PIHAK dengan ini untuk menyelesaikan melalui badan peradilan.
4. Untuk pelaksanaan perjanjian ini dan segala akibatnya PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk
memilih domisili hukum yang tetap dan tidak berubah yaitu pada Kantor Panitera Pengadilan
Negeri Mataram.
PASAL 17
LAIN – LAIN

1. Bukti Kelalaian : Jika suatu PIHAK diwajibkan untuk melaksanakan suatu kewajiban berdasarkan
Perjanjian ini termasuk kewajiban pembayaran dan kewajiban melaksanakan tugasnya, maka
PIHAK tersebut akan terbukti lalai melaksanakan kewajiban terse but dengan lewatnya jangka
waktu yang ditentukan, sehingga mengenai kelalaian itu tidak diperlukan lagi adanya suatu
teguran dan / atau dibuktikan oleh bukti berupa apapun
2. Kegagalan, keterlambatan atau penundaan PIHAK PERTAMA untuk menjalankan haknya
berdasarkan Perjanjian ini atau kegagalan, keterlambatan atau penundaan PIHAK PERTAMA
untuk meminta PIHAK KEDUA agar memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini, tidak
akan dianggap sebagai pengesampingan atau pelepasan hak, wewenang atau tuntutan oleh
PIHAK PERTAMA untuk dikemudian hari menuntut dipenuhinya ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian ini
3. Keabsahan :
Apabila sebagian dari ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan / atau tidak dapat dilaksanakan karena
ketentuan hukum, maka hal ini tidak mempengaruhi keabsahan dan pelaksanaan dari
ketentuan-ketentuan lain dalam Perjanjian ini
4. Perwujudan Pengertian :
12 Pihak 1 Pihak 2
Perjanjian ini merupakan perwujudan dari seluruh pengertian PARA PIHAK dan menggantikan
semua negosiasi, pengertian dan perjanjian sebelumnya yang dibuat antara PARA PIHAK
sehubungan dengan hal-hal tersebut dalam Perjanjian ini
5. Judul-judul yang ada dalam Perjanjian ini dibuat untuk kemudahan dalam membaca perjanjian ini
dan tidak dimaksudkan untuk ikut menentukan penafsiran atas Perjanjian ini
6. Apabila ada bunyi ketentuan dari Perjanjian ini yang bertentangan dengan ketentuan
yang bersifat memaksa ( dwingen recht ) dari peraturan perundang-undangan yang telah
atau akan berlaku dikemudian hari, maka Perjanjian ini akan tetap berlaku dan mengikat
PARA PlHAK sepanjang dimaksud dan tujuan Perjanjian ini tidak berubah namun bunyi
ketentuan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dimaksud yang
menjadi batal dan tidak berlaku
7. Segala perubahan dan hal-hal lain yang belum atau tidak cukup diatur dalam Perjanjian ini,
akan dibicarakan secara musyawarah oleh PARA PIHAK dan akan dituangkan dalam suatu
Addendum yang menjadi satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari Perjanjian ini.
Demikian Perjanjian Kerjasama Penyediaan Jasa dan Pengelolaan Tenaga Kerja Satpam
antara PT. CIPTA PERISAI MANDIRI dengan PERUMAHAN PERMATA HIJAU RESIDENCE ini dibuat
dan ditandatangani di Mataram Lombok pada hari dan tanggal sebagaimana tersebut pada
bagian awal Perjanjian ini oleh PT. CIPTA PERISAI MANDIRI dan PERUMAHAN PERMATA HIJAU
RESIDENCE dalam rangkap 2 (dua) Asli, masing-masing sama bunyinya diatas kertas bermaterai
cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, telah diberikan dan diterima oleh PARA PIHAK
pada saat Perjanjian ini ditandatangani oleh PARA PIHAK untuk dilaksanakan dengan penuh itikad
baik dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. CIPTA PERISAI MANDIRI PERUMAHAN PERMATA HIJAU
RESIDENCE

NI PUTU SRI WARDANI


DIREKTUR SAMSUL BAHRI
KETUA PENGURUS

13 Pihak 1 Pihak 2

Anda mungkin juga menyukai