Anda di halaman 1dari 79

SISTE

RESPIRA
TIM PENGAJAR ANFISMAN
OUTLINE
• PENDAHULUAN
• SISTEM PERNAPASAN BAGIAN ATAS
• SISTEM PERNAPASAN BAGIAN BAWAH
• SUPLAI DARAH PARU
• PLEURA
• PERTUKARAN GAS
• KENDALI RESPIRASI
PENDAHULUAN
• Definisi Sistem Respirasi
• Fungsi Sistem Respirasi
• Anatomi Fungsional
• Mukosa & Pertahanan Saluran
Respirasi
Menurut Anda, apakah yang
dimaksud dengan system
respirasi?
DEFINISI
Respirasi memiliki dua pengertian berbeda, yaitu:

1. Pengertian respirasi pada tingkat seluler: Penggunaan oksigen


oleh sel dalam metabolisme molekul organik.

2. Pengertian respirasi pada tingkat sistem organ: Pertukaran gas


oksigen dan karbondioksida antara makhluk hidup dan
lingkungan eksternal1

1
Vander et al. 2001. Human Physiology: The Mechanism of Body Function, 8th Edition. New York: McGrawHill. p. 463-504
FUNGSI SISTEM
RESPIRASI
• Fungsi Utama sistem respirasi adalah menyuplai seluruh sel pembentuk tubuh
dengan oksigen dan membuang karbondioksida2.

• Fungsi Spesifik & lain sistem respirasi terdiri dari3:


1. Menyediakan area permukaan yang luas agar pertukaran gas dapat terjadi
2. Menggerakan udara ke dan dari area permukaan paru
3. Melindungi permukaan sistem respirasi dari dehidrasi, perubahan suhu,
dan invasi pathogen
4. Memproduksi suara
5. Deteksi bau
2
Marieb,E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
3
Martini et al. 2012. Fundamentals of Anatomy & Physiology, 9th Edition. Boston: Pearson. p. 813-861
ANATOMI
FUNGSIONAL
Secara anatomis sistem respirasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu3:

1. Sistem respirasi bagian atas (Upper Respiratory System) yang


terdiri dari hidung, rongga hidung, sinus paranasalis, dan faring

2. Sistem repirasi bagian bawah (Lower Respiratory System) yang


terdiri dari laring, trakea, bronki, bronkioli dan alveoli paru

3
Martini et al. 2012. Fundamentals of Anatomy & Physiology, 9th Edition. Boston: Pearson. p. 813-861
ANATOMI
FUNGSIONAL
Secara fungsional sistem respirasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu3:

1. Bagian konduksi (Conducting Portion) yang terdiri dari rongga


hidung, faring, laring, trakea, bronki dan bronkioli besar.

2. Bagian respiratorik (Respiratory Portion) yang terdiri dari


bronkioli kecil, brkokioli terminalis, bronkioli respiratorik,
duktus alveolaris dan alveoli.

3
Martini et al. 2012. Fundamentals of Anatomy & Physiology, 9th Edition. Boston: Pearson. p. 813-861
ANATOMI
FUNGSIONAL
MUKOSA & PERTAHANAN
SALURAN RESPIRASI
• Mukosa adalah membran mukus yang terbentuk dari jaringan epitel dan
jaringan ikat areolar.

• Jaringan epitel terdiri dari satu lapis sel berbentuk kolumner atau slinder
dengan banyak silia di permukaannya.

• Jaringan epitel berdiri di atas jaringan ikat areolar yang disebut lamina
propria.

• Kelenjar mukus dalam lamina propria dan sel mukus di antara sel epitel
memproduksi mukus di permukaan mukosa3.
3
Martini et al. 2012. Fundamentals of Anatomy & Physiology, 9th Edition. Boston: Pearson. p.
MUKOSA & PERTAHANAN
SALURAN RESPIRASI
• Bersama dengan perrgerakan silia, mukus
berfungsi melindungi saluran respirasi dari
benda asing dan invasi patogen.

• Silia menggerakkan mukus dan partikel benda


asing atau patogen ke arah faring untuk
kemudian masuk ke saluran cerna.

• Proses pergerakan mukus oleh silia ini disebut


t al. 2012. Fundamentals of Anatomy & Physiology, 9th Edition. Boston: Pearson. p. 813-861
3
MUKOSA & PERTAHANAN
SALURAN RESPIRASI
• Partikel benda asing berukuran 10 μm atau lebih akan terfiltrasi dalam
ronga hidung, sedangkan yang lebih kecil dari 10μm akan terbuang oleh
mekanisme mucus escalator

• Produksi mukus oleh mukosa rongga hidung dan sinus paranasalis akan
meningkat ketika ada stimulus berupa debris partikel berjumlah besar
seperti debu, gas iritan atau invasi patogen

• Partikel berukuran 1-5 μm akan masuk masuk ke dalam bronkioli dan


alveoli dan difagositosis oleh makrofag3.
3
Martini et al. 2012. Fundamentals of Anatomy & Physiology, 9th Edition. Boston: Pearson. p.
MUKOSA & PERTAHANAN
SALURAN RESPIRASI
SISTEM RESPIRASI
BAGIAN ATAS
• Hidung, Rongga Hidung & Sinus
Paranasal
• Faring
HIDUNG
• Hidung adalah satu-satunya bagian dari sistem repirasi yang tampak
dari luar.

• Hidung berfungsi sebagai2:


1. Salah satu bagian dari jalur masuk atau keluarnya udara respirasi
2. Melembabkan dan menghangatkan udara yang masuk ke saluran
pernapasan
3. Memfiltrasi dan membersihkan udara inspirasi
4. Sebagai rongga resonansi saat berbicara
5. Lokasi reseptor olfaktorius
2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
RONGGA HIDUNG
Rongga hidung terletak diposterior dari hidung.

Terbagi menjadi dua ruang yang terpisah satu sama lain oleh septum hidung.

Atapnya terbentuk dari tulang etmoidalis dan sfenoidalis, sedangkan dasarnya


terbentuk dari palatum.

Di dalam rongga hidung terdapat rambut atau vibrissae yang berfungsi


menyaring partikel kasar dari udara inspirasi2.

2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
RONGGA HIDUNG
• Lapisan mukosa rongga hidung dapat terbagi menjadi dua tipe, yaitu2:
1. Muksoa olfaktorius yang mengandung sel epitel olfaktorius
2. Mukosa respiratorik

• Terdapat struktur yang menjorok ke dalam dari bagian lateral dari rongga
hidung disebut konka nasalis.

• Ada 3 konka nasalis, yaitu superior, media dan inferior yang berfungsi
menciptakan turbulensi aliran udara 🡪 menjebak partikel benda asing,
menghangatkan dan melembabkan udara inspirasi, mendingingkan dan
mengeringkan udara ekspirasi2.

2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
SINUS
PARANASALIS
• Rongga hidung dikelilingi oleh sinus paranasalis.

• Terletak pada tulang frontalis, sfenoidalis, etmoidalis dan maksliaris.

• Berfungsi untuk meringankan berat tengkorak secara keseluruhan,


membantu melembabkan dan menghangatkan udara inspirasi2.

• Ketika mukosa sinus meradang 🡪 sinusitis

2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
FARING
• Saluran yang menghubungkan rongga hidung dan mulut di bagian
atas dengan laring dan esofagus di bagian bawah.

• Panjang faring sekitar 13 cm.

• Dibagi menjadi 3 bagian, yaitu nasofaring, orofaring dan


laringofaring.

• Dinding faring dilapisi oleh otot rangka2.


2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
FARING
SISTEM RESPIRASI BAGIAN
BAWAH
• Laring
• Trakea
• Bronki
• Bronkiolus
• Duktus Alveolaris dan
Alveoli
LARING
• Laring atau voice box, adalah saluran sepanjang 5 cm yang menghubungkan
laringofaring dengan trakea dan terbentuk dari 9 macam kartilago yang
terhubung oleh ligamen dan membran

• Berikatan dengan tulang hyoid di bagian atas dan dengan trakea di bagian bawah.

• Memiliki 3 fungsi, yaitu2:


1. Menyediakan saluran udara yang paten
2. Berperan dalam mengatur pergerakan udara dan makanan
2
3. Memproduksi suara th
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10 Edition. England: Pearson. p. 827-875
TRAKEA
• Trakea atau windpipe, memiiki panjang sekitar 10-12 cm dan diameter
sekitar 2 cm, turun dari laring menuju mediastinum.

• Dinding trakea terdiri dari 3 lapisan, yaitu mukosa, submukosa dan


adventisia dan sebuah lapisan kartilago hialin.

• Dinding belakang trakea yang berbatasan dengan esofagus dilapisi oleh


otot trakealis yang dapat berkontraksi menyempitkan diameter trakea 🡪
mendorong udara ekspirasi dengan cepat seperti saat kita batuk2.

2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
BRONKI
• Saluran pernapasan bercabang-cabang sekitar 23 kali sebelum berakhir
pada alveoli. Percabangan ini membentuk pola yang disebut bronchial
tree.

• Percabangan pertama dimulai pada ujung inferior trakea membentuk


dua bronki primer (primary bronchi), kanan & kiri.

• Bronki primer kanan lebih lebar, pendek dan vertikal dari kiri.

• Ketika berada di dalam organ paru, bronki primer bercabang menjadi


bronki skunder (lobar bronchi) 2.
2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
BRONKI
• Ada 2 bronki skunder di kiri dan 3 bronki sekunder di kanan, masing-masing
masuk ke dalam lobus paru.

• Masing-masing bronki skunder bercabang lagi membentuk beberapa bronki


tersier (segmental bronchi) dan seterusnya.

• Saluran pernapasan dengan diameter 1 mm atau kurang disebut dengan


bronkioli. Paling kecil di antaranya adalah bronkioli terminalis dengan lebar
kurang dari 0,5 mm 2.

2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
BRONKIOLI
• Struktur bronkioli adalah lebih kurang sama dengan struktur bronki
dengan beberapa perbedaan, yaitu 2 :
1. Bronkioli tidak memiliki lapisan kartilago sebagai
penyokongnya.
2. Tipe jaringan epitel yang melapisi mukosa berubah dari silinder
menjadi kuboid
3. Proporsi otot polos meningkat seiring menipisnya lapisan lain.

2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
ALVEOLI
• Alveoli, bersama dengan bronkioli respiratorius, membentuk bagian respiratorik
dari sistem respirasi.

• Bronkiolis respiratoris 🡪 duktus alveolaris 🡪 alveoli

• Duktus alveolaris dan beberapa alveoli 🡪 sakus alveolaris

• Ada sekitar 300 juta alveoli dalam paru manusia 🡪 memperluas area pertukaran
gas menjadi 70-140 m 2 (35 kali luas rata-rata permukaan tubuh manusia)2.

2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p.
ALVEOLI
• Dinding alveoli terbentuk dari satu lapis sel epitel pipih (sel alveolar tipe 1) yang
diselimuti oleh membrane basal2.

• Dinding alveoli ini hanya setebal 0,1-1 μm3.

• Bagian luar dari aveoli dilapisi oleh jaringan pembuluh darah kapiler.

• Dinding pembulh kapiler dan alveoli menjadi satu kesatuan yang disebut dengan
membran respiratorik (respiratory membrane)2.

2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
3
Martini et al. 2012. Fundamentals of Anatomy & Physiology, 9th Edition. Boston: Pearson. p. 813-861
SUPLAI
DARAH PARU
SUPLAI DARAH
PARU
Suplai darah ke paru terbagi menjadi 2, yaitu2,3:
1. Melayani bagian respiratorik 🡪 berasal dari arteri
pulmonaris 🡪 vena pulmonaris

2. Melayani bagian konduksi 🡪 berasal dari aorta 🡪


arteri bronkialis 🡪 vena pulmonaris

2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p.
827-875
PLEURA
PLEURA
• Pleura adalah lapisan membran serus yang melapisi permukaan bagian dalam
rongga dada dan permukaan organ paru.

• Pleura yang melapisi permukaan dalam rongga dada 🡪 pleura parietalis.

• Pleura yang melapisi permukaan paru 🡪 pleura viseralis.

• Ruangan di antara pelura parietalis dan viseralis 🡪 kavitas pleura.

• Kavitas pleura diisi oleh cairan pleura3.


3
Martini et al. 2012. Fundamentals of Anatomy & Physiology, 9th Edition. Boston: Pearson. p. 813-861
PERTUKARAN
GAS
• Ventilasi Paru
• Hubungan Tekanan dalam
Rongga Toraks
• Mekanika Pernapasan
• Laju & Volume Pernapasan
VENTILASI PARU
• Ventilasi paru adalah pergerakan fisik dari udara ke dan dari
saluran pernapasan.

• Ventilasi paru bertujuan untuk mempertahankan ventilasi


alveolar senantiasa tercukupi.

• Ventilasi alveolar mencegah penumpukan gas karbondioksida dan


menjamin suplai oksigen berkelanjutan3.

3
Martini et al. 2012. Fundamentals of Anatomy & Physiology, 9th Edition. Boston: Pearson. p. 813-861
HUBUNGAN TEKANAN
DALAM RONGGA
TORAKS
• Tekanan respirasi selalu dinyatakan dalam bentuk tekanan atmosfer
(atmospheric pressure) 🡪 Patm

• Patm 🡪 sebesar 1 atm atau 760 mmHg atau 760 torr atau 14,7 psi atau
101.325 Pa

• Tekanan negative berarti bahwa tekanan dalam suatu ruangan


tersebut lebih rendah dari tekanan atmosfer2.
2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
HUBUNGAN TEKANAN
DALAM RONGGA
TORAKS
• Tekanan intrapulmoner (Ppul) adalah tekanan udara dalam alveoli
🡪 selalu sama dengan tenakanan udara luar, yaitu 760 mmHg

• Tekanan intrapleural (Pip) adalah tekanan udara dalam kavitas


pleura 🡪 lebih rendah 4 mmHg dari tekanan udara luar, karena2:
1. Adanya tendensi jaringan paru yang bersifat elastis untuk
menarik paru ke arah dalam
2. Adanya tegangan permukaan cairan pada permukaan dalam
alveoli.
2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
HUBUNGAN TEKANAN
DALAM RONGGA
TORAKS
• Aliran udara ke dan dari paru mengikuti perubahan tekanan, saat tekanan dalam
paru menigkat 🡪 udara keluar, sebaliknya saat tekanan dalam paru menurun 🡪
udara masuk.

• Perubahan tekanan mengikuti perubahan volume 🡪 Hukum Boyle.

• Volume paru dapat diubah sesuai dengan kontraksi otot-otot pernapasan, di


antaranya adalah2:
1. Diafragma
2. Otot interkostalis
2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p.
MENURUT ANDA APA BEDA DARI
VOLUME RESPIRASI DAN
KAPASITAS RESPIRASI?
• VOLUME RESPIRASI ADALAH parameter yang
dapat diukur secara langsung dengan
menggunakan spirometer.
• KAPASITAS RESPIRASI ADALAH parameter
yang dapat dihitung dengan menggunakan dua
atau lebih volume paru-paru
LAJU & VOLUME
PERNAPASAN
• Volume respirasi terdiri dari2:
– Volume Tidal,
– Volume Cadangan Inspirasi,
– Volume Cadangan Ekspirasi dan
– Volume Residual
• Kapasitas Respirasi terdiri dari2:
– Kapasitas Inspirasi (Inspiratory capacity)
– Kapasitas Residu functional (Functional Residual Capacity)
– Kapasitas Vital (Vital Capacity)
– Kapasitas Total Paru (Total Lung Volume)
2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
Apa itu Forced Vital Capacity (FVC)?
Apa itu Forced Expiratory Volume1 (FEV1)?
LAJU & VOLUME
PERNAPASAN
• Sebagian dari udara yang diinspirasi hanya mengisi bagian konduksi dari sistem
respirasi dan tidak pernah mencapai area pertukaran gas di dalam alveoli 🡪
udara ini mengisi anatomical dead space

• Volume anatomical dead space rata-rata adalah 0,5 ml per kg BB

• Dengan mengetahui volume dead space 🡪 ventilasi efektif (alveolar ventilation,


AVR)2:
AVR = frekuensi pernapasan x (volume tidal – dead space)

2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
• Apa yang Anda ketahui tentang Hukum
Dalton dan Hukum Henry?
• Apa hubungannya dengan sistem respirasi?
• Apa yang Anda ketahui tentang
Decompression Sickness? Jelaskan dengan
Bahasa Anda sendiri!
TRANSPOR GAS
• Transpor Oksigen
• Transpor Karbondioksida
TRANSPOR OKSIGEN
• Kelarutan oksigen dalam cairan darah sangatlah kecil, 1/20 dari
kelarutan karbondioksida.

• 98,5% oksigen dalam darah diangkut oleh haemoglobin

• Hanya 1,5% darah yang ditranspor dalam bentuk oksigen terlarut


dalam cairan darah. Jika darah diangkut dengan melarutkannya ke
dalam cairan darah, diperlukan tekanan sebesar 3 atm dan cardiac
output 15 kali normal2.
2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
TRANSPOR OKSIGEN
• Hemoglobin terbentuk dari 4 rantai polipeptida homogeny 🡪 homo tetramer.

• Masing-masing rantai mengikat satu molekul oksigen.

• Ketika keempat polipeptida mengikat molekul oksigen 🡪 hemoglobin tersaturasi.

• Saturasi hemoglobin ditentukan oleh2:


– Tekanan parsial oksigen
– Tekanan parsial karbondioksida
– Temperatur
– Keasaman darah
– Konsentrasi BPG (2,3-Biphosphoglycerate)

2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
Gambar dan jelaskan tentang
hubungan antara pH, PCO2, dan
suhu tubuh terhadap kurva disosiasi
oksigen!
TRANSPOR
KARBONDIOKSIDA
• Suatu kondisi dimana jaringan kekurang pasokan oksigen 🡪
hipoksia

• Ada beberapa macam hipoksia, yaitu2:


– Anemic hypoxia
– Ischemic (stagnant) hypoxia
– Histotoxic hypoxia
– Hypoxic hypoxia
– Carbonmonoxide poisoning
2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
TRANSPOR
KARBONDIOKSIDA
Karbondioksida dalam darah ditranspor melalui 3 cara, yaitu2:

1. Larut di dalam plasma darah 🡪 hanya 7-10%

2. Berikatan dengan hemoglobin 🡪 Karbaminohemoglobin 🡪

sekitar 20%

3. Dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3-) 🡪 sekitar 70%

2
Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2016. Human Anatomy & Physiology, 10th Edition. England: Pearson. p. 827-875
KENDALI RESPIRASI
• Regulasi Lokal Transpor Gas
dan Fungsi Alveolar
• Pusat Respirasi Otak
REGULASI LOKAL
TRANSPOR GAS
DAN FUNGSI
ALVEOLAR
• Di dalam paru, faktor lokal mengkoordinasi perfusi paru dan ventilasi
alveolar

• Pembuluh kapiler paru menyempit ketika PO2 dalam suatu lobules paru
menurun dan sebaliknya meningkat ketika PO2 dalam suatu lobulus
meningkat 🡪 darah lebih diarahkan untuk mengalir pada lobulus dengan
ventilasi yang baik.

• Bronkiolus menyempit ketika PCO2 alveoli menurun dan melebar ketika


PCO2 alveoli meningkat3. 3
Martini et al. 2012. Fundamentals of Anatomy & Physiology, 9th Edition. Boston: Pearson. p. 813-861
PUSAT RESPIRASI
OTAK
• Kendali respirasi memiliki komponen volunteer dan involunter.

• Komponen involunter memainkan peran saat individu dalam kondisi istirahat


🡪 aktivitas fisik rendah 🡪 kebutuhan jaringan akan oksigen rendah,
karbondioksida yang perlu dibuang juga rendah 🡪 bisa disesuaikan
berdasarkan informasi sensorik yang masuk 🡪 dikendalikan oleh neuron di
pons dan medulla oblongata.

• Komponen volunteer memainkan peran penting saat individu secara sadar


meningkatkan frekuensi dan kedalaman napas atau saat beraktovitas fisik 🡪
dikendalikan oleh neuron di korteks serebri3.
3
Martini et al. 2012. Fundamentals of Anatomy & Physiology, 9th Edition. Boston: Pearson. p. 813-861
Do you remember when Thomas alva
Edison discovered light bulb after more
than 1000 times failed?

It means the more you fail, the closer you


to success

-Unknown
DAFTAR PUSTAKA
1. Moini J. FUNDAMENTAL for Pharmacy Technicians. 2009.
2. Prep L, Achieve L, Labs L, Innovative AN, Of S, Intelligent FBY, et al. Administering Medications, Pharmacology for
Healthcare Proffesionals. 2012.
3. Moscou Kathy SK. Pharmacology for PHARMACY TECHNICIANS. 2013. 2–54 p.
4. Bhandarkar SD. Pharmacology and Pharmacotherapeutics. Ann Intern Med. 2013;76(4):679.
5. Mccollum BYE V. Toxicological Mechanisms and Evaluation of Oxidative Stress [Internet]. Springer International
Publishing Switzerland. 2015. 1–498 p. Available from: http://link.springer.com/10.1007/978-3-319-19096-9
6. Shanbhag. T. V SS. Pharmacology for Medical Graduates. Vol. 3th, Elsevier. 2015.
7. GHOSH M. N. FUNDAMENTALS OF EXPERIMENTAL PHARMACOLOGY. Hilton & Company. 2015.
8. Goodman and Gilman, The Pharmacological Basis of Therapeutic
9. Katzung, BG., Basic and Clinical Pharmacology, 2013.
10. Rang, HP., Dale, MM., Ritter, JM., Moore, PK, 2003, Pharmacology, 5th ed, Churchill Livingstone

Anda mungkin juga menyukai