Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

MANAJEMEN KEUANGAN
TENTANG
RISK, RETURN AND CAPITAL BUDGETING

Mutia Melati Sukma


1610931002

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Alizar Hasan.

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
RISK, RETURN AND CAPITAL BUDGETING

A. RISK AND RETURN

Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam
pengambilan keputusan keuangan, yaitu tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk)
keputusan keuangan tersebut. Tingkat pengembalian adalah imbalan yang diharapkan
diperoleh di masa mendatang, sedangkan risiko diartikan sebagai ketidakpastian dari
imbalan yang diharapkan. Risk (risiko) and return (pengembalian) adalah kondisi yang
dialami oleh perusahaan, institusi, dan individu dalam keputusan investasi yaitu, baik
kerugian maupun keuntungan dalam suatu periode akuntansi. Model yang digunakan
dalam risiko dan tingkat pengembalian adalah sebagai berikut.

1. CAPM (Capital Asset Pricing Model)


Menurut William F. Sharpe, CAPM atau model penentuan harga aset modal
adalah model penetapan harga aktiva equilibrium yang menyatakan bahwa expected
return atas sekuritas tertentu adalah fungsi linier positif dari sensitifitas sekuritas terhadap
perubahan return portofolio. CAPM menjelaskan hubungan antara return dengan beta (β).
Beta menunjukkan hubungan (gerakan) antara saham dan pasarnya (saham secara
keseluruhan.Besarnya risiko perusahaan ditentukan oleh beta.
 β>1 menunjukkan harga saham perusahaan lebih mudah berubah dibandingkan
indeks pasar. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi saham menjadi lebih berisiko,
artinya jika saat terjadi perubahan pasar 1% maka pada saham X akan mengalami
perubahan lebih besar dari 1%.
 β<1 menunjukkan tidak terjadinya kondisi yang mudah berubah berdasarkan
kondisi pasar.
 β=1 menunjukkan bahwa kondisinya sama dengan indeks pasar.

Rumus CAPM yaitu:

Ri= Rf +βi (Rm-Rf), atau


Ri= Rf +(Rm-Rf)βi , atau
Ri= (1-βi )Rf + βi .Rm
Keterangan:
Ri = Return saham i
Rf = Return investasi bebas risiko (Risk Free)
βi = beta saham i (indikator risiko sistematis)
Rm = Return pasar (return market)

2. APT ( Arbitrage Pricing Theory)


APT merupakan teori yang dikembangkan oleh Stephen A. Ross pada tahun 1976
dimana beliau menyatakan bahwa harga suatu aktiva bisa dipengaruhi oleh berbagai ]
faktor.
Rumusnya:
Ri = αi + βi Rm + ei

Keterangan:
Ri = Return saham i
αi = Alpha saham i
βi = Bete saham i
Rm = Return pasar
ei = Random error

1. Risk atau Risiko

Risiko (risk) adalah sama dengan ketidakpastian (uncertainty). Secara umum


risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau
perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan.Dalam penyusunan
anggaran modal, suatu proyek investasi ( perluasan usaha / penggantian aktiva tetap ) kita
sering mengalami kegagalan setelah proyek tersebut dilaksanakan. Hal ini karena kita
tidak memperhitungkan unsur risiko didalamnya.
Misal : risiko aliaran kas (cashflow) dalam faktor diskonto (dicountrate) sebagai
biaya modal. Apabila aliran kas yang ada kita peroleh diwaktu yang akan datang tidak
ada risiko, berarti kita dapat menentukan dengan tepat, keputusan yang akan diambil. Hal
ini karena anggaran yang kita susun baik mengenai aliran kas masuk (cash in flow)
maupun aliran kas keluar (cash out flow) dianggap pasti terjadi dimasa yang akan datang.
Namun, jika terjadi penyimpangan, yang tidak menguntungkan, maka perusahaan
akan kesulitan menyesuaikannya, karena risiko terjadinya penyimpangan tersebut belum
ditentukan oleh perusahaan, lain jika unsur risiko telah ditentukan didepan. Maka apabila
terjadi penyimpangan perusahaan akan lebih mudah menghitungnya.

 Perhitungan Risiko
Sekedar informasi bahwa risiko yang terkecil itu adalah obligasi (bond) yang
dijual oleh pemerintah. Sedangkan risiko yang tertinggi adalah saham yang dijual oleh
perusahaan. Ada model perhitungan risiko yang paling sering dipergunakan khususnya
dalam investasi, yaitu secara standar deviasi dan varian. Untuk melengkapi perhitungan
ini agar lebih komprehensif, terutama jika timbul suatu persoalan seperti penyebaran
return yang diharapkan sangat besar, maka dipergunakan perhitungan tambahan dengan
menggunakan coefficient of variation atau risiko relatif.
 Standar deviasi atau simpangan baku adalah suatu estimasi probabilitas
perbedaan return nyata dari return yang diharapkan.
 Varian (nilai kuadrat dari standar deviasi) adalah :
- Dalam statistik, varian adalah ukuran penyerapan dari penyebaran
probabilitas. Hal ini merupakan pangkat dua deviasi standar. Misalnya, bila
standar deviasinya 20, maka variannya adalah 400.
- Selisih pendapatan, biaya, dan keuntungan terhadap jumlah yang
direncanakan. Varian dihitung pada pusat pertanggungjawaban,
penganalisisan. Dan varian yang tidak menguntungkan, diselidiki untuk
mencari kemungkinan perbaikan.
 Coefficient of variation adalah ukuran penyebaran relatif atau risiko relatif.

2. Return atau Pengembalian

Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan,


individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Menurut R. J. Shook,
return merupakan laba investasi, baik melalui bunga atau deviden. Return of capital atau
imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kas yang tidak kena pajak kepada
pemegang saham yang mewakili imbal hasil modal yang diinvestasikan dan bukan
distribusi deviden. Investor mengurangi biaya investasi dengan jumlah pembayaran.
 Perhitungan Return
Dalam bahasa sehari-hari, return adalah tingkat keuntungan. Misalkan kita
membeli saham dengan harga Rp.1.000,00 , kemudian satu tahun mendatang kita jual
dengan harga Rp.1.200,00. Perusahaan membayar dividen sebesar Rp.100,00 pada tahun
tersebut. Berapa tingkat keuntungan atau return investasi tersebut?
Tingkat keuntungan dihitung sebagai berikut.

Return = ( Rp.1.200,00 + Rp.100,00 - Rp.1.000,00 ) × 100%


Rp.1.000,00
=( Rp.300,00 / Rp.1.000,00 )× 100%
Periode tersebut bisa harian,bulanan, atau tahunan. Dalam contoh diatas, periode tersebut
adalah tahunan. Dengan demikian, pada contoh diatas, kita bisa mengatakan, investor
memperoleh keuntungan sebesar 30% per tahun.

3. Capital Budgeting

Capital budgeting adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi


dan menganalisis kelayakan suatu proyek atau investasi modal dalam jangka
panjang yang diharapkan akan menghasilkan keuntungan di masa datang (Peterson,
Pamela P.:5,2002). Investasi jangka panjang yang dilakukan dapat berupa
pembelian mesin-mesin baru untuk meningkatkan kapasitas produksi perusahaan
ataupun pembangunan pabrik dan gedung untuk memperluas kegiatan perusahaan.
Apabila suatu perusahaan melakukan investasi modal pada proyek yang
mempunyai NPV positif, maka nilai saham perusahaan akan meningkat sebesar
NPV, dan begitu juga sebaliknya (Emery & Finnerty 1997, 303). Analisa capital
budgeting merupakan suatu alat bantu bagi perusahaan untuk pengambilan
keputusan dalam menentukan apakah suatu proyek investasi dapat dikatakan layak
untuk dilaksanakan dilihat dari sudut pandang finansial. Dengan demikian, dapat
membantu manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu meningkatkan
kekayaan pemegang saham.
a. Tujuan Capital Budgeting

Capital budgeting bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis kelayakan


suatu proyek investasi yang diharapkan akan memberikan pengembalian jangka
panjang dan untuk meningkatkan nilai dan kesejahteraan pemegang saham. Nilai
dan kesejahteraan

b. Risk-Neutral Probability

Risk-neutral probability sering disebut juga risk-adjusted probabilities dan


hedging probabilities merupakan pendekatan kedua dalam menilai real option
dengan cara mendikontokan arus kas yang certainty-equivalent pada tingkat bebas
resiko. Pendekatan ini dimulai dengan membuat hedge portfolio yang disusun dari
underlying risky asset dan short position sebanyak “m” saham option yang telah
ditentukan harganya. Jika hedge ratio tepat maka kerugian atas underlying asset
dapat ditutupi oleh keuntungan yang diperoleh dari short position dan hasilnya
adalah bebas resiko.

c. Real Option dan Uncertainty

Real option dapat mengubah keputusan manajemen secara dramatis, lebih


cocok dengan intuisi manajemen dibandingkan dengan NPV, dan aplikasinya lebih
bervariasi dan banyak. Real option memiliki nilai tertinggi ketika ketiga faktor
dibawah ini terjadi secara bersamaan, yaitu:
Ketidakpastian mengenai masa datang tinggi. Real option sangat penting pada saat
ketidakpastian tinggi dan manajer mempunyai fleksibilitas untuk merespons
ketidakpastian tersebut
1. Fleksibilitas manajerial yang tinggi. Terkadang pendekatan NPV bernilai
negatif karena tidak dapat menangkap nilai fleksibilitas dan ketika nilai
fleksibilitas positif, harga yang dibayar untuk fleksibilitas terkadang melebihi
nilainya.
2. NPV tanpa fleksibilitas mendekati nol. Ketika NPV mendekati nol, nilai
tambah dari fleksibilitas membuat perbedaan yang sangat besar pada nilai
proyek tersebut.

Anda mungkin juga menyukai