Anda di halaman 1dari 17

TEKNIK PERAWATAN MESIN PERKAKAS Hal.

- 1
POLITEKNIK NEGERI
PONTIANAK JURUSAN TEKNIK MESIN

BAB I
PRINSIP KERJA MESIN PERKAKAS

Hasil Pembelajaran Umum

Setelah berhasil menyelesaikan, melengkapi tugas-tugas dan latihan dari bab


ini, mahasiswa dapat mempelajari dan memahami prinsip kerja dari mesin perkakas.

Hasil Pembelajaran Khusus

Dengan mempelajari prinsip kerja mesin perkakas , diharapkan mahasiswa dapat


memahami prinsip kerja dari mesin perkakas dan mengetahui bagian-bagian utama dari
mesin perkakas.

1.1. Mesin Bubut (Lathe Machine)

Gambar 1.1 Mesin Bubut

1.1.1 Pengoperasian Mesin Bubut

Mesin bubut (lihat gambar 1.1) adalah suatu alat-alat bermesin terutama untuk
membentuk potongan-potongan dari logam (kadang-kadang kayu atau bahan-bahan lain)
dengan menyebabkan benda kerja yang untuk dipegang dan yang diputar oleh mesin bubut

SUTRISNO IDRIS Bab I1 – PRINSIP KERJA MESIN PERKAKAS


TEKNIK PERAWATAN MESIN PERKAKAS Hal. - 2
POLITEKNIK NEGERI
PONTIANAK JURUSAN TEKNIK MESIN

mata potong dikedepankan ke dalam pekerjaan menyebabkan tindakan pemakanan. Mesin


bubut yang dasar yang dirancang untuk memotong metal silindris sudah dikembangkan
dan dapat membuat ulir, pekerjaan yang diruncingkan, lubang-lubang yang dibor,
permukaan-permukaan knurled, dan crankshafts.

1.1.2 Komponen Mesin Bubut

Adapun komponen utama mesin bubut pada umumnya terdiri dari empat bagian
utama yaitu kepala tetap, kepala lepas, eretan, dan alas mesin.

a. Kepala Tetap (Head Stock)


Kepala tetap atau Head Stock adalah bagian utama dari mesin bubut yang digunakan
untuk menyangga poros utama, yaitu poros yang digunakan untuk menggerakkan
spindle. Poros utama yang terdapat pada Head Stock tersebut juga digunakan sebagai
dudukan roda gigi untuk mengatur kecepatan putaran yang diinginkan. Fungsi
rangkaian roda gigi dalam kepala tetap adalah untuk meneruskan putaran motor menjadi
putaran spindle.

b. Kepala Lepas (Tail Stock)


Kepala lepas atau Tail Stock adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya di sebelah
kanan dan dipasang di atas alas atau meja mesin. Bagian ini berfungsi untuk tempat
pemasangan senter yang digunakan sebagai penumpu ujung benda kerja dan sebagai
dudukan penjepit mata bor pada saat melakukan pengeboran. Tail Stock ini dapat
digerakkan atau digeser sepanjang meja mesin, dan dikencangkan dengan perantara mur
dan baut atau dengan tuas pengencang. Selain digeser sepanjang alas atau meja mesin,
tail stock juga dapat digerakkan maju atau mundur atau arah melintang saat digunakan
untuk keperluan pembubutan benda yang konis.

c. Alas Mesin (Bed)


Alas mesin adalah bagian dari mesin bubut yang berfungsi sebagai pendukung serta
lintasan eretan (support) dan kepala lepas (head stock). Permukaan alas mesin ini yang
rata dan halus dapat mendukung kesempurnaan pekerjaan membubut (kelurusan).

SUTRISNO IDRIS Bab I2 – PRINSIP KERJA MESIN PERKAKAS


TEKNIK PERAWATAN MESIN PERKAKAS Hal. - 3
POLITEKNIK NEGERI
PONTIANAK JURUSAN TEKNIK MESIN

d. Eretan (Support)
Eretan adalah bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai penghantar pahat bubut
sepanjang alas mesin. Ada tiga jenis eretan, yaitu:
1. Eretan bawah, eretan ini berjalan sepanjang alas mesin.
2. Eretan lintang, eretan ini bergerak tegak lurus terhadap alas mesin.
3. Eretan atas, eretan ini digunakan untuk menjepit pahat bubut dan dapat diputar ke
kanan atau ke kiri sesuai dengan sudut yang diinginkan, khususnya pada saat
mengerjakan benda-benda yang berbentuk konis. Eretan ini dapat digerakkan
secara manual maupun otomatis.

Selain keempat bagian utama tersebut, mesin bubut terdapat juga bagian-bagian lainnya.
Berikut ini adalah bagian-bagian lainnya pada mesin bubut:
1. Tuas pengendali kecepatan putaran.
2. Tuas pengatur tebal sayatan dan penguliran, berpasangan.
3. Tuas kecepatan poros kepala tetap.
4. Pen pengaman pada selongsong sambungan.
5. Roda tangan untuk gerakan arah memanjang.
6. Tuas untuk menjalankan gerakan otomatis arah memanjang dan melintang.
7. Sekrup pengunci luncuran.
8. Roda tangan penggerak luncuran melintang.
9. Tuas pengunci rumah pahat (tool-post).
10. Tuas pengunci kedudukan (support).
11. Tuas pengunci kepala lepas.
12. Roda tangan penggerak poros senter kepala lepas.
13. Tuas pengunci kedudukan senter kepala lepas.
14. Sekrup-sekrup pengunci kedudukan kepala lepas.
15. Penunjuk jarak gerakan support pada arah memanjang.
16. Saklar utama (tombol).

Bagian-bagian mesin bubut tersebut saling terintegrasi sehingga dapat memenuhi


prinsip kerja mesin bubut.

SUTRISNO IDRIS Bab I3 – PRINSIP KERJA MESIN PERKAKAS


TEKNIK PERAWATAN MESIN PERKAKAS Hal. - 4
POLITEKNIK NEGERI
PONTIANAK JURUSAN TEKNIK MESIN

1.2. Mesin Frais (Milling Machine)

Gambar 1.2 Mesin Frais (Milling Machine) (a) Vertical, (b) Horizontal

1.2.1 Pengoperasian Mesin Frais

Mesin frais (lihat gambar 1.2) adalah mesin tools yang digunakan secara akurat
untuk menghasilkan satu atau lebih pengerjaan permukaan benda dengan menggunakan
satu atau lebih alat potong. Benda kerja dipegang dengan aman pada meja benda kerja dari
mesin atau dalam sebuah alat pemegang khusus yang dijepit atau dipasang pada meja
mesin. Selanjutnya benda kerja dikontakkan dengan pemotong yang bergerak maju
mundur. Mesin frais merupakan mesin potong yang dapat digunakan untuk berbagai
macam operasi seperti pengoperasian benda datar dan permukaan yang memiliki bentuk
yang tidak beraturan, roda gigi dan kepala baut, boring, reaming. Kemampuan untuk
melakukan berbagai macam pekerjaan membuat mesin frais merupakan salah satu mesin
yang sangat penting dalam bengkel kerja.
Memfrais adalah mengerjakan logam dengan mesin yang mempergunakan
pemotong berputar yang mempunyai sejumlah mata pemotong. Alat ini kenal sebagai pisau
frais. Mesin Frais ditemukan oleh Eli Whitney sekitar tahun 1818. Frais ini melakukan
produksi suku cadang duplikat yang pertama dengan pengendalikan secara mekanis arah

SUTRISNO IDRIS Bab I4 – PRINSIP KERJA MESIN PERKAKAS


TEKNIK PERAWATAN MESIN PERKAKAS Hal. - 5
POLITEKNIK NEGERI
PONTIANAK JURUSAN TEKNIK MESIN

dan gerakan potong dari perkakas mata potong jamak yang berputar. Mesin frais
melepaskan logam ketika benda kerja dihantarkan terhadap suatu pemotong berputar,
kecuali untuk putaran, pemotng berbentuk bulat tidak mempunyai gerakan lain. Pemotong
frais memiliki satu deretan mata potong pada kelilingnya yang masing-masing berlaku
sebagai pemotong tersendiri pada daur putaran. Benda kerja dipegang pada meja yang
mengendalikan hantarannya terhadap pemotong. Dalam mesin pada umumnya terdapat tiga
kemungkinan gerakan meja longitudinal, menyilang dan vertikal, tetapi pada beberapa
meja juga dimiliki gerakan putar.
Mesin frais adalah yang paling mampu melakukan banyak tugas dari segala mesin
perkakas. Permukaan yang datar maupun berlekuk dapat dimesin dengan penyelesaian dan
ketelitian istimewa. Pemotong sudut, celah, roda gigi dan ceruk dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai pemotong. Pahat frais, pelumas lubang dan bor dapat dipegang
dalam soket arbor dengan melepaskan pemotong dan orbor. Karena semua gerakan meja
mempunyai penyetelan mikrometer, maka lubang dan pemotongan yang lain dapat diberi
jarak secara tepat. Operasi pada umumnya yang dilakukan oleh sekrap, kempa gurdi, mesin
pemotong roda gigi dan mesin pelumas lubang dapat dilakuan pada mesin frais. Mesin ini
membuat penyelesaian dan lubang yang lebih baik sampai batas ketelitian dengan jauh
lebih mudah dari pada sekrap. Pemotongan berat dapat diambil tanpa banyak merugikan
pada penyelesaian atau ketepatannya. Pemotonganya efesien pada gerakannya dan dapat
dipakai untuk waktu yang lama sampai perlu diasah kembali. Dalam kasus pada umumnya,
benda kerja diselesaikan dalam satu lantaran dari meja. Keuntungan ini ditambah dengan
ketersediaan dari pemotogan yang sangat beraneka ragam membuat mesin frais sangat
penting dalam bengkel dan ruang perkakas.

1.2.2 Komponen Mesin Frais

Adapun komponen atau bagian-bagian utama dari Mesin Frais (Milling), adalah
sebagai berikut:
a. Spindle utama
Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat
potong. Di bagi menjadi 3 jenis :
1. Vertical spindle

SUTRISNO IDRIS Bab I5 – PRINSIP KERJA MESIN PERKAKAS


TEKNIK PERAWATAN MESIN PERKAKAS Hal. - 6
POLITEKNIK NEGERI
PONTIANAK JURUSAN TEKNIK MESIN

2. Horizontal spindle
3. Universal spindle
b. Meja atau table
Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda kerja. Di
bagi menjadi 3 jenis yaitu :
1. Fixed table
2. Swivel table
3. Compound table
c. Motor drive
Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian – bagian mesin yang
lain seperti spindle utama, meja ( feeding ) dan pendingin ( cooling ). Pada mesin
milling sedikitnya terdapat 3 buah motor :
1. Motor spindle utama
2. Motor gerakan pemakanan ( feeding )
3. Motor pendingin ( cooling )
d. Tranmisi
Merupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan yang
digerakkan. Berdasarkan bagian yang digerakkan dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1. Transmisi spindle utama
2. Transmisi feeding
Berdasarkan sistem tranmisinya dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1. Transmisi gear box
2. Transmisi v – blet
e. Knee
Merupakan bagian mesin untuk menopang atau menahan meja mesin. Pada bagian ini
terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).
f. Column atau tiang
Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian mesin yang lain.
g. Base atau dasar

SUTRISNO IDRIS Bab I6 – PRINSIP KERJA MESIN PERKAKAS


TEKNIK PERAWATAN MESIN PERKAKAS Hal. - 7
POLITEKNIK NEGERI
PONTIANAK JURUSAN TEKNIK MESIN

Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan atau tiang.
Tempat cairan pendingin.
h. Control
Merupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2 macam sistem
kontrol yaitu :
1. Mekanik
2. Electric

1.3. Mesin Sekrap (Shaper Machine)

Gambar 1.3 Mesin Sekrap (Shaper Machine)

1.3.1 Pengoperasian Mesin Sekrap


Mesin sekrap adalah mesin perkakas yang mempunyai gerak utama bolak-balik
horizontal dan berfungsi untuk merubah bentuk dan ukuran benda kerja sesuai dengan
yang dikehendaki. Mesin sekrap (shaper machine) pada gambar 1.3 disebut pula mesin
ketam atau serut. Mesin ini digunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata,
cembung, cekung, beralur dalam kedudukan mendatar, tegak ataupun miring.
Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong
berada pada keadaan diam, sementara pahat bergerak lurus bolak-balik melakukan

SUTRISNO IDRIS Bab I7 – PRINSIP KERJA MESIN PERKAKAS


TEKNIK PERAWATAN MESIN PERKAKAS Hal. - 8
POLITEKNIK NEGERI
PONTIANAK JURUSAN TEKNIK MESIN

penyayatan (gerak translasi). Dalam proses pengetaman ada beberapa jenis gerakan yang
perlu diperhatikan dalam mesin sekrap yaitu :
1. Gerakan utama
Gerakan ini merupakan gerakan yang ditunjukkan oleh pahat.Pada saat pahat bergerak
maju terjadi langkah kerja dimana pahat akan menyayat permukaan benda kerja
sementara saat pahat bergerak mundur terjadi langkah bukan kerja karena pahat tidak
menyayat benda kerja.
2. Gerakan feeding (langkah pemakanan)
Gerakan ini menghasilkan chip atau ketebalan tatal yang terpotong.
3. Dalamnya penyayatan
Pada pengaturan dalamnya pemotongan ini akan menghasilkan kedalaman pemotongan
yang diinginkan yang juga terkait dengan perencanaan waktu pemesinan.
Pada mesin sekrap ada beberapa jenis penyayatan yang bisa dilakukan (lihat gambar
1.4) antara lain penyayatan permukaan (facing), alur (slotting), dan tangga (steps).

Gambar 1.4 Jenis Penyayatan Mesin Sekrap

1.3.2 Komponen Mesin Sekrap

Adapun komponen atau bagian-bagian utama dari Mesin Sekrap, adalah sebagai
berikut:
1. Badan mesin
Merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur

SUTRISNO IDRIS Bab I8 – PRINSIP KERJA MESIN PERKAKAS


TEKNIK PERAWATAN MESIN PERKAKAS Hal. - 9
POLITEKNIK NEGERI
PONTIANAK JURUSAN TEKNIK MESIN

2. Meja mesin
Fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda kerja. Meja
mesin didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Eretan lintang
dapat diatur otomatis
3. Lengan
Fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat dengan engkol
menggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit pelindung
lengan agar gerakannya lurus
4. Eretan pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda pemutar
maka pahat akan turun atau naik. Ketebalan pamakanan dapat dibaca pada dial. Eretan
pahat terpasang di bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah mur baut
pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang bersudut atau miring.
Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan
5. Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit. Untuk
pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti.
6. Tuas panjang langkah
Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan sesuai panjang benda
yang disekrap. Pengaturan dengan memutar tap ke arah kanan atau kiri .
7. Tuas posisi pahat
Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur kedudukan pahat
terhadap benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan setelah mengendorkan pengikat
lengan.
8. Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang
Untuk menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturan-pengaturan panjang engkol
yang mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi menjadi gerakan lurus meja.
Dengan demikian meja melakukan gerak ingsutan (feeding).

SUTRISNO IDRIS Bab I9 – PRINSIP KERJA MESIN PERKAKAS


TEKNIK PERAWATAN MESIN PERKAKAS Hal. - 10
POLITEKNIK NEGERI
PONTIANAK JURUSAN TEKNIK MESIN

1.4. Mesin Gerinda Perata Permukaan (Surface Grinding)

Gambar 1.5 Mesin gerinda perata permukaan

1.4.1 Pengoperasian Mesin Surface Grinding


Mesin gerinda permukaan (Surface Grinding) adalah mesin perkakas yang
digunakan untuk menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja (lihat gambar 1.5).
Dengan roda pemotong yang biasa disebut dengan batu gerinda. Penggerindaan permukaan
secara umum mempunyai spindel-spindel roda atau kemudi horisontal dan lurus dimana
mata gerinda dipasang pada permukaan yang tinggi sehingga pergerakan mata gerinda
dapat naik turun sesuai dengan penyetingan. Mesin penggerindaan permukaan yang bolak-
balik adalah suatu penerapan dan peredaran ulang yang horizontal automatis dengan
pemberian bahan pendingin kepada benda kerja dan roda abrasif penggerindaan.

1.4.2 Komponen Mesin Surface Grinding


Adapun komponen atau bagian-bagian utama dari Mesin gerinda permukaan (Surface
Grinding), adalah sebagai berikut:
1. Spindel pemakanan batu gerinda Penggerak pemakanan batu gerinda.
2. Pembatas langkah meja mesin
3. Sistem hidrolik Penggerak langkah meja mesin.
4. Spindel penggerak meja mesin naik turun
5. Spindel penggerak meja mesin kanan-kiri
6. Tuas pengontrol meja mesin
7. Panel kontrol Bagian pengatur prises kerja mesin.
SUTRISNO IDRIS I – PRINSIP KERJA MESIN PERKAKAS
Bab 10
TEKNIK PERAWATAN MESIN PERKAKAS Hal. - 11
POLITEKNIK NEGERI
PONTIANAK JURUSAN TEKNIK MESIN

8. Meja mesin Tempat dudukan benda kerja yang akan digerinda.


9. Kepala utama Bagian yang menghasilkan gerak putar batu gerinda.

1.5. Mesin Gerinda Silinder (Cylindrical Grinding)

Gambar 1.6 Mesin Gerinda Silinder (Cylindrical Grinding)

1.5.1 Pengoperasian Mesin Cylindrical Grinding


Mesin Gerinda Silinder (Cylindrical Grinding) adalah mesin perkakas yang
digunakan untuk menghaluskan dan meratakan permukaan berbentuk silinder. Jenis mesin
ini dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
1. Mesin gerinda silindris luar
Mesin Gerinda silindris luar berfungsi untuk menggerinda diameter luar benda kerja
yang berbentuk silindris dan tirus.
2. Mesin gerinda silindris dalam.
Mesin Gerinda silindris jenis ini berfungsi untuk menggerinda benda-benda dengan
diameter dalam yang berbentuk silindris dan tirus.
3. Mesin gerinda silindris universal
Sesuai namanya, Mesin Gerinda jenis ini mampu untuk menggerinda benda kerja
dengan diameter luar dan dalam baik bentuk silindris.
4. Mesin gerinda silindris luar tanpa senter
Mesin Gerinda silindris jenis ini digunakan untuk menggerinda diameter luar dalam
jumlah yang banyak/massal baik panjang maupun pendek.

SUTRISNO IDRIS I – PRINSIP KERJA MESIN PERKAKAS


Bab 11
TEKNIK PERAWATAN MESIN PERKAKAS Hal. - 12
POLITEKNIK NEGERI
PONTIANAK JURUSAN TEKNIK MESIN

1.5.2 Komponen Mesin Cylindrical Grinding


Adapun komponen atau bagian-bagian utama dari Mesin Gerinda Silinder (Cylindrical
Grinding), adalah sebagai berikut:
1. Cekam rahang 3: Berfungsi untuk mencekam benda yang akan di gerinda.
2. Collet : Berfungsi untuk mencekam benda yang akan di gerinda tetapi memiliki
permukaan yang halus.
3. Face plat : Berfungsi mencekam benda dengan permukaan dalam yang akan
digerinda.
4. Pembawa atau lathe dog : Berfungsi untuk mencekam benda kerja dengan
pencekaman beetwen senter.
5. Senter ulir : Berfungsi sebagai penyangga ujung benda kerja pada pencekaman
beetwen senter dan dipasang di spindel utama.
6. Senter konus : Berfungsi sebagai penyangga pada tail stok.
7. Cekam magnet : Berfungsi untuk mencekam dengan diameter lebar dan pendek.
Prinsip kerjanya sama dengan meja magnet pada mesin gerinda ratal.
8. Dial indikator : Berfungsi untuk mengecek kesenteran atau kelurusan meja mesin
terhadap sumbu gerinda.
9. Penyangga tetap : Berfungsi untuk menyangga benda kerja yang panjang agar tidak
terjadi defleksi pada saat proses penggerindaan.
10. Pengasah batu gerinda atau dresser : Berfungsi untuk mengasah batu gerinda jika
sudah tidak rata.

1.6. Mesin Potong (Shearing Machine)

Gambar 1.7 Mesin Potong (Shearing Machine)

SUTRISNO IDRIS I – PRINSIP KERJA MESIN PERKAKAS


Bab 12
TEKNIK PERAWATAN MESIN PERKAKAS Hal. - 13
POLITEKNIK NEGERI
PONTIANAK JURUSAN TEKNIK MESIN

1.6.1 Pengoperasian Mesin Potong


Mesin pemotong plat ini digunakan untuk memotong panjang pelat sesuai dengan dimensi
yang diinginkan. Sistem shearing memberikan kualitas potongan plat yang cepat dan rapi.
Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis yaitu manual dengan menggunakan tuas
dan hidrolis (gambar 1.7).
Proses yang terjadi pada saat pengguntingan, benda kerja diberi beban geser diantara dua
penyayat atau mata potong yang saling menggeser sehingga melampaui kekuatan gesernya
dengan cara demikian benda kerja dapat terpotong (lihat gambar 1.8). Benda dapat
terpotong karena tekanan sayat yang terjadi pada proses pemotongan yang berturut-turut
yaitu penakikan, penyayatan dan pemutusan benda kerja akibat pemampatan bahan pada
pemotongan benda kerja, garis kerja gaya beralih dari tepi penyayat atau dari lokasi
pemotongan ke wilayah penekanan (sumbu mata potong). Gaya F menekan benda kerja
tidak bekerja pada satu garis, oleh karenanya perlu diimbangi dengan tekanan dari gaya Q
agar benda kerja tidak terpuntir. Kekuatan mesin pemotong plat dengan tenaga
menggunakan hidrolis maupun manual tergantung pada kemiringan pisau atau mata potong
(sudut kemiringannya antara 3,4 0 sampai 140).

Gambar 1.8 Prinsip Kerja Pemotong plat


1.6.2 Komponen Mesin Potong
Adapun komponen mesin potong (Components of Mechanical Guillotine Shear) adalah :
1. Left Hand Column
2. Workbench
3. Front Beam

SUTRISNO IDRIS I – PRINSIP KERJA MESIN PERKAKAS


Bab 13
TEKNIK PERAWATAN MESIN PERKAKAS Hal. - 14
POLITEKNIK NEGERI
PONTIANAK JURUSAN TEKNIK MESIN

4. Rear Crossbeam
5. Right Hand Column
6. Tensioning Screw
7. Blanking Plate
8. Use screws to connect the prop rack into a whole and constitute framework
structure.

Gambar 1.9 Komponen Mesin Potong (Shearing Machine)


1.7. Mesin Tekuk (Press Machine)

Gambar 1.10 Mesin Tekuk (Press Machine)


1.7.1 Pengoperasian Mesin Tekuk (Press Machine)
Mesin tekuk adalah mesin yang dipakai untuk memproduksi barang-barang sheet metal
menggunakan satu atau beberapa press dies dengan meletakkan sheet metal diantara upper
dies dan lower dies. Mesin tekuk dan sistem mekanismenya akan menggerakkan slide
(ram) yang diteruskan ke press dies dan mendorong sheet metal sehingga dapat memotong
(cutting) serta membentuk (forming) sheet metal tersebut sesuai dengan fungsi press dies
yang digunakan. Ketelitian dari produk yang dihasilkan akan sangat tergantung pada
kualitas dari press dies dan sheet metal, tetapi kecepatan produksi tergantung pada
SUTRISNO IDRIS I – PRINSIP KERJA MESIN PERKAKAS
Bab 14
TEKNIK PERAWATAN MESIN PERKAKAS Hal. - 15
POLITEKNIK NEGERI
PONTIANAK JURUSAN TEKNIK MESIN

kecepatan turun naik dari slide (ram) dari mesin tekuk atau sering disebut SPM (stroke per
minute).
1.7.2 Jenis-Jenis Mesin Tekuk
Jenis jenis mesin tekuk yang digunakan pada industri dapat diklasifikasikan berdasarkan
jenis tenaga penggerak dari slide, yaitu mesin tekuk mekanik (mechanical press) dan
mesin tekuk hidrolik (hydraulic press). Mesin tekuk dapat diklasifikasikan juga
berdasarkan mekanisme yang digunakan untuk mengoprasikan cetakan, yaitu crank press,
knuckle press, friction press, screw press, dan link press. Sedangkan berdasarkan jumlah
gerakan slide mesin (number of action), mesin tekuk dapat diklasifikasikan sebagai single
action, double action, dan triple action. Kemudian jenis-jenis mesin tekuk dapat juga
diklasifikasikan berdasarkan arah dari gerakan dari cetakan (die operation direction), yaitu
vertical, horizontal, dan oblique.
Adapun jenis-jenis mesin tekuk berdasar sumber daya yang digunakan adalah:
1. Mesin tekuk plat manual
Mesin ini menggunakan tenaga manusia yang dibantu dengan bandul pemberat. Mesin
ini tidak menggunakan sumber daya listrik sedikitpun murni menggunakan tenaga
manusia.
Kelebihan : mesin ini adalah murah dan hemat biaya operasionalnya.
Kekurangan : hanya cocok untuk plat berbahan dasar mild steel tipis (tebal plat kurang
dari 1-2 mm) atau alumunium.

Gambar 1.11 Mesin Tekuk Plat Manual


2. Mesin tekuk plat mekanikal
Mesin ini menggunakan tenaga motor listrik yang dibantu dengan semacam roda gila
yang berfungsi sebagai pengumpul tenaga.
Kelebihan : mesin ini adalah berkecepatan tinggi dan tenaganya besar.
SUTRISNO IDRIS I – PRINSIP KERJA MESIN PERKAKAS
Bab 15
TEKNIK PERAWATAN MESIN PERKAKAS Hal. - 16
POLITEKNIK NEGERI
PONTIANAK JURUSAN TEKNIK MESIN

Kekurangan: konsumsi listriknya besar dan suaranya sangat berisik serta tingkat
kepresisiannya rendah.

Gambar 1.12 Mesin Tekuk Plat Mekanikal


Mesin Tekuk Plat Hidrolik : Mesin ini menggunakan sistem hidrolik sebagai sumber
tenaga penekuknya. Mesin ini membutuhkan daya listrik yang lebih efisien
(dibandingkan tipe mekanikal) untuk menggerakkan pompa hidroliknya, mesin ini
menggunakan fluida oli dalam sistem hidroliknya dan secara berkala olinya harus
diganti pada waktu 2000 jam.
Kelebihan : mampu menekuk atau bending plat-plat yang tebal (tergantung kapasitas
mesin) seperti mild steel, stainless steel dan alumunium, akurasinya terkontrol.
Kekurangan : relatif lambat kerjanya, walaupun konsumsi listrik lebih efisien
dibandingkan tipe mekanikal (tetapi ada tambahan biaya rutin untuk penggantian oli).

Gambar 1.12 Mesin Tekuk Plat Hidrolik

SUTRISNO IDRIS I – PRINSIP KERJA MESIN PERKAKAS


Bab 16
TEKNIK PERAWATAN MESIN PERKAKAS Hal. - 17
POLITEKNIK NEGERI
PONTIANAK JURUSAN TEKNIK MESIN

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam memilih mesin bending plat ini adalah sebagai
berikut :
1. Tebal Plat yang akan dibending atau ditekuk, satuannya mm.
2. Panjang kerja bending atau tekukannya, satuannya mm.
3. Lebar V opening yang dipakai, satuannya mm.
4. Tensile Strength dari material yang dipakai, satuannya kg/mm2

1.8. Pertanyaan
1. Sebutkan bagian utama dari mesin bubut ?
2. Jelaskan prinsip kerja dari mesin frais ?
3. Sebutkan jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh mesin sekrap ?
4. Bagaimana proses pencekaman benda kerja di mesin cylindrical grinding?
5. Sebutkan bagian utama dari mesin surface grinding ?

SUTRISNO IDRIS I – PRINSIP KERJA MESIN PERKAKAS


Bab 17

Anda mungkin juga menyukai