Anda di halaman 1dari 17

RAHASIA

(LATIHAN)

Lembar ke...... dari ........ lembaran


Mako Pasrat 15.3.2
Surabaya
26.1700 Juli 201B

ANALISA CB PAKES PASRAT

Penunjukan : Peta : Kalimantan Timur


Daerah : Sangatta
Kedar : 1 : 50.000.
Tahun : 2008.
Lembar : No. 47 26-III (SANGATA BARU)

Daerah Waktu : WIB (GMT +7)

1. TUGAS POKOK

Pasrat 15.3.2 melaksanakan serbuan amfibi pada hari “H” jam “J” di pantai
Timur Sangatta Kaltim, merebut dan menduduki SAS-A dan sasaran Pasrat,
membentuk tumpuan pantai, membantu pendaratan administrasi Kogasgabratmin
dan Mengamankan pelintasan Kogasratgab, atas perintah mem-BKO-kan unsur
Pasrat untuk melaksanakan operasi darat gabungan, dalam rangka mendukung tugas
pokok Kogasgabfib.

2. KEADAAN DAN CARA BERTINDAK

a. Keadaan Kesehatan.

Data kesehatan.
Daerah Sangatta merupakan endemik malaria. Pada musim penghujan
biasanya terjadi wabah demam berdarah.

RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)

Data 10 penyakit terbanyak :


- Ispa
- Hipertensi Primer
- Demam Berdarah
- Febris (demam klinis)
- Malaria
- Diare
- Dermatitis lain (radang kulit)
- Faringitis akut
- Dispepsia
- Myalgia (Nyeri Otot)

b. Keadaan kawan :

Organisasi dan kekuatan :

1) Unsur kesehatan Pasrat.


a) Personel kesehatan Yonif Mar : 37 orang
(1) Regu tandu : 11 orang.
(2) Regu Keski : 15 orang.
(3) Poslongyon : 7 orang.
(4) Pokko : 4 orang.
b) Denkes Satbanpur : 44 orang
(1) Tonkeslap : 18 orang
(2) Ton Evak : 21 orang
(3) Si Ko : 5 orang

2) Kemampuan (sesuai dengan Kirops).


3) Persenjataan (sesuai dengan Kirops dan Kirlog).
4) Supply Kesehatan.
- Di Pangkalan Surabaya.

RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)

c. Sifat Daerah Operasi


Iklim dan Cuaca Sangata.
1) Iklim di daerah Sangata pada umumnya, musim kemarau
biasanya terjadi pada bulan Mei sampai dengan Oktober, sedangkan
musim penghujan terjadi pada bulan November sampai dengan bulan
April. Keadaan ini berlangsung setiap tahun yang diselingi dengan
peralihan musim pada bulan-bulan tertentu. suhu Kabupaten Kutim dan
Kota Bontang beriklim Hutan Tropika Humida dengan suhu udara rata-
rata 25 s/d 34 C, dimana perbedaan antara suhu terendah dengan
suhu tertinggi mencapai 5 - 9 C.

2) Kabut umumnya terjadi pada dini hari antara jam 24.00 s/d 06.00
WITA, pada daerah pantai kabut agak tipis. Pada kondisi berkabut tebal
jarak pandang hanya sampai dengan 20 Meter, untuk di darat hanya
sampai kurang lebih 5 Meter. Hal ini disebabkan karena semakin
bertambahnya lahan-lahan hutan yang gundul akibat penebangan liar,
pembukaan lahan perkebunan sawit dan tambang Batubara terutama di
sekitar aliran sungai, sehingga tanah di sepanjang sungai yang mengalir
dari hulu sampai dengan hilir tidak dapat menampung resapan air hujan
yang turun. Tak jarang tanah pun ikut terkikis dan terbawa aliran sungai
akhirnya sampai ke muara.

3) Awan. Terjadinya hujan sepanjang tahun yang dipengaruhi oleh iklim


di wilayah ini juga menyebabkan cuaca yang tidak menentu dan terjadi
awan sepanjang tahun.

4) Cahaya.
(a) Daerah pegunungan maupun daerah pantai pendaratan
terang antara jam 06.00 s/d 18.00 Wita.

RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)

(b) Awal fajar pada sekitar jam 04.00 Wita dan akhir senja jam
18.30 Wita.
(c) Matahari terbit jam 06.15 WITA dan terbenam jam
18.10 Wita.
.

d. Lokasi.

1) Kecamatan Sangata merupakan bagian dari Kabupaten Kutai


Timur dengan luas 35.747,50 km.
Batas-batas daerah Sangata :
a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Talisayan
dan Kecamatan Kelay (Kabupaten Berau)
b) Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makasar
c) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kembang
Janggut dan Kecamatan Tabang (Kabupaten Kutai Kartanegara)
d) Sebelah Selatan berbatasan dengan Bontang Utara dan
Kecamatan Marang Kayu (Kabupaten Kutai Kartanegara)

2). Sungai – sungai.


a) Sungai-sungai di sangata dijadikan sebagai media
transportasi penghubung antara berbagai tempat. Sungai yang
berada di Kecamatan Sangata antara lain :
(1) Sungai sangata sepanjang 92 Km
(2) Sungai Santan sepanjang 78 Km
(3) Sungai Murung sepanjang 2 Km

b) Ada beberapa sungai yang bermuara kelaut diantaranya, sungai


Sangatta, sungai Bengalon, sungai Sangkulirang sungai Muara
Wahau. Pada umumnya saat musim penghujan sungai – sungai
tersebut membawa material batang kayu sisa penjarahan hutan

RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)

yang hanyut sehingga sangat menghambat jalannya transportasi


khususnya perahu/kapal yang melintas.

3) Jalan Pendekat.
a) Jalan pendekat di pantai bebas, dilepas pantai dan di pantai
depan cukup baik hanya terdapat sedikit rintangan karang yang
tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan evakuasi.

b) Untuk kegiatan evakuasi didukung dengan adanya tanah yang


keras dan jalan tambang PT.KPC, lebar jalan 8 m, yang sudah
pengerasan sebagai jalan pendekat dan penghubung.Jalan di
daerah sekitar pantai dan pemukiman penduduk, lebar 4 m.Jarak
dari pantai pendaratan ke jalan raya Bengalon 20 Km.

c) Adanya pembangunan jalan-jalan baru baik diperkotaan maupun


diperkampungan menambah jalan pendekat yang dapat
dimanfaatkan oleh pasukan sendiri

4) Hutan.
Hutan banyak tumbuh di sekitar jalan –jalan yang
menghubungkan Sangatta dengan daerah lain :
a) Jalan poros Sangatta – Bontang terdapat hutan TNK yang
ditumbuhi pohon besar
b) Jalan poros Sanggata – Bengalon terdapat hutan dan
perkebunan
c) Jalan poros Bengalon – Muara Wahau terdapat hutan dan
perkebunan kelapa sawit.
d) Jalan poros Bengalon – Sanggkulirang terdapat hutan dan
perkebunan kelapa sawit.

RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)

e. Angkutan dan Perhubungan

1) Angkutan darat.
a) Jalan-jalan pendekat. Jalan-jalan pendekat melewati darat
ialah jalan raya yang menghubungkan kota Sagatta – Bontang –
Bengalon – Sangkulirang – Muara Waharu – Muara Bengkal –
Kombeng yang baik bagi kendaraan lapis baja.

2) Angkutan laut.
Adanya pelabuhan di daerah operasi dapat digunakan
sebagai jalur pengiriman logistic termasuk material kesehatan
dan alat-alat kesehatan yang terdiri dari :
a) Pelabuhan dikecamatan Sangkulirang, Kec Kaliurang dan
Tanjung Bara milik perusahaan PT. KPC
b) Pelabuhan teluk Lombok milik PT Pertamina dapat
digunakan sebagai jalur pengiriman logistic

3) Angkutan udara.
Lapangan terbang yang ada di daerah operasi akan di
manfaatkan pasukan sendiri untuk dijadikan sebagai jalur
pendorongan logistik dalam mendukung pelaksanaan operasi
satuan-satuan manuver dan juga dapt digunakan untuk evakuasi
korban melalui udara yaitu di Lapangan udara pulau Bidadari.

f. Medan

1) Medan Kritis.
a) Kondisi jalan baik di perbukitan maupun di daerah rawah
banyak yang rusak, sempit dan sering longsor bila hujan.
Sebagian jalan masih banyak ditumbuhi tanaman liar seperti
alang-alang, rumput rawah dengan ketinggian ± 2 meter. Jalan-

RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)

jalan tersebut berada pada poros dari Sangatta – Bontang, poros


jalan Sangatta- Rantan Pulung Dan poros jalan Sangatta –
Bengalon – Sangkulirang – Muara Wahau Jalan-jalan tersebut
banyak terdapat medan kritik.

b) Pada daerah dataran yang berada di Sangatta, Bengalon, Wahau


Sangkulirang umumnya penduduknya lebih padat dan sarana
penghubung lebih baik sehingga gerakan maupun peninjauan
serta bidang tembak adalah lebih baik. Pada dataran jalan poros
Sangatta – Bontang merupakan pegunungan sepanjang jalan
keadaan medan yang terputus-putus sehingga sangat
mempengaruhi peninjauan dan lapangan tembak lintas datar.

2). Keadaan taktis


CB # 1

Pasrat 15.3.2 melaksanakan serbuan amfibi pada hari “H” jam “J” di pantai
Sekerat Sangatta, merebut dan menduduki SAS-A, SAS-1, SAS-2, SAS-3, SAS-4,
SAS-5 dan SAS-6, membentuk tumpuan pantai, membantu pendaratan administrasi

RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)

Kogasgabratmin dan Mengamankan pelintasan Kogasratgab, atas perintah mem-


BKO-kan unsur Pasrat untuk melaksanakan operasi darat gabungan, dalam rangka
mendukung tugas pokok Kogasgabfib, dengan :

a. Brigif (-) (DPK) mendarat lintas permukaan pada hari H jam J di pantai
Sekrat Sangatta, membentuk bunis untuk merebut dan menduduki Sas-A dan
Sas-2.

b. 1 Yonif (DPK) mendarat lintas permukaan pada hari H jam J di pantai


Sekrat Sangatta, membentuk bunis untuk merebut dan menduduki Sas-6,
Sas-5 dan Sas-4.

c. 1 Kompi Ratsus, melaksanakan pendaratan khusus pada hari H jam


J-240, di titik pendaratan, merebut dan menduduki Sas-1.

d. 1 Ton (DPK) mendarat dengan lintas heli, merebut dan menduduki


Sas-3.

e. 1 Yonif (-) (DPK) sebagai cadangan Pasrat mendarat dengan lintas


permukaan di pantai sekerat Sangatta.

RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)

CB # 2

Pasrat 15.3.2 melaksanakan serbuan amfibi pada hari “H” jam “J” di pantai
Sekerat Sangatta, merebut dan menduduki SAS-A, SAS-1, SAS-2, SAS-3, SAS-4,
SAS-5 dan SAS-6, membentuk tumpuan pantai, membantu pendaratan administrasi
Kogasgabratmin dan Mengamankan pelintasan Kogasratgab, atas perintah mem-
BKO-kan unsur Pasrat untuk melaksanakan operasi darat gabungan, dalam rangka
mendukung tugas pokok Kogasgabfib, dengan :

a. Brigif (-) (DPK) mendarat lintas permukaan pada hari H jam J di pantai
Sekrat Sangatta, membentuk bunis untuk merebut dan menduduki Sas-A dan
Sas-2.

b. 1 Yonif (-) (DPK) mendarat lintas permukaan pada hari H jam J di pantai
Sekrat Sangatta, membentuk bunis untuk merebut dan menduduki Sas-
6,secara bersamaan 1 Kompi (DPK) merebut dan menduduki Sas-5 dan
Sas-4.

RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)

10

d. 1 Kompi Ratsus, melaksanakan pendaratan khusus pada hari H jam


J-240, di titik pendaratan, merebut dan menduduki Sas-1.

e. 1 Ton (DPK) mendarat dengan lintas heli, merebut dan menduduki


Sas-3.

f. 1 Yonif (-) (DPK) sebagai cadangan Pasrat mendarat dengan lintas


permukaan di pantai sekerat Sangatta.

CB # 3

Pasrat 15.3.2 melaksanakan serbuan amfibi pada hari “H” jam “J” di pantai
Sekerat Sangatta, merebut dan menduduki SAS-A, SAS-1, SAS-2, SAS-3, SAS-4,
SAS-5 dan SAS-6, membentuk tumpuan pantai, membantu pendaratan administrasi
Kogasgabratmin dan Mengamankan pelintasan Kogasratgab, atas perintah mem-
BKO-kan unsur Pasrat untuk melaksanakan operasi darat gabungan, dalam rangka
mendukung tugas pokok Kogasgabfib, dengan :
a. Brigif (-) (DPK) mendarat lintas permukaan pada hari H jam J di pantai
Sekrat Sangatta, membentuk bunis untuk merebut dan menduduki Sas-A dan
Sas-2.

RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)

11

b. 1 Yonif (-) (DPK) mendarat lintas permukaan pada hari H jam J di pantai
Sekrat Sangatta, membentuk bunis untuk merebut dan menduduki Sas-6 dan
Sas-5, secara bersamaan 1 Kompi (DPK) merebut dan menduduki Sas-4.

c. 1 Kompi (DPK) membentuk bunis untuk merebut dan menduduki Sas-4.

d. 1 Kompi Ratsus, melaksanakan pendaratan khusus pada hari H jam J,


di titik pendaratan Ko. 8220.8120, merebut dan menduduki Sas-1.

e. 1 Ton (DPK) mendarat dengan lintas heli, merebut dan menduduki


Sas-3.

f. 1 Yonif (-) (DPK) sebagai cadangan Pasrat mendarat dengan lintas


permukaan di pantai sekerat Sangatta.

3. ANALISA DAN PERBANDINGAN


a. Analisa CB
1) CB # 1
Kompi Kesehatan dihadapkan kepada CB # 1, adalah :
a) Ditinjau dari Jarak evakuasi : Jarak evakuasi relatif sama dengan
CB lainnya.
b) Ditinjau dari Medan / Kemudahan evakuasi : Lebih dapat
dijangkau dan personil kesehatan tidak terbagi ataupun terpisah
c) Ditinjau dari Kemungkinan pelayanan korban : korban yang
dilayani lebih sedikit dibanding dengan CB lainnya
d) Ditinjau dari pembagian tim evakuasi lebih mudah karena
evakuasi bisa dilaksanakan secara terpusat, perebutan sasaran
bergantian sehingga tenaga medis tidak terpecah.

2) CB # 2.

RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)

12

Kompi Kesehatan dihadapkan kepada CB # 2, adalah :


a) Ditinjau dari Jarak evakuasi : Jarak evakuasi relatif sama dengan
CB lainnya.
b) Ditinjau dari Medan / kemudahan evakuasi : cukup untuk
dilaksanakan karena pada saat perebutan Sas 4 dan Sas 5
dilaksanakan secara bersamaan sarana angkut yang bisa
melewati hanya roda rantai.
c) Ditinjau dari Kemungkinan pelayanan korban : korban yang
dilayani lebih banyak dikarenakan pasukan sudah terbagi dan
perkuatan sudah berkurang sehingga kemungkinan banyaknya
korban dapat terjadi
d) Ditinjau dari Pembagian tim evakuasi : lebih sulit karena
pelayanan personil kesehatan akan terpecah pada saat
perebutan Sas 4 dan Sas 5 secara bersamaan.
3) CB # 3.

Kompi Kesehatan dihadapkan kepada CB # 3, adalah :


a) Ditinjau dari Jarak evakuasi : Jarak evakuasi relatif sama dengan
CB lainnya
b) Ditinjau dari Medan / kemudahan evakuasi: pelaksanaan
evakuasi lebih sulit dibandingkan CB#1 karena untuk perebutan
sasaran dalam waktu yang tidak bersamaan.
c) Ditinjau dari Kemungkinan pelayanan korban : korban yang harus
dilayani relatif cukup besar dibandingkan dengan CB #1 .
d) Ditinjau dari Pembagian tim evakuasi : lebih sulit karena
pelayanan personil kesehatan akan terpecah pada saat
perebutan Sas 4 dan Sas 5 secara bersamaan.
b. Perawatan :
1) Perawatan untuk Pastrat yang sakit selama 2 hari.
2) Untuk kesehatan Pasrat pada tahap linla hanya membantu
kesehatan unsur laut.
3) Pada tahap serbuan

RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)

13

a) Pada saat GKK, personil yang luka ringan setelah


mendapat pertolongan dari Ru Keski, langsung bergabung
kembali dengan satuannya.
Personil yang luka berat setelah mendapat pertolongan dari Ru
Keski dibawa menuju kepantai menggunakan ambulan /
Pansam dan ditempatkan diatas garis pasang tertinggi serta
diberi tanda, kemudian dilaporkan kepada Dan Ton pasukannya.
Personil yang gugur dibawa kepantai dan ditempatkan diatas
garis pasang tertinggi serta diberi tanda.

RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)

14

b) Pos Long Yon eselon I mendarat, membentuk pos


kesehatan dan melaksanakan evakuasi ke CO yang telah
ditentukan.

c) Pos Long Yon eselon II mendarat.


(1) Bila sudah ada gerakan maju pasukan , maka Pos
Long Yon eselon II menempati posisi didepan Pos Long
Yon eselon I, sehingga rantai evakuasi dari Rukeski ke
Pos Long Yon eselon II lalu ke Pos Long Yon eselon I
kemudian ke kapal penampung korban.

RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)

15

(2) Bila belum ada kemajuan pasukan, maka Pos Long


Yon eselon II bergabung dengan Pos Long Yon eselon I.
Apabila sudah ada kemajuan pasukan, menempatkan
posisi di depan Pos Long Yon eselon I.

d) Seksi evakuasi OLP mendarat, kemudian mengirimkan


Rudik OLP untuk mencari tempat untuk didirikannya Denkes,
dimana ditinjau dari aspek lindung tinjau, lindung tembak,
sumber air, dan jalur evakuasi. Kemudian membentuk pos
kesehatan untuk melaksanakan serah terima korban dengan
Pos Long Yon eselon I, untuk selanjutnya Pos Long Yon eselon
I pindah gelar bergabung dengan Pos Long Yon eselon II dan
membentuk Pos Long Yon. Sehingga rantai evakuasinya Ru Kes
KI ke Pos Long Yon lalu ke Seksi evakuasi OLP kemudian ke
sekoci terakhir ke LSTH.

e) Ambulance mendarat pada gelombang atas panggilan.

RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)

16

3) Pos Kesehatan
a) Unsur personil kesehatan organik / Denkes : 44 orang.
(1) Siko : 5 orang.
(2) Ton Keslap : 18 orang.
(3) Ton evak : 21 orang.

b) Unsur kesehatan yang membantu :


(1) Tawanan perang dengan kwalifikasi kesehatan.
(2) Penduduk dengan kwalifikasi kesehatan.
(3) Terdapat Gedung yang menyerupai sebuah Unit
perawatan dengan perangkat keras 2 Set Bedah
minor, 25 tempat tidur, 1 Set penjernih air
(4) Terdapat sebuah Kontainer medis yang masih
dalam posisi utuh belum dibuka.

4) Perkiraan Penyakit yang sering berjangkit adalah: DBD dan


Malaria sewaktu musim penghujan

5) Perkiraan korban (Sesuai dengan Kir Pers)


(a) CB 1 jumlah korban : 186 orang
(b) CB 2 jumlah korban : 206 orang.
(c) CB 3 jumlah korban : 198 orang.

6) Pemeriksaan dan Minuman.


Semua air dan makanan setempat harus dianggap tidak sehat.

RAHASIA
(LATIHAN)
RAHASIA
(LATIHAN)

17

b Perbandingan
PERBANDINGAN Bobot CB # 1 CB # 2 CB # 3
JARAK EVAKUASI 3 1 (3) 3 (9) 2 (6)
MEDAN/KEMUDAHAN 1 1 (1) 2 (2) 2 (2)
EVAKUASI
KEMUNGKINAN KORBAN 4 1 (4) 3 (12) 2 (8)
PEMBAGIAN TIM EVAKUASI 2 1 (2) 3 (6) 2 (4)
JUMLAH 4 (10) 11 (29) 8 (20)
Keterangan : Nilai terkecil adalah CB yang Terbaik.
1. : Baik
2. : Cukup
3. : Kurang

4 KESIMPULAN
1) Secara umum, unsur kesehatan dapat mendukung setiap CB yang
diberikan dengan resiko dan beban relatif sama , menyangkut jumlah korban
maupun kendala dalam rantai evakuasi.

2) CB I memiliki nilai bobot yang paling baik daripada CB II dan CB III dalam
perbandingan dengan menggunakan angka (Numerical Analisis)

3) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa CB # 1 > CB # 3 > CB # 2,


dari perkiraan kesehatan CB yang terbaik adalah CB # 1 dengan jumlah
korban, kemudahan evakuasi dan pembagian tim evakuasi.

Pakes Pasrat

dr. Jakari Zansen


Lettu Laut (K) NRP 20454/P

RAHASIA
(LATIHAN)

Anda mungkin juga menyukai