Anda di halaman 1dari 18

FIBROMA ORAL

Oleh:
drg. Cininta Dyah Paramita
Letda Laut (K/W) NRP 23069/P
DEFINISI

Fibroma Oral

neoplasma jinak
yang berasal dari
jaringan ikat
fibrous

Hiperplasi Reaktif
Dari Jaringan Ikat

Respon Terhadap
Trauma, Akibat
Kelainan Dental
atau Bukan
ETIOLOGI

Iritasi Kronis Trauma Gigi Geligi

Plak
Kalkulus
Tepi tumpatan
yang overhanging
Gesekan plat
protesa
Gambaran Histopatologi

• Nodular mass of fibrous connective tissue covered by


stratified squamous epithelium
• Dense, collagenized, encapsulated
• Collagens bundles arranged circular, haphazard
• Atrophy epithelium of the reteridge because
underlying fibrous mass
• Consist mostly of lymphocyte & plasma cell
Gambaran Klinis

• suatu benjolan kenyal


• dapat digerakkan
• warna seperti mukosa normal
• tidak menimbulkan rasa sakit
• sering dijumpai pada bagian maksila terutama gingiva
regio anterior
• namun tidak jarang juga ditemukan pada lidah dan
gingiva bukal
Diagnosa Banding

Epulis Fibrosa

Gambaran Klinis Epulis Fibrosa


 Lesi tampak sebagai pembesaran gusi yang muncul di antara 2 gigi

 Kaya vaskularisasi sehingga mudah berdarah dengan sentuhan dan umumnya


berwarna kemerahan.
 Ukuran bervariasi, sebagian besar kasus berukuran 2 cm.
Gambaran Histopatologis Epulis Fibrosa
 Stroma terdiri dari jaringan ikat fibrosa padat
dan kolagen yang tersusun dalam berkas yang
tidak beraturan. Juga ada sel radang kronis
dalam stroma.
Hemangioma Oral

Gambaran klinis Hemangioma Oral


 Tidak berbatas tegas

 Dapat berupa makula eritematosa atau nodus yang berwarna merah sampai ungu

 Biasanya merupakan tonjolan yang timbul dari permukaan


Gambaran Histopatologis Hemangioma Oral
 terdiri atas ruang-ruang sinusoid yang dibatasi
oleh sel endotel berisi darah yang lebar dan
berdinding tipis
 bentuk ireguler

 terletak pada dermis bagian bawah serta


subkutis
 dilapisi oleh selapis endotel

 dikelilingi oleh jaringan fibrosa yang tebal


PENATALAKSANAAN

 Perawatan pada fibroma oral adalah dengan perawatan secara kuratif yaitu eksisi biopsi
 Prosedur tindakan bedah meliputi jaringan lunak dan tulang terdiri dari:
- Insisi dan pembuatan muko-periosteal flap
- Pengambilan tulang yang menutupi lesi
- Pengambilan lesi
- Pembersihan luka atau tulang
- Penutup flap dengan penjahitan
- Perawatan pasca bedah
 Sedangkan untuk lesi yang meliputi jaringan lunak saja, setelah dilakukan
insisi atau eksisi untuk pengambilan lesi di lakukan pembersihan luka
lalu di lakukan perawatan pada luka dengan menjahit luka dan dilakukan
perawatan pasca bedah
FIBROMA IRITASI: SEBUAH LAPORAN
KASUS

Seorang perempuan 17 tahun datang ke departemen rawat jalan dengan keluhan


utama perdarahan dari gusi di daerah anterior mandibula dalam 6-7 bulan
terakhir tanpa ada riwayat medis yang relevan sebelumnya
Sebelum operasi IOPA irt 31, 32, 33, 41, 42
DD :
• epulis fibrosa kronik,
• osteosarkoma
• granuloma piogenik.

Diagnosis : fibroma iritasi

Terapi : biopsi eksisi


Intra operative Immediate post op
2 minggu pasca operasi 3 bulan pasca operasi
DISKUSI

 Fibroma iritasi ditemukan lebih sering di maksila dibanding mandibula dan lebih
sering di gigi seri daerah taring,
 Pada kasus kami, lesinya tampak di daerah gigi 31, 32, 33. Diameter lesi ini
biasanya kurang dari 1,5 cm dan lebih dari 3 cm pada kasus yang jarang.
 diameter lesi 1,5 cm x 1 cm. Lesi ini menunjukkan berbagai tahap fibroma dengan
ossifikasi.
 Fibroma dapat menyebabkan destruksi tulang interdental dengan migrasi gigi geligi
Kesimpulan
• Fibroma adalah suatu pertumbuhan jaringan yang
tidak normal berupa reaksi hyperplasia dari jaringan
ikat fibroblast bisa berupa iritasi atau trauma lokal.
• Lesi ini hampir tidak menimbulkan keluhan.
• Secara klinis fibroma ini hampir mirip dengan lesi
lesi jaringan ikat fibrous yang lainnya, namun
fibroma ini memiliki ciri ciri khasnya sendiri
terutama jika dilihat dari gambaran
histopatologisnya.
• Perawatan dari Fibroma dilakukan dengan
pembedahan untuk mengambil jaringan yang
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai