Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya penyusunan Pedoman Kerja Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP) RSUD Pringsewu dapat diselesaikan dengan
tepat waktu sesuai dengan kebutuhan RSUD Pringsewu.
Pedoman Kerja Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) ini
diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan upaya
meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di RSUD Pringsewu,
yang mulai dipergunakan pada pertengahan tahun 2018. Kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu untuk
menyelesaikan penyusunan pedoman kerja PMKP ini dengan baik.
Semoga dengan dipergunakan Pedoman Kerja Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP) ini, mutu pelayanan dan keselamatan pasien
RSUD Pringsewu dapat lebih baik.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
sakit dipicu untuk dapat menilai diri (self assesment) dan memberikan
pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sebagai
kelanjutan untuk mengukur hasil kerjanya perlu ada alat ukur yang lain, yaitu
instrumen mutu pelayanan rumah sakit yang menilai dan memecahkan
masalah pada hasil (output). Tanpa mengukur hasil kinerja rumah sakit tidak
dapat dikertahui apakah input dan proses yang baik telah menghasilkan
output yang baik pula. Indikator rumah sakit disusun bertujuan mengukur
kinerja rumah sakit serta nyata sesuai standar yang ditetapkan. Dan untuk
melaksanakan dan mewujudkan itu semua dibentuklah Komite Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien.
1.2. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
Mendorong pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada pasien
yang memenuhi standar pelayanan, keselamatan pasien dan
memeberikan kepuasan kepada pasien.
b. Tujuan Khusus:
1) Memastikan bahwa pelayanan diberikan sesuai dengan standar
pelayanan medis dan keperawatan
2) Menjamin pemberian pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan medik, keselamatan pasien dan dilaksanakan secara
terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien.
3) Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien melalui peningkatan kemampuan pemberian pelayanan
kesehatan.
4) Tersusunnya sistem monitoring pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah Pringsewu melalui indikator mutu pelayanan rumah
sakit
5
d) Melakukan koordinasi dan pengorganisasian pemilihan prioritas
program di unit kerja serta menggabungkan menjadi prioritas rumah
sakit secara keseluruhan. Prioritas program rumah sakit ini harus
terkoordinasi dengan aik dalam pelaksanaanya.
e) Menentukan profil indikator mutu, metode analisis, dan validasi data
dari data indikator mutu yang dikumpulkan dari seluruh unit kerja di
rumah sakit.
f) Menyusun formulir untuk mengumpulkan data, menentukan jenis
data, serta bagaimana alur data dan pelaporan dilaksanakan.
g) Menjalim komunikasi yang baik dengan semua pihak terkait serta
menyampaikan masalah terkait pelaksanaan program mutu dan
keselamatan pasien
h) Terlibat secara penuh dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan
PMKP
i) Bertanggung jawab untuk mengomunikasikan masalah masalah mutu
secara rutin kepada semua staf
j) Menyusun regulasi terkait dengan pengawasan dan penerapan
program PMKP.
6
c. Memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi dan dapat
bersosialisasi dengan baik dan profesional.
d. Mempunyai integritas dan loyalitas yang tinggi.
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani.
7
7. Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Kedudukan Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas-Dinas Pemerintah Kabupaten Pringsewu
8
BAB II
PENGORGANISASIAN KOMITE PMKP
9
STRUKTUR KOMITE PMKP RSUDPRINGSEWU
DIREKTUR
SEKRETARIS
KOORDINATOR DI
KOORDINATOR MUTU KOORDINATOR MUTU KOORDINATOR KOORDINATOR KOPRDINATOR DIKLAT MASING-MASING/UNIT
MANAJEMAN KLINIK INVESTIGASI PELAPORAN BAGIAN/BIDANG
10
2.3. URAIAN TUGAS, WEWENANG, DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE
PMKP
11
5. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu dan
keselamatan pasien dari unit-unit kerja di lingkungan RSUD
Pringsewu.
Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab dalam program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit.
2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
3. Bertanggungjawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien pada direktur RSUD
Pringsewu.
4. Bertanggung jawab terhadap ketersediaan data dan informasi yang
berhubungan dengan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit.
5. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan
dengan mutu dan keselamatan pasien.
6. Bertanggung awab terhadap disiplin dan kinerja staf di Komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
Wewenang
1. Meminta laporan pelaksanaan program PMKP dari unit kerja terkait
2. Melakukan koordinasi dengan unit unit kerja dilingkungan RSUD
Pringsewu terkait pelaksanaan program PMKP
3. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu dan
keselamatan pasien dari unit unit kerja di lingkungan RSUD Pringsewu
12
4. Melakukan komunikasi internal dan eksternal kepada unit kerja di
lingkungan RSU mitra sejati dan pihak luar melalui surat tertulis, email,
dan telepon.
Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab terhadap kegiatan administrasi di Komite
Peningkatan Mutu da Keselamatan Pasien
2. Bertanggujawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan
dengan mutu dan keselamatan Pasien.
3. Bertanggungjawab melaporkan hasil kegiatan administratif kepada
Ketua PMKP.
13
Wewenang
1. Meminta laporan pelaksanaan pemantauan program indikator mutu
penjaminan mutu dan pelaksanaan clinical pathway dari unit kerja
terkait
2. Melakukan koordinasi dengan unit unit kerja di lingkungan RSUD
Pringsewu terkait pelaksanaan pemantauan indikator mutu serta
pelaksanaan clinical pathway dan hal hal lainnya yang berhubungan
dengan mutu rumah sakit
3. Meminta data dan infomasi yang berhubungan dengan mutu dan
pelaksanaan clinical pathway rumah sakit dari unit unit kerja di
lingkungan RSUD Pringsewu
Tanggung jawab
1. Bertanggung jawab terhadap pemantauan program indikator mutu dan
pelaksanaan clinical pathway
2. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan pemantauan
indikator mutu dan pelaksanaan clinical pathway di komite PMKP
3. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan inovasi mutu dan pelaksanaan clinical pathway
dan manajemaen resiko di rumah sakit
4. Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan
pemaantauan indikator mutu dan pelaksanaan clinical pathway serta
kegiatan kegiatan mutu lainnya kepada Ketua PMKP
5. Bertanggung jawab terhadap pengolahan data dan informasi yang
berhubungan dengan mutu dan pelaksanaan clinical pathway rumah
sakit
14
7. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal
program PMKP
Wewenang
1. Meminta laporan pelaksanaan pemantauan indikator mutu area
manajerial
2. Melakukan koordinasi dengan unit unit kerja di lingkungan RSUD
Pringsewu
3. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu
manajerial di lingkungan RSUD Pringsewu
Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab terhadap pemantauan indiktor area manajerial
2. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan pemantauan
indikator area manajerial
3. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan mutu rumah sakit
4. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan
dengan kegiatan mutu rumah sakit
15
Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab terhadap pemantauan indiktor area klinis
2. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan pemantauan
indikator area klinis
3. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan
dengan mutu rumah sakit
4. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan
dengan kegiatan mutu rumah sakit
16
pasien dan hal hal lainnya yang berhubungan dengan keselamatan
pasien
4. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan keselamatan
pasien rumah sakit dari unit unit kerja dilingkungan RSUD Pringsewu
Tangung jawab
1. Bertanggung jawab terhadap pemantauan program keselamatan
pasien
2. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan pemantauan
indikator keselamatan pasien di Komite PMKP
3. Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan pemantauan
program keselamatan pasien dan kegiatan kegiatan mutu lainnya
kepada Ketua Komite PMKP
4. Bertanggung jawab terhadap pengolahan data dan informasi yang
berhubungan dengan keselamatan pasien rumah sakit
5. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan
dengan kegiatan keselamatan pasien rumah sakit
Wewenang
1. Meminta arahan dari ketua untuk melaksanakan tugas
2. Melakukan koordinasi dengan unit unit kerja di lingkungan RSUD
Pringsewu terkait pelaksanaan investigasi terhadap insiden
keselamatan pasien dan hal hal lainnya yang berhubungan dengan
keselamatan pasien rumah sakit
3. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan
investigasi terhadap insiden keselamatan pasien rumah sakit dari unit
unit kerja di lingkungan RSUD Pringsewu
Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan Investigasi Insiden
Keselamatan Pasien
17
2. Bertanggung jawab melaporkan hasil pelaksanaan Investigasi Insiden
Keselamatan Pasien kepada Ketua PMKP
3. Bertanggung jawab terhadap pengolahan data dan informasi yang
berhubungan dengan Investigasi Insiden Keselamatan Pasien
4. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan
dengan kegiatan Investigasi Insiden Keselamatan Pasien
18
Wewenang
1. Meminta arahan dari ketua untuk melaksanakan pendidikan
keselamatan pasien RSUD Pringsewu
2. Melakukan koordinasi dengan unit unit kerja di lingkungan RSUD
Pringsewu terkait pelaksanaan diklat keselamatan pasien
3. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan
diklat Keselamatan Pasien
4. Mengatur jadwal diklat Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS)
Tanggung Jawab
1. Terlaksananya pendidikan dan edukasi berkelanjutan untuk mencegah
terjadinya insiden terhadap pasien di rumah sakit
2. Bertanggung jawab terhadap pengolahan data dan informasi yang
berhubungan dengan diklat keselamatan pasien
3. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan
dengan kegiatan diklat keselamatan pasien rumh sakit
4. Bertanggungjawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan diklat
keselamatn pasien lainnya kepada Ketua Komite PMKP.
19
3. Terkendalinya kondisi kondisi kondisi yang berpotensi membahayakan
pasien, staf, maupun pengunjung serta mendukung pelaksanaan
manajemen ressiko di rumah sakit
4. Terjaganya komitmen karyawan terhadap manajemen risiko di rumah
sakit
Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab terhadap pemantauan indikatorunit kerja
2. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan pemantauan mutu
unit kerja
3. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan mutu rumah sakit
4. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan
dengan kegiatan mutu rumah sakit.
20
BAB III
SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG
21
Pengembangan pendidikan dalam komite PMKP, meliputi :
1. Pelatihan PMKP
2. Pelatihan Patient Safety
3. Pelatihan Mutu Pelayanan
4. Pelatihan PPI
5. Pelatihan K3RS
22
BAB IV
KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN PMKP
4.1. KEGIATAN
1. Upaya peningkatan mutu layanan
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sudah
diawali dengan penilaian akreditasi rumah sakit yang mengukur dan
memecahkan masalah pada tingkat input dan proses. Rumah sakit
dipacu untuk dapat menilai diri (self assessment) dan memberikan
pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
2. Manajemen risiko klinis
Rumah sakit menyusun pengorganisasian dalam membentuk
tim peningkatan mutu keselamatan pasien untuk mengembangkan
program manajemen resiko dan keselamatan pasien. Keselamatan
pasien adalah hak setiap pasien yang mempercayakan asuhan
mereka kepada lembaga pelayanan kesehatan dimana asuhan yang
aman tersebut adalah suatu keharusan.
Keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk :
asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
23
4. Prosedur bedah;(IAK 4)
5. Penggunaan antibiotika dan obat lainnya; (IAK 5)
6. Kesalahan medikasi (medication error) dan kejadian nyaris
cedera (KNC); (IAK 6)
7. Penggunaan anestesi dan sedasi; (IAK 7)
8. Penggunaan darah dan produk daerah; (IAK 8)
9. Ketersediaan, isi dan penggunaan rekam medis pasien;(IAK 9)
10. Pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan
pelaporan (IAK 10)
11. Riset klinis;(IAK 11)
24
2. Manajemen risiko klinis
a. Menerapkan manajemen risiko klinis (pelaksanaan keselamatan
pasien)
b. Melaporkan dan analisis data insiden keselamatan pasien
c. Mengupayakan terlaksananya Root Cause Analysis (RCA) dan Failure
Mode Effect Analysis (FMEA)
d. Koordinasi kegiatan dengan peningkatan mutu
Tujuan
1. Staf rumah sakit memahami tentang Insiden Keselamatan Pasien.
2. Staf rumah sakit memahami cara melaporkan suatu Insiden
Keselamatan Pasien.
3. Staf rumah sakit memahami alur pengelolaan laporan Insiden
Keselamatan Pasien.
4. Analisis Laporan Insiden Keselamatan Pasien dapat berjalan
dengan lancar, teratur dan segera membuahkan suatu solusi
perbaikan.
5. Insiden Keselamatan Pasien dapat tercatat dan teridentifikasi
dengan baik, sehingga terjadinya insiden yang sama dapat
dihindari.
Pengertian
1. Keselamatan :bebas dari bahaya atau risiko (hazard).
2. Hazard/bahaya : adalah suatu “keadaan, perubahan atau
tindakan” yang dapat meningkatkan risiko pada pasien.
a. Keadaan.
Adalah semua factor yang berhubungan atau
mempengaruhi suatu “peristiwa keselamatan pasien/Patient
25
safety event, agent atau personal”.
b. Agent.
Adalah substansi, obyek atau sistem yang menyebabkan
perubahan.
3. Harm/cedera.
Dampak yang terjadi akibat gangguan struktur atau penurunan
fungsi tubuh dapat berubah fisik, psikologis dan sosial. Yang
termasuk harm/cedera adalah:
“Penyakit, cedera fisik/psikologis/sosial, penderitaan, cacat
dan kematian”.
a. Penyakit/disease.
Disfungsi fisik atau psikis.
b. Cedera/injury.
Kerusakan jaringan yang diakibatkan agent/keadaan.
c. Penderitaan/suffering.
Pengalaman/gejala yang tidak menyenangkan termasuk
nyeri, malaise, mual, muntah, depresi, agitasi dan
ketakutan.
d. Cacat/disability.
Segala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh,
keterbatasan aktifitas dan atau retriksi dalam pergaulan
social yang berhubungan dengan harm yang terjadi
sebelumnya atau saat ini.
4. Keselamatan Pasien
Bebas, bagi pasien, dari harm/cedera (penyakit, cedera fisik,
psikologis, social, penderitaan,cacad, kematian dll) yang tidak
seharusnya terjadi atau cedera yang potensial, terkait dengan
pelayanan kesehatan.
5. Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risikodan mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
26
6. Insiden Keselamatan Pasien.
Setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang
dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak
Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Cedera,
dan Kejadian Potensial Cedera.
7. Kejadian Tidak Diharapkan.
Adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.
8. Kejadian Nyaris Cedera
Adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke
pasien.
9. Kejadian Tidak Cedera.
Adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien tetapi tidak
timbul cedera.
10. Kondisi Potensial Cedera
Kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera,
tetapi belum terjadi insiden.
11. Kejadian sentinel
suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang
serius.
12. Pelaporan insiden keselamatan pasien
Suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan insiden
keselamatan pasien, analisis dan solusi untuk pembelajaran.
13. Pencatatan dan Pelaporan Insiden Internal RS
27
6. Penanggung jawab manajemen resiko membentuk tim yang terdiri
dari K3, PPI dan Keselamatan Pasien
7. Menentukan matriks grading resiko yang mungkin terjadi di setiap
unit
8. Melakukan diklat internal atau eksternal tentang Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien
9. Melakukan pertemuan rutin tim peningkatan mutu dan keselamatan
pasien
10. Mengadakan Rapat rutin setiap 1 bulan sekali dan rapat insidentil
apabila dibutuhkan antara Tim Mutu dan Keselamatan RS dengan
pimpinan Rumah Sakit
11. Melaksanakan Audit terhadap kejadian yang terjadi maupun belum
terjadi terhadap pelaksanaan program Upaya peningkatan mutu
dan Keselamatan pasien.
12. Melaksanakan Analisa Evaluasi dan rekomendasi tindak lanjut dari
program yang telah ditetapkan di kepada direktur secara berkala.
28
BAB V
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
29
BAB VI
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
6.2.2. Pelaporan
Pelaporan adalah proses penyusunan dan distribusi laporan ke unit
yang lebih tinggi sebagai bahan pertanggung jawaban data dan bahan
30
informasi ke unit yang membutuhkan. Proses pelaporan meliputi
kegiatan sebagai berikut :
1. Data Indikator mutu Rumah Sakit yang dikumpulkan oleh
penanggung jawab pengumpul data dimasing-masing unit
kemudian disetorkan ke unit penjaminan mutu PMKP paling
lambat tanggal 10 setiap bulannya
2. Komite PMKP melakukan pengisian form capaian indikator mutu,
melakukan validasi, analisis dan benchmarking data
3. Unit penjaminan mutu komite PMKP menganalisis capaian
indikator mutu membuat laporan bulanan untuk kemudian
dilaporkan setiap 3 bulan kepada direktur Rumah Sakit dan
dilanjutkan kepada dewan pengawas
4. Laporan tahunan
Laporan tahunan dibuat sesuai dengan perkembangan antara data
hasil pemantauan indikator mutu yang diambil oleh instalasi / unit
kerja dari bulan Januari sampai Desember. Indikator yang dilihat
perkembanganya merupakan indikator yang dipantau Rumah
Sakit. Hal yang dilakukan untuk memantau kualitas Rumah Sakit
sesuai indikator yang ditetapkan
31
BAB VII
PENUTUP
32