Anda di halaman 1dari 6

Kasus 2

BAB berdarah

Seorang wanita umur 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan BAB berdarah segar dan menetes
di akhir BAB.pasien juga mengeluhkan timbulnya benjolan di anus pada saat BAB.Awalnya benjolan
tersebut dapat masuk dengan sendirinya, lama kelamaan benjolan tersebut masuk dengan di dorong
oleh tangan penderita.

pasien mengaku tidak suka makan sayur dan buah.Dari pemeriksaan fisik di dapat: tanda fital
dalam batas normal. Status generalis dalam batas normal. Status lokalis regio anorektal di dapat
benjolan sebesar kelereng, terdapat nyeri tekan. Dari pemeriksaan rectal tussae di dapat benjolan arah
jam 6, nyeri tekan positif, mukosa licin, ampula recti tidak collapse. Pada handscoen terlihat feces,darah
dan tidak ada lender.

Step 1 : klarifikasi istilah

 Status generalis: Status umum.

 Status lokalis regio anorectal: Berkenaan dengan anus dan rectum/dengan daerah antara
keduanya.

 Rectal tussae: Pemeriksaan colok dubur.

 BAB berdarah segar: feces berdarah merah.

 Menetes di akhir BAB: Keluar di akhir BAB keluarnya keras melukai daerah rectum dan darah
menetes keluar.

 Melena: Feces yang yang berwarna hitam.

 Hematomesis: Muntah darah.

Step 2 : Daftar masalah

 Mengapa BAB berdarah segar dan menetes di akhir BAB?

 Mengapa timbul benjolan di anus pada saat BAB?

 Mengapa benjolan di anus awalnya bisa masuk dengan sendirinya lama kelamaan harus
dimasukkan dengan sendirinya?

 Apa hubungan tidak suka makan sayur dan buah dengan keluhan?
 Mengapa terdapat nyeri tekan?mengapa terdapat benjolan di arah jam 6?

 Mengapa terdapat darah pada handscoen?

 Diagnosis pasti,definisi,dan etiologi?

 DD?

 Penatalaksanaan?

 Komplikasi?

 Pemeriksaan penunjang?

 Prognosis?

Step 3 : Analisis masalah

1. feces keras karena mengejan yang terlalu keras sehingga meluakai pembuluh darah sehingga
darah keluar dan berdarah dan menetes.

2. Karena vena yang melebar (varises) adanya kelemahan vena-vena tersebut dan ada tekanan
dari intra abdomen yang tinggi misalnya mengejan yang begitu keras.

3. Karena derajat dan ukuran dari kasus ini beriring waktu semakin meningkat jika tanpa
penangan dan termasuk klasifikasi derajat 3

4. Kerena sayur dan buah mengandung serat yang berguna untuk proses pencernaan
pencernaan .

5. Pembuluh darah berdilatasi sehingga menekan saraf disekitarnya dan terjadi inflamasi.

6. Belom

7. Karena BAB sudah bercampur darah, maka otomatis di handscoen terdapat feces yang
berdarah.

8. Hemroid

Definisi : Pelebaran varises satu segmen/lebih pembuluh vena hemoraidales pada poros usus
dan anus yang disebabkan karena otot dan pembuluh darah sekitar anus kuarang elastis
sehingga cairan darah terhambat dan membesar.

Etiologi :

a. Terlalu banyak mengejan saat BAB

b. Kebiasaan jungkuk/duduk lama


c. Mengangkat bebabn yang terlalu berat

d. Sembelit

e. Kurang makanan berserat (sayur dan buah).

9. DD

a. Apendesitis

b. Prostat

c. BPH

10. Penatalaksanaan (SB)

11. Komplikasi (SB)

12. Pemeriksaan penunjang (SB)

13. Prognosis : baik

Step 4 : main problem

BAB berdarah Benjolan di anus

hemorroid

Drajat hemoroid Rectal tussae

Step 5 : sasaran belajar

Step 6 belajar mandiri

1. HEMOROID
 Definisi : pelebaran varises satu segmen/lebih pembuluh darah vena hemoraidales pada
usus dan anus yang disebabkan karena otot dan pembuluh darah sekitar anus kurang elastis
sehingga cairan darah terhambat dan membesar.
 Etiologi :
a. Terlalu banyak mengejan saat BAB
b. Kebiasaan jungkuk/terlalu banyak duduk
c. Sembelit
d. Kurang makanan berserat makan sayur dan buah

 Pathogenesis

- Hemoroid timbul karena dilatasi, pembengkakan atau inflamasi vena hemoroidales yang
disebabkan oleh faktor-faktor resiko.

- Faktor resiko hemoroid antara lain faktor mengejan pada buang air besar yang sulit ,pola
buang air besar yang salah .

- Peningkatan intra abdomen karena tumor (tumor usus,tumor abdomen)

- Kehamilan (disebabkan tekanan janin pada abdomen dan perubahan hormonal)

- Usia sudah tua,konstipasi kronik,diare kronik,atau diare akut yang berlebihan,

- Hubungan seks peranal,kurang minum air,kurang makan makanan yang berserat(sayur dan
buah),dan kurang olah raga.(Buku Ilmu Penyakit Dalam)

 Klasifikasi

- Derajat 1 : Bila terjadi pembesaran hemoroid yang tidak prolaps keluar kanal anus .hanya
dapat dilihat dengan anorektoskop

- Derajat 2 : Pembesaran hemoroid yang prolaps dan menghilang dan dapat masuk dengan
sendiri secara spontan.

- Derajat 3 : Pembesaran hemoroid yang prolaps dapat masuk lagi ke dalam anus dengan
bantuan dorongan jari.

- Derajat 4 : Prolaps hemoroid yang permanen.Rentan dan cenderung untuk mengalami


trombosis dan infark.

2. Komplikasi

a. Pendarahan

b. Trombosis

c. CA Colon

d. Anemia

3. Penatalaksanaan
1. Obat memperbaiki defekasi

a. Suplemen serat ( psyllrum/issphagula hasle)

Dalam saluran cerna bubuk ini agak menyerap air sehingga bubuk laxative yang bekerja
membesarkan volume tinja dan meningkatkan peristaltik.

obat kedua : obat laksan antara lain natrium dioktil sulfosuksinat ,dulcolax,microlax.

2. Obat simtomatik

a. Untuk mengurangi keluhan rasa gatal,nyeri/karena kerusakan kulit di daerah anus .

b. Sediaan berbentuk suppositoria digunakan untuk hemoroid interna dan sediaan


antment/krem digunakan untuk hemoroid externa.

3. Obat menghentikan perdarahan : perdarahan menandakan adanya luka pada dinding


anus / pecahnya vena hemoroid.penggunaan Bioflavenacid untuk menghentikan
perdarahan efek daflon 500 mg 3x/hari mencegah terjadinya perdarahan sekunder.

4. Obat penyembuh dan pencegah serangan hemoroid

 Pemberian ardium 500 mg dan plasebo 3x 2 tablet selama 4 hari, lalu 2x 2 tablet selama
hari.

Pencegahan :

 Mempertahankan tinja tetap lunak agar feces mudah keluar

 Latihan olah raga seperti berjalan

 Meningkatkan konsumsi diet untuk membantu mengurangi konstipasi dan mengedan.

4. Prognosis

Ad bonam jika penanganannya tepat dan baik.


1.

Anda mungkin juga menyukai