I. PENDAHULUAN
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah pada kali ini kita dapat menginjak pada pertemuan minggu pertama dari Mata
Kuliah Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita yang akan membahas asuhan 2-6 hari pada
neonatus. Pada pembelajaran sebelumnya telah dibahas mengenai asuhan 2-6 hari terutama
pada sistem eliminasi, pola makan dan tidur bayi. Pada pertemuan ini akan dilanjutkan pada
asuhan tentang kebersihan kulit, keamanan, tanda-tanda bahaya dan penyuluhan yang akan
diberikan sebelum bayi pulang yang bertujuan agar saudara-saudara sekalian sebagai Bidan
dapat membuat rencana asuhan yang tepat pada neonatus 2-6 hari khususnya yang
berhubungan dengan ke empat pembahasan yang akan disampaikan. Pembelajaran kali ini
sangatlah penting karena masa neonatus merupakan masa transisi awal dari kehidupan dalam
rahim ke kehidupan luar rahim, selain itu pada masa nifas merupakan masa yang berisiko
untuk terjadinya suatu kondisi yang dapat membahayakan kehidupan bayi sehingga peranan
saudara sebagai provider harus dapat membantu ibu agar bayinya dapat melalui masa
neonatus dengan aman dan sehat. Baiklah hari ini saya akan menjelaskan tentang setiap
asuhan 2-6 hari tersebut satu-persatu yang akan saya selingi dengan tanya jawab, diskusi
dan pada akhir sesi akan diberikan beberapa pertanyaan yang akan dibahan dalam kelompok
agar proses pembelajaran kali ini lebih aktif :
II. ISI
Pemahaman dasar mengenai adaptasi dan fisiologi bayi baru lahir sangat penting sebagai
landasan rencana asuhan yang tepat. Hal ini dicapai melalui pemahaman menyeluruh mengenai
fungsi normal tubuh bayi baru lahir sehingga seorang bidan tidak hanya dapat membantu bayi
baru lahir sehat untuk tetap sehat namun memulihkan kondisi tubuh bayi baru lahir yang
sakit.
Masa Neonatus sendiri terbagi dua yaitu neonatus dini dan neonatus lanjut. Neonatus dini
adalah bayi baru lahir sampai dengan 7 hari dan neonatus lanjut adalah 7-28 hari.
KEBERSIHAN KULIT
Pemeriksaan kulit sangat penting dalam pemeriksaan fisik bayi baru lahir. Kesehatan
neonatus dapat diketahui dari warna, integritas dan karakteristik dari kulit. Dengan alat
bantu pemeriksaan yang canggih maka dapat diketahui umur , status nutrisi, fungsi dari
organ sistem, dan keberadaan penyakit kulit yang bersifat sistemik.
1
Dengan adanya luka, memar dan tanda lahir dapat menjadi sumber kecemasan bagi orang tua
. pemeriksaan yang lengkap dari kulit melibatkan ispeksi dan palpasi. Pemeriksaan secara
inspeksi dapat melihat adanya variasi dari kelainan kulit, namun dengan pemeriksaan palpasi
dapat menghindarkan masalah yang tidak tampak jelas melalui inspeksi seperti penilaian
ketebalan dan konsistensi dari kulit.
Kulit dari bayi baru lahir secara struktur dasar hampir sama dengan kulit orang dewasa. Kulit
bayi biasanya tipis, lembut dan sangat mudah terjadi trauma baik akibat peregangan,
tekanan atau bahan-bahan dengan pH yang berbeda. Semakin pre/imatur seorang bayi
semakin kurang kematangan fungsi dari kulitnya. Fibrils yang menghubungkan lapisan dermis
dan epidermis lebih rentan/rapuh dan stratum corneum lebih tipis. Kelenjar keringat,
walaupun sudah ada pada saat kelahiran tidak mencapai fungsi penuh seperti pada orang
dewasa.
Kulit fetus dalam uterus ditutupi oleh verniks caseosa yang merupakan hasil komposisi
material lemak, berwarna putih/kuning serta terbentuk karena sekresi kelenjar sebacea dan
2
penumpukan sel mati. biasanya muncul selama trimester III dan berkurang sampai pada usia
kehamilan 40 mg. Pada saat lahir sering ditemukan ,biasanya menghilang dalam beberapa jam
melalui proses absorbsi. Di dalam uterus fetus dihubungi oleh lanugo, rambut halus, pertama
muncul 20 mg dan menutupi sebagian besar tubuh termasuk wajah yang menghilang pada usia
kehamilan 40 mg/lebih.
Dengan melihat anatomi dan fisiologinya nampak bahwa kulit bayi mempunyai peranan penting
untuk perlindungan bayi dan sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit bayi agar tidak
muncul komplikasi atau penyakit. Kelenjar sebacea biasanya belum aktif, namun mungkin
terjadi pelebaran pada kelenjar tersebut pada daerah hidung dan pipi yang nampak dalam
bentuk milia.
Salah satu cara untuk menjaga kebersihan kulit adalah dengan memandikan bayi. Pertama
kali bayi dimandikan harus ditunda sampai dengan minimal 6 jam dan disarankan setelah 24
jam pertama untuk mencegah terjadinya hipotermi sehubungan anatomi kulit dan fungsi
pengaturan suhu bayi (hipotalamus) yang belum sempurna sehingga tidak bisa langsung bisa
menghadapi tantangan baik dingin/panas yang berlebihan. Menurut penelitian minimal 6 jam
didasarkan pada hasil kemungkinan suhu bayi sudah stabil pada saat tersebut dan cukup
mampu mengatasi tantangan linkungan bai panas maupun dingin (biasanya 2 hari fungsi
termoregulasi sudah baik). Apabila bayi terpapar lingkungan yang dingin maka akan terjadi
metoda pengaturan suhu baik dengan menggigil (peningkatan aktivitas, postur tubuh dan
menangis) atau tanpa menggigil (penggunaan lemak coklat) sebagai kompensasinya.
Harus diingat pula dalam melakukan asuhan memandikan bayi kemungkinan kehilangan panas
melalui konveksi, konduksi, evaporasi dan radiasi.
Meninggalkan lingkungan yang bersuhu tetap 37.7C, kini bayi masuk ke dalam suasana yang
jauh lebih sejuk pada saat kelahirannya. Suhu ruangan persalinan yang hanya 21C
menyebabkan pendinginan cepat dari tubuh bayi pada saat air ketuban menguap dari
tubuhnya.
Luas permukaan kulit bayi berbanding dengan besarnya massa tubuh bayi akan membuat
kehilangan panas menjadi potensial, terutama dari bagian bagian kepala bayi yang merupakan
25% dari ukuran seluruh tubuhnya.
Konduksi : proses hilangnya panas tubuh melalui kontak langsung dengan benda-benda yang
mempunyai suhu lebih rendah. Contoh : bayi diletakan di atas meja yang terbuat dari logam.
Konveksi : proses hilangnya panas tubuh melalui kontak dengan udara dingin disekitarnya.
Contoh bayi berada di dalam suatu ruangan yang dingin atau menggunakan kipas angin.
Evaporasi : proses hilannya panas tubuh bila bayi dalam keadaan basah.
Radiasi : proses hilangnya panas tubuh bila bayi didekatkan dengan benda-benda yang lebih
rendah suhunya dari suhu tubuhnya.
3
Gambar Cara Kehilangan Panas
KEAMANAN
Pencegahan Infeksi
Pencegahan infeksi adalah satu aspek yang penting dalam perlindungan dan keamanan
pada bayi baru lahir.
Mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani bayi merupakan cara efektif untuk
mencegah infeksi.
Setiap bayi harus mempunyai alat dan pakaian tersendiri untuk mencegah infeksi silang.
Sediakan linen atau pakaian yang cukup.
Mencegah anggota keluarga atau tenaga kesehatan yang sedang sakit menangani bayi.
Stapilococcus merupakan penyebab tersering infeksi nosokomial maka terkadang
beberapa rumah sakit menggunakan cairan antiseptik atau sabun contoh yang
mengandung heksakloropan untuk mengurangi kemungkinan infeksi tersebut.
Memandikan bayi memang tidak terlalu penting/mendasar harus sering dilakukan
mengingat terlalu sering pun akan berdampak pada kulit yang belum sempurna. Kecuali
pada bagian muka, lipatan-lipatan kulit dan bagian dalam popok dapat dilakukan 1-2
kali/hari untuk mencegah lecet/tertumpuknya kotoran pada daerah tersebut.
Menjaga kebersihan dan keringnya tali pusat. (perawatan tali pusat akan dijelaskan lebih
lanjut pada praktik)
Mengganti popok dan menjaga kebersihan area pantat. (penggantian popok akan
dijelaskan lebih lanjut pada praktik)
4
Pencegahan Masalah Pada Pernapasan
Pencegahan Hipotermia
Pencegahan Perdarahan
5
TANDA-TANDA BAHAYA
Diare, bab > 6x , tidak bab dan bak Dehidrasi, sepsis, disentri/ infeksi
dalam 24 jam setelah bayi dilahirkan. pada usus, obstruksi pada saluran
pencernaan dan perkemihan.
Pembengkakan pada jaringan/bagian Fraktur/luka-lahir jejas : chephal
tubuh hematoma, caput succedanum dll.
Kesulitan bernafas, bernafas cepat > Aspirasi makanan(ASI/cairan amnion),
60x/mnt atau menggunakan otot sepsis, hipothermi dll
pernafasan secara berlebihan
Kejang, spasme, kehilangan kesadaran Tetanus atau ada kerusakan pada SSP
karena trauma
Cyanosis Masalah pernafasan atau karena
hipothermia.
Panas pada perabaan atau demam sepsis
Lethargy (lemas, tidak aktif) hipoglikemi
Gambar
Cyanosis
6
PENYULUHAN SEBELUM BAYI PULANG
MENYUSUI
Menyediakan bayi baru lahir nutrisi yang ideal. Harus on demmand (sekehendak bayi) dan
ASI ekslusif sampai 6 bulan.
Menyediakan antibodi untuk melindungi bayi dari infeksi (colostrum).
Meningkatkan hubungan kasih sayang ibu dan anak (bonding and Attachment)
Posisi menyusui yang benar dan tanda bayi menghisap dengan benar. (dibahas pada
praktik)
Tanda-Tanda Bahaya
7
Diare Turgor kulit menurun (kulit tidak kembali ke Segera mencari
bentuk semula setelah 2 detik dilakukan pertolongan Nakes
penekanan pada kulit perut) Tetap menyusui
Bab hijau berlendir/berdarah Ajarkan
BB , 2,5kg penggunaan lar
Muntah-muntah utan oralit
Tidak mau menyusu
Lemah dan terdapat pembesaran bagian perut.
Ketidakstabilan suhu tubuh
Pembesaran perut Segera mencari
pertolongan Nakes
Perdarahan Perdarahan terus menerus selama 15 menit. Segera mencari
Dari tali pusat Tanda-tanda shock (bayi pucat pernafasan pertolongan Nakes
Dari daerah cepat, warna kebiruan pada bagian central
luka/trauma tubuh, tidakb sadar
lainnya
Nanah atau lesi > dari 10 lesi yang nampak Segera mencari
pada kulit lesi menutupi hampir setengah tubuh bayi pertolongan Nakes
Ada oedema umum
Warna kuning pada kulit
Riwayat ibu dengan penyakit PMS
Nanah atau Nampak adanya kotoran atau nanah dari satu Segera mencari
kemerahan pada atau keduabelah mata bayi. pertolongan Nakes
mata Ibu dengan riwayat PMS
Kemerahan atau Nampak nanah dari tl pusat Segera mencari
Bau tidak normal Area pembengkakkan dan warna merah lebih pertolongan Nakes
dari tali pusat dari 1 cm
Ada luka pada kulit
Pembesaran perut
Kulit memerah dan mengeras
Suhu tubuh < 36.5C dan > 37.5C
Pembengkakkan Segera mencari
pada bagian tubuh pertolongan Nakes
atau persendian
8
Oral Polio Poliomyelitis
DPT untuk mencegah Dipteri, Pertusis dan Tetanus
Menjaga Kehangantan
Cepat mengeringkan bayi setelah dimandikan
Menggunakan kain yang kering hangat dan pakaian yang tidak ketat
Menghindari ruangan atau lingkungan yang terlalu dingin/panas
Memberi ruang pada bayi untuk bergerak (apabila bayi di bungkus)
C. PENUTUP
RINGKASAN
Asuhan pada bayi 2-6 hari membutuhkan pemahaman terlebihdahulu mengenai anatomi
dan fisiologi organ tubuh yang berkaitan dengan asuhan tersebut.
Asuhan Kebersihan kulit harus memperhatikan bahwa struktur kulit bayi dan sistem
termoregulasi bayi belumlah sempurna sehingga perlu diperhatikan kemungkinan trauma
dan kehilangan panas yang dapat mengakibatakan kondisi yang membahayakan kesehatan
bayi.
Asuhan keamanan pada bayi ditekankan pada usaha pencegahan infeksi, pencegahan
kehilangan panas, trauma, perdarahan dan gangguan pada pernapasan.
Asuhan tanda-tanda bahaya menitikberatkan pada kemampuan untuk mengenali tanda-dan
gejala dan melakukan penanganan yang sesuai dengan temuan/diagnosa yang didapatkan
juga sesuai kewenangan profesi.
Asuhan penyuluhan sebelum pulang bertujuan untuk memberikan pendidikan kesehatan
sebagai bekal bgi ibu untuk membedakan mana tanda/gejala yang memerlukan perujukkan
ke tenaga kesehatan.
Latihan Soal
1. Kulit bayi sangat rentan sekali terhadap kemungkinan kehilangan panas, apabila seorang
bayi setelah dimandikan harus segera dikeringkan maka tindakan tersebut dolakukan untuk
mencegah kehilangan panas karena :
A. Konduksi
B. Konveksi
C. Evaporasi
D. Radiasi
2. Proses pencegahan infeksi pada bayi baru lahir sebagai keamanan dapat berupa beberapa
tindakan dibawah ini, kecuali :
A. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani bayi
B. Menggunakan pakaian yang tidak sama dengan bayi lain.
C. Tidak memperbolehkan keluarga yang sakit untuk menjenguk bayi kecuali adik atau
kakaknya.
9
D. Membersihkan tali pusat dengan sabun dan membilas serta mengeringkannya setiap
terkena cairan Bak,Bab bayi itu sendiri.
Essay :
10