M
M
“ TUMOR OTAK “
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
DAFTAR PUSTAKA
ii
TINJAUAN PUSTAKA
Tumor Otak adalah tumbuhnya sel abnormal pada otak. Banyak jenis
tumor yang berbeda-beda. Beberapa tumor otak bukan merupakan kanker (jinak)
dan beberapa tumor otak lainnya adalah kanker (ganas). Tumor otak dapat berasal
dari otak (tumor otak primer) atau kanker yang berasal dari bagian tubuh lain dan
merambat ke otak (tumor otak sekunder / metastatik).(Ginsberg,lionel.2011)
Tumor otak adalah terdapatnya lesi yang ditimbulkan karena ada desakan ruang
baik jinak maupun ganas yang tumbuh di otak, meningen, dan tengkorak. (syilvia
A 2015)
Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun
ganas (maligna) membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial)
atau di sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Neoplasma pada jaringan otak
dan selaputnya dapat berupa tumor primer maupun metastase. Apabila sel-sel
tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri disebut tumor otak primer dan bila
berasal dari organ-organ lain (metastase) seperti kanker paru, payudara, prostate,
ginjal, dan lain-lain disebut tumor otak sekunder. (Mayer. SA,2002).
B.Insiden
Central Brain Tumor Registry for the United States (CBTRUS) memperkirakan
bahwa akan terdapat 190.600 tumor otak yang akan terdiagnosis pada 2005.
Dari jumlah tersebut 43.800 diperkirakan adalah tumor otak primer. dan
sisanya adalah sekunder atau metastasis. Insiden umum untuk tumor otak
1
2
primer dan CNS adalah 14 kasus per 100.000 orang/tahun. Insiden tumor otak
tampaknya makin meningkat, tetapi ini mungkin mencerminkan diagnosis yang
lebih cepat dan lebih akurat. CBTRUS mencatat bahwa, pada tahun 2000,
sekitar 359.00 orang di Amerika Serikat hidup dengan tumor otak primer
dengan 75% memiliki tumor jinak dan 23% memiliki tumor ganas
C.Etiologi Tumor Otak
Penyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti.
Adapun faktor-faktor yang perlu ditinjau, yaitu :(Tarwoto,watonah,dan eros 2014)
A.Herediter
Riwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan kecuali pada
meningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat dijumpai pada anggota-anggota
sekeluarga. Dibawah 5% penderita glioma mempunyai sejarah keluarga yang
menderita brain tumor. Sklerosis tuberose atau penyakit Sturge-Weber yang dapat
dianggap sebagai manifestasi pertumbuhan baru, memperlihatkan faktor familial
yang jelas. Selain jenis-jenis neoplasma tersebut tidak ada bukti-bukti yang kuat
untuk memikirkan adanya faktor-faktor hereditas yang kuat pada neoplasma.
C.Radiasi
Jaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat mengalami
perubahan degenerasi, namun belum ada bukti radiasi dapat memicu terjadinya
suatu glioma. Pernah dilaporkan bahwa meningioma terjadi setelah timbulnya
suatu radiasi.
3
D.Virus
Banyak penelitian tentang inokulasi virus pada binatang kecil dan besar yang
dilakukan dengan maksud untuk mengetahui peran infeksi virus dalam proses
terjadinya neoplasma, tetapi hingga saat ini belum ditemukan hubungan antara
infeksi virus dengan perkembangan tumor pada sistem saraf pusat.
E.Substansi-substansi Karsinogenik
Penyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas dilakukan. Kini
telah diakui bahwa ada substansi yang karsinogenik seperti methylcholanthrone,
nitroso-ethyl-urea. Ini berdasarkan percobaan yang dilakukan pada hewan.
F.Trauma kepala
Trauma kepala yang dapat menyebabkan hematoma sehingga mendesak massa
otak akhirnya terjadi tumor otak.
Herniasi unkus timbul jika girus medialis lobus temporalis bergeser ke inferior
melalui insisura tentorial karena adanya massa dalam hemisfer otak. Herniasi
menekan mesensefalon, menyebabkan hilangnya kesadaran dan menekan saraf
otak ke-3. Pada herniasi serebellum, tonsil serebellum tergeser ke bawah melalui
foramen magnum oleh suatu massa posterior.
Kompresi medulla oblongata dan terhentinya pernapasan terjadi dengan cepat.
Perubahan fisiologis lain yang terjadi akibat peningkatan intrakranial yang cepat
adalah bradikardia progresif, hipertensi sistemik, dan gangguan pernapasan.
(Lorence M wilson 2015)
1.Meningioma
Sebagian besar tumor bersifat jinak, berkapsul, dan tidak menginfiltrasi
jaringan sekitarnya tetapi menekan struktur yang berada di bawahnya. Pasien
usia tua sering terkena dan perempuan lebih sering terkena dari pada laki-laki.
Tumor ini sering kali memiliki banyak pembuluh darah sehingga mampu
menyerap isotop radioaktif saat dilakukan pemeriksaan CT scan otak.
Pitiutary Adenoma
Jika terjadi ekspansi tumor hipofisis, maka tumor dapat mengenai struktur di atas
maupun di sekeliling fosa hipofisis (ekstensi suprasela dan parasela). Manifestasi
neurologis klasik dari lesi ini adalah hemianopia bitemporal yang disebabkan oleh
kompresi kiasma optikum oleh ekstensi suprasela suatu adenoma. Keadaan
patologis lainnya yang dapat menyebabkan kompresi kiasma, sehingga
menyerupai adenoma hipofisis adalah aneurisma karotis, meningioma suprasela,
dan kraniofaringioma (tumor yang berasal dari sel perkembangan epitel bukan
yang secara embriologis dekat dengan tangkai hipofisis).
Adenoma hipofisis dapat menyebabkan gangguan endokrin bersamaan dengan
atau tanpa gangguan lapang pandang. sel tumor dapat bersifat fungsional, yaitu
mensekresi hormone hipofisis anterior (akromgeali yang disebabkan oleh
kelebihan hormone, prolaktinoma, penyakit Cushing akibat tumor yang
mensekresi kortikortropin). selain itu, dapat terjadi hipopituitarisme akibat supresi
sel normal kelenjar oleh tumor. Terkadang adenoma hipofisis dapat mengalami
infark akut. pasien menunjukkan gejala nyeri kepala akut dan muntah-muntah
(menyerupai perdarahan subarachnoid) dan hipopituitarisme akut (aplopeksi
hipofisis). Pembengkakan jaringan tumor nekrotik menyebabkan hemianopia
bitemporal yang berkemebang cepat dengan oftalmoplegia bilateral akibat
ekstensi paraselar ke sinus kavernosus.
2).ganas
Tumor ganas sering disebut juga kanker, tumbuh dengan cepat dan cenderung
berinvasi ke jaringan sekitarnya sehingga batasnya tidak tegas dan jarang
berkapsul. Pada umumnya, tumor ganas diberi nama sesuai dengan asal jaringan
saat embrio. Tumor ganas yang berasal dari ectoderm dan endoderm disebut
7
karsinoma, dan yang berasal dari mesoderm disebut sebagai sarcoma. Jika
jaringan tumor ganas sangat menyerupai jaringan embrio, tumor ini disebut
sebagai blastoma, sepertipada neuroblastoma. Jika tumor tersebut berasal dari dua
lapis jaringan embrio, disebut karsinosarkoma. Jika berasal dari tiga lapis jaringan
embrio disebut sebagai teratoma.
Astrocytoma (Grade 2,3,4)
a) Oligodendroglioma
Tumor ini dapat timbul sebagai gangguan kejang parsial yang dapat muncul
hingga 10 tahun. Secara klinis bersifat agresif dan menyebabkan simptomatologi
bermakna akibat peningkatan tekanan intrakranial dan merupakan keganasan pada
manusia yang paling bersifat kemosensitif.
b) Apendymoma
Tumor ganas yang jarang terjadi dan berasal dari hubungan erat pada ependim
yang menutup ventrikel. Pada fosa posterior paling sering terjadi tetapi dapat
terjadi di setiap bagian fosa ventrikularis. Dua faktor utama yang mempengaruhi
keberhasilan reseksi tumor dan kemampuan bertahan hidup jangka panjang adalah
usia dan letak anatomi tumor. Makin muda usia pasien maka makin buruk
progmosisnya.
1) Metastase Tumor Otak
Tumor dengan lokasi utama di luar otak.Kanker paru, payudara, dan ginjal, serta
melanoma ganas adalah sumber utama kanker otak metastasis.Tumor metastasis
pada otak umumnya multiple yang membuatnya lebih sulit ditangani.Lokasi
tumor dapat terletak di dalam otak itu sendiri atau di meningen yang melapisi otak
itu sendiri atau di meningen yang melapisi otak.
Berdasarkan Lokasi Tumor
A.Tumor Supratentorncul dengan terapi lebih baik untuk tumor terberat,
Glioblastoma. satu pendekatan adalah memasukkan obat penghancur kanker
langsung ke dalam tumor dalam bentuk tablet berisi obat bubuk yang dikeluarkan
dengan lambat. Pendekatan ini memperpanjang kelangsungan dan kulitas hidup,
tapi sejauh ini belum memproduksi obat. Tehnik genetic modem juga diuji yang
dapat memasukkan gen ke dalam tumor, dengan harapan akan membunuh tumor,
8
2.Sekunder
Glioblastoma sekunder sering ditemukan pada pasien berusia kurang dari 45 tahun
hingga 45 tahun. Glioblastoma sekunder ditandai dengan dimulainya grade
astrocytoma awal hingga grade sedang yang berasal dari kelainan gen yang akan
berubah menjadi ganas, tumbuh cepat menjadi glioblastoma.
Astroscytoma
Neoplasma pada sistem saraf pusat dimana sel predominan diturunkan pada
astrosit (neuroglia bentuk seperti bintang).Pada orang dewasa tumbuh di
9
Oligodendroglioma
Gambar 3. Meningioma
Gambar 4. Lokasi umum
Meningioma
1)Tumor Infratentorial
Schwanoma akustikus
Biasanya lambat pertumbuhannyadan paling sering berkembang pada saraf
akustikus sehingga muncul
Lesi-lesi metastasis menyebabkan sekitar 5 % – 10 % dari seluruh tumor otak dan
dapat berasal dari setiap tempat primer. Tumor primer paling sering berasal dari
paru-paru dan payudara. Namun neoplasma dari saluran kemih kelamin, saluran
cerna, tulang dan tiroid dapat juga bermetastasis ke otak. Organ tubuh seperti
tulang, paru, dan otak mempunyai kecenderungan lebih besar sebagai tempat
metastasis jika dibandingkan dengan organ tubuh lain, sebaliknya limpa, ginjal,
dan hari merupakan organ yang paling jarang terkena.
Kanker dapat menyebar dari satu organ ke lainnya saat cukilan kecil tumor pecah
dan memasuki aliran darah. Lalu cukilan tumor terbawa ke orang lain, yang
memulai aksinya. kanker yang menyebar ke otak paling umum menimpa orang
lanjut usia; kanker paru, payudara, usus dan kaker kulit yang disebut melanoma
yang berbahaya. Kanker prostat adalah kasus khusus karena atas suatu alasan,
penyebarannya mengarah ke penutup otak daripada jaringan otak itu sendiri.
Pada saat kanker menyebar ke otak, biasanya tumbuh sebagai tumor tunggal.
jadi, tumor otak metastatic memiliki gejala sama sebagai tumor otak primer dan
terlihat mirirp sekali pada studi pencitraan. Dokter bisa memberitahu perbedaan
hanya dengan melihat tumor di bawah mikroskop dan mengenali bahwa sel-sel
11
yang membentuk tumor tidak, secara normal, berada di dalam otak tapi bergerak
ke sana dari paru-paru atau payudara. tak ajrang gejala dari otak adalah tanda
pertama yang meanndai munculnya kanker. di waktu-waktu yang lan, keterlibatan
otak dalam penyakit sudah terlambat, setelah kanker sudah menyebar ke organ-
organ lain.
2) Meningioma
Meningioma merupakan tumor terpenting yang berasal dari meningen, sel-sel
mesotel, dan sel-sel jaringan penyambung araknoid dan dural.
3) Hemangioblastoma
Neoplasma yang terdiri dari unsur-unsur vaskuler embriologis yang paling sering
dijumpai dalam serebelum.
Manifestasi Klinis mungkin tidak spesifik yang dapat disebabkan oleh edema
dan peningkatan TIK atau spesifik yang disebabkan oleh lokasi anatomi
tertentu.(Fransiska,komistrasi,buku saku medikal bedah 2009)
H.Pencegahan
Berikut ini ada beberapa cara mencegah kanker otak yang bisa kamu terapkan:
1. Membatasi Radiasi. Radiasi diklaim merupakan salah satu faktor utama pemicu
dari kanker otak.
13
2) Terapi Medikamentosa
a) Antikonvulsan untuk epilepsi
b) Kortikosteroid (dekstrametason) untuk peningkatan tekanan
intrakranial. Steroid juga dapat memperbaiki defisit neurologis fokal
sementara dengan mengobati edema otak
c) Kemoterapi diindikasikan pada beberapa kasus glioma, sebagai ajuvan
pembedahan dan radioterapi dengan pengawasan unit spesialistik
neuro onkologi
3) Terapi Radiasi
Radioterapi konvensional menghantarkan radiasi menggunakan
akselerator linier. Dosis standar untuk tumor otak primer kurang lebih 6.000
Gy yang diberikan lima kali seminggu selama 6 minggu. Untuk klien dengan
tumor metastasis, dosis standar radiasi kurang lebih 3.000 Gy. Dosis pasti
akan bergantung pada karakteristik tumor, volume jaringan yang harus
diradiasi biasanya diberikan dalam periode yang lebih pendek untuk
melindungi jaringan normal di sekitarnya. Bentuk lain dari terapi radiasi,
walaupun tidak dianggap konvensional dan belum tersedia luas, adalah terapi
radiasi partikel berat, radioterapi neutron cepat, terapi fotodinamik, dan terapi
tangkapan neutron boron.Walaupun penggunaannya luas, terapi radiasi bukan
tanpa konsekuensi.
Dilakukan untuk melihat adanya sel-sel tumor dan juga marker tumor. Tetapi
pemeriksaan ini tidak rutin dilakukan terutama pada pasien dengan massa di otak
ang besar. Umumnya diagnosis histologik ditegakkan melalui pemeriksaan
patologi anatomi, sebagai cara yang tepat untuk membedakan tumor dengan
proses-proses infeksi (abses cerebri).
4.Biopsi Stereostatik
Dapat digunakan untuk mendiagnosis kedudukan tumor yang dalam dan untuk
memberikan dasar-dasar pengobatan dan informasi prognosis.
5.Angiografi Serebral
6.Elektroensefalogram (EEG)
Mendeteksi gelombang otak abnormal pada daerah yang ditempati tumor dan
dapat memungkinkan untuk mengevaluasi lobus temporal pada waktu kejang.
Gambar 10 Hasil Pemeriksaan Angiografi Serebral pada Tumor Otak (Pearce, 2009)
, 2009)
1. Pengkajian
2. Diagnosakeperawatan
3. Perencanaan (intervensi)
4. Pelaksanaan (implementasi)
5. Evaluasi (formatif/proses dan sumatif)
Proses keperawatan sebagai salah satu pendekatan utama dalam
pemberian asuhan keperawatan, pada dasarnya suatu proses pengambilan
keputusan dan penyelesaian masalah.
Asuhan keperawatan diberikan dalam upaya memenuhi kebutuhan klien.
Menurut Abraham Maslow ada lima kebutuhan dasar manusia yaitu:
- Kebutuhan fisiologis meliputi oksigen, cairan, nutrisi.
- Kebutuhan rasa aman dan perlindungan
- Kebutuhan rasa cinta dan saling memiliki
- Kebutuhan akan harga diri
Kebutuhan aktualisasi diri
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Asuhan
Keperawatan merupakan seluruh rangkaian proses keperawatan yang
diberikan kepada pasien yang berkesinambungan dengan kiat-kiat
keperawatan yang di mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dalam
usaha memperbaiki ataupun memelihara derajat kesehatan yang
optimal(Hilman Hafiz, 2017 dikutip dari PPNI, 2016).
21
1.Pengkajian
a) Identitas Pasien
Nama Pasien :
Usia :
Pekerjaan :
Alamat :
No reg :
Diagnosa medis :
Tanggal masuk rs :
Tanggal pengkajian :
Identitas penanggung jawab
22
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Hub dengan pasien :
b) Keluhan Utama
Sakit kepala yang sangat hebat
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan sakit kepala sejak kurang lebih 5 bulan yang lalu, klien
muntah-muntah ketika mengalami sakit kepala,dan trauma. Pasien berjalan
tidak seimbang sejak satu bulan terakhir, napsu makan menurun, penurunan
berat badan satu bulan terakhir, penglihatan pasien mulai kabur sejak 1 bulan
terakhir
Riwayat Penyakit Dahulu
Adanya riwayat kejang
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidakada
A.Pola-pola fungsi kesehatan
1. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Pada pasien tumor otak kebanyakan bandres total sehingga
personal hygiene mengalami gangguan.
3. Pola eliminasi
Pada pola eliminasi tidak terjadi gangguan.
8. Pola reproduksi
Tidak ada gangguan pada pola reproduksi.
Pemeriksaan Fisik
- Head to Toe
a) Kepala
Inspeksi : Kulit kepala tampak kotor, rambut kusam,
warna rambut hitam.
Palpasi : Ada nya nyeri tekan yang hebat
b) Tidak simetris, pergerakan wajah tidak
Wajah : normal, hidrasi kulit wajah tidak ada.
Inspeksi adanya edema, ada nyeri tekan
:
Palpasi
c) Mata
24
Palpasi :
f) Mulut
Inspeksi : Penurunan kemampuan bicara,
bibirtidaksimetris, warnabibiragakpucat,
mukosakeringagakkering,
tidakadapembengkakan, tidakada stomatitis,
warnagusi normal, tidakadalesi, tidakada
edema, tidakadakariesgigi, lidahbersih,
warnalidah normal, pengecapanlidah normal,
Palpasi : baunafas normal.
ada nyeri tekan
g) Leher
Inspeksi : Bentuklehersimetristidakadamassa,
tidakadakelainan, warna kulitlehersawo
matang normal.
Palpasi : Tidakadakemiringanpadatrakea,
tidakadapembengkakanpada kelenjartiroid,
tidakadakelainanpada kelenjarlimfa,
tidakadanyeri.
h) Thorak/ma
mae
Inspeksi : Dada sesak sesak karena peningkatan tekanan
intrakranial
tidakadapembengkakanpadaketiak.
Palpasi : Tidak dullnes, tidak hiper resonan
Bunyiparu normal, bunyijantunglub dub,
25
suaranapas normal.
Perkusi :
Auskultasi :
i) Abdomen
Inspeksi : Simetris, countour normal, warnakulit
normal, tidakadapembengkakan, tidakadalesi.
Bisingusus normal 5-30 kali/ menit.
Auskultasi : Tidakada nyeritekan, tidakadanyerilepas,
Palpasi : tidakadakelainanpada abdomen,
tidakadapembesaranhati.
Tidak dullness
Perkusi :
j) Esterimtasat
as
Inspeksi : ROM: bahuelevasidepresi normal,
sikufleksiekstensi normal,
lenganbawahsupinasipronasi normal,
pergelangantanganekstensihiperekstensifleksi
rotasi normal, reflekbisepdantrisep normal,
kekuaranototkanan 5,kiri 5, jarilengkap,
keadaankulit normal, tidakadakelainanpada
Palpasi : kuku.
Tidak ada nyeri tekan, turgor kulit normal,
pengisian darah kapiler <3 detik
k) Ekstremitas
bawah
Inspeksi : ROM jari kaki (ekstensifleksi normal), lutut
(fleksiekstensidepandanbelakang normal,
pangkalpaha(abduksiadduksirotasikeluardanr
otasikedalam), reflek patella dan Babinski
normal,kekuatanototkanankiri 5, warnakulit
normal, jari-jarilengkap,tidakadakelainan
kuku.
Palpasi : Tugorkulit normal, pengisian darah kapiler<3
detik,tidak ada nyeri tekan.
l) Integumen Turgor kulit menurun dan kering
:
c. Pemeriksaan XII Saraf Kranial
1) Nervus I, bisanya pada klien tumor otak tidak ada kelaianan
pada kepala
3) Nervus III, IV, dan VI, penurunan gerakan kelopak mata pada
sisi yang sakit (lagoftalmos).
9) Saraf XII, lidah simetris, tidak ada deviasi pada satu sisi dan
tidak ada fasikulasi.
10) Pemeriksaan Psikososial
Terjadi perubahan mental keluarga pada saat awal klien didiagnosa
menderita penyakit tumor pada kepala dan berbagai pengobatan telah
dilakukan sesuai dengan anjuran pada medis hingga akhirnya keluarga
pasrah melihat perkembangan, dimana keadaan klien semakin
memburuk.
27
2.Analisa Data
Data Etiologi Masalah
Keperawatan
DS : pasien mengatakan Pembesaran massa tumor Nyeri kronis
nyeri dibagian rahang
↓
dan gigi, nyeri terasa
seperti ditusuk-tusuk, Ukuran tengkorak tetap
nyeri hilang timbul, lama
↓
nyeri ± 15 menit
DO : pasien tampak PTIK
menahan nyeri, skala ↓
nyeri sedang 8 Nyeri
P:Penyebab nya krna
adanya tumor
Q:ps.terlihat merintih
kesakitan menahan nyeri
nya
R:nyeri nyeri dibagian
rahang dan gigi, nyeri
terasa seperti ditusuk-
tusuk
S:Nyri berada di skala
8(yaitu nyeri berat)
T:mulainya paska operasi
tumor
TD 140/100 mmHg
Ds:pasien mengatakan Jaringan selebral sakit Risiko ketidakefekifan
nyri dan sakit di perfusi jaringan
Pasien tegang
intrakranial serebral
Do: pasien merintih Sakit dibagian intrakranial
Kesakitan Resiko
DS : pasien mengatakan Adanya tumor Nutrisi kurang dari
sulit makan karena susah
↓ kebutuhan tubuh
mengunyah dan merasa
kurang nafsu makan, Nyeri kepala
berat badan menurun
↓
semenjak sakit
DO : pasien tampah Rasa sakit yang berlebih
lemas, berat badan ↓
menurun (timbang berat Nafsu makan turun
badan)
3.Diagnosa Keperawatan
4.Intervensi Keperawatan
Physical
1) M Injury
Severity
e (1913)
Cedera
l bedah kepala
tidak aada
Gangguan
t mobilitas
tidak pada
Penurunan
e tingkat
kesadaran tidak terjadi
Perdarahan tidak
terjadi
5. Tujuan : setelah Nutrition Monitoring (1160) a. Antropometri:
dilakukan tindakan 1) Kaji tanda dan gejala berat badan
keperawatan selama kekurangan nutrisi: tidak turun
1x24 jam kebutuhan penurunan berat (stabil)
nutrisi klien dapat badan, tanda-tanda b. Biokimia:
terpenuhi dengan anemia, tanda vital albumin normal
adekuat dengan kriteria 2) Monitor intake nutrisi dewasa (3,5-5,0)
hasil: pasien g/dl
a. Antropometri: 3) Berikan makanan c. Hb normal (laki-
berat badan tidak dalam porsi kecil tapi laki 13,5-18 g/dl,
turun (stabil) sering. perempuan 12-16
b. Biokimia: 4) Timbang berat badan g/dl)
albumin normal 3 hari sekali 1) Clinis: tidak
dewasa (3,5-5,0) 5) Monitor hasil tampak kurus,
g/dl laboratorium: Hb, terdapat
c. Hb normal (laki- albumin lipatan lemak,
laki 13,5-18 g/dl, rambut tidak
Kolaborasi dalam pemberian
perempuan 12-16 jarang dan
obat antiemetic
g/dl) merah
1) Clinis: tidak 2) Diet: klien
35
Trauma
Mengenai lobus oksipitalis Pertumbuhan Sel yang Abnormal Obstruksi cairan Peregangan Epidural
serebrospinal dari ventrikel
lateral ke sub arachnoid
Gangguan visual TUMOR OTAK Nyeri Kepala
Papiledema
Penambahan Massa Otak dan atau Cairan Otak
Herniasi medula
Volume intrakranial naik (PTIK) oblongata Mual & Muntah
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, Gloria M., [et al.]. (2013). Nursing Interventions Classification (NIC), Sixth
Edition. United States of America: Mosby Elsevier
Moorhead, Sue., [et al.]. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC): measurement
of health outcomes, Fifth Edition. United States of America: Mosby Elsevier
38