UPS
UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah perangkat yang berfungsi untuk memberikan
daya listrik cadangan dan akan mengalirkannya apabila listrik mati. Bila listrik mati
mendadak, peralatan yang terhubung ke UPS tidak ikut mati. Prinsip kerja UPS adalah di saat
aliran listrik hidup normal, maka UPS akan menyimpan tenaga listrik tersebut, dan setelah
aliran listrik terputus, maka UPS akan menyalurkan tenaga listrik yang telah tersimpan
tersebut. UPS mampu memberikan perlindungan hampir seketika saat terjadi pemutusan
sumber listrik. Perangkat UPS ini dapat digunakan untuk melindungi segala jenis alat
elektronik yang sensitif terhadap ketidakstabilan arus dan tegangan listrik.
Rectifier Circuit: Rectifier circuit digunakan untuk convert AC ke DC. Karena UPS
memiliki baterai di dalamnya, dan baterai hanya dapat menyimpan arus DC maka dari itu
perlu mengubah suplai input AC menjadi DC.
DC Filter Circuit: : Rangkaian filter DC digunakan untuk menyaring DC yang tidak murni
berasal dari rangkaian rectifier. Output DC dari rectifier memiliki beberapa komponen AC.
Jadi rangkaian filter digunakan untuk menghapus komponen-komponen AC dari suplai DC.
Battery: Baterai terhubung dengan output dari rangkaian filter DC. Ketika UPS terhubung ke
power supply, baterai akan mengisi daya.
Inverter Circuit: Sekarang kita memiliki suplai DC tetapi kita membutuhkan suplai AC
sebagai output untuk menggerakkan beban. Jadi rangkaian inverter digunakan untuk
mengubah DC ke AC. Inverter terdiri dari komponen sakelar berkecepatan tinggi seperti
MOSFET, SCR, dll. Jika beban membutuhkan suplai DC, maka tidak diperlukan Inverter.
AC Filter Circuit: Rangkaian filter AC digunakan untuk menyaring AC tidak murni yang
berasal dari rangkaian inverter.
Static Switch: Static switch dihubungkan antara AC filter Circuit dan Critical Load. Yang
mengizinkan atau melarang aliran daya dari UPS ke beban.
Disisi lain static switch terhubung antara critical load dan power supply utama setelah EMI
filter. Sakelar ini mengizinkan atau melarang aliran daya dari supply utama ke beban.
Dalam kasus On-line UPS, static switch bagian bawah adalah normally ON dan static switch
bagian atas adalah normally OFF. Jadi dalam kondisi normal aliran daya dari supply utama
ke beban melalui sirkuit UPS. Ketika power supply utama tidak tersedia, maka beban
mengambil daya dari baterai.
Jika UPS tidak dapat mengirimkan daya ke beban maka static switch bagian atas akan ON
dan static switch bagian bawah akan OFF. Jadi dalam hal ini, daya akan langsung mengalir
dari supply utama ke beban.
Offline UPS Block Diagram
Dapat kita lihat diagram blok Offline UPS hampir sama dengan Online UPS dan hanya ada
sedikit perbedaan.
Dalam hal Offline UPS, static switch bagian atas adalah normally ON dan static switch
bagian bawah adalah normally OFF. Jadi dalam kondisi normal, daya langsung mengalir dari
suplai utama ke beban. Pada saat yang sama, baterai akan dicas. Ketika power supply utama
tidak tersedia, static switch bagian atas akan OFF dan static switch bagian bawah akan ON.
Jadi beban mengambil suplai dari baterai.
Rangkaian Sistem UPS di WHW
Dibawah ini merupakan gambar rangkaian sistem UPS (Uninterrubtible Power Switch) yang
ada di WHW khususnya divisi Power Plant.
Dalam rangkaian diatas Supply utama dari UPS terdapat 3 sumber yaitu:
1. Tegangan 3 phasa AC 380 V (sebagai inputan primer) yang disuplai dari 400V Sec.
III panel HVAC.
Dari inputan tegangan 3 phasa AC 380V tegangan akan melewati AC input switch
kemudian tegangan diturunkan menjadi 220 V menggunakan trafo isolasi (step down)
dimana output tegangannya menjadi 220VAC, tegangan output dari trafo isolasi
(stepdown 380VAC→220VAC) akan disearahkan menggunakan rectifier dengan
keluaran tegangan 220 VDC. Keluaran dari rectifier akan masuk ke peralatan inverter
yang akan mengubah tegangan 220VDC menjadi tegangan 220VAC, kemudian
melewati trafo utama yang nantinya tegangan akan diteruskan ke beban melalui static
switch (normally ON).
2. Tegangan 220 VDC (sebagai inputan sekunder) yang bersumber dari baterai.
Kemudian tegangan 220 VDC akan diubah lagi menjadi tegangan 1 phasa 220 VAC
menggunakan Inverter dan keluarannya akan masuk pada trafo utama yang nantinya
tegangan akan diteruskan ke beban melalui static switch (normally ON).
3. Tegangan 1 phasa 220VAC sebagai bypass (sebagai inputan keadaan darurat) yang
disuplai dari 400V Sec. II/III.
Sumber dari tegangan 1 phasa 220 VAC memiliki 2 jalur,
Jalur pertama suplai tegangan akan melewati AC input switch dan melewati static
switch (normally OFF) yang nantinya akan beroperasi ketika static switch (normally
ON) terputus, setelah melewati static switch suplai tegangan akan menuju ke beban.
Jalur kedua sumber tegangan 1 phasa 220 VAC akan langsung menuju ke beban.
Output dari UPS akan dikirimkan kepanel emergency lighting switch dimana panel ini
yang akan digunakan sebagai sumber listrik ketika terjadi keadaaan darurat (black
out) untuk peralatan-peralatan yang membutuhan sumber listrik AC sementara.