Anda di halaman 1dari 2

VARISELA

No. Dokumen : SOP/C-7/ /V/2017


No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : Mei 2017
Halaman : 1 /1

Puskesmas dr. Diah Devawati


Ampana Timur Nip. 19820118 200312 2 014

1. Pengertian Infeksi akut primer oleh virus Varicellazoster yang menyerang kulit dan mukosa,
klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi di
bagian sentral tubuh. Masa inkubasi 14-21 hari. Penularan melalui udara (air-
borne) dan kontak langsung.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam tatalaksana penyakit Varisela
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Puskesmas Ampana Timur Nomor : 800/C-7/AT/ /V/2017
tentang Pelayanan Klinis.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 5 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Anamnesis (Subjective)
Prosedur/Langkah- Keluhan :
langkah Demam, malaise, dan nyeri kepala. Kemudian disusul timbulnya lesi kulit berupa
papul eritem yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel. Biasanya
disertai rasa gatal.
Faktor risiko
1. Anak-anak.
2. Riwayat kontak dengan penderita varisela.
3. Keadaan imunodefisiensi.Berat badan lebih dan obese (IMT ≥ 25kg/m2)

Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang (Objective)


Pemeriksaan Fisik
Tanda Patognomonis
Erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam berubah
menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini khas berupa tetesan embun (tear drops).
Vesikel akan menjadi keruh dan kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini
berlangsung, timbul lagi vesikel-vesikel baru yang menimbulkan gambaran
polimorfik khas untuk varisela. Penyebaran terjadi secara sentrifugal, serta dapat
menyerang selaput lendir mata, mulut, dan saluran napas atas.

Pemeriksaan penunjang
Bila diperlukan, pemeriksaan mikroskopis dengan menemukan sel Tzanck yaitu sel
datia berinti banyak.

Penegakan Diagnosis (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Diagnosis Banding
a. Variola.
b. Herpes simpleks disseminata.
c. Coxsackievirus.
d. Rickettsialpox.

Penatalaksanaan komprehensif (Plan)


1. Gesekan kulit perlu dihindari agar tidak mengakibatkan pecahnya vesikel.
Selain itu, dilakukan pemberian nutrisi TKTP, istirahat dan mencegah
kontak dengan orang lain.
2. Gejala prodromal diatasi sesuai dengan indikasi. Aspirin dihindari karena
dapat menyebabkan Reye’s syndrome.
3. Lotion kelamin dapat diberikan untuk mengurangi gatal.
4. Pengobatan antivirus oral, antara lain:
a. Asiklovir : dewasa 5 x 800 mg/hari, anak-anak 4 x 20 mg/kgBB (dosis
maksimal 800 mg), atau
b. Valasiklovir: dewasa 3 x 1000 mg/hari.
Pemberian obat tersebut selama 7-10 hari dan efektif diberikan pada 24 jam
pertama setelah timbul lesi.

Konseling dan Edukasi


Edukasi bahwa varisella merupakan penyakit yang self-limiting pada anak yang
imunokompeten. Komplikasi yang ringan dapat berupa infeksi bakteri sekunder.
Oleh karena itu, pasien sebaiknya menjaga kebersihan tubuh. Penderita sebaiknya
dikarantina untuk mencegah penularan.

Kriteria Rujukan
a. Terdapat gangguan imunitas
b. Mengalami komplikasi yang berat seperti pneumonia, ensefalitis, dan hepatitis.
6. Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Poli MTBS
3. R. Tindakan
4. KIA
4. ROB
7. Dokumen Terkait 1. RM

7. Rekaman No Yang Diubah Isi perubahan Tgl.Mulai


Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai