Anda di halaman 1dari 6

HIPKABI

Bangsal : Prabu Kresna Kelamin : L Nomor :482298

Tgl/Bl/Th
Nama : An.N Umur : 10 Th
:10/07/2009
Op.Elektif Tgl :
Km. Operasi No :
LAPORAN Kelas / Jaminan : III/ BPJS 11/09/2019
3
PENGHITUNGAN Jam : 11.00 WIB
INSTRUMEN DAN Praktikan :Gutama Jalu M
LANGKAH- Trainer :Stefanus Yudi, S.Kep., Ns.
Amd.kep
LANGKAH Paraf : ..........
Paraf : ..........
OPERASI
Diagnosa Medis : SST
Operator : dr. S, Sp. B(K)KL
Tindakan Operasi : EKSISI
Peran Asisten Instrumen
Observer Sirkuler
Praktikan Instrumen Mandiri
Persiapan Anestesi :
Jenis Anastesi : General Anastesi (GA)

- Pre-Medikasi : - Rivers Antidotum


1. Ondansetron 4 mg, (IV) 1. Atropine 0,25 mg (IV)
2. Atropin Sulfate 0,25 mg (IV) 2. Neostigmine 0,5 mg (IV)
3. Fentanyl 0,05 mg (IV) - Laringoscope dengan Blade No 3
4. Dexametasone 5 mg (IV) - Endothraceal Tube (ET) No. 6,5
- Induksi - Spuit 3 cc, 5 cc dan 10 cc 1/1/1
1. Fresofol 10 mg (IV) - Hand Glove Sterile 7,5 (1)
- Relaksasi - Lubrikan (Gel)
1. Atracurium 50 mg (IV) - Suction
- Analgesik - Ambu Bag
1. Katerolac 30 mg (IV) - Plester

Jumlah
No Instrumen Dan Sponge
Pra Intra + Post
INSTRUMEN
1 Kidney Tray/Bengkok (Kidney tray) 1 1 - 1
2 Bowl/Kom (Round bowl) 1 1 - 1
3 Ovarium klem/Sponge Holding Forceps (Rampley) 1 1 - 1
4 Pean Klem Bengkok Kecil/ (Hemostatic Forceps) 5 3 - 5
5 Langen Back (Retractors/kocher) 1 1 - 2
6 Double Hak (Retractors/us-army) 1 1 - 1
7 Neddle Holders (Baumgartner) 2 2 - 2
8 Towel Klem (Towel Clamps/backhaus) 6 6 - 6
9 Scaple no.3 (Scalpel handles) 1 1 - 1
10 Gunting Jaringan (Dissecting Scissor/Metzenbaum) 2 2 - 2
11 Gunting Benang (Delicate Scissors) 1 1 - 1
12 Pinset Anatomis (Dissecting forceps) 2 2 - 2
13 Pinset Chirugis (Delicate tissue forceps) 2 2 - 2
14 Kocher (Ligature Forceps) 4 1 - 4
15 Set Handpiece Couter 1 1 - 1
JUMLAH 31 26 - 31
BARANG HABIS PAKAI
1 Glove Steril No. 6,5/7/7,5 1/1/1 1/1/1 - 1/1/1
2 Kassa Steril 30 30 - 30
3 NaCl 0,9% 20cc 20cc - 20 cc
4 Povidon Iodine 10% 10cc 10cc - 10 cc
5 Apron 3 3 - 3
6 Hipafix / Plester 8 cm 8 cm - 8 cm
7 Alkohol 70% 10cc 10cc - 10cc
10 Coroline 4/0 Cutting (▲) 1 1 - 1
11 Underpad 1 1 - 1
14 Bisturi no.10 1 1 - 1

PENGELOLAAN PASIEN PERIOPERATIF


SERAH TERIMA PASIEN
1. Pasien dari ruang Anggrek datang ke IBS dilakukan serah terima pasien antara perawat ruangan
dengan perawat IBS.
2. Melakukan transfer pasien dari brankart ruangan dengan menggunakan easy move ke brankart
kamar bedah di holding room.
3. Mengganti baju pasien dan memakaikan topi operasi serta memasang siderail brankart kamar
bedah.
4. Melakukan pengecekan pengisian ceklist yang berisi lama puasa, pengecekan inform concern
(persetujuan operasi), identitas pasien, kelengkapan serah terima pasien lainnya termasuk obat-
obatan yang dibawa.
5. Memeriksa keadaan pasien meliputi tingkat kesadaran, tanda-tanda vital (TTV) dan kaji
riwayat alergi, memasang stiker warna merah bilamana terjadi reaksi alergi obat-obat pre
medikasi tertentu dan kaji lama puasa pre operasi, setelah itu :

SIGN IN
Perawat Sirkuler melakukan Sign In di ruangan pra induksi sebelum induksi anastesi, dan dihadiri
minimal oleh dokter anastesi, perawat bedah dan perawat anastesi.
a. Apakah pasien telah memberikan konfirmasi kebenaran identifikasi, lokasi operasinya,
prosedurnya dan telah memberikan persetujuan dalam lembar informed concent? (Sudah)
b. Apakah lokasi operasi sudah diberi tanda/ marking? (sudah dimarking)
c. Apakah mesin dan obat anastesi telah di cek dan lengkap? (sudah)
d. Apakah Pulse oximeter sudah terpasang dan berfungsi? (sudah)
Apakah Pasien Memiliki
a. Riwayat alergi yang diketahui? (tidak)
b. Resiko kesulitan pada jalan nafas atau resiko aspirasi? (tidak ada)
c. Resiko kehilangan darah >500 ml (35ml/Kg BB pada dewasa).

PERSIAPAN TIM BEDAH, ANESTESI DAN PENGELOLAAN PASIEN


1. Dokter operator, asisten operator, perawat instrument menggunakan APD (Penutup kepala,
masker, kacamata, apron, sendal/ sepatu boot).
2. Alasi meja operasi dengan menggunakan duk bersih dan underpad kemudian pasien
dipindahkan ke meja operasi dari brankart secara aman dengan menggunakan easy move
3. Perawat instrumen menyiapkan instrumen Set Basic yang akan digunakan untuk tindakan
operasi Eksisi.
4. Perawat sirkuler memasang pulseoxymeter, bedside monitor, sphigmomanometer dan
menempatkan infus pada standart infus, cek mesin suction dan pasang tabung suction.
5. Tim anastesi (dokter anastesi dan penata anastesi) melakukan anastesi dengan teknik General
Anastesi.
6. Kemudian perawat sirkuler mengatur posisi pasien Supinasi.

SCRUBING
Dokter operator, perawat instrumen, asisten operator melakukan cuci tangan bedah. (air mengalir,
chlorehexidine 4%, pembersih kuku, sponge, sikat). Dengan langkah-langkah:
a. Lepas asesoris yang berada ditangan
b. Pakai apron
c. Lipat lengan baju 10 cm diatas siku.
d. Basahi tangan dan lengan sampai 5cm diatas siku dibawah air mengalir.
e. Bersihkan kuku dengan menggunakan pembersih kuku di bawah alir mengalir dari arah dalam
keluar.
f. Tuang cairan chlorhexidine 4% ke spon secukupnya (5ml).
g. Basahi spon dan remas-remas sampai berbusa, lumuri dan gosok seluruh permukaan tangan
sampai 5 cm di atas siku.
h. Sikat kuku jari pada masing-masing tangan selama 1 menit (dengan arah menjauhi badan).
i. Buang sikat dan bilas dengan air mengalir sampai bersih (spon tetap dipegang).
j. Dengan meremas spon sampai berbusa, lumuri kembali tangan sampai 3/4 lengan (5 detik
untuk 2 tangan).
k. Gunakan spon untuk membersihkan tangan kiri dan kanan (mulailah menggosok telapak
tangan selama 15 detik,punggung tanagan 15 detik,kemudian seluruh jari 15 detik secara
berurutan. Setiap jari digosok seolah mempunyai 4 sisi) lalu buang spon kemudian bilas di
bawah air mengalir sampai bersih.
l. Lumuri kembali dan gosok telapak tanggan sampai pergelangan tangan dengan chlorhexidine
4%, lakukan cuci tangan prosedural.
m. Bilas dengan air mengalir sampai bersih.
n. Biarkan air mengalir dari arah tangan sampai siku,jangan dikibas.
o. Pertahankan posisi tangan agar telapak tangan sejajar dengan bahu.

GOWNING dan GLOVING


7. Dokter operator, perawat instrumen, asisten operator mengeringkan tangan dengan towel
kemudian memakai jas operasi dan glove steril. (jari-jari tidak boleh melewati manset jas
operasi).
8. Perawat instrumen menyiapkan meja mayo meliputi memasang sarung meja, perlak pengalas
dan menyiapkan instrumen di meja mayo.

INSTRUMENTASI
9. Scrubing nurse/ instrumentator menyiapkan instrumen Basic dan bahan habis pakai meliputi
kassa steril 30, memasang bisturi no.10 pada scalple no.3, benang Coroline 4/0 Cutting (▲).

ASEPSIS
10. Perawat instrumen memberikan kassa steril yang telah dijepit dengan Ovarium Clem/ Sponge
holding forcep, Bowl yang berisi povidon iodine 10% dan alkohol 70% dikidney tray/
bengkok kepada operator untuk melakukan asepsis pada area operasi (dengan cara memutar
dari dalam keluar area yang akan diinsisi).

DRAPPING
11. Perawat instrumen memberikan duk steril, kepada asisten operator untuk melakukan drapping
a. Berikan satu duk besar utk menutupi area cudal. Berikan satu duk besar untuk menutupi
bagian tubuh atas/ frontal pasien. berikan dua duk sedang untuk bagian samping kemudian
fiksasi dengan menggunakan Doek klem. Pasang set duk perlak di atas duk besar bagian
caudal untuk mencegah tumpahan darah, cairan tubuh pasien yang merembes/tembus dan
siapkan set yankeur suction serta difiksasi dengan Doek klem.
b. Pasang dan fiksasi set hand piece couter dengan Doek Klem.
TIME OUT
14. Perawat Sirkuler memimpin Time Out
a. Seluruh anggota telah menyebutkan nama dan peran masing-masing
b. Konfirmasi klien mengenai (identitas klien, diagnosa, prosedur operasi dan area insisi)
c. Antibiotik profilaksis telah diberikan dalam 60 menit? (Ya Ceftriaxone 1 gram).
ANTISIPASI KEJADIAN KRITIS :
 Operator
1) Hal kritis atau langkah tak terduga apakah yang mungkin diambil? (tidak ada)
2) Berapa estimasi lama operasi? (1 jam)
3) Antisipasi kehilangan darah yang dipersiapkan? (tidak ada )
 Tim Anastesi
1) Adakah masalah spesifik yang timbul? (tdk ada)
2) Adakah terdapat hal penting mengenai pasien yang perlu di perhatikan? (Airway dan
Hemodinamik)
 Tim Keperawatan
1) Apakah peralatan sudah steril? (sesuai indikator)
2) Adakah alat khusus harus diperhatikan? (tdk ada)
Dipersilahkan operator memimpin Doa.

LANGKAH – LANGKAH OPERASI EKSISI


INSTRUMENT,
No URAIAN LANGKAH-LANGKAH OPERASI
BHP DAN SPONGE
Perawat instrumen memberikan kasa steril untuk 1. Pinset Chirurgis (1)
membersihkan area yang akan di insisi. Kemudian 2. Scalpel No.3 (1)
memberikan pinset cirugis kepada operator untuk melakukan 3. Bisturi No.10 (1)
pengecekan pada area yang akan di insisi apakah obat anastesi 4. Kidney Tray (1)
1
sudah bekerja. Perawat instrument memberikan scalpel No. 3 5. Kassa (1)
dan Bisturi No. 10 diatas kideny trey kepada operator untuk
melakukan pengecekan pada area insisi area mentalis yang
sudah di tandai.
6. Couter (1)
Perawat instrument memberikan Couter, Hemostatic Forcep
7. Hemostatic Forcep
2 pean dan Pinset Cirugis untuk memperlebar area insisi dan
(1)
mengontrol perdarahan.
8. Pinset Chirugis (1)
Perawat instrument memberikan 2 Hemostatic Forcep pean 9. Hemostatic Forcep
3 untuk menjepit kulit dan memberikan allis klem kepada (2)
operator untuk menjepit jaringan tumor mentalis. 10. Allis Klem (1)
Setelah Jaringan tumor telah dijepit dengan allis klem oleh 11. Allis Klem (1)
4 operator. Perawat instrument memberikan couter kepada 12. Couter (1)
operator untuk memotong jaringan tumor.
Asisten operator menekan perdarahan dengan menggunakan 13. Hemostatic Forceps (1)
5
Hemostatic forcep pean dan kassa 14. Kassa Steril (1)
Setelah tumor diangkat perawat instrument memberikan kassa 15. Kassa Steril (1)
6
steril yang dibasahi dengan NaCl 0,9% untuk membersihkan 16. NaCl 0,9% (10 cc)
area insisi. Setelah dinyatakan bersih dan perdarahan berhenti
dilakukan sign out
Lakukan penghitungan instrumen yang digunakan :
Nama
Pre Intra (+) Post
Barang
Instrumen 31 26 - 31
Kassa 30 30 - 30
Jarum 1 1 - 1
Dilakukan oleh sirkuler dan instrument.
SIGN a. Label spesimen (minimal terdapat asal jaringan,
7
OUT nama pasien, no. RM, tanggal lahir) ada (Jaringan
tumor mentalis)
b. Apakah terdapat permasalahan peralatan yang perlu
disikapi? (tidak ada)
Kepada operator, dokter anestesi dan tim keperawatan
apakah terdapat pesan khusus untuk pemulihan pasien?
(hemodinamik dan airway)

Jika semua instrument dan bahan habis pakai dinyatakan sudah 17. Needle Holder (1)
lengkap dan dipastikan tidak ada yang tertinggal, mulai 18. Coroline 4.0 Cutting
8
dilakukan jahitan. Perawat instrument memberikan benang (▲). (1)
Coroline 4.0 Cutting (▲). 19. Pinset Chirugis (1)
Perawat instrument memberikan gunting benang kepada asisten 20. Scissor (Gunting
9 operator dan kassa untuk menekan perdarahan. benang) (1)
21. Kassa (1)
Asisten operator membersihkan area insisi dengan NaCL 0,9% 22. NaCl 0,9% (10 cc)
dan menutup luka jahitan dengan kassa yang telah diberi 23. Providone Iodine 10%
11 providone iodine 10% dan dilapisi kassa steril kering dan fiksasi (50 cc)
dengan Hipafix. 24. Kassa (4 )
25. Hipavix (8 cm)
Perawat instrument melepas Towel Clamp dan Duk dengan cara
12
digulung dan memasukkannya ke kantong duk kotor
Perawat instrumen menaruh instrument ke tempat box alat kotor
13
setelah dihitung kelengkapan.
Perawat instrumen, sirkuler, operator melepas jas steril, melepas
14
sarung tangan, apron, setelah itu cuci tangan prosedural.
Tim anastesi melakukan pengecekan kesadaran, hemodinamika
15
pasien.
Setelah pasien sadar, pindahkan pasien ke brankart dan dibawa
16
recovery room(RR).
Sesampainya di RR klien dipasang BSM (bedside monitor) dan
17
oksigen 3 lt/mnt dengan Nasal Cannule.
18 Monitor kesadaran, ttv klien dan atur posisi kepala lebih tinggi.
Selelah itu melakukan penilain kondisi pasien selesai operasi
19 menggunakan Alderete Score dan pasien bisa dipindah ke
bangsal jika score minimal ≥8
20 Nursing Handover antara perawat RR dengan perawat ruangan

Semarang, September 2019


Pembimbing Klinik / CI

Anda mungkin juga menyukai