oleh:
Andreas : B1031171078
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan anugrahnya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “Istishna Paralel”. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Syariah. Kami juga
mengucapkan terima kasih banyak kepadai bapak Muhammad Fahmi, SE, MM,
AK, CA. selaku dosen mata kuliah Akuntansi Syariah yang sudah memberikan
kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
1
3. Mengetahui landasan dalam hukum didalam istishna dan istishna
parallel.
4. Mengetahui dan mampu memahami contoh kasus dalam praktek
istishna paralel.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pemesan untuk mengerjakan sesuatu yakni pemesan membeli sesuatu yang dibuat
oleh seorang produsen dan barang serta pekerjaan dari pihak produsen. Pada
praktiknya akad istishna’ dilakukan dipraktikan pada pembiayaan perbankan
syariah dalam proyek konstruksi.
4
Alur Transaksi Istishna’ Paralel
Akad Istishna 1
2. Surat Penawaran
6. Pelunasan Pembayaran
Menurut mazhab Hanafi, istishna’ hukumnya boleh karena hal itu telah
dilakukan oleh masyarakat muslim sejak masa awal tanpa ada ulama yang
mengingkari. Ketentuan syar’I transaksi istishna’ diatur dalam fatwa DSN
no 06/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG jual beli istishna’
Fatwa tersebut mengatur tentang ketentuan pembayaran, dan ketentuan
barang.
5
Rukun Transaksi Istishna
1. Transaktor
Transaktor terdiri atas pembeli dn penjual. Kedua transaktor disyaratkan
memiliki kompetensi berupa akil baligh dan kemampuan memilih yang
optimal seperti tidak gila, tidak sedang dipaksa dan yang lain sejenis.
Adapun untuk transaksi dengan anak kecil, dapat dilakukan dengan izin
dan pantauan dari walinya. Terkait dengan penjual, DSN mengharuskan
agar penjual menyerahkan barang tepat pada waktunya dengan kualitas
dan jumlah yang telah disepakati.
Penjual diperbolekan menyerahkan barang lebih cepat dari waktu yang
disepakati dengan syarat kualitas dan jumlah barang sesuai dengan
kesepakatan dan ia tidak boleh menuntut tambahan harga.
2. Objek Istishna
harus jelas spesifikasinya
penyerahanya dilakukan kemudian
waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan
kesepakatan
pembeli ( mustashni’ ) tidak boleh menjual barang sebelum
menerimanya
tidak boleh menukar barang, kecuali dengan barang sejenis sesuai
kesepakatan
memerlukan proses pembuatan setelah akad disepakati;
barang yang diserahkan harus sesuai dengan spesifikasi pemesan, bukan
barang masal
3. Ijab Kabul
Ijab dan kabul istishna’ merupakan pernyataan dari kedua belah pihak
yang berkontrak, dengan cara penawaran dari penjual ( bank syariah )
dan penerimaan yang dinyatakan oleh pembeli ( nasabah )
6
Menurut PSAK no 104 paragraf 12 pada dasarnya Istishna’ tidak dapat
dibatalkan, kecuali memenuhi kondisi :
7
3. Landasan Hukum Dalam Istishna dan Istishna Paralel
Berdasarkan PSAK
Berdasarkan Hadits
Adapun yang dimaksud akad as-salam adalah seseorang memesan sesuatu yang
belum ada dengan menyebutkan sifat-sifat tertentu dan pembayaran dilakukan di
awal terjadinya akad. Adapun perbedaan antara keduanya, bahwa akad al-
istishna’ berlaku pada barang-barang yang dibuat oleh pabrik atau kerajinan
tangan, sedangkan akad as-salam berlaku pada tumbuh-tumbuhan dan sayur-
sayuran yang di tanam.
َّ سنَةَ َوال
سنَتَي ِْن فَقَا َل َم ْن ِ سلَّ َم ْال َمدِينَةَ َو ُه ْم يُ ْس ِلفُونَ فِي الثِ َم
َّ ار ال َّ صلَّى
َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ ي ُّ َّاس قَا َل قَد َِم النَّ ِب ٍ َع ْن اب ِْن َعب
ٍ ُوم ِإلَى أ َ َج ٍل َم ْعل
وم ٍ ُوم َو َو ْز ٍن َم ْعل ٍ ُف فِي َك ْي ٍل َم ْعل ْ ف فِي ت َْم ٍر فَ ْليُ ْس ِل
َ َأ َ ْسل
“ Dari Ibnu Abbas dia berkata, "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba di
Madinah, penduduk Madinah menjual buah-buahan dengan pembayaran di muka,
sedangkan buah-buahan yang dijualnya dijanjikan mereka dalam tempo setahun
8
atau dua tahun kemudian. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Siapa yang menjual kurma dengan akad as-salam, hendaklah dengan
takaran tertentu, timbangan tertentu dan jangka waktu tertentu." (HR. Bukhari
dan Muslim)
ْ سلَّ َم ا
َ ص
طنَ َع خَات َ ًما َّ صلَّى
َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َّ ِأ َ َّن النَّب
َ ي
“Dari Sahal bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam menyuruh seorang wanita
Muhajirin yang memiliki seorang budak tukang kayu. Beliau berkata kepadanya;
"Perintahkanlah budakmu agar membuatkan mimbar untuk kami". Maka wanita
itu memerintahkan budaknya. Maka ghulam itu pergi mencari kayu di hutan lalu
dia membuat mimbar untuk beliau. “ (HR. Bukhari)
Untuk mengembangkan klinik ibu dan anak yang dikelolanya, dr. Ursila
berencana menambah satu unit bangunan seluas 100 m2 khusus untuk rawat inap
9
di sebelah barat bangunan utama klinik. Untuk kebutuhan itu, dr. Ursila
menghubungi Bank Berkah Syariah untuk menyediakan bangunan baru sesuai
dengan spesifikasi yang diinginkannya. Setelah serangkaian negosiasi beserta
kegiatan survey untuk menghasilkan desain bangunan yang akan dijadikan acuan
spesifikasi barang, pada tanggal 10 Februari 20XA ditandatanganilah akad
transaksi istishna’ pengadaan bangunan untuk rawat inap. Adapun kesepakatan
antara dr. Ursila dengan Bank Berkah Syariah adalah sebagai berikut:
10
Penjurnalan Transaksi Istishna’
Misalkan pada tanggal 5 20XA, untuk keperluan survey dan pembuatan desain
bangunan yang akan dijadikan acuan spesifkasi barang, bank Berkah syariah telah
mengeluarkan kas hingga Rp 2.000.000. jurnal untuk mengakui transaksi ini
adalah sbb :
Misalkan kasus dr.susila dengan bank berkah syariah diatas, transaksi istishna’
jadi disepakati pada tanggal 10 februari, maka jurnal pengakuan beban prakaad
menjadi biaya istishna’ adalah sebagai berikut:
11
biaya tidak langsung, yaitu biaya overhead termasuk biaya akad dan
prakad; dan
semua biaya akibat produsen atau kontrktor tidak dapat memenuhi
kewajibannya , jika ada.
12
Misalkan tagihan kedua diterima pada tanggal 15 Mei dan diikuti dengan
pembayaran oleh bank pada tanggal 22 Mei 20XA. Jurnal untuk transaksi tersebut
adalah sebagai berikut: Debit Kredit
Tanggal Rekening
(Rp) (Rp)
15/5/XA Db. Aset istishna dalam 39.000.000
penyelesaian
Kr. Hutang istishna’ 39.000.000*
*(50%-20%) x Rp
130.000.000 = Rp
39.000.000
22/5/XA Db. Hutang istishna’ – 39.000.000
pembuat barang
Kr. Kas/rekening 39.000.000
nasabah pemasok
Misalkan tagihan ketiga diterima tanggal 25 Juni 20XA dan dibayarkan pada
tanggal 2 Juli 20XA. Jurnal untuk transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
13
E. Pengakuan Pendapatan istishna’
Misalkan dalam kasus di atas, penagihan oleh bank kepada pembeli akhir
dilakukan dalam 5 termin dalam jumlah yang sama yaitu Rp 30.000.000, setiap
tanggal 10 mulai bulan Agustus. Maka jurnal untuk mengakui 5 kali penagihan
piutang istishna’ kepada pembeli dan penerimaan pembayaran dari pembeli
tersebut adalah sebagai berikut.
14
piutang istishna’, maka pada waktu pembayaran piutang, bank sebagai penjual
perlu menutup termin istishna’.
15
d) Pengakuan pendapatan istishna’, harga pokok istishna’, dan
keuntungan dilakukan hanya pada saat penyelasaian pekerjaan.
2. Pembayaran dengan cara tangguh
PENYAJIAN
1. Piutang istishna’, yang timbul kaena pemberian modal usaha istishna’ oleh
bank Syariah.
2. Piutng, yang timbul kerna penjual tidak dapat memenuhi kewajibannya
dalam transaksi istishna’, Rekening ini disajikan terpisah dari piutang
istishna’
3. Hutang Istishna’, timbul bank menjadi penjual barang istishna’ yang
dipesan olehnasabah pembeli.
16
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari beberapa uraian tentang akad istishna’ diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa keterlibatan dalam transaksi seorang produsen dengan seorang
pemesan untuk mengerjakan sesuatu yakni pemesan membeli sesuatu yang dibuat
oleh seorang produsen dan barang serta pekerjaan dari pihak produsen. Pada
praktiknya akad istishna’ dilakukan dipraktikan pada pembiayaan perbankan
syariah dalam proyek konstruksi.
Dan juga istishna didalam perbankan dan akuntansi syariah adalah produk
yang digunakan untuk jual beli dalam berupa pemesanan pembuatan barang
tertentu dengan kriteria tertentu berdasarkan pemesanan pelanggan dan juga akad
istishna harus jelaskan spesifikasi barang yang dipesan.
2. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
http://akuntansikeuangan.com/mengenal-transaksi-istisna/. (online).
Dikunjungi pada 13/02/2019
https://www.researchgate.net/publication/324524896_Journal_of_Islamic_
Banking_and_Finance. (online). Dikunjungi pada 13/02/2019
18