Analisis Dimensi
Bayangkan anda sedang membuat saos salad yang terdiri dari 2 sendok
the cuka. Anda berencana akan membuat 6 porsi salad untuk pesta. Ini berarti
anda akan membutuhkan 12 sendok the cuka. Anda dapat mengukur dengan 12
sendok teh atau mengukur menggunakan sendok yang lebih besar. Sesuai pada
gambar 2-7, 3 sendok the setara dengan 1 sendok makan dan 4 sendok makan
setara dengan ¼ cup cuka. Hubungan antara sendok the dan sendok makan dapat
ditulis dalam bentuk perbandingan. Berikut factor konversi perbandingannya :
3 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑜𝑘 𝑡𝑒ℎ 1 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑜𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛
= = 1
1 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑜𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛 3 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑜𝑘 𝑡𝑒ℎ
Faktor konversi adalah perbandingan nilai ekuivalen yang digunakan untuk
menunjukkan nilai yang sama dalam satuan yang berbeda. Faktor konversi selalu
sama dengan 1. Karena nilai tidak akan berubahnjika dikalikan dengan 1, faktor
Gambar 2-8
konversi merubah jumlah satuan namun tidak merubah nilainya. Jika mengukur
Denah merupakan kertas cuka menggunakan 12 sendok the, 4 sendok makan atau ¼ cup, hasil yang didapat
gambar berskala. Pada tetap sama.
denah objek dan jalan Analisis dimensi adalah metode dari penyelesaian masalah yang berfokus pada
terlihat lebih kecil daripada satuan untuk menjelaskan zat. Sebagai contoh, jika anda ingin mengkonversi
ukuran aslinya, tetapi suhu dari Celsius ke Kelvin, anda harus berfokus pada hubungan antar satuan
ukuran pada denah sesuai tersebut. Kertas berskala seperti peta dan denah pada gambar 2-8 dibuat
dengan ukuran aslinya. berdasarkan hubungan perbedaan satuan panjang.
Lalu, bagaimana faktor Analisis dimensi sering menggunakan faktor konversi. Bayangkan anda
konversi digunakan untuk ingin mengetahui berapa meter 48 km. Anda akan membutuhkan faktor konversi
menggambar denah ? yang sesuai dengan kilometre dan meter. Anda telah mengetahui bahwa 1 km
setara dengan 1000 m. Karena itu, anda akan mengkalikan 48 km dengan faktor
konversi,
1000 𝑚
48 𝑘𝑚 𝑥 = 48 000 𝑚
1 𝑘𝑚
Ketika anda akan mengkonversi satuan yang lebih besar menjadi yang lebih kecil,
nilai satuan akan lebih besar. Meter merupakan satuan yang lebih kecil
dibandingkan kilometer, setara dengan 1000 kali lebih kecil. Ini sebabnya 48 km
samadengan 48000 m.
Latihan !
Petunjuk : Berdasarkan table 2-2 untuk menentukan hubungan antar satuan.
17. a. ubah360 detik ke mili detik 18. a. ubah 245 mili detik ke detik
b. ubah 4800 g ke kg b. ubah 5 m ke cm
c. ubah 5600 dm ke m c. ubah 6800 cm ke m
d. ubah 72 g ke mg d. ubah 25 kg ke mg
3. Mengevaluasi jawaban
550 𝑚 60 𝑠 33000 𝑚 1 𝑘𝑚 33 𝑘𝑚
𝑥 = 𝑥 =
𝑠 1 𝑚𝑖𝑛 𝑚𝑖𝑛 1000 𝑚 𝑚𝑖𝑛
Latihan !
19. Berapa detik dalam 24 jam ?
20. Masa jenis emas adalah 19,3 g/ml. Berapa masa jenis emas dalam dg/l
21. Sebuah mobil berjalan dengan kecepatan 90 km/jam. Berapa kecepatan mobil
tersebut dalam mil per menit ? ( 1 m = 0,62 mil)
Menggunakan satuan yang salah dalam menyelesaikan masalah dapat menyebabkan kekacauan. Di tahun
1999, asteroid diperkirakan hendak menabrak namun Mars Climate Orbiter menabrak atmosfer Mars.
Satelit tersebut rusak seketika sebelum mengambil data di planet Mars. Hal ini disebabkan karena
terdapat 2 tim insinyur yang bekerja di satelit ini dengan menggunakan satuan yang berbeda yaitu satuan
English dan metrik.
Penilaian Sub Bab 2.2
22. Apakah 5 x 10-4 lebih besar atau lebih kecil daripada 1.0 ? jelaskan jawaban anda !
23. Ketika mengkalikan angka dengan notasi sains, apa yang anda lakukan dengan
pemangkatannya ?
24. Tulis jumlah dari 3 x 10-4 cm dan 3 x 10-4 km dalam bentuk biasa
25. Tulis faktor konversi untuk cm3 dan millimeter
26. Apa itu analisis dimensi ?
27. Berfikir kritis : ketika mengurangi atau menambahkan 2 bilangan dalam notasi sains,
mengapa jumlah pangkat harus sama ?
28. Aplikasi konsep : anda akan mengkonversi 68 km ke m, dan jawaban anda adalah 0,068
m. jelaskan mengapa jawaban ini salah dan cari pembenarannya!
Gambar 2-9
Ilustrasi target panah
untuk membedakan
antara akurasi dan
presisi.
Table 2-3
Perlu diingat bahwa pengukuran yang presisi tidak selalu akurat. Sepeerti pada perhitungan rata-rata
masa jenis yang bisa tidak sama. Hanya berdasarkan rata-rata, Siswa B tampaknya telah mengumpulkan
data yang cukup andal. Namun, lebih dekat inspeksi, data Siswa B tidak akurat atau tepat. Data tidak
dekat dengan nilai yang diterima dan mereka tidak dekat satu sama lain. Faktor-faktor apa yang dapat
menjelaskan data yang tidak akurat atau presisi ? Mungkin Siswa A tidak mengikuti prosedur dengan
konsisten. Siswa A mungkin tidak telah membaca tingkat ketelitian alat untuk setiap percobaan. Siswa
C boleh telah membuat kesalahan kecil yang sama dengan setiap percobaan. Mungkin dia termasuk di
dalamnya massa kertas saring yang digunakan untuk melindungi panci keseimbangan. Siswa B boleh
telah mencatat data yang salah atau membuat kesalahan saat membagi massa dengan volume. Kondisi
eksternal seperti suhu dan kelembaban juga bisa mempengaruhi pengumpulan data.
Persentasi Kesalahan
Data masa jenis yang telah ditulis pada table 2-3 merupakan nilai eksperimental, yang mana nilainya
didapat dari hasil eksperimen. Masa jenis sukrosa memiliki nilai yang diterima, dan nilai tersebut
dianggap benar. Untuk mengevaluasi ke-akurasian data eksperimen, anda dapat menghitung berbedaan
antara nilai eksperimen dan nilai teoritis. Selisih antara kedua nilai tersebut dinamakan presentasi
kesalahan. Kesalahan yang terjadi pada data table 2-3 akan ditulis pada tabel 2-4.
Persentasi kesalahan adalah perbandingan antara nilai kesalahan dan nilai teoritis :
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑟𝑜𝑟
Persentasi Kesalahan = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 𝑥 100
Dari perhitungan ini, nilai yang didapat dari hasil eksperimen tidak
berpengaruh apakan lebih kecil atau lebih besar dibandingkan nilai teoritis.
Hanya perbedaan dari persentase kesalahan saja yang mempengaruhi. Ketika
anda menghitung persen kesalahan, anda mengabaikan tanda plus dan minus.
Persen kesalahan merupakan faktor yang penting seperti seseorang
memasang roda gigi sepeda pada Gambar 2-10. Dimensi suatu bagian dapat
bervariasi dalam rentang sempit kesalahan yang disebut toleransi. Beberapa
bagian yang diproduksi diuji untuk melihat apakah mereka bertemu standar
teknik. Jika satu dimensi bagian melebihi toleransi, maka barang akan Gamber 2-10
dibuang atau, jika mungkin, dipasang kembali.
Ukuran pada setiap bagiar gear
Tabel 2-4 sepeda mempunyai nilai yang
tetap dan sama.
Tabel 2-5
Contoh Permasalahan 2-5
Data milik murid A
Percobaan Masa Jenis Eror Menghitung persentasi kesalahan
(g/cm3) (g/cm3)
Menghitung persentasi kesalahan, kemudian tuliskan
1 1,54 -0,05
jawaban anda dengan 2 angka dibelakang koma. Pada table
2 1,60 +0,01
2-5 merupakan rangkuman data dari murid A.
3 1,57 -0,02
1. Menganalisis Masalah
Disediakan data kesalahan dari perhitungan masa
jenis. Untuk menghitung derajat kesalahan, anda akan
memmbutuhkan nilai teoritis untuk menghitung masa
jenis.
Diketahui :
Nilai teortis dari masa jenis = 1,59 g/cm3
Eror = -0,05 g/cm3, 0,01 g/cm3, -0,02 g/cm3
Ditanya :
Persentasi kesalahan = ?
2. Menyelesaikan Masalah Latihan
Mensubtitusi setiap data kesalahan ke dalam persamaan
Gunakan data dari Tabel 2-4, ingat
kesalahan persen. Abaikan plus dan tanda minus.
abaikan saja tanda + dan -.
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑟𝑜𝑟
Persentasi Kesalahan = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 𝑥 100 29. Hitung persentase kesalahan dari
0,05 𝑔/𝑐𝑚3 percobaan milik siswa B
Persentasi Kesalahan = 1,59 𝑔/𝑐𝑚3 𝑥 100 = 3,14% 30. Hitung persentase kesalahan dari
0,01 𝑔/𝑐𝑚3 percobaan milik siswa C
Persentasi Kesalahan = 1,59 𝑔/𝑐𝑚3 𝑥 100 = 0,63%
0,02 𝑔/𝑐𝑚3
Persentasi Kesalahan = 1,59 𝑔/𝑐𝑚3 𝑥 100 = 1,26%
3. Mengevaluasi Jawabab
Nilai persentasi kesalahan yang paling besar
menunjukkan tingkat kesalahan pengukuran terbesar,
sedangkan nilai persentasi kesalahan paling kecil
menunjukkan kesalahan pengukuran terkecil.
Angka Penting
Seringkali, presisi terkendala dengan keterbatasan alat. Jika anda menggunakan alat ukur digital yang dapat
menunjukkan pukul 12:47 atau 12.48, anda dapat mencatat waktu yang terdeka. Jika Anda memiliki jam
dengan analog, anda dapat merekam waktu ke detik terdekat. Dengan stopwatch, Anda dapat merekam
waktu yang telah berlalu ke seperseratus detik terdekat. Sebagai ilmuwan telah berkembang lebih baik alat
pengukur, mereka telah mampu melakukan pengukuran yang lebih tepat.Tentu saja, alat pengukur harus
dalam keadaan baik. Sebagai contoh, keseimbangan harus dibaca nol ketika tidak ada benda yang
bersandar padanya. Proses untuk memastikan keakuratan alat ukur disebut kalibrasi. Orang menggunakan
instrumen harus dilatih dan menggunakan teknik yang diterima. Para ilmuwan menunjukkan ketepatan
pengukuran dengan jumlah digit mereka melaporkan. Nilai 3,52 g lebih tepat daripada nilai 3,5 g. Itu digit
yang dilaporkan disebut angka signifikan.