PENDAHULUAN
Adapun kata media itu sendiri menurut Azhar (2006), berasal dari bahasa latin
yaitu medius yang secara harfiah “tengah”, “perantara”, dan “pengantar”. Jadi,
media adalah “alat yang berperan menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan
pembelajaran”, sedangkan media pembelajaran menurut Ilam (dalam
gurupaismaalmuttaqin, 2008) adalah ”segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan, merangsang pikiran, perasaaan, perhatian dan kemauan
xi
siswa sehingga dapat mendorong proses belajar, yang pada akhirnya mampu
mengantarkan siswa dalam pencapaian tujuan pembelajaran”.
xi
Dalam proses pembelajaran diketahui bahwa siswa banyak yang masih ribut
sendiri, malas-malasan sehingga pada saat diadakan ulangan harian, sebagian
siswa mendapatkan nilai rendah, hal ini diduga pembelajaran yang
dilaksanakan kurang bervariasi sehingga siswa mengalami kejenuhan dalam
belajar. Untuk itu yang diangkat sebagai fokus perbaikan pembelajaran adalah
penggunaan media visual untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
1. Identifikasi masalah
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran mata pelajaran IPA di kelas IV SD
Negeri 2 Taman Sari dan setelah dilakukan beberapa kali tes diketahui tingkat
penguasaan materi pembelajaran IPA selalu rendah, dari 22 orang siswa yang
menguasai (nilai 70 keatas ) hanya 5 siswa (25 %), dengan bantuan supervisor
dalam pembelajaran yang dilaksanakan, serta hasil diskusi bersama maka ada
beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :
a. Rendahnya motivasi siswa terhadap materi pelajaran yang disajikan.
b. Rendahnya tingkat penguasaan materi pembelajaran.
c. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa.
d. Sedikit sekali siswa yang mau bertanya jika mengalami kesulitan.
2. Analisis Masalah
Dari hasil identifikasi masalah serta hasil diskusi dengan supervisor1 dan
Supervisor 2 dapat diketahui yang menjadi faktor penyebab rendahnya hasil
belajar siswa adalah :
xi
a. Penjelasan guru yang sulit dimengerti karena terlalu cepat dan
membingungkan.
b. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan.
c. Metode yang digunakan guru dalam mengajar monoton atau kurang
bervariasi sehingga menimbulkan kejenuhan bagi siswa.
d. Guru kurang memberikan tugas kepada siswa, baik secara mandiri maupun
kelompok.
B. Rumusan Masalah
Dari beberapa faktor penyebab tersebut, serta rendahnya penguasaan bagi siswa
terhadap materi pembelajaran dalam proses pembelajaran, maka perbaikan
pembelajaran ini yang menjadi fokus permasalahan adalah “Bagaimana cara
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan media visual
pada siswa kelas IV semester genap SD Negeri 2 Taman Sari Kecamatan Pugung
Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2016 / 2017?
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan agar guru dapat melaksanakan tugas lebih
secara profesional, sehingga siswa dapat meningkatkan aktivitas belajar dan
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA dan menjadikan mata
pelajaran tersebut sebagai salah satu mata pelajaran yang disukai serta dapat
memotivasi siswa untuk belajar lebih baik.
xi
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Bagi peneliti
Manambah wawasan dan pengetahuan bahwa mengajarkan materi IPA,
khususnya materi perubahan kenampakan bumi juga bias dilakukan
dengan menggunakan media visual.
2. Bagi Guru
Bahan masukan dalam mengajarkan materi IPA, sehingga diharapkan
bisa menambah ilmu dan dapat menggunakannya dalam praktek
pembelajaran.
3. Bagi Siswa
Manambah pengalaman bahwa belajar IPA tidak hanya melalui ceramah
dari guru, diskusi, maupun percobaan-percobaan, tetapi juga bias dengan
menggunakan media visual, Sehingga siswa bisa menyaksikan langsung
hal yang berbahaya bila mereka melihat langsung ke lapangan, melalui
film dokumenter yang ditampilkan.
xi
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah
tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. (KBBI, 1996).
Saat siswa aktif jasmaninya dengan sendirinya jiwanya juga aktif, begitu juga
sebaliknya. Berdasarkan uraian diatas dapat diambil pengertian aktivitas belajar
adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dalam kegiatan
xi
belajar guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh
manfaat dari kegiatan tersebut.
C. Pengertian Hasil Belajar
Secara etimologis, hasil belajar merupakan gabungan dari kata hasil dan belajar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kridalaksana,1990) “hasil adalah
sesuatu yang diadakan (dibuat,dijadikan) akibat usaha.” “Belajar adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu untuk merubah tingkah laku atau tanggapan
yang di sebabkan pengalaman.” Berdasarkan pengertian diatas maka dapat
diperoleh suatu pengertian bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif,
dan psikomotor yang disebabkan oleh pengalaman.
xi
eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai
sebagai standar perilaku.
D. IPA
IPA atau IPA merupaka salah satu mata pelajaran penting yang terdapat di
sekolah dasar. Menurut Darmandjo dan Kaligis (1992), IPA atau IPA berarti
“ilmu” tentang “pengetahuan alam”, ilmu artinya “suatu pengetahuan yang
benar”. Pengetahuan yang benar artinya “pengetahuan yang dibenarkan menurut
tolok ukur (ketentuan) kebanaran ilmu, yaitu rasional dan objektif. Rasional
artinya masuk akal atau logis, diterima oleh akal sehat; sedangkan objektif artinya
sesuai dengan pengalaman pengamatan melalui panca indra”. Pengetahuan artinya
“segala sesuatu yang diketahui oleh manusia”, dan pengetahuan alam adalah
“pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya”, jadi IPA adalah
pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala
isinya”.
Nash (dalam Darmandjo dan kaligis, 1992) menyatakan bahwa ”IPA itu suatu
cara atau metode untuk mengamati alam” Bernal (dalam Darmandjo dan kaligis
1992) menyatakan bahwa ”IPA dapat dipandang sebagai a) institusi, b) metode, c)
kumpulan pengetahuan, d) suatu faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan
produksi, e) salah satu faktor penting yang mempengaruhi sikap dan pandangan
manusia terhadap alam”.
Menurut Rom Herre (dalam Darmandjo dan kaligis 1992:4) IPA adalah
”kumpulan teori yang telah diuji kebenarannya, yang menjelaskan tentang pola-
pola keteraturan dari gejala alam yang diamati secara seksama”. Jadi IPA adalah
kumpulan teori tentang pengetahuan yang rasional dan objektif yang telah diuji
kebenarannya, yang menjelaskan tentang pola-pola keteraturan dari gejala alam
semesta dan segala isinya yang diamati secara seksama.
xi
E. Media Visual
1. Pengertian Media Visual
Di dalam dunia pendidikan tentu kita mengenal media pembelajaran, media
pembelajaran merupakan saluran atau jembatan dari pesan- pesan pembelajaran
yang disampaikan oleh sumber pesan kepada penerima pesan.kemudian media
dapat di bagi dalam berbagai macam,saah satuny adalah media visual.
Media visual merupakan penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan
kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya
jelas,sehingga peneria pesan dan gagasan dapat diterima sasaran.
Apabila dikaitkan antara media visual dan pembelajaran maka pembelajaran itu
akan menarik, efektif dan efesien apabila menggunakan media visual sebagai
sebagai media pembelajaran nya.dipilih media visual karena kita harus ingat
bahwa peserta didik khususya nak-anak terutama siswa sekolah dasar karena
mereka masih berfikir konkrit, semua yang guru utarakan atau sampaikan harus
mereka buktikan sendiri dengan mata mereka, kemudia media visual
merupakansumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang di buat
secara menarikdalam bentuk kombinasi gambar,teks,gerak dan animasi yang di
sesuaikan dengan usia peserta didik yang dapat menarik peserta didik dalam
belajar, sehingga pembelajaran akan menyenangka dan tidak menjenuhkan.
xi
miniature,model, maupun bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara
audio visual dan audial.
b. Media visual memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik
dengan lingkungannya.
c. Media visual dapat menanamkan konsep dasar, yang benar ,konkrit dan
realistiskan.
d. Media visual membangkiktan .keinginan dan minat baru
e. Media visual akan mengakibatkan perubahan efektif ,kognitif dan
psikomotorik
Dengan demikian media visual sangatlah berperan penting dalam proses belajar
mengajar.karena media visual memiliki peran yaitu memudahkan dalam
penyampaian materi kepada peserta didik .peserta didik akan terbantu dalam
memahami materi yang komplek. Pemanfaatan media visual juga berperan bagi
peserta didik.
xi
b. Kekurangan Media Visual
1) Lambat, dan kurang praktis
2) Tidak adanya udio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat
Didengar sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan.
3) Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa
gambar yang mewakili isi berita.
4) Produksi, biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak
dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.
xi
III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Taman Sari Kecamatan Pugung
Kabupaten Tanggamus Alasan memilih lokasi ini adalah:
a. Lokasi penelitian adalah tempat peneliti bertugas sebagai guru dan kepala
sekolah.
b. Berdasarkan observasi di SD Negeri 2 Taman Sari Kecamatan Pugung
Kabupaten Tanggamus tersebut belum pernah dilaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan media audio visual, khususnya dalam pembelajaran
IPA di kelas IV semester II.
3. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester II Tahun Ajaran 2016-2017 di SD
Negeri 2 Taman Sari Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus, tepatnya
pada bulan April sampai Mei 2017 dengan jadwal yang telah tersusun dan di
sepakati oleh penulis dan pihak – pihak yang terkait dengan jadwal yang
tersusun sebagai berikut:
MATA
NO HARI TANGGAL KETERANGAN
PELAJARAN
xi
4. Pihak Yang Membantu
a. Supervisor 1
b. Supervisor 2
c. Penilai 1
d. Penilai 2
e. Kepala SD Negeri 2 Taman Sari
f. Siswa – Siswi SD Negeri 2 Taman Sari
xi
utama yaitu berperan sebagai pelaksana pembelajaran. Oleh sebab itu, rancangan
penelitian yang dipandang cocok adalah penelitian tindakan partisipan.
Hal ini diambil karena peneliti berpartisipasi langsung dalam penelitian
mulai awal sampai akhir. Peneliti bertindak sebagai perencana, perancang
pelaksana, pengumpul data, menganalisis data dan pelapor penelitian. Dalam
penelitian tindakan ini guru tidak dilibatkan dalam menyusun perencanaan,
melakukan tindakan dan refleksi terhadap praktek pembelajaran sendiri di kelas.
Jadi guru tanggung jawab penuh penelitian tindakan ini terletak pada pihak luar,
meskipun objek penelitian itu terletak di dalam kelas.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian
ini peneliti bertindak sebagai pelaksana pembelajaran. Hal ini berarti bahwa
peneliti sendiri berperan sebagai guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan
media visual gambar. Sedangkan guru hanya membantu dalam melakukan
observasi tindakan dan memberikan observasi informasi yang diperlukan peneli
Penelitian tindakan administrasi sosial eksperimental dalam penelitian
tindakan ini, guru tidak di libatkan dalam menyusun perencanaan, melakukan
tindakan dan refleksi terhadap praktek pembelajaran sendiri di kelas. Jadi guru
tidak banyak memberikan masukkan dalam proses pelaksanaan penelitian
tindakan jenis ini, tanggung jawab penuh penelitian tindakan ini terletak pada
pihak luar, meskipun objek penelitian itu terletak di dalam kelas. Rancangan
penelitian ini berpijak pada model yang disarankan oleh Kemmis dan Taggart
yakni meliputi langkah-langkah :
1. Perencanaan
2. Melaksanakan tindakan
3. Melaksanakan pengamatan
4. Mengadakan refleksi atau analisis,
Sehingga penelitian ini merupakan proses siklus spiral mulai dari
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan untuk modifikasi perencanaan
dan refleksi. Bagan alur rancangan siklus tindakan kelas tersebut dapat dilihat
sebagaimana disajikan pada bagan alur rancangan siklus tindakan sebagai berikut:
xi
Adapun tahapan penelitian ini digunakan sebagai berikut:
PERENCANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
SIKLUS II
REFLEKSI
PENGAMATAN
SIKLUS SELANJUTNYA
xi
masalah dengan memeriksa data-data yang memperlihatkan kondisi dan praktek-
praktek yang berlaku, melakukan evaluasi atau (jika mungkin) membuat
komparasi.
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Proses ini
berlangsung secara terus meneru selama proses penelitian berlangsung. Reduksi
data dilakukan dengan menggunakan cara pemilihan, pemusatan perhatian pada
pesederhanaan dan transformasi data yang diperoleh melalui wawancara,
observasi lapangan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi
yang jelas dari data tersebut, sehingga peneliti dapat membuat kesimpulan yang
dapat dipertanggung jawabkan.
Data-data yang direduksi adalah tes yang berkaitan dengan materi
Pengaruh gaya terhadap gerak benda , wawancara dengan peserta didik, kepala
sekolah, dan guru IPA kelas IV SD Negeri 2 Taman Sari Observasi tentang
keaktifan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran di kelas, dan
catatan lapangan yang dilakukan oleh peneliti, dan guru kelas IV SD Negeri 2
Taman Sari mengenai hal-hal atau data-data yang mendukung peneliti dalam
melakukan penelitian.
2. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil reduksi
dengan cara menyusun secara narasi sekumpulan informasi yang telah diperoleh
dari hasil reduksi, sehingga dapat memberikan kemungkinan penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data yang sudah terorganisir ini
dideskripsikan sehingga bermakna baik dalam bentuk narasi, grafis maupun tabel.
Informasi yang dimaksud adalah uraian proses kegiatan pembelajaran, keaktifan
peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran yang diperoleh dari hasil observasi,
prestasi belajar yang diperoleh dari hasil tes, data tentang sekolah dari hasil
xi
dokumentasi, serta informasi lain yang diperoleh dari catatan lapangan dan
wawancara.
S=
Keterangan:
S: Nilai yang dicari/diharapkan
R: Jumlah skor dari item/soal yang dijawab benar
N: Skor maksimal ideal dari tes tersebut
Adapun teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar peserta didik pada penelitian ini yakni dengan
membandingkan persentase ketuntasan belajar dalam penerapan media visual
gambar pada pembelajaran IPA pada siklus I dan siklus II. Sedangkan persentase
ketuntasan belajar dihitung dengan cara membandingkan jumlah peserta didik
xi
yang tuntas dengan jumlah peserta didik secara keseluruhan (peserta didik
maksimal) kemudian dikalikan 100%
Prosentase ketuntasan :
Jumlah siswa yang tuntas belajar
P= x 100%
Jumlah siswa maksimal
Dari skor yang diperoleh dapat dibuat acuan tentang ketuntasan belajar peserta
didik sebagai berikut :
1. Ketuntasan Perorangan
Seorang peserta didik dikatakan berhasil jika nilai yang diperoleh mampu
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70.
2. Ketuntasan Kelompok
Kelompok atau kelas dikatakan telah berhasil jika paling sedikit 75% dari
jumlah seluruh peserta didik di kelas yang nilainya di atas KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Jika 75% atau lebih dari jumlah peserta didik telah
menguasai materi maka pembelajaran yang dilaksanakan dapat dikatakan
berhasil. Tetapi jika kemampuan belajar peserta didik kurang dari 75% dari
jumlah peserta didik maka pembelajaran yang dilaksanakan belum berhasil.
xi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
xi
yang lain. Itu semua karena ketidaksiapan peserta didik dalam menjawab soal
yang diberikan oleh guru.
xi
9 78854549 Bryan Valentino L 40
10 63722087 Danu Duta Ramdhan L 50
11 68654361 Deby Prihasto L 40
12 73019543 Depita P 50
13 79200222 Eki Wulandari P 40
14 72575872 Endang Aulia Rahma p 70
15 74155992 Farellino Alan Saputra L 60
16 71513277 Farhan Agil Fadila L 80
17 73180450 Fanol Alfiansyah L 80
18 76626946 Fauzan Ali Mahdi L 60
19 67643668 Fia P 60
20 67645668 Finda P 80
21 54861581 Edo Setiawan L 50
22 0071149285 Diki Musonik L 40
Jumlah 1270
Nilai rata-rata 57,72
xi
Penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi,
keempat komponen tersebut menjadi satu kesatuan yang utuh dalam satu siklus.
xi
2. Siklus I
a. Rencana tindakan siklus I
Sebelum penelitian dilakukan, peneliti membuat perencanaan atas dasar sebagai
berikut:
1) Pengamatan peneliti dengan melihat nilai pre tes yang dilaksanakan pada
tanggal 26 April 2017, menunjukkan bahwa nilai mata pelajaran IPA yang
sangat rendah. karena tidak adanya pengguanaan metode yang cukup tepat
dan tidak adanya media yang dipergunakan oleh guru.
2) Dengan menerapkan penggunaan media visual gambar yang di dalamnya
mengikut sertakan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran,
dengan harapan kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, dan dapat
meningkatkan prestasi dalam setiap individu peserta didik.
xi
persepsi antara peneliti dan observer. Berdasarkan rencana yang telah disusun
peneliti akan membuat pedoman observasi yang terdiri 2 pedoman observasi
yaitu:
(1) Lembar observasi yang digunakan untuk mengobservasi kegiatan guru
pada waktu mengajar. Format lembar observasi kegiatan guru (peneliti).
(2) Lembar observasi yang digunakan untuk mengobservasi kegiatan siswa
pada proses belajar mengajar. Format lembar observasi kegiatan siswa.
f) Membuat pedoman wawancara
Penyusunan pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui pendapat
siswa mengenai pembelajaran dengan menggunakan media visual gambar
pada materi Pengaruh gaya terhadap gerak benda
g) Membuat soal test tentang materi Pengaruh gaya terhadap gerak benda .
b. Pelaksaanan Siklus I
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Motivasi
Mengapa ayunan dapa bergerak maju mundur ketika didorong?
xi
b) Prasyarat
Apa yang menyebabkan ayunan bergerak?
c. Pengamatan siklus I
Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung pertama-tama guru
menyampaikan tujuan pembelajaran IPA materi Pengaruh gaya terhadap gerak
benda kemudian guru menggunakan media visual gambar tentang gaya, gerak,
dan benda yang sesuai dengan tujuan-tujuan pelajaran, yaitu dengan cara memilih
media visual gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran
atau pokok-pokok pelajaran, guru memilih dan menggunakan beberapa gambar
tentang pengaruh gaya terhadap gerak benda yang terpadu dan menarik. Guru
kemudian menjelaskan sedikit tentang gambar-gambar tersebut, dan siswa
didorong untuk memiliki pernyataan yang kreatif, melalui media gambar para
xi
siswa akan didorong untuk mengembangkan ide dan gagasan mereka tentang
materi Pengaruh gaya terhadap gerak benda. Kemudian setelah itu guru
memberikan penugasan secara berkelompok, dan individu. Secara berkelompok
mereka bergabung dengan kelompok dan berdiskusi, kegiatan siswa terlihat
antusias, senang, semangat, dan gembira pada saat pembelajaran tersebut. Dan
siswa kemudian siswa mempresentasikan hasil diskusinya. Guru memberikan
penilaian dari setiap penugasan. Hasil tes siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus 1 Kelas IV
SD Negeri 2 Taman Sari
Nomor Nilai
Nama siswa P/L
Urut Induk Pos Tes
1 45890531 Age Nurhadi L 80
2 51157293 Nurholis L 60
3 71696390 Ageng Riski Mulyanto L 90
4 76132722 Aji Pangestu L 60
5 71388323 Ardi L 80
6 77670638 Amellia Angraini p 70
7 77231223 Ana Fatonah P 80
8 75619118 Anita Rahmawati P 80
9 78854549 Bryan Valentino L 70
10 63722087 Danu Duta Ramdhan L 90
11 68654361 Deby Prihasto L 60
12 73019543 Depita P 70
13 79200222 Eki Wulandari P 80
14 72575872 Endang Aulia Rahma p 70
15 74155992 Farellino Alan Saputra L 60
16 71513277 Farhan Agil Fadila L 70
17 73180450 Fanol Alfiansyah L 80
18 76626946 Fauzan Ali Mahdi L 90
19 67643668 Fia P 60
xi
20 67645668 Finda P 80
21 54861581 Edo Setiawan L 70
22 0071149285 Diki Musonik L 90
Jumlah 1580
Nilai rata-rata 71,81
xi
tugas individu berupa tes, guru selalu memberikan pengawasan, dorongan, dan
motivasi pada setiap penugasan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan, maka
Penggunaan media visual gambar. pada siklus I berjalan dengan cukup baik.
Kemudian setelah itu dilakukan penugasan kepada siswa, siswa juga sangat
bersemangat, hal ini terlihat pada antusias siswa dalam mengikuti pelajaran dan
dalam kegiatan pembelajaran, secara umum dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
a) Guru menggunakan dan memilih media visual gambar yang menarik, sesuai
dengan tujuan dalam materi Pengaruh gaya terhadap gerak benda .
b) Memilih gambar yang terpadu, kemudian siswa mengungkapkan pendapat ide
dan gagasan melalui media yang dibawa guru.
c) Guru kemudian memberikan tugas baik secara kelompok maupun individu.
d) Guru memberikan pengawasan selalu pada setiap penugasan.
e) Siswa terlihat disiplin mengerjakan tugas.
f) Komponen pembelajaran lain seperti: alokasi waktu pembelajaran,
sumber/bahan/alat pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan
kegiatan penilaian dapat berjalan dengan baik.
g) Partisipasi siswa saat pembelajaran sudah mulai nampak jika dibandingkan
sebelum diadakan tindakan.
h) Pembelajaran dengan menggunakan media visual gambar dapat memberikan
pengalaman berharga pada para peserta didik agar yang didapat di sekolah
bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
i) Dan dari nilai prestasi siswa terlihat meningkat dari sebelum dilakukan
tindakan dengan sesudah dilakukan tindakan yaitu: (rata-rata pretes 57,72
meningkat menjadi 71,86).
xi
siswa yang diperoleh. Untuk itu peneliti akan mengadakan siklus II sebagai
tindak lanjut dalam memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I.
3. Siklus II
a) Pelaksanaan siklus II
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Motivasi
Mengapa ayunan dapa bergerak maju mundur ketika didorong?
2. Prasyarat
Apa yang menyebabkan ayunan bergerak?
xi
b) Pengamatan Siklus II
Hasil dari pengamatan keseluruhan pada tahap ini, bahwa peserta didik sudah
mencapai indikator yang harus dicapai, hal ini dapat ditunjukkan dari prestasi
belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA meningkat, peserta didik lebih
bersemangat terhadap tugas yang diberikan, tergerak untuk selalu belajar,
mempunyai keinginan yang kuat terhadap sesuatu, mengikuti kegiatan belajar
mengajar dengan senang dan tidak merasa jenuh dengan pelajaran, selalu merasa
penasaran dan bertanya apabila tidak tahu.
Siklus II ini sebagai tindak lanjut atas kekurangan-kekurangan yang
ditemukan pada siklus I. Pada tahap ini, peneliti juga memberikan evaluasi
sebagai tolak ukur peningkatan keberhasilan siswa dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Hasil pegamatan yang peneliti yang peroleh pada tahap ini adalah,
pada waktu guru menjelaskan dengan menggunakan media visual gambar dengan
memilih media yang tepat, menarik, dan terpadu, siswa mulai tidak canggung
mengungkapkan pendapat dan pertanyaan, siswa begitu sangat senang dan
antusias, sehingga tercipta suasana yang menyenangkan, sedangkan pada waktu
siswa melaksanakan penugasan secra berkelompok siswa aktif, dan ketika
penugasan individu suasana kelas sepi, tidak ada yang berjalan-jalan untuk
mencari jawaban. Dan gurupun selalu memberikan dorongan, bimbingan, dan
pengawasan selalu dalam setiap mengerjakan tugas, nampak siswa lebih percaya
diri untuk menjawabnya sendiri. Keadaan ini berlangsung sampai waktu yang
ditentukan habis. Hasil evaluasi siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.3 Hasil Pos Tes Siklus II Siswa Kelas IV
SD Negeri 2 Taman Sari
Nomor Nilai
Nama siswa P/L
Urut Induk Pos Tes
1 45890531 Age Nurhadi L 90
2 51157293 Nurholis L 70
3 71696390 Ageng Riski Mulyanto L 80
xi
4 76132722 Aji Pangestu L 60
5 71388323 Ardi L 90
6 77670638 Amellia Angraini p 80
7 77231223 Ana Fatonah P 100
8 75619118 Anita Rahmawati P 90
9 78854549 Bryan Valentino L 90
10 63722087 Danu Duta Ramdhan L 60
11 68654361 Deby Prihasto L 80
12 73019543 Depita P 90
13 79200222 Eki Wulandari P 80
14 72575872 Endang Aulia Rahma p 90
15 74155992 Farellino Alan Saputra L 60
16 71513277 Farhan Agil Fadila L 90
17 73180450 Fanol Alfiansyah L 80
18 76626946 Fauzan Ali Mahdi L 100
19 67643668 Fia P 90
20 67645668 Finda P 80
21 54861581 Edo Setiawan L 70
22 0071149285 Diki Musonik L 90
Jumlah 1820
Nilai rata-rata 82,72
xi
atau dengan nilai rata-rata 71,81 dan kemudian pada siklus II meningkat lagi
menjadi 13,63%.atau dengan nilai rata-rata 82,72 Ini membuktikan upaya yang
dilakukan oleh guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa berhasil dalam
pembelajaran IPA melalui penggunaan media visual gambar ini yaitu terjadi
peningkatan dari sebelum dan sesudah dilakukan tindakan yang pada awalnya
nilai rata-rata sebesar 57,72 dapat ditingkatkan menjadi 71,81 dan meningkat lagi
sebesar 82,72 dibandingkan sebelum dilakukan tindakan.
2. Ada peningkatan aktivitas siswa dalam penggunaan media visual gambar, hal
ini terlihat dari antusias siswa dalam belajar.
3. Siswa terlihat lebih aktif dalam proses belajar dan senang menikmati
pelajaran.
4. Ada peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media visual
gambar di siklus 1 dan siklus II bagi siswa kelas IV yang diukur dengan soal
tes.
Tabel 4.5 Hasil Prestasi
Prosentase Nilai
Pre Tes Silkus I Siklus II
Ketuntasan Tes
Tuntas 22,27% 77,27% 86,36%
xi
Tidak Tuntas 72,72% 22,72% 13,63%
xi
V. SIMPULAN SARAN DAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Berdasarkan semua uraian di atas, khususnya pada uraian bab IV, peneliti dapat
menyampaikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan penggunaan media visual gambar yaitu
a. Langkah pertama guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai
pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar,
b. Selanjutnya guru menggunakan media tentang cara pencegahan kerusakan
lingkungan. Siswa memberikan ide dan gagasan tentang gambar-gambar
tersebut.
c. Kemudian berikutnya guru memberi tugas, yaitu guru memberikan tugas
pada siswa baik itu secara individu maupun kelompok. Dan hasil yang
diperoleh dapat sesuai dengan yang di inginkan.
d. Berikutnya pelaksanaan tugas. Dalam pelaksanaan tugas ini. Guru selalu
memberikan bimbingan atau pengawasan, memberikan dorongan sehingga
anak mau bekerja. Diusahakan dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak
menyuruh orang lain dan siswa mencatat hasil-hasil yang mereka peroleh
dengan sistematis.
e. Siswa mempertanggung jawabkan Tugas. Dalam hal ini siswa memberikan
laporan tugas siswa baik lisan atau tertulis dari apa yang telah
dikerjakannya, Ada tanya jawab atau diskusi kelompok.
f. Guru menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengecek
pemahaman mereka terhadap materi dan memberikan penghargaan baik
kepada individu maupun kelompok.
xi
b. Tahap implementasi tindakan, yaitu jabaran tindakan yang akan dilakukan,
skenario kerja tindakan perbaikan, dan prosedur tindakan yang akan
diterapkan. (3) tahap observasi, yaitu kegiatan pengumpulan data pada saat
proses pembelajaran berlangsung, yang meliputi: aktivitas siswa, interaksi
siswa dengan siswa, interaksi siswa dengan guru, interaksi siswa dengan
bahan ajar dan sumber belajar lainnya, atau semua fakta yang ada selama
proses pembelajaran berlangsung;
c. Tahap refleksi, yaitu kegiatan yang difokuskan pada upaya untuk
menganalis, mensintesis, memaknai, menjelaskan dan menyimpulkan. Dan
dalam pembelajaran ini nampak siswa siswa lebih antusias dan bersemangat
untuk berpartisi dalam mengikuti proses pembelajaran, tercipta kerja sama
antar siswa pada setiap kelompoknya meskipun masih kurang maksimal,
suasana kelas lebih hidup, dan peserta didik tidak merasa jenuh selama
proses pembelajaran berlangsung.
xi
1. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan sumbangan pemikiran
bagi institusi pendidikan yang akan memilih media untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa.
3. Bagi Guru
a. Agar guru hendaknya selalu mempersiapkan media pengajaran dalam setiap
pembelajarannya, agar siswa tidak merasa kesulitan didalam belajar.
b. Dalam menggunakan media pengajaran diharapkan sesuai dengan topik
yang diajarkan sehingga siswa lebih maksimal dalam mengikuti proses
belajar mengajar.
c. Hendaknya guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan daya nalar, ide dan gagasan dalam memahami suatu
permasalahan.
d. Dalam pemberian tugas guru haruslah pandai-pandai mencari variasi dalam
memberikan tugas kepada siswa, sehingga diharapkan siswa dalam
mengerjakan tugasnya bisa bersemangat dan dapat memahami maksud dan
tujuan dari tugas tersebut.
e. Hendaknya guru selalu menggunakan media dalam setiap
pembelajaranmnya dan dapat lebih sering memberikan resitasi atau
penugasan terhadap siswa disetiap pembelajaran usai, hal ini sangat penting
agar siswa dapat lebih memahami materi yang telah dipelajari serta
persiapan untuk materi selanjutnya.
xi
4. Bagi Siswa
Agar siswa termotivasi dalam belajar, model pembelajaran dengan
menggunakan media visual gambar dapat menjadikan siswa lebih bersemangat
untuk belajar. Siswa hendaknyan dapat meningkatkan belajarnya demi
mencapai prestasi yang maksimal dan banyak belajar membaca buku-buku
ilmu pengetahuan.
xi
DAFTAR PUSTAKA
xi
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN
xi
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN
xi