PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan hal yang penting dalam suatu organisasi
dan karya. Semua potensi sumber daya manusia tersebut sangat berpengaruh
dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu,
produktivitas kerja yang tinggi untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Menurut hasil studi mengatakan bahwa semangat kerja dan disiplin
salah satu faktor yang memengaruhi produktivitas kerja. Dilihat dari sudut
dalam suatu usaha bersama untuk bertindak, bertingkah laku, dan berbuat dengan
cara - cara yang produktif, bagi maksud - maksud dan tujuan organisasi atau usaha
pendidikan .
tinggi. Semangat kerja turun jika disiplin kerja bermasalah. Disiplin kerja sendiri
terkait. Disiplin adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai
tidak dapat ditegakkan, kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat
dicapai atau dapat dicapai, tapi kurang efektif dan efisien. Berdasarkan uraian di
atas, penulis menyatakan bahwa semangat kerja dan disiplin kerja merupakan
kerja pegawai dalam suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh semangat kerja dan
semangat kerja dan disiplin kerja, maka dapat dipastikan produktivitas kerja akan
pesat di daerah - daerah adalah PT. Midi Utama Indonesia. Perusahaan ini
ditemukannya beberapa karyawan yang sulit terpusat pada pekerjaannya dan sikap
yang tidak disiplin dilihat dari masih adanya beberapa pegawai yang saat pada
jam kerja tetapi mereka tidak bekerja, hal ini cukup menggangu aktivitas dari
perusahaan, sehingga dalam menyelesaikan tugas pun tidak sesuai dengan jumlah
dan waktu yang telah ditentukan dan berdampak pada visi dan misi perusahaan
pun akan tercapai lebih lama dari yang diinginkan. Dari alasan dan kondisi
tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk mengangkat suatu penelitian dengan
judul “Pengaruh Semangat Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
B. Rumusan Masalah
dikatakan bahwa untuk mencapai produktivitas kerja karyawan yang tinggi maka
diperlukan semangat dan disiplin kerja. Berdasarkan rumusan diatas, maka dapat
C. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan pembahasan yang ingin
Kanopan.
Kanopan.
D. Kegunaan penelitian
Aek Kanopan, untuk mengambil langkah - langkah yang tepat dalam upaya
yang sesungguhnya dan sebagai gambaran sampai dimana teori - teori yang
produktivitas kerja.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A.Penelitian Terdahulu
kerja dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada Perusahaan
Disiplin kerja (X2) Produktivitas (Y).Hasil dari penelitian ini Bahwa Semangat
pada kantor sekertariat Daerah kota Palu” memakai alat uji penelitian analisis
pada hasilnya juga menunjukan semangat dan disiplinkerja yang pengaruh baik
B.Landasan Teori
padanya. Semangat kerja juga merupakan reaksi emosional dan mental dari
seseorang terhadap pekerjaannya. Semangat kerja memengaruhi kuantitas dan
Semangat kerja atau moril adalah kesepakatan batiniah yang muncul dari
dalam diri seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu
sesuai dengan mutu yang ditetapkan (Danim,2008: 48). Menurut Syukria (2008:
30) berpendapat bahwa semangat kerja adalah suatu kondisi rohaniah atau prilaku
yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja lebih giat dan konsekuen
sehingga segala pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih baik.
dapat pula menurun. Indikasi - indikasi menurunnya semangat kerja selalu ada
dan memang secara umum dapat terjadi. Menurut Nitisemito yang di kutip
kembali oleh (Tohardi, 2012: 431), indikasi - indikasi menurunnya semangat kerja
2. Tingkat Absensi Yang Tinggi Pada umumnya, bila semangat kerja menurun,
atau upah yang diterimanya tidak dikenakan potongan saat mereka tidak
luang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi, meski hanya untuk
sementara.
3. Labour turn over atau tingkat perpindahan karyawan yang tinggi Keluar
bahkan memutuskan untuk mencari tempat pekerjaan lain yang lebih sesuai
ketidaktenangan dalam bekerja, keluh kesah serta hal - hal lain. Terusiknya
sebagainya. Jika hal ini terus berlanjut maka akan berakhir dengan ada
Disiplin kerja merupakan suatu porsi pelengkap yang sangat penting untuk
karyawan dan untuk organisasi. Tujuan suatu organisasi akan terwujud lewat
memiliki sikap displin yang tinggi. Oleh karena itu disiplin kerja sangat penting
dan dibutuhkan di dunia organisasi. Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan
seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma - norma sosial yang
berlaku (Hasibuan,2008).
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang
akan tugas - tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja,
MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan maka semakin
tinggi produktivitas kerja karyawan. Tanpa disiplin karyawan yang baik, maka
4.Indikator Kedisiplinan
kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan
secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini
para bawahannya
karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta
waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral,
sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus
selalu ada/ hadir di tempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan
menyelesaikan pekerjaannya.
masukan dan keluaran atau input and output (Sinungan, 2003: 12). Masukan
sering dibatasi dengan jumlah masuknya tenaga kerja, sedangkan keluaran sering
diukur dengan fisik ataupun nilai. Produktivitas kerja karyawan bagi suatu
1) Kualitas kerja Kualitas kerja merupakan suatu standar hasil yang berkaitan
dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal
oleh perusahaan.
2) Kuantitas kerja Kuantitas kerja merupakan suatu hasil yang dicapai oleh
5) Tingkat absensi Tinggi rendahnya tingkat absensi dari pegawai yang ada,
tidak masuk kerja tidak akan produktif, dengan emikian hasil produksinya
akan rendah yang pada akhirnya target produksi yang telah ditetapkan
tidak tercapai.
karyawan
dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor - faktor lain. Faktor - faktor
tersebut antara lain semangat dan disiplin kerja. Produktivitas yang tinggi dapat
dicapai jika didukung oleh para karyawan yang mempunyai semangat kerja dan
diharapkan akan lebih baik dan lebih cepat. Semangat kerja dapat menumbuhkan
demikian bukan saja produktivitas kerja yang dapat ditingkatkan, tetapi juga
adalah disiplin kerja yang berarti kesediaan untuk mematuhi peraturan / ketentuan
dilaksanakan maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai
kerja dan disiplin kerja serta kesungguhan dalam bekerja, maka diharapkan dapat
hubungan antara kualiatas yang dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan
penting artinya untuk meningkatkan daya saing bagi organisasi kerja dibidang
ekonomi dan industri demi tercapainya misi dan tujuan dari perusahaan.
C.Kerangka Pikiran
Semangat kerja yang tinggi akan tampak berupa absensi, merasa puas
dengan pekerjaan yang dilakukan, dan kerja sama dalam dalam bekerja yang
didukung dengan kondisi lingkungan kerja yang baik. Di samping semangat kerja,
faktor lain menentukan produktivitas adalah disiplin kerja yang berarti kesediaan
kerja.
waktu dalam masuk dan pulang kerja, sertatanggung jawab dari uraian di atas
tinggi perlu adanya semangat dan disiplin kerja. Dengan adanya semangat dan
disiplin kerja maka akan mempengaruhi karyawan untuk bekerja dengan baik.
semangat kerja sebagai variabel (X1) dan disiplin kerja sebagai variabel (X2)
Disiplin Kerja
(X1) H1
Produktivitas Karyawan
(Y)
H2
Semangat kerja
(X2)
D.Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Maret sampai bulan April
2018.
2 Penyusunan Proposal
3 Seminar Proposal
hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang yang menjadi pusat
tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik
kesimpulanya. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan pada Alfamidi yang
berjumlah 50 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
Sampling, total sampel adalah teknik pengambilan sampel dengan seluruh anggota
populasi sebagai responden atau sampel, Sugiono (2013:78). Jadi sampel yang
responden.
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara survey lapangan atau
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari situs-situs terkait dan
3. Wawancara
bekerja.
1. Studi kepustakaan
2. Kuisioner
tertutup.
3. Dokumentasi
yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh
peneliti. Uji validitas digunakan untuk mengetahui tepat atau tidaknya angket
yang tersebar. Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap bulir
item dengan skor total. Rumus ini menggunakan Korelasi Product Moment yang
N XY X Y
R2
N X 2
X N Y 2 Y
2 2
Keterangan :
r𝑥𝑦 : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
∑XY : Jumlah kuadrat perkalian butir dengan skor total
∑X : Jumlah skor item
∑Y : Jumlah skor total (seluruh item)
N : Jumlah subyek dalam sampel yang diteliti
∑X2 : Jumlah kuadrat skor butir
∑Y2 : Jumlah kuadrat skor total
2. Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
mengukur. Pengujiannya adalah dengan menguji skor amat butir. Uji reliabilitas
k
r11 1 b2
12
k 1
Dimana :
2
b : Jumlah varian butir
analisis regresi linier berganda yaitu melihat pengaruh disiplin kerja dan
berikut :
Dimana :
Y = Kinerja Karyawan
a = Konstanta
X1 = Pelatihan
X2 = Promosi Jabatan
X3 = Pemberian Insentif
e = error