Anda di halaman 1dari 12

EP.

4
Penanggung jawab UKM puskesmas dan
pelaksana memahami upaya kinerja dan
tata nilai yang berlaku dalam pelaksanaan
kegiatan UKM puskesmas
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KALIBAGOR
Jalan Suwarjono No. 48 Telp. (0281) 6438207 Banyumas 53191

Nomor : 005/184/2016 Kalibagor, 25 Maret 2016


Lamp : -
Hal : Undangan Kepada:
Yth. Seluruh karyawan
Puskesmas Kalibagor
Di Tempat

Dalam rangka Rapat Koordinasi Lintas Sektor, Puskesmas mengharap kehadirannya


pada :
Hari/tanggal : Rabu, 30 Maret 2016
Waktu : Pkl. 12.30 WIB
Tempat : Aula Puskesmas Kalibagor
Acara : Rapat Koordinasi Lintas Sektor
Demikian atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.

Kepala Puskesmas Kalibagor

dr. Fajar Windiyasari DW, MM


NIP: 19751126 200701 2 006
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KALIBAGOR
Jalan Suwarjono No. 48 Telp. (0281) 6438207 Banyumas 53191

RAPAT KOORDINASI BULANAN


Notulen Nama Pertemuan: Rapat Koordinasi Lintas Sektor
Pertemuan Tanggal: 30 Maret 2016 Tempat: Aula Puskesmas
Pukul : 12.30 s/d selesai Kalibagor
Susunan Acara 1. Pembukaan
2. Sambutan kepala puskesmas
3. Penyampaian masing-masing program
4. Sosialisasi visi misi, kebijakan mutu puskesmas,
keselamatan pasien dan tata nilai.
5. Kesimpulan
6. Penutup
Notulen -
Sebelumnya
Pembahasan 1. Pembukaan
Dibuka dengan bacaan Basmalah
2. Sambutan Kepala Puskesmas
3. Penyampaian dari masing-masing program
4. Sosialisasi visi misi, kebijakan mutu puskesmas,
keselamatan pasien dan tata nilai
a. Kebijakan mutu puskesmas yang harus dipahami
KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS

No BAGIAN INDIKATOR MUTU TAR


GET
1 Semua 80 %
Indeks Kepuasan Pelanggan
Bagian

2. Pendaftaran 1. Waktu tunggu pendaftaran 100%


pasien maks 5 menit
2. Tertulis nama lengkap dan
tanggal lahir pasien di RM
3. BP umum 1. Waktu tunggu pasien BP 100%
Umum 10 menit
4. BP Gigi 1. Waktu tunggu pasien BP 100%
Gigi 30 menit
5. KIA 1. Waktu tunggu pemeriksaan 100%
ANC di KIA 10 menit.
2. Waktu tunggu pasien KIA 10
menit.

MTBS 1. Waktu tunggu pemeriksaan 100%


bayi dan balita di KIA 10
menit

KB 1. Waktu tunggu pemeriksaan 100%


KB suntik 5 menit
2. Waktu tunggu pemeriksaan
KB IUD 10 menit.
3. Waktu tunggu pemeriksaan
KB Implant 10 menit
4. Waktu tunggu pemeriksaan
KB IUD bongkar dan pasang
15 menit
5. Waktu tunggu pemeriksaan
KB implant bongkar dan
pasang 15 menit

IMUNISASI 1. Waktu tunggu pasien 100%


imunisasi 10 menit

6 Ruang Obat 1. Pelayanan obat sediaan 100%


maksimal 5 menit
7. Laboratorium 1. Waktu tunggu pemeriksaan 100%
Hemoglobin dengan cara
digital 10 menit
2. Waktu tunggu pemeriksaan
Gula darah sewaktu 10 menit
3. Waktu tunggu pemeriksaan
Kolesterol 10 menit
4. Waktu tunggu pemeriksaan
Asam Urat 10 menit
5. Waktu tunggu pemeriksaan
Golongan Darah 10 menit
6. Waktu tunggu pemeriksaan
Hitung Eritrosit…..menit
7. Waktu tunggu pemeriksaan
Hitung Trombosit ….menit
8. Waktu tunggu pemeriksaan
Hitung Leukosit ….menit
9. Waktu tunggu pemeriksaan
Hitung Jenis Leukosit
….menit
10. Waktu tunggu pemeriksaan
Laju Endap Darah …menit
11. Waktu tunggu pemeriksaan
Masa Perdarahan Dan
Masa Pembekuan …menit
12. Waktu tunggu pemeriksaan
dahak (BTA) 30 menit
13. Waktu tunggu pemeriksaan
tes kehamilan 5 menit
14. Waktu tunggu pemeriksaan
Widal …menit
15. Waktu tunggu pemeriksaan
HBsAg 60 menit
16. Waktu tunggu pemeriksaan
HIV rapid tes 60 menit
17. Waktu tunggu pemeriksaan
Syphilis rapid tes 60 menit
18. Waktu tunggu pemeriksaan
urinalisa 60 menit
b. Keselamatan Pasien yang harus dipahami adalah
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh
standar yaitu :
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja
untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan
keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien

Standar I. Hak pasien


Standar :
Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk
mendapatkan informasi tentang rencana dan hasil
pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya Kejadian
Tidak Diharapkan.
Kriteria :
a. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan.
b. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan
c. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib
memberikan penjelasan secara jelas dan benar
kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan
hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk
pasien termasuk kemungkinan terjadinya Kejadian
Tidak Diharapkan.
Standar II. Mendidik pasien dan keluarga
Standar :
Puskesmas harus mendidik pasien dan keluarganya
tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam
asuhan pasien
Kriteria :
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat
ditingkatkan dengan keterlibatan pasien yang merupakan
partner dalam proses pelayanan. Karena itu, di puskesmas
harus ada sistem dan mekanisme mendidik pasien dan
keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab
pasien dalam asuhan pasien. Dengan pendidikan tersebut
diharapkan pasien dan keluarga dapat :
1. Memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap dan
jujur.
2. Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien
dan keluarga.
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang
tidak dimengerti
4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
5. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan
puskesmas.
6. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang
rasa.
7. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.
Standar III. Keselamatan pasien dan kesinambungan
pelayanan
Standar :
Puskesmas menjamin kesinambungan pelayanan dan
menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit
pelayanan.
Kriteria :
1. Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh
mulai dari saat pasien masuk, pemeriksaan, diagnosis,
perencanaan pelayanan, tindakan pengobatan,
rujukan dan saat pasien keluar dari Puskesmas.
2. Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan
dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya
secara berkesinambungan sehingga pada seluruh
tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat
berjalan baik dan lancar.
3. Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup
peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan
keluarga, pelayanan keperawatan, pelayanan sosial,
konsultasi dan rujukan, pelayanan kesehatan primer
dan tindak lanjut lainnya.
4. Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar
profesi kesehatan sehingga dapat tercapainyaproses
koordinasi tanpa hambatan, aman dan efektif.
Standar IV. Penggunaan metoda-metoda peningkatan
kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
Standar :
Puskesmas harus mendesign proses baru atau
memperbaiki proses yang ada, memonitor dan
mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data,
menganalisis secara intensif Kejadian Tidak Diharapkan,
dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja
serta keselamatan pasien.
Kriteria :
1. Setiap puskesmas harus melakukan proses
perancangan (design) yang baik, mengacu pada visi,
misi, dan tujuan puskesmas, kebutuhan pasien,
petugas pelayanan kesehatan, kaidah klinis
terkini,praktik bisnis yang sehat, dan faktor-faktor lain
yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai
dengan”Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien
Puskesmas”.
2. Setiap Puskesmas harus melakukan pengumpulan
data kinerja yang antara lain terkait dengan :pelaporan
insiden, akreditasi, manajemen risiko, utilisasi, mutu
pelayanan, keuangan.
3. Setiap Puskesmas harus melakukan evaluasi intensif
terkait dengan semua Kejadian Tidak Diharapkan, dan
secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus
risiko tinggi.
4. Setiap Puskesmas harus menggunakan semua data
dan informasi hasil analisis untuk menentukan
perubahan sistem yang diperlukan, agar kinerja dan
keselamatan pasien terjamin.
Standar V. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
keselamatan pasien
Standar :
1. Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi
program keselamatan pasien secara terintegrasi
dalam organisasi melalui penerapan “Tujuh Langkah
Menuju Keselamatan Pasien Puskesmas ”.
2. Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif
untuk identifikasi risiko keselamatan pasien dan
program menekan atau mengurangi Kejadian Tidak
Diharapkan.
3. Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi
dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan
dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan
pasien.
4. Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat
untuk mengukur, mengkaji, dan meningkatkan kinerja
Puskesmas serta meningkatkan keselamatan pasien.
5. Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas
kontribusinya dalam meningkatkan kinerja Puskesmas
dan keselamatan pasien.
Kriteria :
1. Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program
keselamatan pasien.
2. Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan dan program meminimalkan insiden,
yang mencakup jenis-jenis Kejadian yang memerlukan
perhatian, mulai dari “Kejadian Nyaris Cedera” (Near
miss) sampai dengan “Kejadian Tidak Diharapkan’ (
Adverse event).
3. Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa
semua komponen dari Puskesmas terintegrasi dan
berpartisipasi dalam program keselamatan pasien.
4. Tersedia prosedur “cepat-tanggap” terhadap insiden,
termasuk asuhan kepada pasien yang terkena
musibah, membatasi risiko pada orang lain dan
penyampaian informasi yang benar danjelas untuk
keperluan analisis.
5. Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal
berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan
informasi yang benar dan jelas tentang Analisis Akar
Masalah (RCA) “Kejadian Nyaris Cedera” (Near miss)
dan “Kejadian Sentinel’ pada saat program
keselamatan pasien mulai dilaksanakan.
6. Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis
insiden, misalnya menangani “Kejadian Sentinel”
(Sentinel Event) atau kegiatan proaktif untuk
memperkecil risiko, termasuk mekanismeuntuk
mendukung staf dalam kaitan dengan “Kejadian
Sentinel”.
7. Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara
sukarela antar unit dan antar pengelola pelayanan di
dalam Puskesmas dengan pendekatan antar disiplin.
8. Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang
dibutuhkan dalam kegiatan perbaikan kinerja
Puskesmas dan perbaikan keselamatan pasien,
termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan
sumber daya tersebut.
9. Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi
menggunakan kriteria objektif untuk mengevaluasi
efektivitas perbaikan kinerja Puskesmas dan
keselamatan pasien, termasuk rencana tindak lanjut
dan implementasinya.
Standar VI. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standar :
1. Puskesmas memiliki proses pendidikan, pelatihan dan
orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan
jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas.
2. Puskesmas menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan
memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.
Kriteria :
1. Setiap Puskesmas harus memiliki program
pendidikan, pelatihan dan orientasi bagi staf baru yang
memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan
tugasnya masing-masing.
2. Setiap Puskesmas harus mengintegrasikan topik
keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inservice
training dan memberi pedoman yang jelas tentang
pelaporan insiden.
3. Setiap Puskesmas harus menyelenggarakan pelatihan
tentang kerjasama kelompok (teamwork)guna
mendukung pendekatan interdisiplin dan kolaboratif
dalam rangka melayani pasien.
Standar VII. Komunikasi merupakan kunci bagi staff
untuk mencapai keselamatan pasien
Standar :
1. Puskesmas merencanakan dan mendesain proses
manajemen informasi keselamatan pasien untuk
memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal.
2. Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan
akurat.
Kriteria :
1. Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan
mendesain proses manajemen untuk memperoleh
data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan
keselamatan pasien.
2. Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala
komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang
ada.
c. Tata nilai yang harus dipahami adalah
1. Kejujuran
2. Keterbukaan
3. Ketersediaan melayani
4. Kerja keras
5. Kerja cerdas
6. Kasih sayang
7. Kesetiaan
8. Kerjasama
d. Visi dan misi Puskesmas Kalibagor
Visi: Kalibagor Sehat dalam Kemandirian
Misi:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan
kesehatan yaitu mengupayakan agar pelaksanaan
pembangunan mengacu, berorientasi, dan
memperhatikan faktor kesehatan sebagai
pertimbangan umum.
2. Memperdayakan serta mendorong kemandirian
masyarakat dan keluarga dalam pembangunan
kesehatan dengan mengupayakan agar perilaku
hidup bersih dan sehat menjadi kebutuhan
masyarakat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama
yang bermutu, merata, dan terjangkau.
5. Penutup: Ditutup dengan bacaan Hamdalah
Kesimpulan Seluruh penanggung jawab program UKM dan Karyawan sudah
memahami kebijaka Mutu, keselamatan pasien dan tata nilai.
Rekomendasi Hasil Rapat Koordinasi Bulanan.
DAFTAR HADIR
No Nama Alamat TandaTangan

1 Camat Kalibagor Kalibagor 1.

2 Danramil Kalibagor 2.

3 Kapolsek Kalibagor Kaibagor 3.

4 Kepala KUA Kalibagor Kalibagor 4.

5 Kepala UPK Kalibagor Kalibagor 5.

6 Kepala Bapermas KB Kalibagor 6.

7 Kepala Desa Kalibagor Kalibagor 7.

8 Kepala Desa Kaiori Kaliori 8.

9 Kepala Desa Karangdadap Karangdadap 9.

10 Kepala Desa Pajerukan Pajerukan 10.

11 Kepala Desa Petir Petir 11.

12 Kepala Desa Kalicupak Kidul Kalicupak Kidul 12.

13 Kepala Desa Kalicupak Lor Kalicupak Lor 13.

14 Kepala Desa Kalisogra Kalisogra 14.

15 Kepala Desa Suro Suro 15.

16 Kepala Desa Srowot Srowot 16.

17 Kepala Desa Wlahar Wlahar 17.

18 Kepala Desa Pekaja Pekaja 18.

19 Dr. Fajar Windiyasari DW, MM Kalibagor 19.

20 Dasworo Saptariah Kalibagor 20.

21 Sutarno Kalibagor 21.

22 Budiyanto, S. Kep, Ners Kalibagor 22.

23 Fatah Natsir G, SST Kalibagor 23.

24 Budi Siswoyo Kalibagor 24.

25 Beti Wijayanti Kalibagor 25.

26 Murtiah Suryati Kalibagor 26.

27 Drg. Rizki Eko W. Kalibagor 27.

28 Dr. Erinda Hendraningrum Kalibagor 28.

29 Titi Suwarti, Amd. Keb Kaliori 29.

30 Tri Cahya T, Amd. Keb Kalibagor 30.

31 Titi Kurniasih, Amd. Keb Pekaja 31.

32 Sulastri, Amd. Keb Kalibagor 32.


33 Fatmarini, Amd. Keb Kalibagor 33.

34 Ulfan Nurhadi, Am. Kg Kalibagor 34.

35 Maria Rhosari A, Amd. AK Kalibagor 35.

36 Diah Retnowati, Amd. K Kalibagor 36.

37 Suryat, Amd. K Kalibagor 37.

38 Siti Nurwahyuni Amd. Keb Kalibagor 38.

39 Atik Eko Suseni, SST Kalibagor 39.

40 Tati Farida, Amd. Keb Wlahar Wetan 40.

41 Agustina N, Amd Keb Petir 41.

42 Ali Mas’ud Kalibagor 42.

43 Sudriyono Kalibagor 43.

44 Irin Sumariah, Amd. Keb Pajerukan 44.

45 Sito Setiasih, Amd. Keb Kalicupak Kidul 45.

46 Asteria Riswanti. Amd. Keb Suro 46.

47 Tri Wahyuningsih, Amd. Keb Pekaja 47.

48 Rini Hermayanti, Amd. Keb Kalibagor 48.

49 Umami Barizah, Amd. Keb Karangdadap 49.

50 Kusmiyati, Amd. Keb Pajerukan 50.

51 Sofinatun, Amd. Keb Kalicupak Lor 51.

52 Sumini , Amd. Keb Kalibagor 52.

53 Dian Puspita A, Amd. Keb Srowot 53.

54 Dwi Rahmawati, Amd. Keb Kaliori 54.

55 A.Fajariyani, Amd. Keb Kalisogra 55.

56 Sumini, Amd. Keb Pekaja 56.

57 dr. Fatimah Fitriani Kalibagor 57.

58 Eko Agus W, Amd. K Kalibagor 58.

59 Ali Hidayat Kalibagor 59.

60 Tika Rahmaningtyas Kalibagor 60.

61 Andi Yulioo Kalibagor 61.

62 Ranny Elisawati Kalibagor 62.

63 Sundoro Kalibagor 63.

64 Pawestri K Asesanti AMK Wlahar 64.

65 Dwi Ratna KS, Farm. Apt Kalibagor 65.

Petugas Notulen

Tri Wahyuningsih, Amd. Keb

Anda mungkin juga menyukai