Laporan TPP Silase Daun Genjer
Laporan TPP Silase Daun Genjer
Oleh
Kelompok I
Wilda Rahma
( 1754241003)
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Laporan Praktikum : Silase Genjer dengan Inokulum Sawi
Kelompok : 1(Satu)
NPM : 1754241003
Jurusan : Peternakan
Fakultas : Pertanian
Putri Mayangsari
1514141
I
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji hanya utuk Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelasaikan laporan yang berjudul “Silase Genjer
dengan Inokulum Sawi “Sholawat serta salam tak lupa kita sanjungkan kepada
Rasulullah SAW.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pengolahan
Pakan penulisan laporan ini penulis dan pembaca dapat menggunakan serta
memahami laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini banyak kekurangan, maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar laporan ini bisa lebih
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
....................................................................................................................................
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17
I .PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi pengolahan pakan merupakan dasar teknologi untuk mengolah limbah
Pengawetan hijauan pakan atau limbah pertanian dalam bentuk silase merupakan
salah satu alternative yang dapat ditempuh terutama untuk mengatasi kesulitan
musim akan mempengaruhi kualitas hijauan pakan yaitu hilangnya fraksi yang
mudah larut atau fraksi non structural akibat respirasi yang meningkat dan
kekurangan hijauan segar terutama pada musim kemarau yang selanjutnya dapat
beberapa faktor di antaranya suhu harian, iklim, dan ketersediaan air tanah. Faktor
B. Tujuan Praktikum
II.TINJAUAN PUSTAKA
Silase merupakan awetan hijauan yang disimpan dalam silo yang
industri pertanian, serta bahan pakan alami lainnya dengan kadar air
dari bahan baku. Silase tersebut dapat diberikan sebagai pakan ternak
pada saat pertumbuhan terbaik yang pada saat itu belum digunakan.
(Prabowo,dkk., 2013).
Kualitas silase tergantung dari kecepatan fermentasi membentuk asam
laktat adalah proses aerob, udara yang berasal dari lingkungan atau
pun yang berasal dari hijauan menjadikan reaksi aerob terjadi. Hasil
et al., 2010)
kecoklatan, bila dikepal tidak keluar air dan bau, kadar air 60-70% dan
Selain itu faktor yang mempengaruhi kualitas silase secara umum juga
bahan, penyimpanan pada saat ensilase dan aditif. Kualitas silase juga
Praktikum yang berjudul “ Silase Genjer dengan Inokulum Sawi” ini di lakukan
pada selasa 28 Maret 2019, di laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu nampan plastik, gelas beaker
,plastic dan timbangan. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu inoculum bakteri
A.Hasil Pengamatan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka diperoleh hasil seperti yang
tertera pada table berikut:
1 Warna Coklat
2 Aroma Busuk
3 Tekstur Lembek
4 Ada Tidaknya Jamur Ada(+++)
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami akan memanfaatkan daun genjer untuk dicoba dibuat
sebagai silase. Sebelumnya silase itu sendiri adalah salah satu teknologi
pengolahan pakan dengan menggunakan inoculum bakteri. Inoculum bakteri yang
kamu gunakan yaitu dengan sari sawi yang sudah di fermentasi.
Silase yang baik menurut Ratnakomala, dkk., (2006) akan menghasilkan warna
haru., berwarna hijau kecoklatan dan bertekstur lembut. Jika dibandingkan dengan
hasil praktikum kami yang dapat dilihat di table 1 yaitu hasil silase kami tidak
baik bias dikategorikan gagal. Hal ini terjadi karena ada beberapa factor yang
mempengaruhi kulitas sialse itu sendiri.
Dalam pembuatan silase menurut Stefani et al., (2010) pemilihan bakteri asam
laktat sangat penting dalam proses fermetasi untuk menghasilkan silase yang
berkualitas baik. Penambahan bahan tambahan yang kami gunakan yaitu inokulm
bakteri yang berasal dari sawi yang sudah kami buat.
Kulaitas silase juga dipengaruhi oleh kadar air dari bahan itu sendiri. Genjer yang
kami gunakan masi memiliki kadar air yang cukup tinggi dan seharusnya pada
proses pembuatan silase harus dilayukan terlebih dahulu menurut Prabowo.,dkk
(2010). Pada praktikum kami kemarin genjer yang kami gunakan langsung
dipakai tanpa dilayukan terlebih dahulu sehingga hasil yang kami dapatkan,
setelah dibuka berbau busuk dan berair.
Proses dari silase itu sendiri menurut Stefani et., al (2010) yaitu ada 8 proses awal
dalam fermentasi asam laktat adalah proses aerob, udara yang berasal dari
lingkungan atau pun yang berasal dari hijauan menjadikan reaksi aerob terjadi.
Hasil reaksi aerob yang terjadi pada fase awal fermentasi silase menghasilkan
asam lemak volatile, yang menjadikan pH turun dan menimbulkan bau yang sedap
dan sedikit asam.
Jika silase yang kami buat berhasil, daun genjer yang sudah di fermentasi bias
diberikan kepada ternak. Silase berbeda dengan pakan hijauan segar. Pakan
hijauan segar itu merupakan pakan yang diberikan langsung ke ternak setelah di
ambil. Sedangkan silase melalui proses fermentasi terlebih dahulu.
Manfaat dari pembuatan silase itu sendiri menurut Direktorat Pakan Ternak
(2011). yaitu untuk memaksimumkan pengawetan kandungan nutrisi yang
terdapat pada hijauan atau bahan pakan ternak lainnya sehingga silase yang
terbentuk dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama, tanah banyak
mengurangi kandungan nutrisi dari bahan baku.
V. KESIMPULAN
3. Praktikan dapat membedakan bahan pakan segar dan silase yaitu bahan
pakan segar merupakan hijauan segar sedangkan yang dibuat silase
menghasilkan bau harum dan berwarna kecoklatan.
DAFTAR PUSTAKA
Mugiawati, R.E. 2013. Kadar Air dan pH Silase Rumput Gajah pada Hari ke-21
dengan Penambahan Jenis Additive dan Bakteri Asam Laktat. Jurnal Ternak
Ilmiah. 1 (1): 201-207
Prabowo, A., Susanti AE., dan Karman J. 2013. Pengaruh Penambahan Bakteri
Asam Laktat terhadap pH dan Penampilan Fisik Silase Jerami Kacang Tanah.
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner