Email: kemalaprudential01@gmail.com
ABSTRAK
Sastra merupakan salah satu sarana untuk mengungkapan perasaan jiwa dalam wujud bahasa. Wujud
bahasa ini secara sederhana dapat berupa kata, sedangkan dalam wujud bahasa yang lebih terangkai dapat berupa
cerita. Akan tetapi, tidak semua rangkaian kata dan cerita dapat menjadi sebuah karya sastra, karena sastra harus
mengandung daya imajinasi dan kreativitas. Berdasarkan penelitian ini, novel termasuk karya sastra. Penelitian
ini menganalisis novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya. Penelitian ini menggunakan pendekatan
intrinsik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Penelitian ini membahas
mengenai unsur intrinsik novel berdasarkan tema, alur, tokoh, latar, dan amanat atau nilai moral dalam keluarga
pada novel Sabtu Bersama Bapak. Aspek moral seperti, kejujuran, bertanggung jawab, kesetiaan, keberanian,
dan pengorbanan.
Kata kunci: karya sastra novel; nilai-nilai moral; unsur intrinsik novel Sabtu Bersama Bapak.
The Moral Values in the Sabtu Bersama Bapak Novel by Adhitya Mulya
ABSTRACT
Literature is a means to express the feelings of the soul in the form of language. This is a simple form of
language can be a word, whereas in the form of language that is more strung can be a story. However, not all
series of words and stories can be a work of literature, because literature should contain the power of imagination
and creativity. Based on this research, including literature novel. This research is analyzes novel Sabtu Bersama
Bapak by. This research is used the intrinsic approach. This research is a qualitative descriptive analysis method.
This research is discusses about the intrinsic elements in the novel based on theme, plot, characters, background
and setting, and moral values in family on novel Sabtu Bersama Bapak. The moral values or moral aspects
which discusses in this research are honesty, responsible, loyalty, braveness, and sacrifice.
Keywords: literary novel; moral values; intrinsic element Sabtu Bersama Bapak Novel.
PENDAHULUAN
Menurut Saad dalam Sudjiman (1991:11), karya sastra menurut ragamnya dibedakan
atas prosa, puisi, dan drama. Cerita rekaan merupakan jenis karya sastra yang temasuk ke
dalam jenis prosa. Berdasarkan panjang-pendeknya cerita, cerita rekaan dibedakan menjadi
METODE PENELITIAN
Penelitian sastra, sebagaimana penelitian lainnya, berpijak pada cara yang sistematis dan
logis yang mengantarkan penulis menghasilkan analisis objektif. Metode berpijak pada hasil
penelitian merujuk kepada tujuan. Dengan demikian metode dapat diartikan sebagai prosedur
atau tata cara yang sistematis yang dilakukan seorang peneliti dalam upaya mencapai tujuan
seperti pemecahan masalah atau mengungkapkan kebenaran atas fenomena tertentu.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah dengan penelitian kualitatif.
Metode kualitatif memberikan perhatian pada data dengan konteks keberadaannya dan
dianggap yang paling baik digunakan sebagai pendekatan skripsi ini, data yang digunakan
berupa kutipan-kutipan yang diperoleh dari novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya
yang memiliki nilai-nilai moral dan positif dalam kehidupan.
Penulis kemudian mengkaji dan menganalisis karya sastra novel Sabtu Bersama Bapak,
dengan mencari unsur-unsur intrinsik, seperti tema, alur, latar, tokoh dan penokohan, dan
mendeskripsikan nilai-nilai moral yang terdapat dalam novel Sabtu Bersama Bapak.
Langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan proses penelitian ini, yaitu
melakukan proses membaca secara teliti dan kritis pada novel Sabtu Bersama Bapak,
selanjutnya mulai mengidentifikasi atau menemukan adanya kecenderungan yang timbul
dalam novel ini, seperti ajaran nilai moral dari sang Bapak kepada anak-anaknya, selanjutnya
menganalisis struktur karya sastra dari unsur intrinsik yang relevan digunakan untuk
mendukung penelitian ini. Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian dan dari
semua analisis yang telah dilakukan. Kesimpulan ini nantinya memberikan jawaban atas
segala pertanyaan yang ada dalam perumusan masalah.
LANDASAN TEORI
Untuk mencapai tujuan penelitian yang disampaikan di atas, dalam menganalisis sebuah
karya sastra, dalam hal ini novel, perlu adanya sebuah pendekatan. Berkaitan dengan
penelitian analisis nilai moral, dalam hal ini penulis menggunakan pendekatan intrinsik yaitu
berbentuk amanat atau ajaran nilai moral dalam kehidupan. Penelitian terhadap novel Sabtu
Bersama Bapak ini akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan intrinsik yang akan
PEMBAHASAN
Pada sampul novel Sabtu Bersama Bapak telah dicantumkan nama pengarangnya
adalah Adhitya Mulya. Adhitya adalah salah satu penulis sastra populer yang memiliki gaya
Satya merupakan anak sulung dari pasangan Gunawan Garnida dan Itje Garnida.
Dalam novel ia digambarkan berprofesi sebagai geophysicist di kilang minyak lepas laut
utara Denmark. Satya menikah dengan Rissa dan memiliki tiga anak. Ryan—7 tahun,
Miku—5 tahun, dan Dani—3 tahun. Secara fisik, Satya digambarkan tampan dan bertubuh
ideal. Ketampanannya banyak membuat wanita jatuh hati. Satya sadar benar hal itu, dan ia
menikmati hal tersebut, yaitu digambarkan dalam cerita bahwa Satya mudah berganti-ganti
pasangan, sebelum ia bertemu Rissa. Kematian Bapak saat usianya delapan tahun
membuatnya tumbuh menjadi sosok yang tegar, keras, bahkan sedikit temperamental. Satya
dan istrinya, Rissa pun mulai terlibat pertengkaran dan kurang harmonis. Saat mendapat
peringatan lewat e-mail yang dikirim Rissa, Satya menyadari bahwa ia harus berubah.
Menjadi ayah dan suami yang lebih baik, seperti Bapak.
Cakra adalah adik Satya. Nama panggilan masa kecilnya adalah Saka. Usianya baru
lima tahun saat Bapak meninggal. Seringkali ia merasa sedih dan penuh kerinduan setelah
menonton rekaman Bapak. Dalam novel ia diceritakan sosok yang pekerja keras dan bertugas
sebagai Deputy Direktur di Bank POD. Ibu Itje seringkali merasa khawatir kepadanya sebab
Cakra belum memiliki pacar, apalagi pendamping hidup untuk berumah tangga. Sikapnya
yang kaku dan kurang percaya diri saat berurusan dengan pendekatan kepada wanita
membuat dirinya sering ditolak. Namun, pemikirannya yang sangat menghargai wanita dan
prinsipnya dalam hubungan pernikahan membuat Ayu akhirnya lebih memilihnya menjadi
pacar dibandingkan Salman. Kisah novel pun diakhiri dengan dilangsungkannya pernikahan
mereka berdua.
Ibu Itje sudah digambarkan menjadi sosok yang tegar dan mendukung suaminya,
termasuk membantu suaminya merekam pesan-pesan dalam video yang ia tayang setiap
sabtu sore. Menjadi orang tua tunggal bukanlah hal yang mudah. Namun menjadi orang tua
tunggal bagi seorang wanita merupakan hal yang tersulit baik secara psikologis maupun segi
sosial. Di dalam novel, Ibu Itje juga terpaksa mulai mandiri, berhitung, dan merencanakan
strategi untuk bertahan hidup dan membesarkan anak-anaknya sendirian. Dengan bekal yang
KESIMPULAN
Novel Sabtu Bersama Bapak karangan Adhitya Mulya berkisah mengenai kehidupan
keluarga, saat kepala keluarga meninggal dunia, dan bagaimana nasib keluarganya dapat
mempertahankan kehidupan selanjutnya. Tokoh Bapak meninggal dunia, karena penyakit
kanker. Namun, sosoknya tidak pernah hilang, sebab sebelum kematiannya, Bapak
menyiapkan banyak rekaman untuk menggantikan kehadirannya menemani dan mengasuh
anak-anak yang diputar setiap sabtu sore.
Struktur novel Sabtu Bersama Bapak ini dibuat dengan baik sehingga pembaca dengan
mudah dapat memahaminya. Adapun empat unsur struktur yang menonjol dalam novel ini
adalah tema, tokoh, latar, dan alur.
Tema yang diangkat dalam novel ini adalah kekeluargaan. Tema ini tak lepas dari
penggambaran hubungan antar tokoh yang terjalin dalam cerita. Alur yang digunakan dalam
novel ini adalah maju yang dimulai dengan pengenalan para tokoh, rangsangan, konflik, dan
penyelesaian. Akhir novel ini pun berujung pada bahagi, saat semua permasalahan yang
terjadi diselesaikan dengan baik dan semua anggota keluarga Garnida baik Ibu Itje, Satya,
Cakra, Rissa, Ayu, dan ketiga anak Satya yaitu Ryan, Miku, dan Dani dapat berkumpul
bersama kembali di acara perkawinan Cakra dan Ayu. Latar dalam novel ini terdiri atas latar
waktu, tempat, dan suasana. Waktu yang digunakan dalam novel ini berkisar antara tahun
1991-2016. Pemilihan tempat yang digunakan sebagai latar dalam novel ada tiga tempat yaitu
Jakarta, Bandung, dan Denmark. Sedangkan suasana yang dibangun oleh pengarang adalah
keluarga yang modern namun tidak meninggalkan jati diri sang pengarang yang berasal dari
Bandung, dan menggunakan etnis Sunda dalam novel ini. Hal ini terlihat dalam penggunaan
kata sapaan seperti Kang, Neng, Bageur, dll yang berasal dari bahasa Sunda. Tokoh utama
yang memiliki peranan dalam cerita adalah Satya, Cakra, dan Ibu Itje. Meskipun Bapak,
merupakan tokoh utama dan digunakan sebagai nama judul novel, namun Bapak tidak
dihadirkan secara langsung dalam cerita melainkan lewat rekaman kamera yang Satya dan
Cakra putar setiap mereka rindu sosok Bapak ataupun saat membutuhkan jawaban dari
permasalahan yang membingungkan. Tokoh bawahan ada yang bersikap protagonis dan
antagonis. Tokoh bawahan protagonis adalah Rissa dan Ayu. Sedangkan tokoh bawahan
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini dan
memohon maaf jika terdapat beberapa kesalahan baik dalam penulisan pada skripsi ini. Dalam
penyusunan, penulis menemukan beberapa hal yang menjadi catatan yang dapat dikoreksi dan
diperbaiki untuk penelitian selanjutnya.
Buku ini bisa menjadi rekomendasi karena selain menghibur terdapat juga muatan nilai-
nilai moral yang baik ditanamkan dalam pengasuhan orang tua dan pendidikan anak. Bukan
hanya itu, pembaca dan masyarakat yang belum berkeluarga pun juga masih bisa
menikmatinya serta dapat mengambil pengajaran dari nilai-nilai moral yang tergambar dalam
novel Sabtu Bersama Bapak.
Saran penulis, untuk penelitian lebih lanjut diperbanyak dalam menganalisis novel
populer, karena sangat penting untuk pembaca agar mengetahui makna yang terkandung di
dalam karya sastra populer. Penelitian untuk mengetahui nilai moral atau amanat yang
terkandung dalam karya sastra, tidak harus selalu dari karya sastra serius, tetapi bisa dari
karya sastra populer seperti novel Sabtu Bersama Bapak ini.
DAFTAR PUSTAKA