Anda di halaman 1dari 7

1.

Nodul Paru-paru

Nodul paru adalah pertumbuhan titik-titik putih kecil dan bulat pada paru-
paru berdasarkan pemeriksaan radiologi. Biasanya, nodul ini berdiameter
lebih kecil dari 3 cm. Nodul paru umumnya tidak menimbulkan gejala. Anda
mungkin memiliki nodul pada paru-paru Anda selama bertahun-tahun dan
tidak pernah mengetahuinya. Jika bercak pada paru-paru Anda adalah
kanker, biasanya disertai dengan gejala-gejala pendukung lainnya.

Contohnya, pertumbuhan nodul yang disebabkan oleh kanker paru-paru


dapat menyebabkan seseorang mengalami batuk yang berkepanjangan
atau kesulitan bernapas.
2. Pnemonia

area putih paru-paru terdapat cairan atau seluler yang seharusnya terdapat udara di area
tersebut. Beberapa kasus yang menyebabkan terjadinya konsolidasi. Pneumonia atau paru-paru
basah merupakan peradangan pada paru-paru akibat infeksi bakteri yang ditandai dengan demam,
batuk berdahak kental berwarna kuning, hijau, atau disertai darah, sesak napas, berkeringat,
menggigil, nyeri dada ketika menarik napas dan batuk, mual muntah, diare, selera makan menurun,
lemas, detak jantung meningkat, dan bau mulut.

3. Bronchitis
Bronkitis adalah peradangan atau iritasi yang terjadi pada saluran bronkus, yaitu pipa yang
berfungsi sebagai penyalur udara dari bagian tenggorokan menuju ke organ paru-paru.
Masalah kesehatan ini bisa muncul dalam beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan.

Bronkitis umumnya diawali dengan batuk, terkadang diikuti dengan lendir atau dahak sebagai
dampak dari peradangan pada bagian dinding bronkus. Bronkitis yang tidak ditangani dan
memburuk bisa meningkatkan risiko terserang pneumonia dengan gejala, seperti demam,
nyeri pada dada, dan kesadaran menurun.

Pada pemeriksaan foto rontgen dada yang normal, umumnya corokan vaskuler paru halus dan tampak
hanya di area 1/3 tengah. Peradangan yang terjadi pada saluran pernapasan menyebabkan penebalan
dinding dan peningkatan produksi lendir oleh mukosa, akibatnya pada saat di foto rontgen, saluran
yang seharusnya tampak hitam karena terisi udara, menjadi tampak lebih jelas karena ada bagian
cairan di dinding-dindingnya. Selain itu peradangan pada saluran bronkus dapat menyebabkan
diameter saluran napas menjadi lebih sempit karena dindingnya menebal, akibatnya udara saat kita
ekspirasi (membuang napas) akan lebih sulit keluar sehingga ada sebagian udara yang terperangkap di
dalam paru yang tampak pada foto rontgen sebagai bagian paru lebih hitam dan mengembang
dibandingkan gambaran normal paru.

4. COPD (PPOK)

PPOK (penyakit paru obstruktif kronis) adalah suatu gangguan paru kronis yang menghalangi
aliran udara hingga membuat penderitanya mengalami kesulitan bernapas, batuk, dan juga
mengi. PPOK berkembang utamanya dari bronkhitis kronis dan emfisema yang tidak
tertangani dengan baik. Pada penderita PPOK dan perokok, pemeriksaan rontgen perlu rutin
dilakukan guna menilai kesehatan paru dan sistem pernapasan lainnya. Pemeriksaan ini bisa
juga dijadikan acuan dalam menilai keberhasilan terapi yang telah diberikan.

Ditilik dari hasil rontgen Anda, tampak bahwa diafragma (otot yang membatasi rongga dada
dengan rongga perut), cor (jantung), dansinus costophrenicus (ruang kosong yang berada di
sudut kiri dan kanan pertemuan antara diafragma dengan rongga dada) Anda dalam batas
normal. Hanya saja, ditemukan beberapa kelainan, yakni:

 Kalsifikasi di infraclavicular sinistra; yang berarti adanya pengerasan (penumpukan


kalsium) di jaringan paru sebelah kiri atas
 Corakan brochovasculer pulmo agak bertambah dengan air bronchogram; yang berarti
aliran pembuluh darah di sekitar paru dan bronkhus mengalami peningkatan, dengan
adanya penumpukan cairan di kantung paru yang mengelilingi bronkhus
Seringnya, kedua temuan di atas terjadi karena paru, bronkhus, dan jaringan sekitarnya yang
pernah atau sedang mengalami peradangan, seperti akibat tuberkulosis, pneumonia,
bronkhitis, dan sebagainya.

5. Efusi

Rontgen torak dapat dilakukan dengan


posisi Anteroposterioi (AP), lateral, dan
dekubitus. Biasanya hasil rontgen torak pasien
efusi pleura menunjukkan adanya free-flowing
pleural fluid, sudut costofrenicus, dan Meniscus
Sign (+).16 Pada pasien ini, gambaran rontgen
thorax sesuai dengan gambaran rontgen torak
efusi pleura dengan kesan efusi pleura masif
karena perselubungan menutupi lebih dari
setengah rongga pleura bahkan hampir semua
rongga pleura tertutupi oleh cairan pada posisi
AP maupun lateral. Pendahuluan
Efusi pleura TB (tuberkulosis) merupakan
istilah yang digunakan untuk menyatakan
adanya penimbunan cairan dalam rongga pleura
yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium
tuberculosis. Efusi pleura sebenarnya dapat
terjadi sebagai proses penyakit primer, jarang
terjadi sekunder akibat penyakit lain.
6. Skoliosis
7. Lordosis

8. Kifosis
9.

Anda mungkin juga menyukai