Anda di halaman 1dari 22

TEORI BILANGAN

NUR APIKA SAHIRA MUHAMMAD IRSYAD. K


200101501007 200101500009

NURLELA A. MUHAMMAD ANUGRAH


200101501029 200101502013

Teorema
Keterbagi Algoritm
an a
Pembagi
Teorema Keterbagian

DEFINISI

SIFAT-SIFAT

PEMBUKTIAN TEOREMA
DEFINISI
Sebuah bilangan bulat b dapat dibagi sebuah bilangan bulat a,
jika ada bilangan C sedemikian hingga b = ac dan dapat
dituliskan a │ b . Atau dapat dikatakan b kelipatan dari a atau
juga a pembagi b

Notasi : a│ b jika b = ac, c є Z dan a ≠ 0 ( Z = himpunan bilangan


bulat )
Contoh :
4 │ 12 4 ł 13
12 = 4 × 3 13 ≠ 4 × Z
Z adalah bilangan bulat
SIFAT – SIFAT
KETERBAGIAN

1 │ p untuk setiap p є Z
p │ 0 untuk setiap p є Z dan p ≠ 0
p │ p untuk setiap p є Z dan p ≠ 0
Jika p │ q, maka kemungkinan hubungan antara p dan q adalah
p < q, p = q, atau p > q (misalnya 3 │ 6, 3 │ 3, atau 3 │ -3 )
TEOREMA 1
Misal a,b,c bilangan bulat, berlaku jika a │ b maka a │ bc

a│b
b = a.x, xєZ (Definisi Keterbagian)

b.c = a.x.c, cєZ (Kedua ruas dikalikan dengan c)

b.c = a (x.c) (Sifat Asosiatif perkalian)

 x є Z dan c є Z maka (x.c) є Z (Sifat Tertutup)

a │ bc
TERBUKTI
TEOREMA 2
Misal a,b,c bilangan bulat, dan jika a │ b dan a │ c maka a │ b + c

(Definisi Keterbagian)
a│b a│c
b = a.x, x є Z c = a.y, y є Z

b + c = (a.x) + (a.y) (Substitusi b=ax dan c=ay ke b + c)

b + c = a (x + y) (Sifat Distributif)

 x є Z dan y є Z maka (x + y) є Z (Sifat Tertutup)

a│b+c
TERBUKTI
TEOREMA 3
Misalkan a,b,c bilangan bulat, dan jika a │ b dan b │ c maka a │ c

(Definisi Keterbagian)
a│b b│c
b = a.x, x є Z c = b.y, y є Z

c = a.x.y (Substitusi b=ax ke c=by)

c = a (x.y) (Sifat Asosiatif Perkalian)

 x є Z dan y є Z maka (x.y) є Z (Sifat Tertutup)

a│c TERBUKTI
TEOREMA 4
Misal a,b,c bilangan bulat, dan jika a │ b dan a │ c maka a │ (bm + cn) untuk setiap
m dan n bilangan bulat.

(Definisi Keterbagian)

a│b a│c
b = a.x, x є Z c = a.y, y є Z

bm + cn = (a.x)m + (a.y)n (Substitusi b=ax dan c=ay ke bm + cn)

bm + cn = a (xm + ny) (Sifat Distributif)


(Sifat Tertutup)
 x є Z , y є Z dan setiap m dan n bilangan bulat maka (xm+ny) є Z

a │ (bm + cn)
TERBUKTI
TEOREMA 5
Misal a dan b bilangan bulat, dan jika a │ b dan b │ a maka a = ± b
(Definisi Keterbagian)
a│b b│a
b = a.x, x є Z a = b.y, y є Z
b = (b.y)x (Substitusi a=by ke b=ax)
b = b (x.y) (Sifat Asosiatif Perkalian)
1 = (x.y) (Kalikan kedua ruas dengan 1/b)

Karena x,y є Z dan (x.y) = 1 , kemungkinan


yang diperoleh ; x = -1 = y atau x = 1 = y

Untuk x = 1 = y, maka a = b (1) atau b = a (1) , a = b


Untuk x = -1 = y, maka a = b (-1) atau b = a (-1), a = -b
Dengan demikian,

a=±b TERBUKTI
TEOREMA 6
Misalkan a dan b bilangan bulat, a > 0 , b > 0 dan a │ b maka a ≤ b.

(Definisi Keterbagian)
a│b
b = a.x, x є Z
a > 0 , b > 0 maka x > 0 (Sifat Tertutup)
Karena x > 0. Dengan demikian,
Jika x = 1 maka b = a atau a = b

Jika x > 1 maka b > a atau a < b


Maka dapat dituliskan, a ≤ b
TERBUKTI
TEOREMA 7
Misalkan a dan b bilangan bulat, a │ b jika dan hanya jika ma │ mb untuk setiap m
bilangan bulat, m ≠ 0.
Pembuktian dari kiri ke kanan
(Definisi Keterbagian)

a│b
b = a.x, xєZ
mb = m(ax) (Subtitusi b = ax ke mb)

mb = (ma)x (Sifat Asosiatif Perkalian)

x єZ adalah bilangan bulat


ma │ mb
TERBUKTI
Jika a │ b maka ma │ mb untuk setiap m bilangan bulat, m ≠ 0
TEOREMA 7
Misalkan a dan b bilangan bulat, a │ b jika dan hanya jika ma │ mb untuk setiap m
bilangan bulat, m ≠ 0.
Pembuktian dari kanan ke kiri

(Definisi Keterbagian)
ma │ mb
mb = (ma) x, xєZ
mb = m(a.x) (Sifat Asosiatif Perkalian)

b = ax (kalikan kedua ruas dengan 1/m)


 x є Z adalah bilangan bulat
a│b
TERBUKTI
Jika ma │ mb maka a │ b
Jadi, terbuktilah bahwa a │ b jika dan hanya jika ma │ mb untuk setiap m bilangan bulat, m ≠ 0.
TEOREMA 8
Misalkan a dan b bilangan bulat, jika a │ b, b ≠ 0 maka │a│ ≤ │b│.

(Definisi Keterbagian)
a│b
b = a.x, x є Z
│b│= │a│ × │x│ (Sifat nilai mutlak)

│x│> 0 (Karena hasil nilai mutlak pasti positif dan diberikan, b ≠ 0 )


Dengan demikian,
Jika x = 1 , │x│ = 1 maka │a│ = │b│
Jika x > 1 maka │x│ > 1 maka │b│ > │a│ atau │a│ < │b│
Maka dapat dituliskan, │a│ ≤ │b│
TERBUKTI Jika a │ b, b ≠ 0 maka │a│ ≤ │b│
TEOREMA 9
Jika ditentukan barisan bilangan 0,1,2,3,4,..., (│a│ - 1) dengan a ≠ 0, maka beda
dua bilangan sebarang dari barisan itu tidak terbagi oleh a. Dengan kata lain, beda
dua bilangan sebarang dalam barisan itu hanya terbagi a jika beda itu sama
dengan nol
Misalkan ambil p dan q dari barisan tersebut, yaitu
0 ≤ p < │a│ dan 0 ≤ q < │a│ Dimana p ≠ q, p > q
Sehingga, p – q > 0
Pembuktian Kontradiksi,
Andaikan │a│ ǀ p – q
(Definisi Keterbagian)
(1) p – q = │a│x, x є Z
(2) p = │a│x + q (Kedua ruas dijumlahkan dengan q)
(3) p > │a│x (Definisi pertidaksamaan)
(4) │a│x > 0 (Substitusi p = │a│x + q ke p – q > 0)
Sehingga, p > │a│x > 0 ( Dari pernyataan (3) dan (4) )
p > │a│x > 0 bertentangan dengan permisalan 0 ≤ p < │a│
Dengan demikian, perandaian │a│ ǀ p – q adalah kontradiksi sehingga harus diingkari.
│a│ ł p – q
Sehingga beda dua bilangan sebarang dari barisan itu tidak terbagi oleh a TERBUKTI
TEOREMA 10
Jika diketahui a dan b adalah bilangan bulat dengan a ≠ 0 dan ada bilangan bulat k
sehingga berlaku b = ak, maka k tunggal.

(1) Andaikan k tidak tunggal, maka ada bilangan bulat k dan m, k ≠ m

(2) b = ak dan b = am [Dari Pernyataan (1)]

(3) ak = am [Substitusi b = ak ke b= am]

(4) k = m [a ≠ 0, maka kalikan kedua ruas dengan 1/a]

Dengan demikian,
pernyataan (4) bertentangan dengan pengandaian k ≠ m
Karena pengandaian diingkari, yang berarti k terbukti tunggal

TERBUKTI
TEOREMA 11
Misalkan a, b, dan c adalah bilangan bulat, jika a │ b dan a│ b + c maka a│ c

a│b a│b+c
b = ax, x є Z b + c = ay, yєZ
ax + c = ay (Substitusi b=ax ke b + c = ay)
c = ay - ax (Kurangkan kedua ruas dengan ax)
c = a (y - x) (Sifat distributif)
Karena x,y є Z maka (y – x ) є Z (Sifat tertutup)

a│ c
TERBUKTI

Jika a │ b dan a│ b + c maka a│ c


Algoritma Pembagian

TEOREMA

CONTOH
Algoritma Pembagian
Teorema :
Jika a dan b bilangan – bilangan bulat dengan b > 0, maka terdapat bilangan – bilangan bulat q
dan r yang memenuhi :
a = qb + r, dengan 0 ≤ r < b

dividend divisor

a = qb + r
remainder
quotient
Ket :
Dividend = yang dibagi
Quotient = hasil bagi
Divisor = pembagi
Remainder = sisa
CONTOH
Diketahui n adalah bilangan bulat, buktikan bahwa 2 │ (n³ - n)

Penyelesaian :

n є Z, dan b = 2 a = qb + r, dengan 0 ≤ r < b


n = 2q + r
dengan 0 ≤ r < 2, sehingga r terdiri dari 0 dan 1 ;
Untuk n = 2q + 0 Untuk n = 2q + 1

n³ - n = n (n² - 1) n³ - n = n (n² - 1)
= n (n + 1)(n – 1) = n (n + 1)(n – 1)
= 2q( 2q + 1)(2q – 1) = (2q + 1) {( 2q + 1) + 1 }{(2q + 1) -1}
= 2{q( 2q + 1)(2q – 1)} = (2q) (2q + 1) ( 2q +2)
= 2 {q (2q + 1) ( 2q +2)}
TERBUKTI 2 │ (n³ - n)
CONTOH
Jika 3 │ 12 dan 3 │ 27 maka 3 │ 39

Penyelesaian :

3 │ 12 3 │ 27
12 = 3 × 4, 4 є Z 27 = 3 × 9, 9 є Z

Dengan demikian, 12 + 27 = (3 × 4) + (3 × 9)
39 = 3(4 + 9) = 3(13)

Jadi ada 13 є Z sehingga , 39 = 3 × 13

TERBUKTI 3 │ 39
CONTOH
Jika 3 │ 12 dan 12 │ 60 maka 3 │ 60

Penyelesaian :

3 │ 12 12 │ 60
12 = 3 × 4, 4 є Z 60 = 12 × 5, 5 є Z

Dengan demikian,
60 = 12 × 5 = (3 × 4)5 = 3(4 × 5) = 3 × 20.

Jadi ada 20 є Z dan 60 = 3 × 20


sehingga ,
TERBUKTI 3 │ 60
CONTOH
Jika 3 │ 48 dan 3 │ 45 maka 3 │ 93

Penyelesaian :

3 │ 48 3 │ 45
48 = 3 × 16 , 16 є Z 45 = 3 × 15 , 15 є Z

Karena, 93 = 48 + 45
93 =(3 × 16) + (3 × 15) = 3(16 + 15)
93 = 3 × 31
Jadi ada 31 є Z dan 93 = 3 × 31
sehingga,
TERBUKTI 3 │ 93

Anda mungkin juga menyukai