Fsfsfs
Fsfsfs
Assalamu’alaikum W.r.W.b
Wassalamu’alaikum W.r.W.b
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Maksud danTujuan................................................................ 1
1.2.1 Maksud …………………………………….. .................... 1
1.2.2 Tujuan ………………………………………. ................... 1
BAB II TUTORIAL DAN PEMBAHSAN ............................................. 2
2.1 Tutorial .................................................................................. 2
2.1.1 Create Section (Utility).................................................. 2
2.1.2 AutoCad ....................................................................... 10
2.1.3 Slide ............................................................................. 17
2.1.4 Phase2......................................................................... 31
2.2 Pembahasan ......................................................................... 43
BAB III KESIMPULAN ........................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TUTORIAL DAN PEMBAHASAN
2.1 Tutorial
2.1.1 Create Section (Utility)
1. Yang pertama ini dengan cara memasukan terlebih dahulu data triangulasi
sebelumnya yang telah dibuat, yaitu data triangulasi surface, dan data
semua material
Gambar 2.1
Memasukan data triangulasi
2
3
2. Setelah itu buat layer dengan cara pilih design – create – layer
Gambar 2.2
Membuat Layer
3. Beri nama section dengan nama “LINE_SECTION”
Gambar 2.3
Memberi Nama Section
4
4. Setelah itu buat line dengan cara pilih design – create – line.
Gambar 2.4
Memilih Line
5. Lalu buat garis melintang seperti gambar di bawah ini
Gambar 2.5
Membuat Line
5
6. Kemudian membuat penampang dengan cara pilih toolbar model, lalu pilih
triangle utility dan klik section by line
Gambar 2.6
Section by Line
7. Setelah itu klik garis penampang yang telah tadi dibuat, maka akan mucul
seperti gambar di bawah ini. Lalu isi sesuai gambar
Gambar 2.7
Triangulation Sectioning by Line
6
8. Klik di luar triangulasi. Maka akan keluar gambar seperti di bawah ini
Gambar 2.8
Menampilkan Penampang
9. Lalu export file dengan cara memilh menu file – export
Gambar 2.9
Langkah Awal Export
7
10. Maka akan tampil tampilan seperti dibawah dan pilih “Autocad” lalu pilih
design string/grade/triangulations (dxf), setelah itu klik OK
Gambar 2.10
Export
11. Kemudian masukan nama untuk menyimpan
Gambar 2.11
Memberi Nama Layer
8
12. Lalu akan mucul menu seperti gambar di bawah ini. Lakukan seperti
gambar di bawah ini. Lalu klik OK
Gambar 2.12
Export to DXF Options
13. Lalu pilih “Design Data”
Gambar 2.11
Design Data
9
Gambar 2.14
Object
15. Kemudian klik data triangulasi yang ada (pilih transfer object) untuk di
export yang ada didalam penampang, setelah itu klik kanan, maka akan
save otomatis. Lalu klik cancel – cancel – cancel – OK. Maka data telah
tersimpan.
Gambar 2.12
Cencel
10
2.1.2 AutoCad
1. Buka data yang telah di export di Vulcan.
Gambar 2.13
Membuka Project
2. Atur dulu AutaCad agar dapat dibuka di software Slide. Pilih huruf A di
sebelah pojok kiri atas – option.
Gambar 2.14
Pengaturan
11
3. Pilih menu display, lalu pilih lalu ubah color sheme dan colors – apply and
close
Gambar 2.15
Display
4. Pindah ke menu open and save. Pada menu save as pilih AutoCad 2007
(dxf) agar bias dibuka di Slide versi lama – OK
Gambar 2.16
Open and Share
12
5. Pindah ke menu user preference pada menu source content unit dan target
drawing unit pilih satuan meter – OK.
Gambar 2.17
User Freferance
6. Setelah diatur, kemudian buat file baru dengan mengklik tanda Line di
pojok kiri atas.
Gambar 2.18
New File
13
7. Dalam tahap pembuatan AutoCad ini, caranya yaitu dengan buat bidang
lerengnya terlebih dahulu dengan klik polyline dibagian kiri. Buat seperti
gambar di bawah ini. Dibuat lereng dengan geometri H = 6 m dan 8 m serta
sudut 60O dan 70O.
Gambar 2.19
Pembuatan Lereng
8. Setelah itu hapus yang tidak berguna sesuai dengan bidang yang
dibutuhkan, samakan data lebar serta sudutnya caranya denga klik “trim”.
Lalu pilih garis yang akan dihilangkan.
Gambar 2.20
14
Trim
9. Setelah di trim, akan akan tampil gambar sebagai berikut. H = 7 m dengan
kemiringan 600.
Gambar 2.21
Hasil Trim
10. Kemudian satukan garis tersebut dengan cara blok terlebih dahulu
bidangnya. Lalu tulie “JOIN” dan klik garisnya. Setelah itu buka layer
properties - klik bagian yang paling kiri seperti gambar dibawah untuk
membuat layer baru
Gambar 2.22
New Layer
15
Gambar 2.23
Rename
12. Blok geometri lereng lalu lakukan seperti gambar di bawah ini dan
ganti warnanya. Lakukan pada geometri lereng 7H 45S dan 7H 60 S
Gambar 2.24
Input Layer
16
13. Setelah itu save as data tersebut dengan cara klik A yang ada dibagian
kiri atas, lalu pilih save as
Gambar 2.25
Save As
14. Setelah itu aka nada tampilan dibawah, dan tulis nama datanya, kemudian
klik OK (lakukan untuk 10H_50S dan 10H_70S)
Gambar 2.26
Save
17
2.1.3 Slide
1. Dalam membuka slide ini yang pertama dilakukan yaitu membuat project
manager dulu dengan cara klik “Analyse” llu pilih Project Setting
Gambar 2.27
Tahap Membuka Project Setting
2. Maka akan muncul tampilan seperti dibawah, pada menu general ganti
pada time Units, setelah itu klik method seperti gambar di bawah ini.
Gambar 2.28
General
18
Gambar 2.29
Method
4. Pada menu project Summary lakukan seperti gambar di bawah ini
Gambar 2.30
Project Summary
19
5. Kemudian import data yang telah dibuat dengan cara pilih file, lalu pilih
import, dan klik import DXF
Gambar 2.31
Tahap Membuka data Import
6. Setelah itu ada tampilan di bawah, centang external boundary, dan klik
import.
Gambar 2.32
Tahap Membuka data Import 2
20
7. Setelah itu pilih data yang telah dibuat, dan klik open
Gambar 2.33
Open
8. Setelah itu membuat water table dengan cara pilih toolbar boundaries,
kemudian pilih add water table.
Gambar 2.34
Tahapan Membuat Water Table
21
9. Dengan seperti itu kemudian klik bagian atas yang ada sudutnya, terdiri
dari 4 bagian, di terakhir klik kanan disesuaikan dengan kondisi keadaan
MAT.
Gambar 2.35
Memplot pada Geometri
10. Maka akan muncul tampilan dibawah, lalu klik “select all” dan klik OK
Gambar 2.36
Assign Water Table to Materials
22
11. Setelah itu langkah selanjutnya yaitu membuat seismic load, caranya
dengan pilih toolbar loading lalu klik Seismic Load
Gambar 2.37
Seismic Load
12. Dengan seperti itu maka akan muncul tampilan seperti di bawah, lalu ganti
nilai kegempaan tersebut sesuai daerah penelitian
Gambar 2.38
Tampilan Seismic Load
23
13. Langkah selanjutnya yaitu memasukan data material yang ada, dengan
cara pilih toolbar properties, lalu klik define materials.
Gambar 2.39
Tahapan Membuka material properties
14. Maka kan muncul tampilan seperti dibawah, ganti nama sesuai material
yang ada, lalu ganti angka unit weight, saturated U.W, cohesion, dan Phi
berdasarkan data yang telah diberikan asisten. Setelah itu klik OK.
Gambar 2.40
Tampilan Material Properties
24
15. Masukan data lithology dengan cara klik properties – design material
Gambar 2.41
Design Material
16. Klik material yg ingin di masukan lalu klik di di geometri lerengnya.
Gambar 2.42
Memasukan Material
25
17. Kemudian langkah selanjutnya membuat grid, dengan cara pilih toolbar
surface, lalu klik add grid.
Gambar 2.43
Tahapan Membuat Grid
18. Lalu buat kotak dibagian atas lereng untuk trmpat FK
Gambar 2.44
Grid Spacing
26
19. Klik kanan seperti gambar di bawah ini lalu klik define limits.
Gambar 2.45
Define Limit
20. Checklist pada second set of limits – OK.
Gambar 2.46
Second Set of Limit
21. Pindahkan slope limit sampai seperti gambar di bawah ini.
27
Gambar 2.47
Hasil slope limit
22. Tahap selanjutnya yaitu dengan cara save data, klik file – save – beri nama
– OK.
Gambar 2.48
Save File
23. pilih toolbar analysis, kemudian klik compute.
28
Gambar 2.49
Tahapan Masuk Compute
24. Setelah itu ada tampilan di bawah dan klik YES.
Gambar 2.50
Save Change Materials
25. Lalu Untuk Melihat Hasilnya Yaitu Pilih Tollbar Analysis Dan Klik Interpret
29
Gambar 2.51
Tahapan masuk Interpret
26. Setelah itu buat tambahan informasi dengan cara klik tanda yang bagian
atas dengan arah yang diperlukan, yang di klik yaitu angle slope, all surface
, show slice dan ketinggian.
Gambar 2.52
Pemberial Label
30
27. Kemudian export dengan cara klik file, lalu pilih export, dan export image –
beri nama dengan format material_tinggi_slope_kondisi air (misal
M2_7H_60S_5)
Gambar 2.53
Export
28. Berikut data hasil dari material M2 dengan 5 kondisi (M2_7H_60S_5)
Gambar 2.54
Contoh Hasil Akhir.
31
2.1.4 Phase2
1. Setelah selesai di slide, langkah selanjutnya yaitu masuk ke Phase2,
import file dengan cara klik file – import – import DXF
Gambar 2.55
Import File
2. Klik External Boundary lalu klik Import
Gambar 2.56
32
External Boundary
Gambar 2.57
Membuka File AutoCad
4. Lalu buka toolbar analysis lalu klik Project Setting.
Gambar 2.58
Tahap Membuka Project Setting
33
Gambar 2.59
Strength Reduction
6. Pada Project Summary isi seperti gambar di bawah ini
Gambar 2.60
Project Summary
34
7. Setelah itu masuk ke seismic loading dengan cara pilih loading lalu pilih
seismic loading
Gambar 2.61
Seismic Loading
8. Langkah selanjutnya yaitu dengan isi seismic loading horizontal dengan
0.8 - OK
Gambar 2.62
35
Seismic Loading
Gambar 2.63
Define Materials
10. Lalu isi menu define material seperti gambar di bawah ini, samakan dengan
tabel yang diberikan asisten
Gambar 2.64
Define Materials Properties
36
11. Setelah selesai semua material, klik Boundries – Add Piezometric Line
Gambar 2.65
Add Piezometric Line.
12. Gambar sesuai kondisi MAT, misalnya kondisi jenuh.
Gambar 2.66
Penggambaran Kondisi Mat
37
Gambar 2.67
Pemilihan Material
14. Klik menu Mesh – Mesh Setup
Gambar 2.68
Memasukan data Mesh Setup
38
Gambar 2.69
Mesh Setup
16. Lalu klik Mesh - discretize and mesh.
Gambar 2.70
Discretize and Mesh
39
17. Untuk membuat garis, maka klik menu displacement - free seperti gambar
di bawah
Gambar 2.71
Memasukan Data Free
18. Dan klik pada bagian miringnya. Klik kanan – Done Section
Gambar 2.72
Memilih Data yang di Free
40
Gambar 2.73
Menyimpan Project
20. Lalu klik menu alalyssis – compute.
Gambar 2.74
Compute
21. Setelah itu klik Interpret
41
Gambar 2.75
Cara Interpret
22. Lalu export image
Gambar 2.76
Export Image
23. Hasil Export
42
Gambar 2.77
Hasil Export
43
2.2 Pembahasan
Dari hasil percobaan pembuatan geometri lereng didapatkan data
geoteknik sebagai berikut :
Tabel 2.1
Tabel NIlai Faktor Keamanan Lereng Berbagai Kondisi dengan Software Slide
GT 1
FK
Tinggi Sudut Lithology
MAT 3 MAT 5
Limonit 5.309 5.011
60 Saprolit 4.913 4.512
Bedrock 7.953 7.681
6
Limonit 5.16 4.849
70 Saprolit 4.768 4.374
Bedrock 7.763 7.441
Limonit 4.024 3.803
60 Saprolit 3.694 3.408
Bedrock 6.049 5.805
8
Limonit 3,915 3.672
70 Saprolit 3.583 3.297
Bedrock 5.857 5.611
GT 2
FK
Tinggi Sudut Lithology
MAT 3 MAT 5
Limonit 4.114 3.755
60 Saprolit 5.511 5.195
Bedrock 6.133 5.937
6
Limonit 3.987 3.635
70 Saprolit 5.361 5.114
Bedrock 6.045 5.845
Limonit 3.104 2.848
60 Saprolit 4.147 3.917
Bedrock 4.694 4.477
8
Limonit 3.008 2.751
70 Saprolit 4.023 3.796
Bedrock 5.857 4.338
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa semakin jenuh keadaan suatu
batuan atau tanah maka semakin kecil juga factor keamanan yang didapatkan.
44
Selain itu factor keamanan dipengaruhi oleh keadaan batuannya, seperti nilai
kohesi, sudut geser dalam, unit weight dan saturated weight Modulus Young, dan
Poison Ratio.
Dengan hasil geoteknik yang dilakukan ini nantinya dapat menganalisa
data geoteknik dari suatu lokasi. Sebelum menganalisis data geoteknik langkah
awal yaitu membuat geometri lereng pada aplikasi AutoCad selanjutnya data dari
autocad tersebut itu di import ke aplikasi slide dari phase2. Dalam analisis
geoteknik ini bahan galian yang cocok dianalisis dalam geoteknik single slope ini
biasanya digunakan dalam bahan galian emas.
Aplikasi phase2 biasanya digunakan untuk bahan galian kompleks seperti
bahan beku dan lebih cocok untuk analisis pemodelan tambang bawah tanah,
sedangkan aplikasi slide biasanya digunakan untuk bahan galian yang terlapis
seperti batubara yang biasanya dibatasi oleh grid. Analisis geoteknik pada kedua
software tersebut nantinya akan menghasilkan nilai safety factor / factor
keamanan.
BAB III
KESIMPULAN
Tahap awal dalam Software Vulcan digunakan sebagai tahap awal dalam
perencanaan geoteknik. Fungsinya sebagai data awal perencanaan lereng
tambang dari blok bahan galian yang telah selesai direncanakan pada software
Vulcan. Dari data blok tersebut di export agar bias dilakukan perencanan geoteknik
pada software lainnya.
Perencanaan geoteknik dalam software Slide pengerjaannya berdasarkan
data karakteristik material yang direncanakan, seperti nilai kohesi, sudut geser
dalam, unit weight dan saturated weight.
Sedangkan perencanaan geoteknik dengan menggunakan software
phase2 pengerjaannya berdasarkan nilai Modulus Young, Poison Ratio, Sudut
geser dalam dan kohesi. Sehingga pengerjaannya lebih kompleks dalam
penentuan factor keamanannya.
45
46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN