Anda di halaman 1dari 5

SEMINAR AKUNTANSI

RINGKASAN SEMINAR
Jurnal Internasional
DIVIDEND POLICY, CORPORATE GOVERNANCE AND THE MANAGERIAL
ENTRENCHMENT HYPOTHESIS: AN EMPIRICAL ANALYSIS
Oleh : Jorge Farinha

OLEH :
KELOMPOK 12

P. IWAN KURNIAWAN (1881611022)


NI WAYAN RADHA MAHARSENI (1881611023)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
RINGKASAN
Penelitian ini memberikan analisis empiris dari penjelasan teori keagenan
untuk distribusi cross-sectional dari pembayaran dividen di Inggris (UK). Perspektif ini
menegaskan bahwa pembayaran tunai kepada pemegang saham dapat membantu
mengurangi masalah keagenan baik dengan meningkatkan frekuensi peningkatan modal
eksternal dan pemantauan oleh banker investasi dan nvestor (Easterbrook, 1984), atau
dengan menghlangkan arus kas bebas (Jensen, 1986).
Beberapa penelitian sebelumnya yang digunakan dalam penelitian ini : (1)
Penelitian oleh Rozeff (1982) menemukan bukti hubungan yang kuat antara
pembayaran dividen dan satu set variabel proxy untuk biaya agensi dan transaksi dalam
sampel besar yang terdiri dari seribu perusahaan AS periode 1974-1980; (2) Penelitian
yang menganalisis cross-sectional dari kebijakan dividen yang dilakukan oleh
Crutchley dan Hansen (1989) menunjukkan hasil yang konsisten dengan kebijakan
dividen yang bertindak sebagai sarana pengawasan perusahaan dengan efek substitusi
antara pembayaran dividen dan dua kontrol lainnya, kepemilikan manajerial dan
leverage; (3) Gordon dan Pound (1990), Chang dan Mayers (1992) serta Cole dan
Mehran (1998) menemukan bukti bahwa kontrol pemungutan suara manajer atas
Rencana Kepimilikan Saham Karyawan (ESOPs) dapat berkontribusi pada kubu
manajerial; (4) Penelitian Beck dan Zorn (1982) kepemilikan orang dalam dapat
dijelaskan oleh manajerial untuk mendiversifikasi kekayaan dengan meningkatkan
likuiditas.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinary Least
Square (OLS). Hasil penelitian sangat menyarankan kemungkinan kubu manajeral
ketika kepemilikan orang dalam mencapai ambang batas sekitar 30%.
A. MOTIVASI PENELITIAN
Peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan menganalisis penjelasan
agensi untuk variasi cross sectional kebijakan dividen perusahaan di Inggris dengan
melihat hipotesis kubu manajerial yang diambil dari teori agensi.
B. MASALAH PENELITIAN
Apakah dengan menggunakan teori agensi dapat menganalisis variasi cross-
sectional kebijakan dividen perusahaan di Inggris?
C. LANDASAN TEORI
Teori yang digunaka dalam penelitian ini adalah teori keagenan.

D. HIPOTESIS
Berdasarkan kajian teoritis dan penelitian sebelumnya yang digunakan
dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
H1 : Distrbusi cross sectional dari pembayaran dividen, semua yang lain konstan,
berhubungan negatif dengan menguntungkan orang dalam kepemilikan di
bawah
tingkat kubu kepemilikan, dan berhubungan positif di atas level tersebut.
H2 : Untuk level rendah dari kepemilikan orang dalam yang menguntungkan,
pembayaran dividen memiliki hubungan berbentuk U dengan jumlah
(menguntungkan dan tidak menguntugkan) kepemilikan orang dalam.
H3 : Code of Best Practik memiliki dampak yang negatif pada pembagian dividen.

E. KARAKTERISTIK KUALITATIF DESAIN PENELITIAN


1. Rantai Kasual dan Validitas Logika
Rantai kausal dan validitas logika dalam penelitian ini sudah baik. Peneliti
menjelaskan permasalahan dengan baik, tujuan dan hasil yang didapatkan serta
mencantumkan penelitian terdahulu dalam penelitian ini. Tidak hanya itu,
penelitian ini menunjukkan selaras antara permasalahan dengan hipotesis, hasil
pengujian serta simpulan penelitian.
2. Pengendalian Variabel Extraneous
Variabel extraneous dalam penelitian ini dikendalikan dengan menggunakan
metode seleksi yaitu purposive sampling. Prosedur pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah :
a. Perusahaan yang didirikan di Inggris dan terdaftar di London Stock
Exchange dengan data lengkap yang diambil dari Industrial Active dan
Industrial Research (Dead)File Global Vantage.
b. Perusahaan dengan Sector Index Code antara 6000 sampai 6999 (untuk
keuangan) dan antara 4800 sampai 4941 (untuk utilitas yang diatur)
dikeluarkan.
c. Perusahaan yang terlibat dalam merger atau demerger besar pada periode
1987-1991 atau 1992-1996 dikeluarkan.
3. Validitas Internal
Validitas internal berkaitan dengan teori yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan apakah penelitian sudah menggunakan konsep yang seharusnya.
Penelitian ini menunjukkan tingkat validitas yang cukup baik karena adanya
kesesuaian antara masalah penelitian, hipotesisi, dan teknik analisis data yang
digunakan sehingga masalah penelitian dapat terjawab.
4. Validitas External
Validitas eksternal berkaitan dengan sejauh mana kemampuan data untuk
digeneralisasi terhadap orang-orang, tempat, dan waktu (generalizability)
penelitian diambil. Sampel yang dipilih untuk penelitian ini adalah 693
perusahaan yang diambil dari Standard and Poor’s (S&P) Global Vantage
Database periode 1991-1996.
5. Pengumpulan dan Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang pengumpulan datanya
menggunakan data kuantitatif. Data ini diperoleh dari laporan keuangan Global
Vantage, Datastream, dan dari laporan tahunan perusahaan. Statistik pasar
diambil dari LBS Risk Measurement Service. Data kepemilikan dikompilasi dari
laporan tahunan perusahaan. Data dewan direksi diambil dari Datastream dan
laporan perusahaan. Informasi tentang jumlah analisis yang mengikuti
perusahaan tertentu diambil dari database I/B/E/S.
6. Uji Statistik
Pengujian statistik dalam penelitian ini menggunakan Ordinary Least
Square (OLS).
7. Konsistensi antara Masalah Penelitian, Hipotesis, dan Analisis Data
Penelitian ini secara konsisten memaparkan masalah penelitian, hipotesis
dan analisis data yang digunakan. Hipotesis yang diajukan telah sesuai dengan
masalah penelitian dan didukung oleh teori yang dipaparkan, dan data yang
dikumpulkan telah dianalisis dengan baik sehingga mampu memberikan bukti
penelitian secara rinci dan terstruktur.
8. Konsistensi Hasil Pengujian dengan Simpulan
Terdapat konsistensi antara hasil pengujian dengan simpulan dalam
penelitian ini. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) tingkat kubu
kepemilikan orang dalam diperkirakan di wilayah 30%, koefisien kepemilikan
orang dalam berubah dari negatif ke positif; (2) tidak ada hubungan positif
antara pembayaran dividen dan nilai pasar dari kepemilikan orang dalam yang
menguntungkan; (3) terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara
Code of Best Practice pada pembayaran dividen.
9. Implikasi Kebijakan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, sebagai berikut : (1) data
kepemilikan orang dalam tidak termasuk dalam tingkat kepemilikan dibawah
3%; (2) literatur yang digunakan mengalami endogenitas dari beberapa
alternatif tata kelola perusahaan yang saling melengkapi.

F. PENGEMBANGAN ARTIKEL
“Prinsip Praktik Tata Kelola Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaaan
berdasarkan investigasi empiris”.

Anda mungkin juga menyukai