Anda di halaman 1dari 3

Penguapan dapat berlangsung secara cepat, sehingga tidak mengontrol

kecepatan pada keseluruhan proses. Penguapan cairan pada evaporator ukuran standar
sudah dirancang oleh manufacturer dengan sedemikian rupa sehingga untukjumlah
penguapan dalam evaporator tersebut, pemisahan uap-cairan sudah bisa berjalan
dengan balk. Jadi untuk perhitungan/perancangan evaporator (bentuk standar), yang
perlu diperhatikan hanyalah kecepatan transfer panasnya. Untuk perhitungan
kecepatan transfer panas, diperlukan hitungan neraca massa dan neraca panas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan evaporator antara lain
makin cepat gerakan fluida di dalam evaporator, makin besar nilai koefisien transfer
panas, sehingga kecepatan transfer panasnya juga semakin tinggi. Kadar zat terlarut
makin tinggi, biasanya viskositas larutan semakin tinggi. Hal ini mengakibatkan
koefisien transfer massa menurun sehingga memperlambat transfer panas. Disamping
itu, jika kekentalan semakin makin tinggi, kadar lokal padatan disuatu titik dalam
evaporator bisa terlalu tinggi sehingga dapat mengakibatkan kerusakan padatan (jika
padatan sensitif terhadap panas), atau pemadatan local. Energi terbesar pada
evaporator adalah untuk penguapan (panas dan penguapan dinilainya sangat besar
dibandingkan dengan panas sensibelnya, misal: panas penguapan air 540 cal/g),
sehingga usaha-usaha penghematan panas perlu dilakukan. Salah satu caranya adalah
dengan memanfaatkan uap yang timbul sebagai pemanas evaporator (Faputri, 2016).
Evaporator dengan konveksi alami naturalconvection dimana gerak fluida
diakibatkan oleh beda suhu, maka koefisien transfer panas dipengaruhi oleh beda
suhu. Semakin besar semakin tinggi nilal koefisien transfer panas. Gerakan yang balk
dan fluida perlu dijaga. Gerakan fluida selain akan meningkatkan transfer panas, juga
dapat mencegah terjadinya konsentrasi atau suhu lokal yang terlalu tmnggi, yang bisa
mengakibatkan kerusakan padatan atau pemadatan. Faktor-faktor yang mendorong
terjadinya endapan perlu dicegah. Untuk bahan yang sensitif terhadap panas atau
mudah rusak pada suhu tinggi, maka suhu evaporasm dmusahakan rendah dengan
cara menurunkan tekanan operasi. Disamping itu, waktu tinggal bahan dalam
evaporator harus dijaga sampai batas waktu yang tidak terlalu lama (Putra dkk, 2016).
Pengentalan merupakan proses untuk menghilangkan sebagian air pada
produk pangan cair. Tujuan pengentalan adalah mengurangi sejumlah air sehingga
menurunkan volume produk. Dengan turunnya volume produk pangan ini, maka akan
memudahkan laju pada transportasi dan penyimpanan. Pengentalan fluida dalam
evaporator dapat dilakukan dengan menaikkan suhu produk sampai titik didihnya
dengan lama dan waktu yang tertentu. Produk pangan yang sensitive terhadap panas,
maka pengentalan dapat dilakukan dengan tekanan vakum. Empat komponen utama
alat pengental fluida termasuk dalam perancangan alat evaporator. Evaporator
berfungsi sebagai ruang pemanasan air laut dengan suplai panas berasal dari solar
collector yang dialirkan dengan fluida (Setyawan dan Suhendra, 2018).
Faktor terjadinya endapan pada evaporator pada banyak sistem pendinginan
yaitu, refrigeran akan menguap di evaporator dan mendinginkan fluida yang melalui
evaporator. Evaporator ini disebut sebagai direct-expansion evaporator. Berdasarkan
zat yang didinginkan, evaporator dibedakan menjadi evaporator pendingin udara dan
pendingin cairan. Berdasarkan konstruksinya, evaporator pendingin udara dibedakan
menjadi plat, bare tube, dan finned evaporator. Evaporator plat biasa digunakan pada
kulkas rumah. Evaporator pendingin udara ini umumnya digunakan untuk sistem
pengkondisian udara (AC). Evaporator pendingin cairan umumnya digunakan untuk
mendinginkan air, susu, jus, dan kegunaan industri lainnya (Putra dkk, 2016).
Terbentuknya larutan pada endapan atau tidak dalam suatu reaksi, tergantung
pada kelarutan dari zat terlarut, yaitu jumlah maksimum zat terlarut yang akan larut
dalam sejumlah tertentu pelarut pada suhu tertentu. Dalam hal ini zat dapat di bagi,
yaitu dapat larut, sedikit larut atau takdapat larut. jika suatu zat dapat larut dalam air
maka termasuk dapat larut, jika tidak dapat larut dalam air maka termasuk sedikit
larut atau takdapat larut. Semua senyawa ionik merupakan elektrolit kuat, tetapi daya
larutnya tidak sama. Pengendapan dapat terjadi jika konsentrasi suatu senyawa
melebihi kelarutannya seperti pada saat mencampur pelarut atau mengubah suhunya,
pengendapan dapat terjadi dengan cepat dari larutan jenuhnya dan zat-zat pelarut
adalah perbedaan zat pada permukaan kristal dalam pelarut (Faputri, 2016).
Faputri, A. F. 2016. Desain Evaporator Dan Pengujian Kondisi Operasi Optimal Pada
Desain Peralatan. Jurnal Teknik Patra Akademika. Vol. 7(2): 17-23.
Putra, A., Aziz, A., Mainil, R. I. 2016. Perancangan Evaporator Mesin Pengering
Pakaian menggunakan Air Conditioner (AC) ½ PK Dengan Kompresi Uap Sistem
Terbuka. Jurnal Sains dan Teknologi. Vol. 15(1): 25-33.

Setyawan, E. Y., Suhendra, D. 2018. Analisis Perhitungan Evaporator Dan


Kondensor Yang Digunakan Pada Alat Desalinasi Air Laut Sistem Vakum Alami
Menggunakan Energi Surya. Jurnal Flywheel. Vol. 9(1): 22-29.

Anda mungkin juga menyukai