Tugas Analisis Empiris - RMR
Tugas Analisis Empiris - RMR
Lokasi
Batuan c E
v
Sampel (MPa) (MPa)
69.33 18436 0.25
60.80 12908 0.25
Footwall
Tufa breksi 42.02 9214 0.24
Ciguha
42.80 15236 0.26
69.95 18041 0.26
Separation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang (mm) 0.3 - - - 0.1 - - 0.1 - 0.4
Roughness
Roughness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Condition VR VR VR R VR VR VR VR VR VR
Infilling (Gouge)
Pada stasiun 1 tidak ditemukan material pengisi pada bidang diskontinu. Hal
ini juga dikarenakan pada stasiun 1 memiliki bidang diskontinu yang sangat kecil.
Weathering
Pada stasiun 1, kondisi bidang diskontinu tidak mengalami pelapukan.
5) Groundwater
Kondisi air tanah yang terdapat pada bidang diskontinu di stasiun 1 yaitu
lembab/Damp. Hal ini dikarenakan di lokasi pengamatan didapatkan debit air tanah
yang diukur relatif kecil ( <10 L/min ).
Lokasi
Batuan c E
v
Sampel (MPa) (MPa)
69.33 18436 0.25
60.80 12908 0.25
Footwall
Tufa breksi 42.02 9214 0.24
Ciguha
42.80 15236 0.26
69.95 18041 0.26
Separation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang (mm) - - 0.2 0.15 - - - 0.3 - 0.1
Roughness
Roughness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Condition VR VR R VR VR R VR VR VR VR
Infilling (Gouge)
Pada stasiun 1 tidak ditemukan material pengisi pada bidang diskontinu. Hal
ini juga dikarenakan pada stasiun 1 memiliki bidang diskontinu yang sangat kecil.
Weathering
Pada stasiun 1, kondisi bidang diskontinu tidak mengalami pelapukan.
5) Groundwater
Kondisi air tanah yang terdapat pada bidang diskontinu di stasiun 1 yaitu
lembab/Damp. Hal ini dikarenakan di lokasi pengamatan didapatkan debit air tanah
yang diukur relatif kecil ( <10 L/min ).
Lokasi
Batuan c E
v
Sampel (MPa) (MPa)
69.33 18436 0.25
60.80 12908 0.25
Footwall
Tufa breksi 42.02 9214 0.24
Ciguha
42.80 15236 0.26
69.95 18041 0.26
Separation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang (mm) 0.1 - 0.2 - - 0.3 0.05 - - -
Roughness
Roughness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Condition VR VR VR VR VR R VR VR VR R
Infilling (Gouge)
Pada stasiun 2 tidak ditemukan material pengisi pada bidang diskontinu. Hal
ini juga dikarenakan pada stasiun 2 memiliki bidang diskontinu yang sangat kecil.
Weathering
Pada stasiun 2, kondisi bidang diskontinu tidak mengalami pelapukan.
5) Groundwater
Kondisi air tanah yang terdapat pada bidang diskontinu di stasiun 2 yaitu
lembab/Damp. Hal ini dikarenakan di lokasi pengamatan didapatkan debit air tanah
yang diukur relatif kecil ( <10 L/min ).
Lokasi
Batuan c E
v
Sampel (MPa) (MPa)
69.33 18436 0.25
60.80 12908 0.25
Footwall
Tufa breksi 42.02 9214 0.24
Ciguha
42.80 15236 0.26
69.95 18041 0.26
Station 2 (15-20 m)
Panjang Joint 3.385
1.165
0.64
0.77
0.84
1.1
1.23
0.805
1.165
0.42
0.77
0.595
0.61
0.82
Separation (Aperture)
Separation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang (mm) - 0.13 0.2 0.1 - - 0.25 - - -
Roughness
Roughness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Condition R VR VR VR VR VR VR VR VR VR
Infilling (Gouge)
Pada stasiun 2 tidak ditemukan material pengisi pada bidang diskontinu. Hal
ini juga dikarenakan pada stasiun 2 memiliki bidang diskontinu yang sangat kecil.
Weathering
Pada stasiun 2, kondisi bidang diskontinu tidak mengalami pelapukan.
5) Groundwater
Kondisi air tanah yang terdapat pada bidang diskontinu di stasiun 2 yaitu
lembab/Damp. Hal ini dikarenakan di lokasi pengamatan didapatkan debit air tanah
yang diukur relatif kecil ( <10 L/min ).
Lokasi
Batuan c E
v
Sampel (MPa) (MPa)
69.33 18436 0.25
60.80 12908 0.25
Footwall
Tufa breksi 42.02 9214 0.24
Ciguha
42.80 15236 0.26
69.95 18041 0.26
Station 3 (20-25 m)
Panjang Joint 1.215
1.24
1.275
1.305
0.69
0.75
0.355
0.39
0.47
0.68
0.75
2.93
0.81
0.66
0.78
Separation (Aperture)
Separation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang (mm) - 0.4 0.2 0.6 0.4 0.3 0.3 0.6 0.5 0.2
Roughness
Roughness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Condition R SR R SR VR SR SR SR R SR
Infilling (Gouge)
Pada stasiun 3 tidak ditemukan material pengisi pada bidang diskontinu. Hal
ini juga dikarenakan pada stasiun 3 memiliki bidang diskontinu dengan separasi yang
sangat kecil.
Weathering
Pada stasiun 3, kondisi bidang diskontinu sedikit mengalami pelapukan.
5) Groundwater
Kondisi air tanah yang terdapat pada bidang diskontinu di stasiun 3 yaitu
lembab/Damp. Hal ini dikarenakan di lokasi pengamatan didapatkan debit air tanah
yang diukur relatif kecil ( <10 L/min ).
Lokasi
Batuan c E
v
Sampel (MPa) (MPa)
69.33 18436 0.25
60.80 12908 0.25
Footwall
Tufa breksi 42.02 9214 0.24
Ciguha
42.80 15236 0.26
69.95 18041 0.26
Separation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang (mm) 0.7 0.5 0.2 0.2 0.4 - 0.3 - 0.4 -
Roughness
Roughness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Condition SR R VR SR VR SR SR SR SR SR
Infilling (Gouge)
Pada stasiun 3 tidak ditemukan material pengisi pada bidang diskontinu. Hal
ini juga dikarenakan pada stasiun 3 memiliki bidang diskontinu dengan separasi yang
sangat kecil.
Weathering
Pada stasiun 3, kondisi bidang diskontinu sedikit mengalami pelapukan.
5) Groundwater
Kondisi air tanah yang terdapat pada bidang diskontinu di stasiun 3 yaitu
lembab/Damp. Hal ini dikarenakan di lokasi pengamatan didapatkan debit air tanah
yang diukur relatif kecil ( <10 L/min ).
Lokasi
Batuan c E
v
Sampel (MPa) (MPa)
69.33 18436 0.25
60.80 12908 0.25
Footwall
Tufa breksi 42.02 9214 0.24
Ciguha
42.80 15236 0.26
69.95 18041 0.26
4) Kondisi Joint
Discontinuity Length
Station 4 (30-35 m)
Panjang Joint 0.66
0.46
0.95
1.14
0.88
0.73
1.79
1.725
1.01
1.085
0.325
0.48
0.69
0.395
0.945
0.555
1.085
0.325
0.48
0.69
0.395
0.945
0.555
Separation (Aperture)
Separation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang (mm) 0.3 0.3 - 0.6 0.2 0.4 0.5 0.2 0.6 0.3
Roughness
Roughness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Condition SR R VR SR SR SR R SR SR SR
Infilling (Gouge)
Pada stasiun 4 tidak ditemukan material pengisi pada bidang diskontinu. Hal
ini juga dikarenakan pada stasiun 4 memiliki bidang diskontinu dengan separasi yang
sangat kecil.
Weathering
Pada stasiun 4, kondisi bidang diskontinu sedikit mengalami pelapukan.
5) Groundwater
Kondisi air tanah yang terdapat pada bidang diskontinu di stasiun 4 yaitu
basah/Wet. Hal ini dikarenakan di lokasi pengamatan didapatkan kondisi air tanah
yang diukur sedang (10-25 L/min).
Lokasi
Batuan c E
v
Sampel (MPa) (MPa)
69.33 18436 0.25
60.80 12908 0.25
Footwall
Tufa breksi 42.02 9214 0.24
Ciguha
42.80 15236 0.26
69.95 18041 0.26
Separation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang (mm) 0.7 1 0.5 0.7 0.3 0.2 0.9 0.6 0.2 0.7
Roughness
Roughness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Condition SR SR SR R SR SR VR SR SR R
Infilling (Gouge)
Pada stasiun 4 tidak ditemukan material pengisi pada bidang diskontinu. Hal
ini juga dikarenakan pada stasiun 4 memiliki bidang diskontinu dengan separasi yang
sangat kecil.
Weathering
Pada stasiun 4, kondisi bidang diskontinu sedikit mengalami pelapukan.
5) Groundwater
Kondisi air tanah yang terdapat pada bidang diskontinu di stasiun 4 yaitu
basah/Wet. Hal ini dikarenakan di lokasi pengamatan didapatkan kondisi air tanah
yang diukur sedang (10-25 L/min).
Lokasi
Batuan c E
v
Sampel (MPa) (MPa)
69.33 18436 0.25
60.80 12908 0.25
Footwall
Tufa breksi 42.02 9214 0.24
Ciguha
42.80 15236 0.26
69.95 18041 0.26
Separation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang (mm) 1.6 1.8 0.9 1.4 1.05 1.5 1.9 2 2.4 2.4
Roughness
Roughness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Condition R SR R SR VR SR SR SR R SR
Infilling (Gouge)
Pada stasiun 5 ditemukan material pengisi pada bidang diskontinu berupa
lempung < 5 mm. Hal ini juga dikarenakan pada stasiun 5 memiliki bidang diskontinu
yang sedikit lapuk.
Weathering
Pada stasiun 5, kondisi bidang diskontinu sedikit mengalami pelapukan.
5) Groundwater
Kondisi air tanah yang terdapat pada bidang diskontinu di stasiun 5 yaitu
basah/Wet. Hal ini dikarenakan di lokasi pengamatan didapatkan kondisi air tanah
yang diukur sedang (10-25 L/min).
Lokasi
Batuan c E
v
Sampel (MPa) (MPa)
69.33 18436 0.25
60.80 12908 0.25
Footwall
Tufa breksi 42.02 9214 0.24
Ciguha
42.80 15236 0.26
69.95 18041 0.26
Separation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang (mm) 1.7 2.1 2.4 1.2 2.6 3.4 4.1 2.6 3.9 3.2
Roughness
Roughness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Condition SR R SR SR SR SR R SR SR SR
Infilling (Gouge)
Pada stasiun 5 ditemukan material pengisi pada bidang diskontinu berupa
lempung < 5 mm. Hal ini juga dikarenakan pada stasiun 5 memiliki bidang diskontinu
yang sedikit lapuk.
Weathering
Pada stasiun 5, kondisi bidang diskontinu sedikit mengalami pelapukan.
5) Groundwater
Kondisi air tanah yang terdapat pada bidang diskontinu di stasiun 5 yaitu
basah/Wet. Hal ini dikarenakan di lokasi pengamatan didapatkan kondisi air tanah
yang diukur sedang (10-25 L/min).
Lokasi
Batuan c E
v
Sampel (MPa) (MPa)
69.33 18436 0.25
60.80 12908 0.25
Footwall
Tufa breksi 42.02 9214 0.24
Ciguha
42.80 15236 0.26
69.95 18041 0.26
Separation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang (mm) - 0.4 0.7 0.6 0.4 0.8 0.3 0.6 0.5 0.7
Roughness
Roughness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Condition SR R VR SR VR SR SR SR SR SR
Infilling (Gouge)
Pada stasiun 6 ditemukan material pengisi pada bidang diskontinu berupa
lempung < 5 mm. Hal ini juga dikarenakan pada stasiun 6 memiliki bidang diskontinu
yang sedikit lapuk.
Weathering
Pada stasiun 6, kondisi bidang diskontinu sedikit mengalami pelapukan.
5) Groundwater
Kondisi air tanah yang terdapat pada bidang diskontinu di stasiun 6 yaitu
basah/Wet. Hal ini dikarenakan di lokasi pengamatan didapatkan kondisi air tanah
yang diukur sedang (10-25 L/min).
Lokasi
Batuan c E
v
Sampel (MPa) (MPa)
69.33 18436 0.25
60.80 12908 0.25
Footwall
Tufa breksi 42.02 9214 0.24
Ciguha
42.80 15236 0.26
69.95 18041 0.26
Separation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang (mm) - 0.4 0.7 0.6 0.4 0.8 0.3 0.6 0.5 0.7
Roughness
Roughness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Condition S R SR S S SR S S SR S
Infilling (Gouge)
Pada stasiun 7 ditemukan material pengisi pada bidang diskontinu berupa
vein urat kuarsa < 5 mm.
Weathering
Pada stasiun 7, kondisi bidang diskontinu cukup mengalami pelapukan agak
tinggi.
5) Groundwater
Kondisi air tanah yang terdapat pada bidang diskontinu di stasiun 7 yaitu
basah/Wet. Hal ini dikarenakan di lokasi pengamatan didapatkan kondisi air tanah
yang diukur sedang (10-25 L/min).
Lokasi
Batuan c E
v
Sampel (MPa) (MPa)
69.33 18436 0.25
60.80 12908 0.25
Footwall
Tufa breksi 42.02 9214 0.24
Ciguha
42.80 15236 0.26
69.95 18041 0.26
Separation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang (mm) 0.7 0.8 0.5 0.2 0.9 0.8 1.2 1 0.8 0.5
Roughness
Roughness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Condition SR R SR SR SR SR R SR SR SR
Infilling (Gouge)
Pada stasiun 8 ditemukan sebuah weakness zone dengan material pengisi
pada bidang diskontinu berupa lempung > 5 mm.
Weathering
Pada stasiun 8, kondisi bidang diskontinu sedikit mengalami pelapukan.
5) Groundwater
Kondisi air tanah yang terdapat pada bidang diskontinu di stasiun 8 yaitu
basah/Wet. Hal ini dikarenakan di lokasi pengamatan didapatkan kondisi air tanah
yang diukur sedang (10-25 L/min).
Lokasi
Batuan c E
v
Sampel (MPa) (MPa)
69.33 18436 0.25
60.80 12908 0.25
Footwall
Tufa breksi 42.02 9214 0.24
Ciguha
42.80 15236 0.26
69.95 18041 0.26
Separation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang (mm) 0.3 0.75 0.5 0.6 0.9 - 0.11 0.5 0.8 -
Roughness
Roughness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Condition SR SR R SR SR SR SR SR SR SR
Infilling (Gouge)
Pada stasiun 8 tidak ditemukan material pengisi pada bidang diskontinu. Hal
ini juga dikarenakan pada stasiun 8 memiliki separasi yang sangat kecil.
Weathering
Pada stasiun 8, kondisi bidang diskontinu sedikit mengalami pelapukan.
5) Groundwater
Kondisi air tanah yang terdapat pada bidang diskontinu di stasiun 8 yaitu
basah/Wet. Hal ini dikarenakan di lokasi pengamatan didapatkan kondisi air tanah
yang diukur sedang (10-25 L/min).
Lokasi
Batuan c E
v
Sampel (MPa) (MPa)
69.33 18436 0.25
60.80 12908 0.25
Footwall
Tufa breksi 42.02 9214 0.24
Ciguha
42.80 15236 0.26
69.95 18041 0.26
Separation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang (mm) 0.6 0.25 0.7 0.5 0.6 0.4 0.5 0.8 0.9 0.1
Roughness
Roughness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Condition R R VR SR SR SR SR SR SR SR
Infilling (Gouge)
Pada stasiun 9 tidak ditemukan material pengisi pada bidang diskontinu. Hal
ini juga dikarenakan pada stasiun 9 memiliki separasi yang sangat kecil.
Weathering
Pada stasiun 9, kondisi bidang diskontinu sedikit mengalami pelapukan.
5) Groundwater
Kondisi air tanah yang terdapat pada bidang diskontinu di stasiun 9 yaitu
lembab/Damp. Hal ini dikarenakan di lokasi pengamatan didapatkan kondisi air tanah
yang diukur relatif kecil (<10 L/min).
Lokasi
Batuan c E
v
Sampel (MPa) (MPa)
69.33 18436 0.25
60.80 12908 0.25
Footwall
Tufa breksi 42.02 9214 0.24
Ciguha
42.80 15236 0.26
69.95 18041 0.26
Separation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang (mm) 0.1 0.4 0.9 0.8 0.6 0.7 0.5 0.8 0.3 1
Roughness
Roughness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Condition SR SR SR SR SR SR R SR SR SR
Infilling (Gouge)
Pada stasiun 9 tidak ditemukan material pengisi pada bidang diskontinu. Hal
ini juga dikarenakan pada stasiun 9 memiliki separasi yang sangat kecil.
Weathering
Pada stasiun 9, kondisi bidang diskontinu sedikit mengalami pelapukan.
5) Groundwater
Kondisi air tanah yang terdapat pada bidang diskontinu di stasiun 9 yaitu
lembab/Damp. Hal ini dikarenakan di lokasi pengamatan didapatkan kondisi air tanah
yang diukur relatif kecil (<10 L/min).
Lokasi
Batuan c E
v
Sampel (MPa) (MPa)
69.33 18436 0.25
60.80 12908 0.25
Footwall
Tufa breksi 42.02 9214 0.24
Ciguha
42.80 15236 0.26
69.95 18041 0.26
Separation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang (mm) 0.5 0.4 0.8 0.5 0.2 0.7 0.7 - 0.3 0.7
Roughness
Roughness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Condition SR SR VR SR SR SR SR SR R SR
Infilling (Gouge)
Pada stasiun 10 ditemukan material pengisi pada bidang diskontinu berupa
lempung < 5 mm.
Weathering
Pada stasiun 10, kondisi bidang diskontinu sedikit mengalami pelapukan.
5) Groundwater
Kondisi air tanah yang terdapat pada bidang diskontinu di stasiun 10 yaitu
menetes/Dripping. Hal ini dikarenakan di lokasi pengamatan didapatkan debit air
tanah yang diukur cukup besar (25-125 L/min).
Lokasi
Batuan c E
v
Sampel (MPa) (MPa)
69.33 18436 0.25
60.80 12908 0.25
Footwall
Tufa breksi 42.02 9214 0.24
Ciguha
42.80 15236 0.26
69.95 18041 0.26
Station 10 (95-100 m)
Panjang Joint 1.37
0.59
0.73
0.6
1.315
0.865
0.825
0.955
0.535
0.525
0.38
0.615
0.505
0.615
0.8
0.49
0.46
Separation (Aperture)
Separation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang (mm) 0.5 0.6 0.3 0.2 0.8 0.7 0.75 0.8 0.6 0.3
Roughness
Roughness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Condition R SR SR SR R SR R R SR SR
Infilling (Gouge)
Pada stasiun 10 ditemukan material pengisi pada bidang diskontinu berupa
lempung < 5 mm.
Weathering
Pada stasiun 10, kondisi bidang diskontinu sedikit mengalami pelapukan.
5) Groundwater
Kondisi air tanah yang terdapat pada bidang diskontinu di stasiun 10 yaitu
menetes/Dripping. Hal ini dikarenakan di lokasi pengamatan didapatkan debit air
tanah yang diukur cukup besar (25-125 L/min).