DISUSUN OLEH:
RISMAWATI
20901800079
E. Komplikasi
1. Munculnya benjolan keras (tofi).Tofiter bentuk akibat penumpukan
kristal asam urat di bawah kulit, dan dapat muncul di beberapa area
tubuh, seperti jari, tangan, siku, kaki, dan di sekitar mata kaki. Meski
tidak menimbulkan rasa sakit, tofi bisa membengkak dan mengeras saat
serangan asam urat terjadi.
2. Asam urat kambuh. Pada sejumlah kasus, serangan asam urat bisa terjadi
beberapa kali dalam setahun. Bila dibiarkan tidak tertangani, kondisi
tersebut dapat menyebabkan pengeroposan dan kerusakan pada sendi.
3. Penyakit batu ginjal. Kristal asam urat bisa menumpuk di saluran kemih,
dan menyebabkan batu ginjal.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Ditemukan kadar asam urat meningkat dalam darah (> 6 mg %).
2. Pemeriksaan kadar asam urat yang enzimatik.
3. Didapatkan leukositosis ringan
4. LED meninggi sedikit
5. Pemeriksaan urin
Ditemukan kadar asam urat tinggi (500 mg % / liter per 24 jam)
6. Pemeriksaan cairan tofi
Melihat respon dari gejala-gejala pada sendi terhadap pemberian
Cholasin. Cholasin adalah obat yang menghambat aktifitas fagositik
dari leukosit sehingga memberikan perubahan sehingga memberikan
perubahan yang dramatis dan cepat meredakan gejala-gejala.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Data Biografi Lansia
a) Nama :
b) Umur :
c) Agama :
d) Pendidikan :
e) Suku :
f) Status Perkawinan :
g) Tanggal Pengkajian :
2. Status Kesehatan Lansia Saat Ini, (Keluhan Utama, termasuk obat-
obatan yang dikonsumsi)
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
4. Pengkajian Fisik
1) Pemeriksaan kepala
NO KEPALA YA KETERANGAN
1. Sakit kepala
2. Riwayat trauma
3. Pusing
4. Gatal kulit kepala
2) Pemeriksaan mata
NO MATA YA KETERANGAN
1. Perubahan penglihatan
2. Kacamata
3. Air mata berlebihan
4. Pruiritus
5. Bengkak
6. Diplopia
7. Pandangan kabur
8. Fotophobia
9. Riwayat infeksi
3) Pemeriksaan telinga
NO TELINGA YA KETERANGAN
1. Perubahan pendengaran
(presbiakuisis)
2. Keluaran
3. Tinitus
4. Vertigo
5. Sensitifitas pendengaran
6. Riwayat infeksi
7. Alat protesa
5) Pemeriksaan leher
NO LEHER YA KETERANGAN
1. Kekakuan
2. Nyeri
3. Benjolan /massa
4. Keterbatan gerak
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d adanya proses inflamasi
2. Resiko cidera b.d penyakit
3. Defisiensi penetahuan b.d minimnya informasi penyakit.
C. Perencanaan Keperawatan
Diagnosa
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Nyeri b.d Tujuan: NIC
adanya proses Setelah diberikan tindakan - Gunakan teknik
inflamasi keperawatan 3x 24 jam, komunikasi terapeutik
diharapkan pertahanan tubuh untuk mengetahui
klien menjadi lebih kuat pengalaman nyeri
Kriteria Hasil: - Evaluasi pengalaman
nyeri masa lampau
1. Mampu mengontrol nyeri
- Kontrol lingkungan yang
2. Melaporkan nyeri
dapat mempengaruhi
berkurang dengan
nyeri seperti suhu
menggunakan manajemen
ruangan, pencahayaan,
nyeri
dan kebisingan.
3. Mampu mengenali nyeri
- Kurangi factor
4. Menyatakan nyaman rasa
predisposisi nyeri
nyaman setelah nyeri
- Bantu klien dan keluarga
berkurang
untuk mencari dan
menemukan dukungan
- Tingkatkan istirahat
2. Resiko Cidera Tujuan: NIC
Mengontrol resiko - Sediakan lingkungan
Kriteria Hasil : yang aman dan nyaman
1. Klien terbebas dari - Menghindarkan
cidera lingkungan yang
berbahaya
2. Klien mampu - Memasang side rail
menjelaskan cara untuk tempat tidur
mencegah cidera - Menepatkan saklar
3. Klien mampu lampu ditempat yang
menjelaskan factor mudah dijangkau
resiko dari lingkungan - Menyediakan tempat
4. Mampu memodifikasi tidur yang nyaman dan
gaya hidup untuk bersih
mencegah injury - Menganjurkan keluarga
untuk menemani pasien.
Sylvia a price & Lorraine M Wilson. 1994. Patofisiologi Edisi 4. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.