Reflective Journal: Peristiwa Penting Dalam Pembelajaran
Nama : Desiana Boru Sihombing
Tanggal : 17 September 2019 Topik/Materi : Program Nasional Kesehatan Lansia
Beri deskripsi singkat tentang topik/materi :
I. Landasan Hukum UU nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan Permenkes no 79 tahun 2014 tentang Penyelanggaraan Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit Permenkes nomor 25 tahun 2016 tentang Rencana aksi nasional kesehatan lanjut usia tahun 2016-2019
II. Situasi Lansia Indonesia
1. Keberhasilan pembangunan: a. Penurunan angka kelahiran, angka kesakitan & kematian b. Peningkatan umur harapan hidup (UHH) c. Peningkatan Jumlah lansia 2. Indonesia masuk 5 besar negara lansia terbanyak di dunia 3. 29 Mei hari lansia Grafik
III. Program Kesehatan Lansia
1986 – program pembinaan kesehatan lansia 1988 – pelayanan geriatri di RS 14 rumah sakit di 12 provinsi 2000 – Puskemas santun lansia (37%) Puskesmas - santun lansia 80.353 Posyandu lansia/posbindu 2015-2019 – RPJMN – jejaring kemitraan 2016 – Bappenas “gerakan masyarakat sehat” (GERMAS) Kemenkes Program Keluarga Sehat IV. Program Kesehatan Lansia 1. Peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan bagi Lansia di Fasyankes Primer PUSKESMAS MENYELENGGARAKAN PELAYANAN SANTUN 2. Peningkatan dan pemantapan upaya rujukan bagi Lansia melalui pengembangan POLIKLINIK GERIATRI TERPADU DI RUMAH SAKIT 3. Peningkatakan pemberayaan masyarakat dalam upaya kesehatan Lanjut Usia melalui POSYANDU LANSIA 4. Pengembangan PEMBERDAYAAN LANSIA dalam kesehatan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. 5. Peningkatan mutu perawatan kesehatan bagi Lanjut Usia dalam keluarga melalui HOME CARE dan LONG TERM CARE 6. Perlambatan proses degenerative melalui PENYULUHAN dan PENYEBARAN INFORMASI kesehatan Lansia (fisik, kognitif) 7. Peningkatan KEMITRAAN dengan LS, profesi, LSM dan lembaga pendidikan dan penelitian V. Pelayanan Geriatri Upaya pemeliharaan kesehatan lansia ditujukan untuk menjaga tetap: 1. Sehat 2. Mandiri 3. Aktif 4. Produktif VI. Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lansia potensial (UU no 13 thn 1998): 1. Pelayanan keagamaan dan mental spiritual; untuk mempertebal rasa keimanan dan ketakwaan terhaap Tuhan Yang Maha Esa melalui kegiatan keagamaan sesuai dengan agama dan keyakinannya masing-masing Pelayanannya meliputi : a. Bimbingan beragama b. Pembangunan sarana ibadah dengan penyediaan aksesibilitas bagi lanjut usia 2. Pelayanana kesehatan; untuk memelihara an meningkatkan erajat kesehatanan kemampuan lanjut usia agar kondisi fisik, mental, dan sosialnya dapat berfungsi secara wajar. Pelayanan yang dimaksud melalui peningkatan : a. penyuluhan dan penyebarluasan informasi kesehatan lanjut usia, b. upaya penyembuhan (kuratif), yang diperluas pada bidang pelayanan geriatrik/gerontologik, c. pengembangan lembaga perawatan lanjut usia yang menderita penyakit kronis dan/atau penyakit terminal Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bagi lanjut usia yang tidak mampu, diberikan keringanan biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Pelayanan kesehatan kerja; memberi peluang untuk mendayagunakan pengetahuan, keahlian, kemampuan, keterampilan, dan pengalaman yang dimilikinya. Pelayanan dilaksanakan pada sector formal dan non formal melalui : a. perseorangan b. kelompok/organisasi c. lembaga baik pemerintah maupun masyarakat Pelayanan kesempatan kerja bagi lanjut usia potensial dalam sektor formal dilaksanakan melalui kebijakan pemberian kesempatan kerja bagi lanjut usia potensial untuk memperoleh pekerjaan Penetapan persyaratan jabatan dan kualifikasi pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan dengan memperhatikan faktor: a. kondisi fisik; b. keterampilan dan/atau keahlian; c. pendidikan; d. formasi yang tersedia; e. bidang usaha; f. faktor lain. Pelayanan kesempatan kerja bagi lanjut usia potensial dalam sektor non formal dilaksanakan melalui kebijakan menumbuhkan iklim usaha bagi lanjut usia potensial yang mempunyai keterampilan dan/atau keahlian untuk melakukan usaha sendiri atau melalui kelompok usaha bersama. 4. Pelayanan pendidikan dan pelatihan; meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, kemampuan, dan pengalaman lanjut usia potensial sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Pelayanan pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan, baik yang diselenggarakan Pemerintah maupun masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Bantuan sosial Lanjut usia potensial adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang dan/atau jasa VII. Pelayanan Geriatri Di RS Tingkat pelayanan : ( Permenkes no 47 tahun 2014 ) Tingkat sederhana : Jenis pelayanan Geriatri tingkat sederhana paling sedikit terdiri atas rawat jalan dan kunjungan rumah (home care). Tingkat lengkap : Jenis pelayanan Geriatri tingkat lengkap paling sedikit terdiri atas rawat jalan, rawat inap akut, dan kunjungan rumah (home care). Tingkat sempurna : Jenis pelayanan Geriatri tingkat sempurna paling sedikit terdiri atas rawat jalan, rawat inap akut, kunjungan rumah (home care), dan Klinik Asuhan Siang. Tingkat paripurna : Jenis pelayanan Geriatri tingkat paripurna terdiri atas rawat jalan, Klinik Asuhan Siang, rawat inap akut, rawat inap kronik, rawat inap Psikogeriatri, penitipan Pasien Geriatri (respite care), kunjungan rumah (home care), dan Hospice. Tim Terpadu Geriatri adalah suatu tim Multidisiplin yang bekerja secara Interdisiplin untuk menangani masalah kesehatan Lanjut Usia dengan prinsip tata kelola pelayanan terpadu dan paripurna dengan mendekatkan pelayanan kepada pasien Lanjut Usia.
Apa topic/materi yang belum anda kuasai dari pembelajaran ini?
Topik / materi yang belum saya pahami yaitu mengenai peraturan yang tersedia dimana topic tersebut harus mengingat pasal-pasal yang tersedia, kemudian yaitu kenapa untuk kegiatan home care biasanya lebih sering dilakukan oleh perawat komunitas daripada perawat di RS ? Apakah terkait dengan program yang tersedia dimasing-masing pelayanan ? Apa yang akan anda lakukan untuk menguasai materi yang belum dikuasai? Hal yang akan saya lakukan untuk menguasai materi yang belum dikuasai yaitu mengulang kembali materi yang telah dipaparkan agar lebih paham dan mengerti, jika kekurangan informasi dapat mengakses di internet, atau referensi buku lainnya, selanjutnya yaitu mengajukan pertanyaan pada forum diskusi.
Bagaimana anda mengukur penguasaan materi anda?
Cara saya mengukur penguasaan materi saya pribadi yaitu dengan menjawab dan berpartisipasi aktif pada forum diskusi sehingga dapat mengasah kemampuan saya dalam memahami dan mengerti materi yang tersedia. Selain itu saya mengerjakan dan merangkum materi didalam refleksi agar saya dapat membacanya kembali. Berpartisipasi pada quiz yang akan dilaksanakan pada hari Jumat jadi harus mempersiapkan diri serta pikiran agar tetap focus pada mengerjakan quiz nanti. Mengulang kembali materi-materi yang sudah dipaparkan dan mencoba mengingatnya.
Apa masukan untuk perbaikan proses atau metode pembelajaran
Proses atau metode pada pembelajaran ini saya harap agar mahasiswanya selalu aktif, tidak copas jawaban dari teman, alangkah lebih baik jika jawaban yang tersedia tidak dimasukkan ke dalam forum diskusi karena akan lebih rentan teman mencopas jawaban dari teman yang sudah mengerjakan dan upload duluan ke forum diskusi hanya saja kata-katanya seikit diedit agar tidak terlalu sama persis. Saya harap quiz yang dilaksanakan akan berjalan dengan lancar.