Anda di halaman 1dari 12

MENILAI FAKTOR INTERNAL

Manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan dalam merumuskan,


mengimplementasikan,serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas
fungsional yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan
(David, 2011:6).
Manajemen strategis berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi,
pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencanakan pencapaian tujuan organisasi.
Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai
bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.

Berikut ini adalah beberapa pengertian manajemen strategi dari beberapa


ahli:

 Menurut Thomas Wheelen dkk (2010:105),


Manajemen strategi adalah serangkaian dari pada keputusan manajerial
dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan
dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari
perumusan/perencanaan strategi, pelaksanaan/implementasi dan
evaluasi.
 Menurut Bambang Haryadi (2003:3),
Strategi manajemen adalah suatu proses yang dirancang secara
sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan
strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai-nilai
yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi.
 Menurut Mulyadi (2001:40),
Manajemen strategi adalah suatu proses yang digunakan oleh manajer
dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi
dalam penyediaan costumer value terbaik untuk mewujudkan visi
organisasi.
Tujuan Manajemen Strategi
Menurut Suwandiyanto (2010:02), terdapat empat tujuan manajemen
strategi, yaitu:

1. Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/perusahaan.


Dalam hal ini, manajer strategi harus mampu menunjukkan kepada
semua pihak kemana arah tujuan organisasi/perusahaan. Karena, arah
yang jelas akan dapat dijadikan landasan untuk pengendalian dan
mengevaluasi keberhasilan.

2. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak.


Organisasi/perusahaan harus mempertemukan kebutuhan berbagai
pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham, pihak perbankan, dan
masyarakat luas lainnya yang memegang peranan terhadap sukses atau
gagalnya perusahaan.

3. Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata.


Manajemen strategi memungkinkan eksekutif puncak untuk
mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman dan
pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka waktu/berpikir
mereka secara perspektif dan memahami kontribusi yang baik untuk hari
ini dan hari esok.

4. Berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas.


Tanggung jawab seorang manajer bukan hanya mengkonsentrasikan
terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan tetapi hendaknya
juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan
sesuatu secara lebih baik dan efektif.

Model Manajemen Strategi


Manajemen strategi berawal dari mengidentifikasi visi organisasi yang
sudah ada, misi, tujuan, dan strategi adalah titik awal yang logis untuk
manajemen strategis karena situasi sekarang perusahaan dan kondisi
dapat menghalangi strategi tertentu dan bahkan mungkin mendikte
tindakan tertentu. Setiap organisasi memiliki visi, misi, tujuan, dan
strategi,bahkan jika unsur-unsur ini tidak sadar dirancang, ditulis, atau
dikomunikasikan.
Manajemen strategi memiliki tahapan atau proses yang disusun dan
terstruktur dalam bentuk model seperti gambar di bawah ini (David,
2011:15):

Model Manajemen Strategi

Proses dan Tahapan Manajemen Strategi


David (2011:6) menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri
dari tiga tahapan, yaitu :

a. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)


Perumusan strategi adalah tahap awalpada manajemen strategi,yang
mencakup mengembangkan visi dan misi, mengindentifikasi peluang
eksternal organisasi dan ancaman, menentukan kekuatan dan
kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menghasilkan
strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk mencapai tujuan.

b. Implementasi Strategi (Strategy Implemented)


Implementasi strategi adalah tahap selanjutnya sesudah perumusan
strategi yang ditetapkan. Penerapan strategi ini memerlukan suatu
keputusan dari pihak yang berwenang dalam mengambil keputusan
untuk menetapkan tujuan tahunan, menyusun kebijakan, memotivasi
karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang
dirumuskan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan
pengembangan strategi pendukung budaya, merencanakan struktur
organisasi yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang
dilakukan, mempersiapkan budget, mengembangkan dan utilisasi sistem
informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap
kinerjaorganisasi

c. Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation)


Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer
sangat membutuhkan untuk tahu kapan strategi tertentu tidak bekerja
dengan baik; Evaluasi strategi adalah alat utama untuk memperoleh
informasi ini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penilaian atau
melakukan proses evaluasi strategi. Dalam penilaian strategi terdapat
tiga aktivitas penilaian yang mendasar, yaitu: Peninjauan ulang faktor-
faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini,
Pengukuran kinerja, dan 3). Pengambilan langkah korektif. Penilaian
strategi sangat diperlukan oleh suatu perusahaan karena strategi yang
berhasil untuk saat ini tidak selalu berhasil untuk di masa yang akan
datang.

A. HAKIKAT AUDIT INTERNAL

 Kekuatan/kelemahan internal digabungkan dengan ancaman/peluang


eksternal dan misi perusahaan yang jelas, menjadi dasar penetapan
tujuan dan strategi. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan kekuatan
internal & mengatasi kelemahannya.
 Kekuatan yang tidak dapat ditiru oleh pesaing disebut kompetensi yang
unik. Kekuatan internal kunci adalah berbagai kompetensi yang unik
perusahaan.
 Proses menjalankan audit internal
 Proses audit internal melibatkan unit-unit yang ada di dalam
perusahaan, sama dengan unit-unit yang terlibat pada audit
eksternal.
 Audit internal lebih memberikan peluang bagi unit-unit perusahaan
lebih mengerti bagaimana peranan mereka dalam perusahaan
sehingga mereka lebih memahami dampak yang mereka berikan
bagi perusahaan.
 Menjalankan audit internal membutuhkan pengumpulan, asimilasi dan
evaluasi tentang operasi perusahaan.
 Melalui keterlibatan menjalankan audit internal, unit-unit yang
berbeda dalam perusahaan dapat memahami sifat dan pengaruh
unit lain bagi perusahaan.
 Kegagalan menyadari hubungan antar unit dalam perusahaan
membahayakan karena makin banyak bagian perusahaan yang
harus dikelola dan dibenahi.
 Analisis rasio keuangan menunjukkan kompleksitas hubungan antar
unit usaha dalam perusahaan yang biasanya disebabkan karena
kegiatan pemasaran yang gagal, kebijakan manajemen tidak tepat &
sistem informasi yang tidak efektif.

B. PANDANGAN BERBASIS SUMBER DAYA (RBV)

 Pandangan RBV menyatakan bahwa sumber daya internal lebih penting


dari faktor eksternal dalam mempertahankan keunggulan kompetitif.
 Teori RBV menekankan bahwa sumber daya adalah apa yang
sebenarnya membantu perusahaan mengeksploitasi peluang dan
menetralisir ancaman.
 Ide dasar dari RBV adalah bahwa bauran, jenis, jumlah dan sigat dari
sumber daya internal harus dipikirkan dahulu dan hal yang terpenting
adalah mengembangkan strategi yang dapat mengarah pada
keberlanjutan keunggulan kompetitif.
 Indikator keunggulan kompetitif antara lain :
1. Sumber daya langka ialah sumber daya yang tidak dengan mudah
dimiliki pesaing.
2. Sumber daya yang sulit ditiru menjadikannya semakin langka.
3. Keberadaan barang subtitusi dari perusahaan yang sama.
 Inti dari tantangan MS ialah mempertahankan keunggulan kompetitif
melalui adaptasi.

C. MENGINTEGRASIKAN STRATEGI DAN BUDAYA

 Budaya perusahaan adalah pola perilaku yang telah dikembangkan


suatu organisasi ketika beradaptasi dengan faktor internal dan eksternal
yang telah bekerja baik untuk diajarkan kepada anggota baru supaya
terinternalisasi.
 Budaya perusahaan harus mendukung komitmen kolektif untuk
mencapai tujuan bersama supaya kompetensi dan antusiasme anggota
meningkat.
 Budaya perusahaan secara signifikan mempengaruhi keputusan bisnis
dan dengan demikian harus dievaluasi selama audit internal.
 Kekuatan dan kelemahan internal yang diasosiasikan budaya
perusahaan terkadang tidak terlihat karena sifat yang interfungsional &
menjadi penting karena keberhasilan perusahaan ditentukan oleh
budaya dan strategi perusahaan menghadapi perubahan.

D. MANAJEMEN

 Perencanaan
Perencanaan terdiri atas semua aktivitas yang terkait dengan persiapan
masa depan. Pekerjaan spesifik mencakup peramalan, penetapan
sasaran, formulasi strategi, pengembangan kebijakan dan penetapan
tujuan.

 Pengorganisasian
Mencakup semua aktivitas manajerial yang menghasilkan struktur
pekerjaan dan hubungan otoritas. Area ini mencakup desain organisasi,
spesialisasi pekerjaan, deskripsi pekerjaan, rentang pengendalian,
kesatuan komando, koordinasi, desain pekerjaan dan analisis pekerjaan.

 Pemberian motovasi
Pemberian motivasi melibatkan usaha untuk membentuk perilaku. Topik
spesifiknya mencakup kepemimpinan, komunikasi, kelompok kerja,
modifikasi perilaku, delegasi wewenang, kepuasan kerja, perubahan
organisasi serta moral karyawan dan manajerial.

 Pengelolaan staf
Pengelolaan staf difokuskan pada staf saja. Yang masuk di dalamnya
adalah administrasi gaji dan upah, fasilitas karyawan, wawancara, proses
rekrutmen sampai pemutusan hubungan kerja, keselamatan kerja, serikat
pekerja, penelitian personel hingga hubungan masyarakat.

 Pengendalian
Pengendalian mengacu pada semua aktivitas manajerial yang
diarahkan untuk memastikan hasil aktual konsisten dengan hasil yang
direncanakan. Area perhatian utamanya adalah kontrol kualitas, kontrol
penjualan, kontrol persediaan, kontrol biaya, varians, imbalan hingga
sanksi.

Daftar pertanyaan audit manajemen

1. Apakah perusahaan menggunakan konsep manajemen strategis?


2. Apakah sasaran dan tujuan terukur dan terkomunikasi dengan baik?
3. Apakah semua manajer sudah membuat perencanaan yang efektif?
4. Apakah manajer mendelegasikan otoritas dengan baik?
5. Apakah struktur organisasi sudah sesuai?
6. Apakah deskripsi dan spesifikasi pekerjaan sudah jelas?
7. Apakah moral karyawan tinggi?
8. Apakah tingkat perputaran dan ketidakhadiran karyawan tinggi?
9. Apakah mekanisme kompensasi dan penegndalian sudah efektif?

E. PEMASARAN

 Analisis pelanggan
Investigasi & evaluasi kebutuhan & aspirasi konsumen. Profil pelanggan
memudahkan perusahaan menciptakan produk yang laku.

 Penjualan produk/jasa
Mencakup aktivitas seperti iklan, promosi, , manajemen tenaga
penjualan dan hubungan antar unit penjualan dengan konsumen.

 Perencanaan produk dan jasa


Perencanaan produk mencakup aktivitas pengujian pemasaran,
pesitioning produk dan merk, fitur produk, model produk, kendali kualitas,
garansi dan penggantian sampai layanan konsumen.

 Penetapan harga
Pihak yang berkepentingan dalam penentuan harga dan sangat
berpengaruh antara lain konsumen, pemerintah, pemasok, distributor
dan pesaing.

 Distribusi
Distribusi mencakup pergudangan, saluran distribusi, cakupan distribusi,
lokasi toko, teritori penjualan sampai transportasi.
 Riset pemasaran
Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan, dan analisis data
secara sistematis tentang masalah yang berkaitan dengan pemasaran
produk.

 Analisis peluang
Aktivitas ini meliputi menghitung biaya total, menghitung manfaat total
sampai dengan membandingkan keduanya.

Daftar pertanyaan audit pemasaran :

1. Apakah pasar tersegmentasi secara efektif?


2. Apakah posisi perusahaan sudah baik dalam persaingan?
3. Apakah pangsa pasar telah meningkat?
4. Apakah saluran distribusi dan biayanya sudah efektif?
5. Apakah organisasi penjualan sudah efektif?
6. Apakah perusahaan telah melakukan riset pemasaran?
7. Apakah produk dan layanan konsumen sudah baik?
8. Apakah penetapan harganya sudah tepat?
9. Apakah strategi pemasaran sudah efektif?
10. Apakah perencanaan dan anggaran sudah efektif?

F. KEUANGAN/AKUNTANSI

 Keputusan investasi adalah alokasi dan realisasi modal dan sumber daya
perusahaan. Untuk apa dan dalam bidang apa modal diinvestasikan.
 Keputusan pendanaan adalah menentukan struktur terbaik untuk
membiayai investasi perusahaan. Memilih menggunakan modal sendiri
atau pinjaman.
 Keputusan deviden adalah keputusan tentang pengelolaan deviden
perusahaan, berapa yang dibagi dan berapa yang ditahan untuk
investasi.

Beberapa jenis rasio keuangan :

1. Rasio likuiditas. Kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek.


2. Rasio leverage. Sejauh mana perusahaan telah dibiayai oleh utang.
3. Rasio aktivitas. Efektivitas memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
4. Rasio profitabilitas. Kemampuan tingkat pengembalian.
5. Rasio pertumbuhan. Kemampuan bertahan dalam pertumbuhan
ekonomi.

Daftar pertanyaan audit keuangan :

1. Dimana kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan?


2. Dapatkah perusahaan memperoleh modal jangka pendek?
3. Dapatkah perusahaan memperoleh modal jangka panjang?
4. Apakah perusahaan punya modal kerja yang cukup?
5. Apakah prosedur penganggaran modal efektif?
6. Apakah kebijakan deviden masuk akal dan logis?
7. Apakah hubungan perusahaan dengan investor dan pemilik baik?
8. Apakah kemampuan dan pengalaman manajer cukup?

G. PRODUKSI/OPERASIPENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

 Fungsi produksi terdiri atas semua aktivitas yang mengubah input


menjadi output. Manajemen produksi berhubungan erat dengan input,
transformasi, dan output yang bervariasi antar industri dan pasar.

 Fungsi dasar manajemen produksi antara lain


a. Keputusan desain sistem produksi fisik
b. Keputusan kapasitas produksi,
c. Keputusan persediaan bahan baku dan stok barang jadi,
d. Keputusan tenaga kerja unit produksi dan (5)Keputusan kualitas
produk yang diproduksi.

Daftar pertanyaan audit produksi :

1. Apakah pasokan bahan dan alat memadai dan dapat diandalkan?


2. Apakah fasilitas dan alat produksi dalam keadaan baik?
3. Apakah kebijakan dan prosedur pengendalian efektif?
4. Apakah kebijakan dan prosedur pengendalian kualitas efektif?
5. Apakah lokasi bahan, sumber daya dan pasar sudah strategis?
6. Apakah perusahaan memiliki kemampuan teknologi?
H. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Penelitian dan pengembangan dalam perusahaan dimaksudkan untuk


menghasilkan desain produk yang superior di masa yang akan datang
sehingga perusahaan memiliki keunggulan kompetitif.

I. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Kegunaan SIM adalah untuk memperbaiki kualitas perusahaan melalui


perbaikan keputusan manajerial. Hal ini membutuhkan sinergisitas antar unit
dalam perusahaan. Disinilah peran SIM sangat dibutuhkan dalam
perusahaan.

J. RANTAI NILAI

Semua perusahaan memiliki rantai nilai yang meliputi mendapatkan bahan


mentah, mendesain produk, membangun fasilitas produksi,
mengembangkan perjanjian kerja sama, dan menyediakan layanan bagi
pelanggan. Analisis rantai nilai mengacu pada proses dimana suatu
perusahaan menentukan biaya yang berhubungan dengan penyediaan
bahan, proses produksi sampai proses pemasaran produk jadi.

K. MATRIKS EVALUASI FAKTOR INTERNAL (IFE)

 Alat formulasi strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan


kelemahan utama dalam area fungsional bisnis dan juga memberikan
dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antar area
tersebut.
 Tahapan IFE adalah sebagai berikut :
1. Tuliskan 10-20 faktor internal utama yang akan diidentifikasi dalam
audit internal.
2. Berikan bobot yang berkisar 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat
penting) untuk masing-masing faktor.
3. Berikan peringkat 1-4 untuk masing-masing faktor untuk
mengindikasikan apakah faktor tersebut merupakan (1)Kelemahan
utama, (2)Kelemahan minor, (3)Kekuatan minor, (4)Kekuatan utama.
4. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk
menentukan rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel.
5. Jumlahkan seluruh rata-rata tertimbang untuk menentukantotal rata-
rata tertimbang seluruh organisasi.
 Total rata-rata tertimbang ada pada kisaran 1-4 dengan rata-rata 2,5.
Jika berada dibawah rata-rata, maka perusahaan dianggap lemah
secara internal, begitu juga sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai